You are on page 1of 22

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Oki Neswan,Ph.D., Departemen Matematika-ITB

Bab 16 Integral di Ruang-n


Integral Ganda atas persegi panjang
Integral Berulang
Integral Ganda atas Daerah sebarang
Integral Ganda Koordinat Polar

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Pendahuluan
Masalah-masalah yang dipecahkan oleh integral dengan dua
variabel atau lebih serupa dengan yang dipecahkan oleh integral
satu variabel, hanya lebih umum.
Seperti halnya pada turunan fungsi n variabel, integral inipun
dibangun berdasarkan pengalaman kita pada integral satu
variabel.
Hubungan antara integral dan turunan untuk fungsi multivariabel
juga sangat erat seperti halnya fungsi satu variabel.
Di sini kita dapat mereduksi integral menjadi beberapa integral
fungsi satu variabel sehingga Teorema Dasar Kalkulus dapat
kembali berperan dalam konteks yang lebih umum ini.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 2

1
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

1. Integral Ganda atas Persegi


Panjang
Ingat kembali pada fungsi satu variabel f (x), kita membagi
interval [a,b] menjadi interval-interval dengan panjang ∆xk,
k=1,2,…,n, berdasarkan partisi P : x1 < x2 <  < xk , memilih
titik sampel xk dari interval ke k, kemudian
n

∫ f ( x ) dx = lim ∑ f ( x ) ∆x
b

a P →0 k k
k =1

Diberikan fungsi f (x,y) kontinu pada himpunan berbentuk


persegi panjang:
R = {(x,y) : a ≤ x ≤ b dan c ≤ y ≤ d}.
Kita akan membangun integral dengan cara serupa seperti pada
integral fungsi satu variabel.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 3

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Daerah berbentuk persegi panjang R dibagi oleh garis-garis yang sejajar


dengan kedua sumbu koordinat, menjadi beberapa persegi panjang kecil
dengan luas ∆A = ∆x∆y.
Tiap persegi panjang tersebut diberi indeks, ∆A1 , ∆A2 ,… , ∆An .
Pilih sebarang titik ( xk , yk ) dari tiap ∆Ak . Bentuklah jumlah Riemann
n
Sn = ∑ f ( xk , yk ) ∆Ak
k =1

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 4

2
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Definisi
Misalkan f dua variabel kontinu terdefinisi pada persegi panjang R. Jika
n
lim P →0 ∑ f ( xk , yk ) ∆Ak
k =1

ada, maka f terintegral atas R, dan


nilai limit ini disebut integral ganda
dari f atas R.
n
lim P →0 ∑ f ( xk , yk ) ∆Ak = ∫∫ f ( x, y ) dA.
k =1 R

( xk , yk )
Jika f kontinu, partisi diperhalus dengan membuat ∆x dan ∆y mendekati nol,
maka jumlah Riemann akan konvergen menuju limit yang disebut integral
ganda (integral lipat) dari f pada daerah R.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 5

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Catatan : Limit pada definisi di atas berbeda dengan limit yang telah kita
pelajari, walaupun ide dasarnya tetap sama.
1. Untuk tiap partisi P, P adalah panjang diagonal terpanjang dari persegi
panjang bagian yang dibentuk oleh P. Ini adalah ukuran halus-kasarnya
pembagian R oleh partisi P.
2. Nilai limit tidak bergantung pada pilihan titik sampel ( xk , yk ) .
3. Untuk tiap ε > 0, terdapat δ > 0 sehingga: untuk setiap partisi dengan
n
P < δ , berlaku ∑ f ( x , y ) ∆A − ∫∫ f ( x, y ) dA < ε .
k =1
k k k
R

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 6

3
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Hampiran Volume

Bila f nonnegatif, maka jumlah Riemann di atas memberikan jumlah


dari volume kotak atau balok dengan alas ∆Ak dan tinggi f ( xk , yk )

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 7

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Jika f ( x, y ) ≥ 0, ∫∫ f ( x, y ) dA menyatakan volume benda pada dibawah


R

permukaan z = f ( x, y ) dan di atas persegi panjang R.

Volume = lim n→∞ S n = ∫∫ f ( x, y ) dA


R

dengan ∆Ak → 0 ketika n → ∞ ∈ .

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 8

4
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Eksistensi
Tidak semua fungsi dua variabel terintegral atas sebuah persegi
panjang R. Khususnya fungsi-fungsi yang tak terbatas tidak
terintegral.

