Professional Documents
Culture Documents
RAMAH LINGKUNGAN
Triwulandari S. Dewayana, Dedy Sugiarto, Dorina Hetharia
Program Studi Magister Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Email : sd_triwulandari@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pemilihan industri komponen otomotif
yang ramah lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam merancang model adalah proses
hirarki analitik, adapun identifikasi kriteria dan sub kriteria menggunakan pendekatan Fuzzy
Delphi Method. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder terkait dengan perancangan
model dan data primer dari pakar untuk pemilihan kriteria, sub kriteria, dan perbandingan
berpasangan antar faktor, kriteria, dan sub kriteria. Model yang dihasilkan menggunakan 5
(lima) level hirarki yaitu level 1 merupakan tujuan, level 2 terdiri dari 3 (tiga) faktor, level 3
terdiri dari 11 (sebelas) kriteria, level 4 terdiri dari 22 (dua puluh dua) sub kriteria, dan level 5
terdiri dari 6 (enam) alternatif pilihan. Berdasarkan bobot faktor yang diperoleh, model
pemilihan industri komponen otomotif yang ramah lingkungan lebih memprioritaskan pada
faktor pengelolaan limbah / emisi dengan bobot sebesar 0,6370. Pada faktor tersebut, kriteria
program penurunan emisi CO2 merupakan prioritas utama dengan bobot sebesar 0,6480.
Prioritas berikutnya adalah pada faktor proses produksi dengan bobot sebesar 0,2580. Pada
faktor proses produksi, kriteria teknologi proses merupakan prioritas utama dengan bobot faktor
sebesar 0.3860. Sedangkan untuk sub criteria dari kriteria teknologi proses, bobot terbesar
adalah penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R) yaitu 0,7172.
Oleh karena itu, upaya
penurunan emisi CO2 dan penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R) akan menjadi penentu bagi
industri komponen otomotif untuk masuk dalam kategori industri yang ramah lingkungan.
Kata kunci: model, ramah lingkungan, bobot
1. PENDAHULUAN
Istilah Green Industry dikenal pada
tahun
2009
dalam
penyelenggaraan
International Conference on Green Industry
in Asia di Manila, Filipina. Konferensi
tersebut terselenggara atas kerjasama antara
United Nations Industrial Development
Organization (UNIDO), United Nations
Economic and Social Commission for Asia
and the Pacific (UNESCAP), United
Nations Environment Programme (UNEP),
International Labour Organization (ILO).
Indonesia merupakan salah satu negara yang
mengirimkan perwakilannya dari 22 negara
Model Pemilihan Industri (Triwulandari, dkk)
208
209
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Green Industry
Green industry adalah industri yang
dalam proses produksinya mengutamakan
upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya secara berkelanjutan sehingga
mampu
menyelaraskan
pembangunan
industri
dengan
kelestarian
fungsi
lingkungan hidup serta dapat member
manfaat bagi masyarakat (Kemenprin 2012).
Adapun prinsipprinsip dalam implementasi
2.3
Industri
Komponen
Otomotif
Indonesia
Dewayana
et
all
(2012)
menyimpulkan
bahwa
berdasarkan
lokasinya,
data
121
perusahaan
menunjukkan bahwa industri komponen
otomotif tersebar pada beberapa wilayah
yaitu DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Banten. Persentase terbesar
perusahaan berada di wilayah Jawa Barat
(55,37%) dan DKI (24,79%). Berdasarkan
jumlah tenaga kerja, dari data 49 perusahaan
menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja
terbesar yaitu 1280 orang dan terkecil yaitu
5 orang. 73% perusahaan merupakan
perusahaan besar, 22% perusahaan sedang,
210
211
3. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam
merancang model adalah proses hirarki
analitik, adapun identifikasi kriteria dan sub
kriteria menggunakan pendekatan Fuzzy
Delphi Method. Sumber
data yang
digunakan yaitu data sekunder terkait
dengan perancangan model dan data primer
dari pakar untuk pemilihan kriteria, sub
kriteria, dan perbandingan berpasangan
antar faktor, kriteria, dan sub kriteria.
