Professional Documents
Culture Documents
Kegiatan
Pekerjaan
Lokasi
Tahun Anggaran
I.
:
:
:
:
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan meliputi kegiatan-kegiatan :
a.
Pekerjaan Pengukuran
Sebelum memulai suatu pekerjaan, maka harus dilakukan pekerjaan pengukuran yang bertujuan
untuk menentukan rencana daerah kerja. Pengukuran dilaksanakan untuk mengetahui elevasi
tanah daerah tersebut serta dimensi dari pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya. Jika
menurut Direksi keadaan di lapangan mengalami perubahan pada pengukuran perencanaan,
maka akan dilakukan pengukuran ulang (uitzet) sebelum pekerjaan dimulai, serta memeriksa
seluruh titik yang akan digunakan dalam pengukuran pekerjaan yang nantinya akan dituangkan
ke dalam gambar kerja.
b.
Mobilisasi
Mobilsasi adalah proses pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana yang disyaratkan pada daftar peralatan yang telah disampaikan dalam Dokumen
Penawaran.
c.
lama. Jenis Sheet Pile yang kami usulkan adalah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan
yaitu Sheet Pile Type W 325 B 1000 Panjang 12 m dengan mutu beton K700, sedangkan Spun
Pile yang kami usulkan adalah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan Spun Pile ukuran
50 cm Panjang 12 m dengan mutu beton K600.
Untuk angkutan Sheet Pile dan Spun Pile hingga tiba di lokasi dilakukan secara estafet. Dari
pabrik menuju ke pelabuhan di Jakarta, Sheet Pile dan Spun Pile diangkut dengan menggunakan
mobil tronton. Selanjutnya dari pelabuhan Jakarta menuju pelabuhan Pontianak, Sheet Pile dan
Spun Pile diangkut lewat jalur laut dengan menggunakan ponton kapasitas 1.500 ton. Kemudian
dari pelabuhan Pontianak menuju ke lokasi pekerjaan, Sheet Pile dan Spun Pile diangkut melalui
jalur sungai dengan menggunakan ponton kapasitas 500 ton.
b.
Perancah Kerja
Perancah kerja berfungsi sebagai jalur akses para pekerja disepanjang jalur konstruksi turap
beton dibuat dari kayu cerucuk 8/10 cm 4 m. Perancah ini juga berfungsi sebagai perancah
bekesting untuk pekerjaan balok penutup. Setelah pekerjaan selesai, seluruh perancah kerja harus
dibongkar.
c.
Pada saat proses pekerjaan pemancangan berlangsung, pada bagian kepala Sheet Pile dan Square
Pile dilapisi atau dilindungi untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan pada saat
tumbukan terjadi. Pekerjaan pemancangan akan dihentikan apabila kedalaman yang diisyaratkan
telah tercapai secara teknis.
d.
2. Balok Penutup
a. Cetakan Beton
Cetakan beton untuk balok penutup terbuat dari papan kayu klas II dan kayu kasau 5/7 cm
dengan bentuk atau ukuran sesuai gambar rencana. Cetakan beton dipasang dibagian atas
konstruksi turap dan diletakkan diatas perancah kerja yang telah ada dengan elevasi yang telah
ditentukan pada gambar rencana.
b. Pembesian
Pembesian balok penutup menggunakan besi ulir dan polos dilaksanakan dalam cetakan beton
yang telah dibuat dengan pola pembesian serta dimensi sesuai dengan yang telah ditetapkan pada
gambar kerja.
c. Beton K225
Setelah cetakan beton dan pembesian siap, dilaksanakan pekerjaan pengecoran balok penutup
dengan menggunakan beton mutu K225. Untuk pengadukan beton digunakan Concrete Mixer
kapasitas 0.25 m3, dan untuk pemadatan beton digunakan Concrete Vibrator.
Pelaksanaan pengecoran beton dilaksanakan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan
bentuk yang baik dan rapih (tidak ada keropos) ketika bekesting dibuka.
Geotekstile
Pada bagian sisi dalam dinding turap dipasangkan lembaran geotekstile mulai dari elevasi bawah
balok penutup sampai kepermukaan tanah dibawahnya atau dengan pola pemasangan sesuai
gambar rencana. Pemasangan geotekstile dimaksudkan untuk menghindari longsornya timbunan
pasir yang akan diberikan pada area tersebut kesisi luar dari dinding turap.
Demobilisasi
Kegiatan demobilisasi adalah untuk mengirim kembali peralatan dan personil dari lokasi proyek
ke tempat semula.
b.