Teorema Eksistensi
Jika f ( x, y ) terbatas dan kontinu pada persegi panjang R, kecuali pada
berhingga buah kurva mulus, maka f terintegral pada R.
Khususnya, jika f kontinu pada R, maka f terintegral pada R.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 9

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Teorema Sifat - sifat Integral Ganda


1. Integral Ganda Bersifat Linear.
a. ∫∫ kf ( x, y ) dA = k ∫∫ f ( x, y ) dA
R R

b. ∫∫ ⎡⎣ f ( x, y ) + g ( x, y )⎤⎦ dA = ∫∫ f ( x, y ) dA + ∫∫ g ( x, y ) dA
R R R

2. Sifat Dominasi. Jika f ( x, y ) ≤ g ( x, y ) untuk tiap ( x, y ) ∈ R, maka

∫∫ f ( x, y ) dA ≤ ∫∫ g ( x, y ) dA
R R

3. Sifat Additif pada persegi panjang

∫∫ f ( x, y ) dA = ∫∫ f ( x, y ) dA + ∫∫ f ( x, y ) dA
R1 ∪ R2 R1 R2

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 10

5
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

2. Integral Berulang
Masalah integral erat kaitannya dengan volume. Maka kita coba
mendekati masalah menghitung integral dengan masalah
menghitung volume.
Misalkan kita ingin menentukan volume benda pejal dibawah
bidang z=f(x,y) di atas persegi panjang R: a ≤ x ≤ b, c ≤ y ≤ d,
dengan mengirisnya seperti pada bab 6.
Misalnya benda tersebut
diiris tegak lurus terhadap sb-x.
selebar ∆x. Misalkan luas penam-
pang irisan benda pejal dengan
bidang x adalah A(x).

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 11

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Misalkan interval [ a, b ] dibagi oleh partisi P : a = x0 ≤ x1 ≤ ≤ xn = b.


Bidang-bidang x = xi membagi benda menjadi n buah keping yang tebalnya
∆xi = xi +1 − xi dan volumenya ∆Vi . Hampirannya ∆Vi ≈ A ( xi ) ∆xi ,
xi sebarang titik pada selang [ xi −1 , xi ] . A ( xi ) adalah luas daerah dibawah
grafik z = f ( x, y ) pada bidang x = xi . Kita dapat memilih xi = xi , sehingga
y =d
∆Vi ≈ A ( xi ) ∆xi = ∫ f ( xi , y ) dy
y =c

Jadi, volume benda adalah


n n
V = ∑ ∆Vi ≈ ∑ A ( xi ) ∆xi
i =1 i =1

Apabila norm dari partisi menuju nol, maka

V =∫
x =b

x=a
A ( x ) dx = ∫
x=a
x =b
(∫ y=d

y =c )
f ( xi , y ) dy dx

Kembali kita baru saja melakukan proses/strategi yang sering digunakan


dalam integral: slice - approximate - integrate.
Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 12

6
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Tentu saja volume juga dapat dihitung dengan membagi selang [c, d ].
Dengan cara urutan pengintegralan dibalik menjadi

V =∫
y =d

y =c
A ( y ) dy = ∫
y =d

y =c (∫
x=a
x =b
)
f ( x, y ) dx dy

Teorema Teorema Integral Berulang Fubini


Jika f ( x, y ) kontinu pada persegi panjang R : a ≤ x ≤ b, c ≤ y ≤ d , maka

∫∫ f ( x, y ) dA = ∫
R
x =b

x=a (∫ y =d

y =c )
f ( x, y ) dy dx = ∫
y =d

y =c (∫
x=a
x =b
)
f ( x, y ) dx dy

Contoh
Hitunglah ∫∫ f ( x, y ) dA
R
jika f ( x, y ) = 1 − 6 x 2 y atas persegi panjang
R : 0 ≤ x ≤ 2, −1 ≤ y ≤ 1.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 13

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
Tentukan volume benda pejal dibawah bidang z = 4 – x – y, di atas persegi
panjang R: 0 ≤ x ≤ 2, 0 ≤ y ≤ 1.
Lakukan dengan integral terhadap y kemudian
terhadap x. Kemudian dengan urutan dibalik.
Penyelesaian Maka volume adalah
x=2
∫ A ( x ) dx
x =0

di mana A ( x ) adalah luas penampang di x.


