Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul PSIKOLOGI
DALAM KESEHATAN dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan
makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca
tentang perkembangan pentingnya psikologi bagi kesehatan seseorang.
Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya,
namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis
sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Penulis
Pergeseran dari definisi ini, juga berimbas pada ilmu psikologi, yang sebelumnya
hanya menganalisis penyakit dan gangguan psikologis, menjadi analisis individu untuk
mencapai kesejahteraan seperti promosi-promosi kesehatan. Sebelumnya, ilmu psikologi
dikenal sebagai psikologi negatif (psikologi orang sakit), dengan definisi ini berubah dan
menjadikan psikologis sebagai sarana keilmuan memanusiakan manusia (mencapai
kesejahteraan). Kita mengetahui bahwa perkembangan ilmu psikologi dimulai dari teori
psikoanalisia, behavioristic, humanistic, dan sekarang sedang berkembangan indigenous
psychology yang menekankan pentingnya dan besarnya pengaruh budaya setempat terhadap
tingkah laku seseorang.
Perkembangan terbaru dari pendekatan ini memandang kesehatan sebagai sebuah
jaringan yang kompleks yang sangat di pengaruhi oleh sosial-budaya. Bisa saja sebuah
budaya memandang sebuah perilaku itu adalah penyimpangan, tetapi pada budaya lain, itu
adalah hal yang normal.
Memasukkan budaya dan psikologi ke dalam terapan ilmu kesehatan sangat penting.
Misalnya, dalam promosi kesehatan, preventif, keratif, rehabilitasi, tidak mungkin
mengesampingkan budaya setempat. Bahkan beberapa budaya terdapat berbagai penyakit
yang memang khas budaya tersebut, yang hanya bisa dipahami, jika kita memasukkan konsep
budaya dalam penangan penyakit tersebut. Misalnya beberapa penyakit yang memiliki
kecenderungan mendapat pengaruh budaya seperti Hikokomori (lazim di Jepang) dan
anoreksia (lazim dalam masyarakat barat). Memahami alasan yang mendasari hal ini, cara
pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk penyakit seperti ini akan memerlukan
pendekatan budaya.
kita meyaksikan orang tersebut berada pada puncak keputusasaannya. Sehingga apapun yang
kita katakan atau kita lakukan seolah tidak terlalu bermakna bagi dirinya. Dinamika
psikologis apa yang ada pada individu yang demikian? Dinamika psikologis individu yang
sehat ? Individu ini menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang teramat penting. Bentuk
kesadaran ini tercermin dalam perilaku sehat (health behaviour). Perilaku sehat adalah
perilaku seseorang dalam mempertahankan status kesehatannya. Olah raga teratur dan
mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah contoh perilaku sehat.
Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses ini adalah bagian dari
dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia mendapatkan pemahaman (insight)
bagaimana menjaga kesehatannya dan bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh
orang lain. Sehingga jika ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor
health behavior) - misal merokok - akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak
meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu yang sehat
kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak aktivitas secara mandiri.
Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit kronis tertentu akan muncul ketakutan dan
kecemasan atas eksistensi dan performansinya. Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri,
bukan karena mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu
dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi pada
seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika psikologis dan
emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti "siapa yang akan merawat
mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi,
bagaimana mereka dapat membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu
tersebut merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka
kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain). Bagaimana jika
individu ini tidak dapat lagi melakukan hobi lama?
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang
dideritanya, yaitu :
1. Penolakan (Denial)
Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung,
stroke dan kanker. Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap
seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa
penyakit yang diderita sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan
segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui
bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak untuk
mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body image).
2. Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang umum
terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya
bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah
menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi
emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas
pada individu dengan penyakit kanker.
3. Depresi
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang
lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami
depresi. Untuk dapat memahami respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita
penyakit kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu
sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para psikolog
mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan penilaian yang dimiliki
seseorang.
Penyakit kronis dapat menghasilkan perubahan yang drastis pada self concept dan self
esteem. Beberapa perubahan yang ada bisa bersifat sementara, walaupun ada juga yang
bersifat permanen. Self concept itu sendiri merupakan bagian dari self evaluation termasuk
didalamnya beberapa aspek seperti body image, prestasi, fungsi sosial dan the private self.
kejiwaan (psikologis dan emosional) individu yang berada pada salah satu situasi diatas
(terlebih pada individu yang sakit).
E.
F. Kesimpulan
Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan
karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit
kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis
seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami
kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut
dengan sudut pandang yang berbeda.
Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami tentang seseorang dalam dinamika
psikologis yang selalu menjaga kesehatannya, dinamika psikologis seseorang yang sehat
tetapi dia mengalami diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis seseorang saat
merespon sakit kronis yang dialaminya.
G. DAFTAR PUSTAKA
o http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/73-fakultas-psikologi/173-metta.html
o http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/03/20/pentingnya-ilmu-psikologi-dalamkesehatan/
o http://ml.scribd.com/doc/22686304/MAKALAH-PSIKOLOGI
o http://www.anneahira.com/psikologi-kesehatan.htm
o http://www.psikologi.ui.ac.id/pages/peminatan-terapan-psikologi-kesehatan
o http://www.psychologymania.com/2012/03/budaya-dan-psikologi-kesehatan.html
o http://psikologi.infogue.com/apakah_psikologi_kesehatan_
Posted by Merrie Sova at 5:27 PM
No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Translate
Diberdayakan oleh
Blog Archive
2015 (7)
2014 (15)
2013 (7)
Terjemahan
2012 (18)
December (2)
November (6)
October (5)
Toleransi Dalam Sebuah Keluarga
Satuan Acara Penyuluhan (SAP), Teknik Menyusui
Psikologi Dalam Kesehatan
Laporan Tutorial I
Primary Health Care
June (2)
April (3)
2011 (3)
Digital clock
About Me
Merrie Sova
writing,
reading and
music is my
world :)
View my complete
profile
Followers
Assova. Watermark template. Powered by Blogger.