You are on page 1of 6

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA

BAHARI PULAU NYANG-NYANG DI KECAMATAN SIBERUT BARAT DAYA


KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

DIAN PERAWATI
NIM.09030048

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Edi Suarto, M.Pd

Farida, S.Si, M.Sc

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014

SOCIETY PARTICIPATION IN DEVELOPMENT OF MARITIME TOURISM AREA OF


NYANG-NYANG ISLAND IN SOUTH WEST SIBERUT DISTRICT
MENTAWAI ARCHIPELAGO REGENCY
Dian Perawati*, Edi Suarto**, Farida**,
*) Student of Geography Education Department of STKIP PGRI SUMBAR
**) Lecturer at Goegraphy Education Department of STKIP PGRI SUMBAR
Abstract
This research aim to to get information and data to, studying and analysing about Society Participation in Development
of Maritime Tourism Area of Nyang-Nyang Island in South West Siberut District Mentawai Archipelago Regency in
seeing from 1) Hygiene 2) Security 3) Hospitality 4) Accomodation Object in research area. This Research type is
research qualitative, is to analyse in depth about the phenomenon in the society. Technique intake of informan by
purposive sampling ( directing). Data which in using that secondary and primary data. secondary data which in getting
from related partiess that is: Statistical Body Center ( BPS), library, and internet. While primary data that is data which
in collecting to pass/through observation, interview, and photos which in taking in field. Result of research of field
show 1) Society participation in development of tourism area seen from hygiene of goodness environment have is no
more of raucous garbage 2) Society participation in development of tourism area seen from security have no more
awake of theft that happened, while security in sea still not yet in form by On duty tourism 3) Society participation in
development of tourism area seen from society hospitality very good, all society in area of wisata always show audience
hold up in conversing, and manner in behaving 4) Society participation in development of tourism area seen from
accomodation were very less, need addition of homestay again in object area in the tourism area.

Key Word: Society participation, maritime tourism area, development

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi, membahas dan menganalisa tentang Partisipasi
Masyarakat Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Bahari Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan Siberut Barat Daya
Kabupaten Kepulauan Mentawai di lihat dari: 1) Kebersihan, 2) Keamanan, 3) Keramah tamahan, 4) Akomodasi objek
wisata bahari Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif, penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang subjek penelitian.
Teknik pengambilan informan dengan cara purposive sampling (penunjukan). Data yang di gunakan yaitu data sekunder
dan data primer, data sekunder data yang di dapatkan dari pihak-pihak terkait yaitu: Badan Pusat Statistik (BPS),
perpustakaan, dan internet. Sedangkan data primer yaitu data yang di kumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
foto-foto yang di ambil di lapangan. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan : 1) Partisipasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan wisata bahari dilihat dari kebersihan lingkungan sudah baik tidak ada lagi sampah yang
berserakkan, 2) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata bahari dilihat dari keamanan sudah terjaga
tidak ada lagi pencurian yang terjadi, sedangkan keamanan di laut masih belum di bentuk oleh Dinas pariwisata, 3)
Partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata bahari dilihat dari keramah tamahan masyarakat sangat
baik, semua masyarakat di kawasan wisata selalu memperlihatkan keramah tamahan dalam berbicara, dan sopan santun
dalam bersikap, 4) Partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata bahari dilihat dari akomodasi objek
wisata sangat kurang, perlu penambahan homestay lagi di kawasan objek wisata.