Untuk tiap x, luas penampang adalah
y =1
A( x) = ∫ ( 4 − x − y ) dy,
y =0

yaitu luas daerah dibawah kurva z = 4 − x − y


pada bidang irisan x. Jadi, pada A ( x ) ,
x dianggap konstan.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 14

7
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Dengan demikian,

Volume = ∫
x=2

x =0
A ( x ) dx = ∫
x=2

x =0 (∫ y =1

y =0
( 4 − x − y ) dy ) dx
y =1
x=2 ⎡ y2 ⎤ x=2
=∫
x =0 ⎢ 4 y − xy − 2 ⎥ dx = ∫x =0 ( 7 2 − x ) dx =5
⎣ ⎦ y =0

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 15

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

3. Integral Ganda (umum)


Di sini kita akan membicarakan integral ganda atas daerah atau himpunan R
yang lebih umum. Lihat gambar berikut.
Untuk membangun definisinya, kembali himpunan tersebut dipartisi menjadi
persegi-persegi panjang bagian dengan luas ∆Ai = ∆xi ·∆yi (setelah diberi
indeks). Pilih persegi panjang yang termuat dalam R.
Pilih sebarang titik sampel ( xi , yi ) dari tiap
persegi panjang.
Maka diperoleh jumlah Riemann
n
S n = ∑ f ( xi , yi ) ∆Ai
i =1

Jadi
n

∫∫ f ( x, y )dA = lim P →0 ∑ f ( xi , yi ) ∆Ai


R
i =1

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 16

8
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Interpretasi sebagai Volume


Jika f(x,y) ≥ 0, maka integral ganda
dari f memberikan volume dari
benda pejal dibawah permukaan di
atas daerah R.

Sifat-sifat (a) linear, (b)


dominansi, dan (c) aditif juga
berlaku.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 17

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Teorema Sifat - sifat Integral Ganda


Diberikan f ( x, y ) , g ( x, y ) kontinu dan k bilangan real.
1. Integral Ganda Bersifat Linear.
a. ∫∫ kf ( x, y ) dA = k ∫∫ f ( x, y ) dA
R R

b. ∫∫ ⎡⎣ f ( x, y ) + g ( x, y )⎤⎦ dA = ∫∫ f ( x, y ) dA + ∫∫ g ( x, y ) dA
R R R

2. Sifat Dominasi. Jika f ( x, y ) ≤ g ( x, y ) untuk tiap ( x, y ) ∈ R, maka

∫∫ f ( x, y ) dA ≤ ∫∫ g ( x, y ) dA
R R

3. Sifat Additif: jika R1 dan R2 tidak bertumpang tindih (irisannya maksimal


berupa kurva, lihat gambar), maka

∫∫ f ( x, y ) dA = ∫∫ f ( x, y ) dA + ∫∫ f ( x, y ) dA
R1 ∪ R2 R1 R2

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 18

9
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Menghitung Integral Ganda


Integral Ganda yang akan dibicarakan adalah integral ganda dari fungsi
f ( x, y ) atas daerah yang dibatasi oleh dua kurva, yaitu di bawah oleh
y = g1 ( x ) dan di atas oleh y = g 2 ( x ) .
Pada Bab 6 telah kita pelajari bahwa volume benda pejal yang terletak
antara x = a dan x = b, dengan luas penampang A ( x ) adalah integral

V = ∫ A ( x ) dx
b

Untuk tiap nilai x, luas penampang yang


diperoleh jika benda diiris tegak lurus sb-x
untuk tiap nilai x diketahui, misal sebagai
y = g2 ( x )
fungsi A ( x ) = ∫ f ( x, y ) dy.
y = g1 ( x )

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 19

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Maka, volume adalah integral (disebut integral berulang)

V =∫
x =b
A ( x ) dx = ∫
x =b
⎡ y = g2 ( x ) f ( x, y ) dy ⎤ dx.
x=a x=a ⎣⎢ ∫y = g1 ( x ) ⎦⎥

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 20

10
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Bila daerah R dibatasi oleh kurva-kurva x = h1 ( y ) dan x = h2 ( y ) , maka


dengan cara serupa, volume dihitung dengan integral berulang

V =∫
y =d
⎡ x = h2 ( y ) f ( x, y ) dx ⎤ dy
y =c ⎣⎢ ∫h = h1 ( y ) ⎦⎥
x = h2 ( y )
dimana integral A ( y ) = ∫ f ( x, y ) dx. adalah
h = h1 ( y )

luas dari penampang bila benda diiris sepanjang


bidang tegak lurus sb-y.
Kedua integral di atas adalah konsekuensi dari
Teorema Fubini untuk Integral Berulang sebagai
berikut.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 21

