Professional Documents
Culture Documents
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi:
Korban dibawa ke RSUD Brig. H. Hasan Basry Kandangan dalam kondisi sudah meninggal.
Berdasarkan keterangan keluarga dan tetangga setempat korban mengalami penganiayaan
pembunuhan di rumah korban sendiri dengan pelaku yang tidak diketahui. Korban ditemukan
tetangga di parit dekat rumah pukul 20.00 WITA dengan mengalami luka berdarah di kepala dan
sudah dalam keadaan meninggal. Setelah itu korban langsung dibawa oleh polisi ke RSUS
Brigjen H Hasan Basry Kandangan untuk dilakukan pemeriksaan jenazah.
Tujuan:
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Data pasien:
Nama: Ny.HK
Nama klinik:
Telp: Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis : Korban dibawa ke RSUD Brig. H. Hasan Basry Kandangan
1
dalam kondisi sudah meninggal. Berdasarkan keterangan keluarga dan tetangga setempat
korban mengalami penganiayaan pembunuhan di rumah korban sendiri dengan pelaku yang
tidak diketahui. Korban ditemukan tetangga di parit dekat rumah pukul 20.00 WITA dengan
mengalami luka berdarah di kepala dan sudah dalam keadaan meninggal. Setelah itu korban
langsung dibawa oleh polisi ke RSUS Brigjen H Hasan Basry Kandangan untuk dilakukan
pemeriksaan jenazah.
2. Riwayat kesehatan/ penyakit : Korban tidak mempunyai riwayat sakit yang membutuhkan
pengobatan.
3. Riwayat keluarga : Korban merupakan janda yang tinggal satu rumah dengan seorang
putranya.
4. Riwayat Sosial Ekonomi: Korban adalah ibu rumah tangga, tinggal dengan satu anak laki-laki
usia 30 tahun dan biaya hidup ditanggung oleh anak.
5. Lain- lain : HASIL PEMERIKSAAN JENAZAH
IDENTITAS
1) Nama : Ny.HK
2) Umur : 75 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Bangsa : Indonesia
5) Alamat : Desa Mawangi RT.01 Kec. Padang Batung Kab. Hulu Sungai Selatan
KEADAAN UMUM
1) Gizi
: sangat kurus
: 145cm
2
4) Berat
:-
5) Keadaan jenazah : Korban datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Brigjend.
H. Hassan Basry Kandangan dalam keadaan sudah meninggal dunia. Korban mengenakan
mukena terusan berwarna putih dengan bercak darah pada daerah leher mukena.
6) Wajah tirus, rambut panjang sebahu, ikal dan beruban.
PEMERIKSAAN LUAR
Bagian Tubuh Atas
Kepala
: Terdapat luka terbuka pada kepala bagian atas samping kanan berukuran
: tirus
: bersih
Pupil
Hidung : terdapat darah yang sudah mengering pada kedua lubang hidung
Bibir
Dagu
LEHER
3
Leher depan
PERUT
Tangan kiri
Paha kanan
Lutut kanan
Tungkai kanan
Kaki kanan
Paha kiri
Lutut kiri
Tungkai kiri
Kaki kiri
GENETALIA
Jenis kelamin
: perempuan
Rambut
Skrotum
Testis
Labia mayor
Labia minor
KAKU MAYAT
Rahang
:-
Leher
:-
Pundak
:-
Siku
:-
:-
Pergelangan kaki
:-
LEBAM MAYAT : -
Daftar Pustaka :
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Munim TWA, Hertian S, et all, Visum et repertum,
in : Ilmu kedokteran forensik. Jakarta; Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.1997.p.5-16.
2. Satyo, Alfred C, Sebab kematian, in : Ilmu kedokteran forensik edisi pertama. Jakarta; PT
Binarupa Aksara.1989.p.69-82.
3. Anonim. Tanatologi Dan Identifikasi Kematian Mendadak) [cited 2015 May 18] Avaible
from: http://fkuii.org/tiki-download_wiki_attachment.php?attId=14.
Hasil Pembelajaran :
Pendahuluan
Peristiwa pelanggaran hukum yang menyangkut tubuh dan nyawa manusia banyak kita temui
5
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menangani berbagai kasus ini diperlukan ilmu kedokteran
forensik untuk membantu proses peradilan dalam arti luas yang meliputi tahap penyidikan sampai
sidang pengadilan. Diperlukan bantuan dokter untuk memastikan sebab, cara, dan waktu kematian
pada peristiwa kematian tidak wajar karena pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan atau kematian yang
mencurigakan.