Proses perancangan model dilakukan
melalui dua tahapan sebagai berikut : 1)
Penyusunan Hierarki Keputusan untuk
Pemilihan Industri Komponen Otomotif
yang Ramah Lingkungan, dan 2)
Penentuan Bobot pada setiap level hierarki.
Penyusunan Hierarki Keputusan untuk
Pemilihan Industri Komponen Otomotif
yang Ramah Lingkungan dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut : 1) Perumusan
tujuan, 2) Penentuan alternatif pilihan, 3)
Penentuan level hierarki, 4) Identifikasi
elemen-elemen pada setiap level hierarki
selain level hierarki pertama (tujuan) dan
212
213
214
(0,2500), dan
Limbah Gas dan Debu
(0,7500). Pada Kriteria Sarana Pengelolaan
Limbah, bobot untuk setiap sub kriteria
adalah sebagai berikut Operasional sarana
pengelolaan limbah dan emisi (0,5000), dan
Pengelolaan limbah B3 (0,5000). Pada
Kriteria Sertifikasi , bobot untuk setiap sub
kriteria adalah sebagai berikut sertifikasi
produk (0,1667), dan sertifikasi sistem
manajemen lingkungan (0,8333). Pada
kriteria penghargaan, hanya ada satu sub
kriteria yaitu penghargaan terkait bidang
produksi dan pengelolaan lingkungan
industri yang pernah diterima dengan bobot
sebesar 1,000.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan bobot
faktor yang
diperoleh, model pemilihan industri
komponen otomotif yang ramah lingkungan
lebih memprioritaskan pada
faktor
pengelolaan limbah / emisi dengan bobot
sebesar 0,6370. Pada
faktor tersebut,
kriteria Program penurunan emisi CO2
merupakan prioritas utama dengan bobot
sebesar 0,6480. Prioritas berikutnya adalah
pada faktor proses produksi dengan bobot
sebesar 0,2580. Pada faktor proses produksi,
kriteria teknologi proses merupakan prioritas
utama dengan bobot faktor sebesar 0.3860.
Sedangkan untuk sub kriteriadari criteria
teknologi proses, bobot terbesar adalah
penerapan Reduce, Reuse, Recycle (3R)
yaitu 0,7172,
Oleh karena itu, upaya
penurunan emisi CO2 dan
penerapan
Reduce, Reuse, Recycle (3R) akan menjadi
penentu bagi industri komponen otomotif
untuk masuk dalam kategori industri yang
ramah lingkungan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penelitian ini merupakan bagian dari
penelitian berjudul model pemilihan industri
komponen otomotif yang ramah lingkungan
dan analisis kebijakan pemerintah. Ucapan
Model Pemilihan Industri (Triwulandari, dkk)
terimakasih
disampaikan
kepada
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia yang telah memberikan
dana
penelitian melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Kopertis Wilayah III
Jakarta 2013 dengan Kontrak Nomor
002/K3/KM/2013 tanggal 13 Mei 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011. Manufacturing Matters :
Going
Green.
Journal
of
Manufacturing Excellence. Penerbit :
Confederation of Indian Industry,
India.
Anonim.
2013.Pertumbuhan
Industri
Manufaktur
2013
di
Target
7,14%.Media Industri No. 1. Penerbit :
Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Ciptomulyono
dan
Fitriadi.
2008.
Pendekatan
Compromise
Programming
Dengan
Memperhitungkan Faktor Lingkungan,
Studi Kasus : Industri Otomotif PT XX
Di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Teknik
Industri Vol 5 No.2.
Dewayana, T.S.,Sugiarto D., Hetharia D.
2011. Peluang Dan Tantangan Industri
Komponen
Otomotif
Indonesia.
Prosiding
Seminar
Nasional
Competitive
Advantage
II.
Univ.Pesantern Darul Ulum, Jombang.
ISBN 978-602-99020-3-7
Kementerian Lingkungan Hidup. 2012.
PROPER
mendorong
inovasi,
menciptakan nilai, dan keunggulan
lingkungan. Penerbit : Kementerian
Lingkungan Hidup, Jakarta.
Kementerian Perindustrian. 2012. Pedoman
Penilaian
Penganugerahan
Penghargaan Industri Hijau. Penerbit :
Kementerian Perindustrian, Jakarta.
215
216