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 22

11
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Teorema Teorema Integral Berulang Fubini (versi 2)


Diberikan f ( x, y ) kontinu pada daerah R.
1. Jika R = {( x, y ) : a ≤ x ≤ b, g1 ( x ) ≤ y ≤ g 2 ( x )} , g1 dan g 2 kontinu
pada [ a, b ] , maka
x =b y = g2 ( x )
∫∫ f ( x, y ) dA = ∫ ∫
R x=a y = g1 ( x )
f ( x, y ) dy dx

2. Jika R = {( x, y ) : c ≤ y ≤ d , h1 ( y ) ≤ x ≤ h2 ( y )} , h1 dan h2 kontinu


pada [ c, d ] , maka
y =d x = h2 ( y )
∫∫ f ( x, y ) dA = ∫ ∫
R y =c h = h1 ( y )
f ( x, y ) dx dy

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 23

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Menentukan Batas Pengintegralan


Dua macam daerah pengintegralan yang dibicarakan di sini
adalah :
„ I: a ≤ x ≤ b, g1(x) ≤ y ≤ g2(x).

„ II: c ≤ y ≤ d, h1(y) ≤ x ≤ h2(y).

Apabila daerah pengintegralan sudah diberikan secara eksplisit


maka integral dapat dilakukan dengan batas sesuai dengan
definisinya (lihat Teorema Fubini).
Catatan: suatu daerah pengintegralan bisa saja tipe I maupun tipe
II.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 24

12
y = g2 ( x )
∫ f ( x, y ) dy dx
y = g1 ( x )

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Penentuan batas integral menjadi masalah bila yang diberikan


adalah grafik daerah pengintegralannya.
Bila daerah dipandang sebagai tipe I, maka penentuan batas,
dibantu dengan membuat garis vertikal.
x =b y = g2 ( x )
∫ ∫ f ( x, y ) dy dx
x=a y = g1 ( x )
„ Batas y: garis vertikal memasuki daerah R melalui grafik
y=g1(x) dan keluar melalui grafik y = g2(x).
„ Batas x: nilai terkecil dan nilai terbesar x yang membatasi
daerah R masing-masing adalah a dan b.

x =b y = g2 ( x )
∫ ∫ f ( x, y ) dy dx
x=a y = g1 ( x )

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 25

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Bila daerah dipandang sebagai tipe II, maka penentuan batas ,


dibantu dengan membuat garis horizontal:
y =d x = h2 ( y )
∫ ∫ f ( x, y ) dx dy
y =c x = h1 ( y )

„ Batas x : garis lingkaran memasuki daerah melalui grafik x =


h1(y) dan keluar melalui grafik x = h2(y).
„ Batas y: nilai terkecil dan nilai terbesar y yang membatasi
daerah masing-masing adalah c dan d.

y =1 x = 1− y 2
∫ ∫ f ( x, y ) dx dy
y =0 x =1− y

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 26

13
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh Menentukan Volume Benda


Hitunglah volume prisma yang dasarnya adalah
segitiga pada bidang-xy dibatasi oleh sumbu − x
dan garis-garis y = x dan x = 1. Sedangkan
atapnya adalah bidang z = f ( x, y ) = 3 − x − y.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 27

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Penyelesaian Untuk tiap x antara 0 dan 1, jangkauan nilai y adalah


dari y = 0 sampai y = x. Oleh karena itu,
x =1 y=x x =1 y=x
V =∫
x=0 ∫ ( 3 − x − y ) dy dx = ∫
y =0 x =0
⎡⎣3 y − xy − 12 y 2 ⎤⎦ dx
y =0

= ∫ ( 3x − 32 x 2 ) dx = ⎡⎣ 32 x 2 − 12 x 3 ⎤⎦
1 x =1
=1
0 x=0

Apabila urutan pengintegralan dibalik maka integral volume adalah


y =1 x =1 y =1 x =1
V =∫
y =0 ∫ ( 3 − x − y ) dx dy = ∫
x= y y =0
⎡⎣3x − 12 x 2 − xy ⎤⎦ dy
x= y