Untuk menyelesaikan masalah kedokteran forensik diperlukan ilmu yang berkaitan dengan,
aspek hukum, prosedur medikoegal, tanatologis, traumatologi, dan lain-lain, sehingga hasil
pemeriksaan dan laporan tertulis dapat digunakan sebagai petunjuk atau pedoman dan alat bukti
dalam menyidik, menuntut dan mengadili perkara pidana maupun perdata.
Pengertian Visum et Repertum
Visum et repertum adalah laporan tertulis untuk peradilan yang dibuat dokter berdasarkan sumpah
atau janji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter, yang memuat pemberitaan tentang
segala hal atau faktayang dilihat dan ditemukan pada benda bukti berupa tubuh manusia yang
diperiksadengan pengetahuan dan keterampilan yang sebaik-baiknya dan pendapat mengenaiapa
yang ditemukan sepanjang pemeriksaan tersebut.
Klasifikasi Visum et Repertum
Berdasarkan materi yang diperiksa dan pemeriksaan yang mendasarinya,dikenal pengelompokan
visum et repertum sebagai berikut :
1. Visum et repertum psikiatrik
2. Visum et repertum fisik
a.
Visum et repertum jenazah, dapat dibedakan atas : pemeriksaan luar & pemeriksaan luar dan
dalam.
b.
Visum et repertum korban hidup, dapat dibedakan atas : - Visum et repertum perlukaan atau
kecederaan ;visum et repertum keracunan ;Visum et repertum kejahatan seksual
mengenai tubuh, msalnya luka yang disebabkan oleh benda tumpul berbentuk bulat panjang akan
meninggalkan negative imprint oleh timbulnya marginal haemorrhge.
bawah.
Pada pembunuhan dengan menggunakan kekerasan tajam, luka harus dilukiskan dengan baik, dengan
mmeperhatikan bentuk luka, tepi luka, sudut luka, keadaan sekitar luka serta lokasi luka. unuhan
Dalam peristiwa pembunuhan, cari pula kemungkinan terdapatnya luka tangkis didaerah ekstensor
lengan bawah serta telapak tangan.
Luka biasanya terdapat beberapa buah yang distribusinya tidak teratur, sekalipun tidak jarang
ditemukan kasus pembunuhan hanya terdiri dari satu luka saja tanpa si korban sempat melakukan
perlawanan apapun. Dengan menentukan arah kekerasan pada luka yang ditemukan, dapat dilakukan
rekonstruksi terjadinya peristiwa.
Definisi Trauma Tumpul
Trauma benda tumpul adalah luka yang disebabkan karena persentuhan tubuh dengan benda
yang permukaannya tumpul. Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu,
besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah :
-
Luka trauma benda tumpul dapat terjadi karena dua sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai atau
melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek atau alat yang
tidak bergerak. Luka akibat trauma benda tumpul dibagi menjadi beberapa kategori yaitu luka lecet
(abrasi), luka memar (kontusio), dan luka robek (laserasi).
Jenis Luka Akibat Trauma Benda Tumpul
Luka akibat trauma benda tumpul dapat berupa salah satu atau kombinasi dari luka memar,
luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.
Derajat luka, perluasan luka, serta penampakan dari luka yang disebabkan oleh trauma benda tumpul
bergantung kepada:
-
SOAP
1. SUBJEKTIF : Korban dibawa ke RSUD Brig. H. Hasan Basry Kandangan dalam kondisi
9
sudah meninggal. Berdasarkan keterangan keluarga dan tetangga setempat korban mengalami
penganiayaan pembunuhan di rumah korban sendiri dengan pelaku yang tidak diketahui.
Korban ditemukan tetangga di parit dekat rumah pukul 20.00 WITA dengan mengalami luka
berdarah di kepala dan sudah dalam keadaan meninggal. Setelah itu korban langsung dibawa
oleh polisi ke RSUS Brigjen H Hasan Basry Kandangan untuk dilakukan pemeriksaan
jenazah.
2. OBJEKTIF : hasil diagnosis pada kasus ini ditemukan berdasarkan pada hasil pemeriksaan
jenazah berupa pemeriksaan luar yang sudah tercantum pada bagian pemeriksaan diatas.
3. ASSESMENT :
Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah diatas pasien telah mengalami kekerasan trauma
tumpul pada kepala korban yang mengakibatkan cedera pada otak dan perdarahan aktif yang
mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
4. PLAN :
Diagnosis
Pembunuhan dengan kekerasan trauma tumpul pada kepala
Konsultasi
Perlunya penjelasan kepada keluarga mengenai keadaan korban dan kemungkinan sebab
kematian.
10
Dokter Internship :
dr. Mega Ayu Fitrian
Pembimbing :
dr. Nani Puji Astuti
11
12