Professional Documents
Culture Documents
Penulis:
Drs. Markaban, M.Si
Penilai:
Drs. Agus Suharjana, M.Pd.
Editor:
Sigit Tri Guntoro, M.Si.
Ilustrator:
Fadjar Noer Hidayat, S.Si, M.Ed.
ii
KATA PENGANTAR
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
iii
Yogyakarta,
Kepala,
KASMAN SULYONO
NIP.130352806
iv
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A.
B.
Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
C.
D.
BAB II
Permasalahan! ........................................................................................................................ 5
A.
B.
2.
3.
Tugas!
.................................................................................................................................19
BAB III
Permasalahan! ......................................................................................................................21
A.
B.
Tugas!
.................................................................................................................................40
PENUTUP
.................................................................................................................................43
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
vi
PENDAHULUAN BAB I
A. Latar Belakang
Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan belajar mengajar
banyak faktor yang memegang peran antara lain guru dan siswa sebagai
pelakunya, proses belajar mengajarnya itu sendiri, fasilitas pendukung
yang tersedia, lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar tersebut dan lain sebagainya. Namun selama ini, dari hasil
pengkajian yang dilakukan PPPPTK Matematika dan pengalaman penulis
berdiskusi dengan peserta diklat yaitu keluhan para guru SMK yang
mengajar matematika salah satu diantaranya adalah rendahnya
kemampuan siswa dalam mempelajari matematika, di lain pihak guru
pada umumnya masih kurang memperhatikan kemampuan siswa dan
pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher center). Padahal
pembelajaran matematika merupakan usaha membantu siswa
mengkontruksi pengetahuan melalui proses (Marpaung: 2006). Proses
tersebut dimulai dari pengalaman, sehingga siswa harus diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengkontruksi sendiri pengetahuan
yang harus dimiliki.
Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik perhatian
siswa apabila menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat perkembangan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran.
Oleh karena itu pembelajaraan matematika harus didasarkan atas
karakteristik matematika dan siswa itu sendiri. Menurut Fruedenthal,
. mathematics as a human activity. Education should give students the
guided opportunity to re-invent mathematics by doing it. Ini sesuai
dengan pilar-pilar belajar yang ada dalam kurikulum pendidikan kita.
Salah satu pilar belajar adalah belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (lampiran Permendiknas No. 22 tahun 2006).
Untuk itu, dalam pembelajaran matematika guru harus mampu
mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran dan mengurangi
kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran tersebut,
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
B. Tujuan Penulisan
Penulisan naskah yang berjudul Model Penemuan Terbimbing pada
Pembelajaran Matematika SMK ini mempunyai beberapa tujuan,
diantaranya:
1. memfasilitasi MGMP Matematika SMK dalam mengelola kegiatan agar
lebih profesional di bidangnya
2. meningkatkan kompetensi guru matematika SMK dalam
menyelenggarakan proses belajar mengajar di sekolahnya.
3. menambah wawasan bagi guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi PAKEM.
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
Permasalahan!
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling penting dalam proses
pendidikan di sekolah, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang
dialami siswa sebagai anak didik. Biasanya guru matematika SMK
menyatakan keluhannya bahwa kemampuan matematika siswa SMK
rendah dibandingkan dengan siswa SMA sehingga motivasi belajarnya
kurang. Diskusikan bagaimana cara mengatasi hal tersebut dari segi proses
pembelajaran agar siswa lebih aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar
sehingga siswa termotivasi untuk mempelajari matematika. Hal-hal yang
perlu dipahami adalah konsep belajar dan model pembelajaran yang
bagaimana yang sesuai dengan karakteristik siswa SMK tersebut
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru
dan siswa yang memainkan peranan dan sebagainya. Mengenai tujuan
belajar itu sendiri secara umum adalah untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan ketrampilan serta pembentukan sikap yang
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan pembelajaran
matematika memiliki tujuan diantaranya: melatih cara berpikir dan
bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktivitas kreatif,
mengembangkan
kemampuan
memecahkan
masalah
dan
mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan.
Pada mulanya teori-teori belajar dikembangkan oleh para ahli psikologi
dan kegiatan belajar itu cenderung diketahui sebagai suatu proses
psikologi, terjadi di dalam diri seseorang. Oleh karena itu sulit diketahui
dengan pasti bagaimana terjadinya. Karena prosesnya begitu kompleks,
maka timbul beberapa teori tentang belajar. Dalam hal ini antara lain
teori ilmu jiwa daya, ilmu jiwa gestalt, ilmu jiwa asosiasi dan
kontruktivisme (Sardiman, 2003: 30).
Teori belajar menurut ilmu jiwa daya: jiwa manusia itu terdiri bermacammacam daya dan masing-masing daya dapat dilatih untuk memenuhi
fungsinya. Untuk melatih suatu daya dapat dipergunakan berbagai cara.
Sebagai contoh untuk melatih daya ingat dalam belajar misalnya dengan
menghafal , sehingga ada yang berpendapat bahwa belajar merupakan
suatu kegiatan menghafal beberapa fakta-fakta. Guru yang berpendapat
demikian akan merasa puas apabila siswanya telah sanggup menghafal
sejumlah fakta di luar kepala. Demikian juga untuk daya-daya yang lain.