((3 − − y ) − ( 3 y − 12 y 2 − y 2 ) dy )
y =1
=∫ 1
2
y =0

( − 4 y + 32 y 2 ) dy = ⎡⎣ 52 y − 2 y 2 + 12 y 3 ⎤⎦ = 1
y =1 y =1
=∫ 5
2
y =0 y =0

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 28

14
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
Hitunglah volume benda pejal pada oktan I ( x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 ) , yang
dibatasi oleh paraboloida sirkular z = x 2 + y 2 , silinder x 2 + y 2 = 4, dan
bidang-bidang koordinat.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 29

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
2 2x
Gambarlah daerah pengintegralan dari integral ∫ ∫ ( 4 x + 2 ) dy dx.
0 x2

Kemudian tulislah integral yang sama dengan urutan dibalik ( dx dy ) .

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 30

15
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

4. Integral Ganda: Polar


Banyak integral yang lebih mudah dihitung bila dengan
menggunakan koordinat polar.
Pada bagian akan dipelajari mengubah integral menjadi koordinat
polar dalam koordinat polar dan menghitungnya.
Misalkan f(r, ) terdefinisi pada himpunan R yang dibatasi oleh
sinar  = α dan  = β, kurva-kurva kontinu r=g1() dan r=g2()
dengan 0 ≤ g1() ≤ g2() ≤ a.
Jadi R termuat dalam persegi panjang polar
Q: α ≤  ≤ β, 0 ≤ r ≤ a.
berbentuk kipas. Himpunan Q dapat dibagi menjadi beberapa
persegi panjang polar bagian (lihat Gambar)

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 31

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

a β −α
∆r = , ∆θ = .
m m'
Diperoleh n buah persegi panjang polar dengan luas ∆A1 , ∆A2 ,… , ∆An .
Pilih titik pusat masing-masing persegi panjang polar: ( rk , θ k ) . Maka jumlah
Riemann nya adalah
n
S n = ∑ f ( rk , θ k ) ∆Ak .
k =1

Jika f kontinu pada R maka jumlah Riemann tersebut akan konvergen


menuju sebuah limit, ketika ∆r → 0 dan ∆θ → 0. Limit ini disebut integral
ganda dari f atas R.
lim n→∞ S n = ∫∫ f ( r , θ ) dA.
R

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 32

16
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Bagaimana menentukan ∆Ak ?


Radius luar dan radius dalam yang membatasi
persegi panjang polar adalah rk + ∆r 2 dan rk − ∆r 2.
Sementara itu, sudut yang mengapit adalah ∆θ .
Maka
2
1⎛ ∆r ⎞
luas sektor luar = ⎜ rk + ⎟ ∆θ
2⎝ 2 ⎠
2
1⎛ ∆r ⎞
luas sekor dalam = ⎜ rk − ⎟ ∆θ
2⎝ 2 ⎠
∆θ ⎡⎛ 2
∆r ⎞ ⎛ ∆r ⎞ ⎤
2

Maka diperoleh ∆Ak = ⎢⎜ rk + −


⎟ ⎜ kr − ⎟ ⎥ = rk ∆r ∆θ . Akibatnya
2 ⎣⎢⎝ 2 ⎠ ⎝ 2 ⎠ ⎦⎥
n
S n = ∑ f ( rk , θ k ) rk ∆r ∆θ
k =1

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 33

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Teorema Fubini menyimpulkan bahwa limit dari jumlah Riemann ini adalah
integral berulang terhadap r dan θ :
θ =β r = g 2 (θ )
lim n→∞ S n = ∫∫ f ( r ,θ ) dA = ∫ ∫ f ( r , θ )rdr dθ
R θ =α r = g1 (θ )

Teorema Luas dalam Koordinat Polar


Luas daerah tertutup dan terbatas R dalam koordinat bidang polar adalah
A = ∫∫ dA = ∫∫ rdrdθ
R R

Contoh
Tentukan volume benda pejal di atas persegi panjang polar
2
+ y2
R :1 ≤ r ≤ 3, 0 ≤ θ ≤ π 4 dan di bawah permukaan z = e x .

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 34

17
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Menentukan batas-batas Integral

Dua macam daerah pengintegralan yang dibicarakan di sini


adalah :
„ I: α ≤  ≤ β, g1() ≤ r ≤ g2().

„ II: a ≤ r ≤ b, h1(r) ≤  ≤ h2(r).