Kata kunci: Partisipasi masyarakat, kawasan wisata bahari, pengembangan

PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak negara yang tertarik untuk
mengembangkan industri pariwisata, tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan devisa. Bilamana komoditi
ekspor tidak memadai untuk memperoleh devisa, maka
sektor kepariwisataan merupakan salah satu jalan untuk
mendapatkan devisa, yaitu dengan cara menarik
wisatawan sebanyak-banyaknya untuk berkunjung.
Baik atau tidaknya suatu daerah pariwisata
kita harus mengetahui faktor-faktor yang sangat
menentukan bagi perkembangan pariwisata yaitu:
adanya kebebasan bergerak dalam arti melakukan
perjalanan, kelengkapan sarana transportasi, dan
komunikasi, adanya sarana akomodasi, dan catering,
adanya daya tarik Daerah Tujuan Wisata (DTW),
adanya dana bagi yang melakukan perjalanan,
terjaminnya keamanan Daerah Tujuan Wisata, adanya
faktor kemudahan yang lebih besar dalam mengunjungi
Daerah Tujuan Wisata, tersedianya unsur-unsur
pelayanan yang memadai termasuk bahan-bahan dan
sarana informasi ( Bakaruddin, 2009:53).
Perkembangan kepariwisataan di Indonesia
sejak awal berdiri sampai sekarang ini memang
mengalami kemajuan yang sangat besar sekali, tetapi
kalau kita lihat secara keseluruhan ternyata posisi
Indonesia sebagai Negara ASEAN dalam bidang
pariwisata sangat rendah hal ini dapat dilihat letak
geografis Indonesia yang berada agak menyimpang
dari jalur tradisional arus wisatawan internasional,
dalam promosi masih kurang sehingga kurang
dikenalnya Indonesia sebagai daerah tujuan wisata
dikawasan penghasil wisatawan utama (Bakaruddin,
2009:54).
Walaupun pemerintah sudah melakukan
berbagai usaha dengan melahirkan berbagai ide dan
kebijaksanaan dalam kepariwisataan, namun ternyata
dunia kepariwisataan di negara-negara berkembang
pada umumnya tidak terlepas dari berbagai
permasalahan dan kendala yang perlu dibenahi secara
serius. Seperti halnya kendala yang terdapat dalam
kepariwisataan Indonesia pada umumnya begitu juga
halnya dengan kepariwisataan Sumatera barat.
Secara geografis Sumatera Barat sangat
potensial untuk dijadikan dan dikembangkan menjadi
daerah objek wisata alam maupun budaya. Salah satu
objek wisata yang ada di Sumatera barat adalah Objek
Wisata Bahari Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan
Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Alat transportasi untuk menuju Pulau NyangNyang ini masih tergolong lemah, karena tidak ada
kapal langsung menuju Pulau Nyang-Nyang. Untuk
menuju Pulau Nyang-Nyang ini dari Kota Padang,
keberangkatan jadwal Kapal Gombolo hari jumat jam
20.00 wib dari pelabuhan bungus dengan harga tiket
Rp78.000-100.000. Sedangkan Kapal Sumber Rezki
jadwal keberangkatannya hari senin jam 19.00 wib dari
pelabuhan muara padang dengan harga tiket
Rp.135.000-145.000. Dengan jarak yang jauh maka
memerlukan waktu yang lama untuk menuju Pelabuhan
Muara Siberut yaitu 10-12 jam perjalanan. Untuk
menuju Pulau wisata atau Pulau Nyang-Nyang tersebut

maka memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan


dengan speetboat dari pelabuhan muara siberut dengan
cateran biasanya Rp.600.000-800.000 tergantung
jumlah rombongan satu kali perjalanan menuju NyangNyang.
Menurut
perselancar
lokal
maupun
international yang pernah datang ke mentawai,
ketinggian ombak yang ada di Pulau Nyang-Nyang ini
adalah nomor tiga tertinggi di dunia yaitu mencapai 4
meter (Wisata bahari dan budaya Mentawai, 2010 :
19). Wisata Bahari yang sedang menjadi idola
wisatawan di Siberut adalah Surfing , yang dilakukan
di Pulau Nyang-Nyang dan Karang Bajat. Selain itu
wisata bahari yang dapat dinikmati adalah snorkeling
(memancing), swimming (berenang) dan menikmati
indahnya pasir putih (white beach).
Pulau Nyang-Nyang ini memang terkenal
dengan ombaknya yang tinggi serta gulungan ombak
yang panjang dan deras, dan bagi perselancar
merupakan tantangan yang sangat menyenangkan,
sehingga banyak memicu wisatawan ingin berselancar
di pulau itu. Selain gulungan ombak yang tinggi juga
disertai pantai yang berpasir putih dan ditumbuhi
banyak pohon kelapa menbuat para wisatan ingin
berlama-lama tinggal di Pulau ini walaupun dengan
terik matahari yang memukau.
Dalam pengembangan objek wisata bahari
yang ada di Pulau Nyang-Nyang ini kita harus
mengetahui dan memperhatikan perkembangan objek
wisata tersebut, dalam pengelolaan objek wisata perlu
ditingkatkan pembangunan sarana dan prasarana yang
dapat menunjang pariwisata bahari Pulau NyangNyang. Dalam pengembangan objek wisata bahari ini,
masyarakat pesisir dituntut ikut berpartisipasi dalam
pengembangan kawasan objek wisata bahari, seperti
halnya menjaga kebersihan, keamanan, keramah
tamahan, dan akomodasi.
Fokus
masalah
bagaimana
partisipasi
masyarakat dalam menjaga kebersihan, keamanan,
keramah tamahan dan akomodasi objek wisata bahari
pulau nyang-nyang di kecamatan siberut barat daya
kabupaten kepulauan mentawai. Dan penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi,
membahas dan menganalisa tentang partisipasi
masyarakat dalam menjaga: kebersihan, keamanan,
keramah tamahan, akomodasi objek wisata bahari
Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan Siberut Barat Daya
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmadani
(2009) tentang Pengembangan Objek Wisata Lembah
Harau mengatakan bahwa Pemerintah sudah
melakukan berbagai usaha dan terobosan baru dengan
melahirkan berbagai ide dan kebijaksanaan, namun
ternyata permasalahan dan kendala masih banyak yang
harus dibenahi secara serius seperti halnya melengkapi
sarana dan prasarana yang masih kurang dan
penelitian yang telah dilakukan Sovia (2009) tentang
Studi Inventarisasi Potensi Objek Wisata Dalam
Pengembangan Sektor Kepariwisataan di Kecamatan
Harau Kabupaten Lima Puluh Koto Mengungkapkan

