Professional Documents
Culture Documents
Erinne Defriani
Nama Pendamping: dr. Syahwan
Nama Wahana: RSUD Tais
Topic: Appendisitis Akut
Tanggal kasus: 28 Agustus 2015
Nama pasien : Ny. TM
Tanggal presentasi : Oktober 2015
Tempat presentasi : Puskesmas Tais
Objektif presentasi
Keilmuan
Ketrampilan
Penyegaran
pustaka
Diagnostic
Neonates Bayi
Manajemen
Anak
Masalah
Remaj Dewasa
Tinjauan
Istimewa
a
Lansia
Deskripsi : Ny. TM/51th, nyeri perut kanan bawah
Tujuan : menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan apendiksitis akut
Bahan
Tinjauan
Riset
Kasus Audit
bahasan
Cara
Pustaka
Diskusi
membahas
Bumil
Pos
Presentasi
dan diskusi
Data
Pasien
Nama
Nama: Ny. TM
Nomor
484594
RSUD Tais
Registrasi
Terdaftar
28 April 2015
Telp: -
Klinik
Data Utama Untuk Bahan Diskusi
1.Diagnosis / Gambaran klinis:
Sejak
: disangkal
Riwayat HT
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
: 110/70 mmhg
- Nadi
: 90 x/menit
- RR
: 22 x/menit
- Suhu
: 37,7 C
-Berat badan
: 55 Kg
3. Pemeriksaan Fisik
- Kepala
: mesochepal
- Mata
- Leher
- Thorax
- Abdomen
: peristaltik normal, nyeri ketok reg iliaca dektra, nyeri tekan di Mc.
Burney. Rebound tenderness (+), Rovsing Sign (+), Psoeas Sign (+), Obturator Sign (+).
- Ekstremitas
: akral hangat, nadi kuat, turgor baik, cappilary refill <2 detik
4. Fungsi vegetative
- Miksi
- Defekasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (28 Agustus 2015)
Hb
: 10 g/dL
Eritrosit
Leukosit
: 25.600
Ht
: 33%
Trombosit
: 327x103 / mm3
LED
: 100/120
GDS
: 106 mg/dL
1. Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., Usus Halus, Apendiks, Kolon, Dan Anorektum,
dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005,hlm.639-645.
2. Schwartz, Seymour, (2000), Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Penerbit Buku
Pendidikan
Kontrol
: 110/70 mmhg
- Nadi
: 90 x/menit
- RR
: 22 x/menit
- Suhu
: 37,7 C
-Berat badan
: 55 Kg
- Kepala
: mesochepal
- Mata
- Leher
- Thorax
- Abdomen
Mc. Burney. Rebound tenderness (+), Rovsing Sign (+), Psoeas Sign (+), Obturator
Sign (+).
- Ekstremitas
4. Fungsi vegetative
: akral hangat, nadi kuat, turgor baik, cappilary refill <2 detik
- Miksi
- Defekasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (28 Agustus 2015)
Hb
: 10 g/dL
Eritrosit
Leukosit
: 25.600
Ht
: 33%
Trombosit
: 327x103 / mm3
LED
: 100/120
GDS
: 106 mg/dL
d. Penanda respon inflamasi akut (acute phase response) dengan menggunakan CRP.
Mungkin terlihat adanya fekalit pada abdomen sebelah kanan bawah yang sesuai
dengan lokasi apendiks, gambaran ini ditemukan pada 20% kasus.
b. Kalau peradangan lebih luas dan membentuk infiltrat maka usus pada bagian kanan
bawah akan kolaps.
c. Dinding usus edematosa, keadaan seperti ini akan tampak pada daerah kanan bawah
abdomen kosong dari udara.
d. Gambaran udara seakan-akan terdorong ke pihak lain.
e. Proses peradangan pada fossa iliaka kanan akan menyebabkan kontraksi otot sehingga
timbul skoliosis ke kanan.
f. Gambaran ini tampak pada penderita apendisitis akut. Bila sudah terjadi perforasi,
maka pada foto abdomen tegak akan tampak udara bebas di bawah diafragma.
Kadang-kadang udara begitu sedikit sehingga perlu foto khusus untuk melihatnya.
g. Foto polos abdomen supine pada abses appendik kadang-kadang memberi pola bercak
udara dan air fluid level pada posisi berdiri/LLD (decubitus), kalsifikasi bercak rimlike (melingkar) sekitar perifer mukokel yang asalnya dari appendik.
h. Pada appendisitis akut, kuadran kanan bawah perlu diperiksa untuk mencari
appendikolit: kalsifikasi bulat lonjong, sering berlapis.
Skor Alvarado
Skor Alvarado adalah 10 butir skoring untuk diagnosis apendisitis berdasarkan simptom
dan tanda klinis serta pemeriksaan laboratorium. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Douglas dan MacPherson, skor tersebut efektif dalam mengklasifikasi penatalaksanaan
pasien apendisitis, dimana pasien dengan skor Alvarado skor 1-4 diberikan pengobatan
simptomatik dan dipulangkan, skor 5-6 dilakukan observasi dan pemberian antibiotik,
skor 7-10 dipersiapkan untuk apendiktomi cito.
.
Diagnosis Banding
a. Cholecystitis akut
b. Divertikel Mackelli
c. Enteritis regional
d. Pankreatitis
e. Batu ureter
f. Cystitis
g. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
h. Salphingitis akut
Komplikasi
1. Perforasi appendix
2. Peritonitis umum
3. Sepsis
Penatalaksanaan Komprehensif(Plan)
Pasien yang telahterdiagnosisAppendisitis akutharus segera dirujuk ke layanan sekunder
untuk dilakukan operasi cito
1. Non-farmakologis
a. Bed rest total posisi fowler (anti Trandelenburg)
b. Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak diberikan apapun melalui mulut.