Apabila daerah pengintegralan sudah diberikan secara
θ =β r = g (θ )
eksplisit maka integral dapat I: ∫ ∫ f ( r ,θ )rdr dθ
2

θ =α r = g (θ )
dilakukan dengan batas sesuai
1

r =b θ = h (θ )
II: ∫ ∫ f ( r ,θ )rdθ dr
2

dengan definisinya: r = a θ = h (θ )1

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 35

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Catatan: suatu daerah pengintegralan bisa saja


tipe I maupun tipe II. (contoh: R adalah
himpunan yang dibatasi oleh lingkaran r=2,
garis y=2, sumbu-y.)
Penentuan batas integral menjadi masalah bila yang diberikan
adalah grafik daerah pengintegralannya.
Bila daerah dipandang sebagaiy x tipe I, maka penentuan batas,
dibantu dengan membuat sinar L dari titik asal.
„ Batas r: sinar L memasuki daerah melalui grafik r=g1() dan keluar
melalui grafik r = g2().
„ Batas : nilai terkecil dan nilai terbesar 
yang membatasi daerah masing-masing
adalah α dan β.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 36

18
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Bila daerah dipandang sebagai tipe II, maka penentuan batas ,


dibantu dengan membuat lingkaran.
„ Batas  : lingkaran memasuki daerah melalui grafik  =h1(r) dan
keluar melalui grafik  = h2(r).
„ Batas r: nilai terkecil dan nilai terbesar r
yang membatasi daerah masing-masing
adalah a dan b.
Contoh
Tentukan batas pengintegralan fungsi f ( r , θ )
atas daerah R pada gambar berikut

π 2 r =1+ cosθ
∫π ∫ f ( r , θ ) r dr dθ
− 2 r =2

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 37

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh lemniscate r 2 = 4 cos 2θ .
Penyelesaian
Luas total adalah 4 kali luas pada kuadran I. Jadi,
4 cos 2θ
π 4 4 cos 2θ π 4 ⎡r ⎤ π 4
Luas = 4 ∫ ∫ rdr dθ = 4∫ ⎢⎣ 2 ⎥⎦ dθ = 4 ∫ 2 cos 2θ dθ
0 0 0 0
0

= 4sin 2θ ]0 = 4
π 4

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 38

19
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Latihan
Hitunglah integral ∫∫ S
ydA dengan S adalah daerah pada kuadran I di luar
lingkaran r = 2 dan di dalam kardioda r = 2 (1 + cos θ ) .

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 39

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
Carilah volume benda pejal di bawah permukaan z = x 2 + y 2 , di atas
bidang-xy dan di dalam silinder x 2 + y 2 = 2 y.

π/2 2sin θ
V = 2∫ ∫ (x + y 2 ) rdrdθ
2

0 0
π/2 2sin θ
= 2∫ ∫ r 2 rdrdθ
0 0

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 40

20
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh
Carilah volume benda pejal yang dibatasi di atas oleh permukaan
2 x 2 + 2 y 2 + z 2 = 18, di bawah oleh bidang z = 0 dan dikelilingi oleh
silinder x 2 + y 2 = 4.
π 2
V = 2 ∫ ∫ 18 − 2r 2 rdrdθ
0 0

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 41

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Perubahan Cartesian->Polar
Prosedur perubahan integral Cartesius f(x,y)dxdy menjadi
integral polar memiliki dua langkah:
„ Substitusi x = r cos  dan y=r sin , ganti dx dy menjadi r dr d.
„ Sesuaikan batas pengintegralan dengan menuliskan batas daerah
dalam koordinat polar.
R f(x,y)dxdy menjadi G f(rcos, rsin) r dr d
„ G adalah daerah pengintegralan dalam koordinat polar.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 42

21
Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Contoh

(x + y 2 ) dydx dalam
1 1− x 2
∫∫
2
Tuliskan integral
0 0

koordinat polar, dan hitunglah.

Contoh

∫∫ e
x2 + y 2
Hitunglah integral dydx dalam koordinat
R

polar.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 43

Catatan Kuliah MA1223 Kalkulus Elementer II

Soal-soal PR Bab 16
16.1: 1, 4, 15.
16.2: 3, 4, 12-4, 19-21, 32.
16.3: 3, 4, 10, 16, 17, 21, 24, 28, 34, 37-39.
16.4: 1, 6, 9, 11, 12, 16, 21, 26.

Oki Neswan, Ph.D. – Departemen Matematika ITB 44

22

You might also like