Professional Documents
Culture Documents
Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada
orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum
mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti :
Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat.
Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban
bukan menambah sakit korban
Tujuan utama pertolongan pertama adalah untuk :
Mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut
Membuat keadaan penderita tetap stabil
Mengurangi rasa nyeri, ketidak-nyamanan dan rasa cemas
Menghindarkan kecacatan yang lebih parah
.
Apa saja Peralatan yang dibutuhkan dalam Pertolongan Pertama?
Penutup Luka misalnya kasa steril
Tandu
Pembalut misalnya pembalut
Tensimeter dan Stetoskop
segitiga (mitella) dan pembalut gulung
Kapas
Cairan Antiseptik misalnya alkohol
Pinset
Cairan Pencuci Mata misalnya
Senter
boorwater
Alat Tulis
Peralatan stabilisasi misalnya bidai
Kartu penderita
dan papan spinal panjang
Gunting
Senter
Prinsip Dasar Pertolongan Pertama ?
Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah
atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan.
Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut
sudah aman atau masih dalam bahaya
Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah
Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dsb. Catatan
ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan
oleh pihak lain
Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga
berbentuk pita dengan kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara
5-10 cm.
5.
Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian
kepala yang lain), rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki
yang terkilir.
Cara membalut dengan dasi
a. Pembalut mitella dilipat lipat dari salah satu sisi sehingga berbentuk
pita dengan masing masing ujung lancip
b. Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat
diikatkan
c. Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor dengan cara sebelum
diikat arahnya saling menarik
d. Kedua ujungnya diikatkan secukupnya
pembalutan dengan dasi digunakan pada :
Luka pada mata
Luka pada dagu
Luka pada ketiak
Luka pada sikua.
6.
7.
Kassa Steril
Kasa steril ialah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah
disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak
boleh dibuka sebelum digunakan.
Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau
diobati (misalnya sudah ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau
diplester.
8.
Bidai
Bidai atau spalk adalah alat dari kayu, anyaman kawat atau bahan lain yang
kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan atau menjaga agar bagian
tulang yang patah tidak bergerak (immobilisasi), memberikan istirahat dan
mengurangi rasa sakit.
Maksud dari immobilisasi adalah:
Ujung-ujung dari ruas patah tulang yang tajam tersebut tidak merusak
jaringan lemah, otot-otot, pembuluh darah, maupun syaraf.
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah
tulang: pembengkakan, memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang
yang patah akan memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat
terlihat tidak sama bentuk dan panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama
sekali tidak dapat digunakan lagi.
Perubahan bentuk
Nyeri bila ditekan dan kaku
Bengkak
Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah
Ada memar (jika tertutup)
Terjadi pendarahan (jika terbuka)
Beberapa Jenis/Macam Patah Tulang dan langkah langkah
penanganannya :
1. Patah Tulang Tertutup
Patah tulang tertutup adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya tidak
melukai/merobek daging dan kulit yang ada di dekatnya. Patah tulang ini bisa
menjadi terbuka jika patahan tulangnya semakin parah dan menusuk daging /
kulit hingga menimbulkan luka berdarah.
Langkah langkah penanganan:
Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak
perlu.
Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak
semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu,
sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat
tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah.
2. Patah Tulang Terbuka
Patah tulang terbuka adalah kasus patah tulang di mana patahan tulangnya
membuat daging dan kulit yang ada di sekitar patahan tulang menjadi sobek
terluka. Patah tulang ini harus benar-benar diwaspadai karena selain mudah
infeksi karena luka menganga juga kita bisa tertular penyakit orang yang
berdarah tersebut bila tidak berhati-hati.
Langkah langkah penanganan:
Tidurkan korban patah tulang dan jangan banyak bergerak yang tidak
perlu.
Jika darah masih mengalir hentikan pendarahan dengan menekan dan
mengikat bagian yang terluka dengan kain bersih.
Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak
semakin patah baik dengan menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu,
sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan kuat diikat atau dibalut kuat
tetapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau
terluka.