You are on page 1of 22

KEJAHATAN SEKSUAL

Soekry Erfan Kusuma

LAB ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

Suatu bentuk kejahatan yang meliputi :

Tubuh
Kesehatan
Nyawa manusia

Berhubungan
dengan
persetubuhan

Upaya kedokteran forensik dlm


pembuktian kasus kejahatan seksual,
yaitu :

Ada tidaknya tanda-tanda persetubuhan


Ada tidaknya tanda-tanda kekerasan
Perkiraan umur
Sudah pantas atau sudah mampu untuk
dikawin atau tidak

Persetubuhan yang merupakan


kejahatan thd kesusilaan
Dalam Perkawinan

Pasal 288 KUHP

luar Perkawinan

Persetubuhan
disetujui

Persetubuhan
tak disetujui

Pasal 284 KUHP


Pasal 287 KUHP

Pasal 285 KUHP


Pasal 286 KUHP

Persetubuhan yang merupakan


kejahatan thd kesusilaan
Dalam Perkawinan
Pasal 288 KUHP
Bila suami melakukan persetubuhan
dgn istrinya yg belum mampu kawin
dgn mengkibatkan luka-luka, luka lecet
dan atau mengakibatkan kematian
VR yg dibuat hrs berisi bhw si korban :
Memang belum mampu dikawin
Memang tdpt tanda-tanda persetubuhan
Ada tanda-tanda kekerasan
Mejelaskan sebab kematian
Scr biologis
Siap memberi
keturunan
Menst (+)

Menurut UU perkawinan
< 16 th

luar Perkawinan
Persetubuhan
disetujui

Persetubuhan
tak disetujui

Pasal 284 KUHP

Pasal 285 KUHP

Pasal 287 KUHP


Mau sama mau
Coitus
Sdh kawin
Ada pengaduan
1. -) < 15 th
-) umur tak jelas
-) belum waktunya dikawin
2. Pembuktian dilakukan hanya atas
pengaduan kecuali jika < 12 th
tsbt : -) pingsan

Barang siapa dengan kekerasan atau


ancaman kekerasan memaksa seorang
wanita bersetubuh dgn dia di luar
perkawinan, diancam krn melakukan
perkosaan dgn pidana penjara paling
lama 12 thn

Pasal 286 KUHP


Barang siapa bersetubuh dgn seorang
di luar perkawinan padahal diketahui
bhw wanita itu dlm keadaan pingsan
atau tdk berdaya, diancam dgn pidana
penjara paling lama 9 thn

VR hrs dpt dibuktikan :


-) ada coitus
-) ada persetubuhan
-) ada kekerasan

Definisi Persetubuhan
Suatu peristiwa dimana terjadinya penetrasi
penis ke dalam vagina, penetrasi tersebut
dapat lengkap atau tidak lengkap dan dengan
atau tanpa disertai ejakulasi.

Upaya pembuktian persetubuhan


dipengaruhi beberapa faktor :

Besarnya penis
Derajat penetrasi
Bentuk & elastisitas selaput dara (hymen)
Ada tidaknya ejakulat & keadaan ejakulat
Posisi persetubuhan
Keaslian barang bukti
Waktu pemeriksaan

Tak adanya robekan hymen tak dapat


dipastikan bahwa tsbt tidak terjadi
penetrasi penis

Adanya robekan hymen hanya


pertanda adanya suatu benda yang
masuk ke dalam vagina

Bila persetubuhan disertai ejakulasi &


ejakulat tersebut mengandung spermatozoa,
maka adanya spermatozoa sel di dalam vagina
merupakan tanda pasti adanya persetubuhan.
Bila tidak ada spermatozoa sel, maka upaya
pembuktian adanya persetubuhan dapat
diketahui dengan pemeriksaan ejakulat

Komponen Ejakulat
Enzym as. Fosfatase
Choline
Spermin
Nilainya lebih rendah dibandingkan spermatozoa

Bila kejahatan seksual tidak disertai ejakulasi


maka pembuktian forensik tak dapat
dipastikan.

Sebaliknya juga tak dapat dikatakan


oleh dokter secara pasti bahwa wanita
tersebut tidak ada persetubuhan
Maksimal dokter dapat menyatakan bahwa
tidak ditemukan tanda-tanda persetubuhan
pada wanita tersebut, mencakup 2 hal :
Menyatakan memang tak ada persetubuhan
Persetubuhan ada tapi tanda-tandanya tak dapat
ditemukan

Bila persetubuhan dapat dibuktikan


dengan cara pasti, maka perkiraan saat
terjadinya persetubuhan harus ditentukan
( kadang berkaitan dgn alibi pelaku dlm penyidikan )

Spermatozoa dalam liang vagina dapat bergerak selama 4 5 jam


post coital.
Spermatozoa dalam 24 36 jam ditemukan tak bergerak.
Bila tsbt mati maka spermatozoa dpt ditemukan dlm 7 8 hr.
Penyenbuhan luka-luka pada hymen berlangsung sekitar 7 10 hr.

Pasal 288 KUHP


1. Barang siapa dlm perkawinan bersetubuh dgn
seorang perempuan yg diketahui atau sepatutnya
hrs diduganya bahwa yang bersangkutan belum
waktunya utk dikawin, apabila perbuatan
mengakibatkan luka diancam dgn penjara paling
lama empat tahun.
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka berat,
dijatuhkan pidana penjara paling lama 8 tahun.

Pemeriksaan adanya kehamilan


dan penyakit kelamin
Kehamilan tanda pasti telah terjadi
persetubuhan sebelumnya, waktunya lama.
Penyakit kelamin pada wanita jadi petunjuk
bahwa baru kontak dgn laki laki.

Faktor waktu dan faktor keaslian


barang bukti
Waktu, lebih cepat lebih baik diperiksa.
Pakaian yang dipakai diperiksa sebelum
diganti.

Pembuktian adanya kekerasan


Adanya :
Luka-luka lecet
Memar atau bekas gigitan

Mulut
Bibir
Leher
Putting susu
Pergelangan tangan
Pangkal paha sekitar alat kelamin

Perkiraan umur dapat diketahui


dengan :

Perkembangan fisik
Ciri seks sekunder
Pertumbuhan gigi
Fusi tulang khususnya tl tengkorak dan
Pemeriksaan radiologik

Penentuan sudah atau belum


waktunya untuk dikawin
Secara biologis
menstruasi
Menurut UU perkawinan sudah umur 16 thn

Pemeriksaan pada pelaku


kejahatan seksual
Bila tertangkap basah maka penis
mengandung epitel vagina yang dapat ditest.

Tujuan pemeriksaan laboratorium


1. Menentukan adanya sperma
Bahan pemeriksaan : Cairan vagina
Hasil yg diharapkan : Sperma yang masih bergerak
Bahan pemeriksaan : Pakaian
Hasil yg diharapkan : Kepala sperma berwarna merah,
bag. ekor biru muda, kepala sperma
tampak menempel pada serabut serabut benang yang masih bergerak.

2. Menentukan adanya air mani, dll.

You might also like