bahwa penyebaran objek wisata supaya mudah dikenal


oleh
pengunjung
diharapkan
kepada
Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata untuk menjelaskan secara
terperinci letak, jarak dan waktu tempuh yang
diperlukan untuk mempermudah wisatawan yang
hendak berkunjung. Melengkapi sarana dan prasarana
yang ada di lokasi. Promosi daya tarik objek wisata
selain menyebarkan/melengkapi booklet-booklet yang
telah ada, juga mengadakan events seperti penampilan
kesenian daerah. Meningkatkan kualitas jalan ke objek
wisata serta diharapkan kepada dinas yang terkait
untuk membuat buku dan peta tentang potensi dan
lokasi objek wisata dan penelitian yang dilakukan
oleh Gunawan (2009) tentang Studi Kelayakan Objek
Wisata Bendungan PT. Brantas di Kenagarian Bonjol
Kecamatan Kota Besar Kabupaten Dhamasraya
Mengungkapakan bahwa diperlukan menyediakan
fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang seluruh
aktivitas wisata yang akan dilakukan oleh wisatawan
dan dijadikan hutan dan perbukitan yang menghijau
sebagai daerah ekowisata, Mengembangkan seluruh
sumber daya wisata, memperlancar akses menuju
lokasi wisata, menyediakan akomodasi di lokasi wisata
serta meningkatkan infrastruktur yang ada. Melakukan
promosi wisata yang inovatif dan kreatif melalui
pemanfaatan media cetak maupun elektronik serta
mengadakan event-event pameran kepariwisataan
secara periodik, dll.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif.
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak
mengadakan perhitungan atau menggunakan angkaangka. penelitian kualitatif di lakukan dan terjadi
secara alamiah, apa adanya, dan situasi normal tidak di
manipulasi keadaan dan kondisinya.
Menurut
Afifuddin (2012), penelitian
kualitatif itu adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (lawannya
adalah eksperimen) di mana peneliti merupakan
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian menekankan makna
daripada generalisasi. Tempat penelitiannya adalah di
Pulau Nyang-Nyang di Kecamatan Siberut Barat Daya
Kabupaten Kepulauan Mentawai, informan peneliti
adalah Dinas pariwisata Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Camat Siberut Barat Daya, masyarakat yang
tinggal di sekitar kawasan objek wisata, dan
pengunjung objek wisata.
Informan penelitian yang digunakan adalah
pedoman wawancara. Wawancara dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan kepada informan yang
dianggap bisa memberikan informasi tentang kajian
yang diteliti.
Teknik penentuan informan adalah secara
purposive sampling (penunjukan), yaitu teknik penentu
informan adalah dengan cara dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil temuan dilapangan maka
didapatkan hasil dari wawancara dengan beberapa
informasi tentang partisipasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan wisata bahari Pulau NyangNyang di Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten
Kepuluan Mentawai, dilihat dari kebersihan di kawasan
objek wisata bahari sudah terbebas dari sampah, bebas
dari polusi udara dan penyakit. apabila pengunjung
ingin membuang sampah mereka langsung membuang
sampah tersebut ke tong sampah yang ada di sekitar
objek wisata, dan petugas atau masyarakat setempat
yang akan mengubur sampah tersebut, karena tidak
diperbolehkan untuk membakar sampah di kawasan
objek wisata. Dan juga dilihat dari kebersihan toilet
yang ada di kawasan objek wisata ini sudah terjaga
kebersihannya dengan baik.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan maka
didapatkan hasil dari wawancara dengan beberapa
informasi tentang partisipasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan wisata bahari Pulau NyangNyang di Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten
Kepuluan Mentawai, dilihat dari keamanan objek
wisata bahari sekarang ini sudah terjaga dengan baik,
karena masyarakat yang tinggal di kawasan objek
wisata sudah ditugaskan oleh Dinas pariwisata untuk
menjaga keamanan pengunjung atau wisatawan yang
berkunjung di objek wisata. Wisatawan yang
berkunjung di objek wisata tanpa dikenal, harus
melapor kedatangannya kepada masyarakat setempat
agar tidak terjadinya kecurigaan kepada pengunjung.
Sedangkan keamanan di laut masih dalam perencanaan
yang akan di bentuk oleh Dinas pariwisata Kabupaten
Kepulauan Mentawai.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan maka
didapatkan hasil dari wawancara dengan beberapa
informasi tentang partisipasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan wisata bahari Pulau NyangNyang di Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten
Kepuluan Mentawai, dilihat dari keramah tamahan di
kawasan objek wisata bahari sangat baik ini dapat
dilihat dari tutur sapa masyarakat dengan wisatawan,
terlihat dari semua petugas dan masyarakat di sekitar
objek wisata yang ramah dalam melayani pengunjung
objek wisata. Dan pada saat wisatawan berkunjung di
tempat wisata ini masyarakat setempat menyambut
kedatangan para wisatawan dengan senang hati.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan maka
didapatkan hasil dari wawancara dengan beberapa
informasi tentang partisipasi masyarakat dalam
pengembangan kawasan wisata bahari Pulau NyangNyang di Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten
Kepuluan Mentawai, dilihat dari akomodasi yang ada
di kawasan objek wisata ini masih sangat kurang,
hanya beberapa akomodasi saja yang ada di kawasan
objek wisata. Akomodasi yang di sediakan berbentuk
homestay yang sederhana yang layak di tempati oleh
wisatawan. Homestay yang ada di kawasan objek
wisata ini di sediakan untuk rombongan maupun untuk
berpasangan dari arti satu keluarga.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat
dalam menjaga kebersihan objek wisata bahari Pulau
Nyang-Nyang, sudah bisa dikatakan bersih. hal ini
dapat dilihat dari kebersihan lingkungan objek wisata
bahari, partisipasi masyarakat dalam menjaga
keamanan objek wisata Bahari Pulau Nyang-Nyang
sudah aman dari gangguan luar sedangkan keamanan
di laut masih baru dibentuk olek Dinas pariwisata,
partisipasi masyarakat dalam bersikap ramah tamah
terhadap pengunjung objek Wisata Bahari Pulau
Nyang-Nyang sangat baik dan ramah, ini terlihat dalam
berbicara masyarakat terhadap pengunjung objek
wisata sangat ramah seperti menyambut kedatangan
para wisatawan dengan wajah yang cerah dan tutur kata
yang baik. partisipasi masyarakat dalam memberikan
pelayanan akomodasi kepada pengunjung objek Wisata
Bahari Pulau Nyang-Nyang sudah bagus, tetapi masih
perlu penambahan homestay lagi di kawasan objek
wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin, dkk. (2012) . Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung:Pustaka Setia.
Bakaruddin. 2009. Perkembangan dan Permasalahan
Kepariwisataan. Padang: UNP Press.
Gunawan, Indra. 2009. Studi Kelayakan Objek Wisata
Bendungan PT. Brantas di Kenagarian
Bonjol Kecamatan Kota Besar Kabupaten
Dharmasraya. Skripsi. STKIP Sumatera
Barat. Padang
Rahmadani, Heri Eci. 2009. Faktor-Faktor Tidak
Berkembangnya Objek Wisata Lembah
Harau. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera
Barat. Padang.
Sovia, Rahmawati. 2009. Studi Inventarisasi Objek
Wisata Dalam Pengembangan Sektor
Kepariwisataan di Kecamatan Harau
Kabupaten Lima Puluh Kota. Skripsi.
STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.

You might also like