Yang penting dalam hal ini bukan penguasaan bahan atau materinya,
melainkan hasil pembentukan dari daya-daya itu.
Teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt menyatakan bahwa kegiatan
belajar bermula pada suatu pengamatan. Pengamatan itu penting
dilakukan secara menyeluruh. Tokoh yang merumuskan penerapan dari
kegiatan pengamatan ke kegiatan belajar adalah Koffka. Dalam
mempersoalkan belajar, Koffka berpendapat bahwa hukum-hukum
organisasi dalam pengamatan itu dapat diterapkan dalam kegiatan
belajar. Dalam kegiatan pengamatan keterlibatan semua panca indera
sangat diperlukan dan mudah atau sukarnya suatu pemecahan masalah
10
Siswa
Guru
Siswa
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
11
Guru
Bahan Ajar
Siswa B
Siswa A
Interaksi dapat pula dilakukan antara siswa baik dalam kelompokkelompok kecil maupun kelompok besar (kelas). Dalam melakukan
aktivitas atau penemuan dalam kelompok- kelompok kecil, siswa
berinteraksi satu dengan yang lain. Interaksi ini dapat berupa saling
sharing atau siswa yang lemah bertanya dan dijelaskan oleh siswa yang
lebih pandai. Kondisi semacam ini selain akan berpengaruh pada
penguasaan siswa terhadap materi matematika, juga akan dapat
meningkatkan social skills siswa, sehingga interaksi merupakan aspek
penting dalam pembelajaran matematika. Menurut Burscheid dan Struve
(Voigt, 1996:23), belajar konsep-konsep teoritis di sekolah, tidak cukup
hanya dengan memfokuskan pada individu siswa yang akan menemukan
konsep-konsep, tetapi perlu adanya social impuls di sekolah sehingga
siswa dapat mengkonstruksikan konsep-konsep teoritis seperti yang
diinginkan.
Interaksi dapat terjadi antar guru dengan siswa tertentu, dengan
beberapa siswa, atau serentak dengan semua siswa dalam kelas.
Tujuannya untuk saling mempengaruhi berpikir masing-masing, guru
12
Lala
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
13
Guru
Vivi
Vivi
Guru
Anis
: Mengapa?
: Karena angka tiga pada tempat desimal berulang terus,
tidak berhenti.
1
: Sekarang kalau bilangan
bilangan rasional ataukah
3
irasional?
: Rasional
: Mengapa?
: Karena berbentuk perbandingan dua bilangan bulat
Guru
Aldi
: 0,3333....
1
: Jadi = 0,3333....
3
: Ya.
: Tetapi tadi telah dikatakan bilangan 0,3333....bilangan
1
irasional, sedangkan bilangan rasional?
3
: Oh ya sekarang saya tahu 0,3333....seharusnya bilangan
rasional
: Bagaimanakah kesimpulannya?
: Bilangan yang berbentuk desimal berulang merupakan
bilangan rasional.
: Bagus
Guru
Guru
Sari
Guru
Lala
Guru
Vian
Guru
1
?
3
14
Agus
Guru
Agus
Guru
Agus
Guru
Budi
Guru
Budi
Guru
Dita
Guru
3 2
= 18 18 = 0
9 6
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
15
Tuti
Guru
Tuti
Guru
Tuti
Guru
Andi
Guru
Andi
Guru
: ma1x + mb1y = d
: Menulis kedua persamaan di papan tulis. Berapa m?
: Semua bilangan real kecuali nol.
: O.K. Mengapa kamu mengatakan d dan bukan mc1?
: Karena ini akan mewakili garis yang sama.
: Sangat bagus! Apa determinan yang dibentuk dari
koefisien x dan y dari dua garis yangsejajar itu?
: a1.mb1 ma1.b1
: Itu akan sama dengan berapa?
: Nol.
: Apakah yang dapat kita katakan dalam hal ini ? Apakah
yang dapat kita simpulkan?
16
17
b.
c.
d.
e.
f.
18
b.
c.
Tugas!
1.
2.
3.
4.
5.
Apa yang dimaksud pengertian belajar dan apa saja ciri-ciri belajar.
Jelaskan tujuan pembelajaran matematika!
Model penemuan terbimbing merupakan salah satu model
pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran matematika di SMK.
Bagaimana langkah-langkahnya agar pelaksanaan model penemuan
ini berjalan dengan efektif, jelaskan!
Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran dengan
penemuan terbimbing?
Buatlah contoh dialog untuk membimbing dalam menemukan konsep
matematika?
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
19
20
Setelah mempelajari Bab III ini, para anggota MGMP diharapkan mampu
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model penemuan
terbimbing dan mampu melaksanakan pembelajaran di kelas.
Permasalahan!
Tidak semua materi pembelajaran matematika di SMK dapat dibuat suatu
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing,
tetapi dapat digunakan model lain karena waktunya terbatas. Bagaimana
bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model
penemuan terbimbing dan langkah-langkah pembelajarannya yang sesuai
dengan materi agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
matematika.
Untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran matematika dengan
model penemuan terbimbing, berikut ini diberikan contoh-contoh rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan strategi penemuan yang berbeda.
21
Alokasi Waktu
:
:
:
:
SMK ....
Matematika
X/1
1. Memecahkan masalah berkaitan dengan
konsep operasi bilangan riil
: 1.4 Menerapkan konsep logaritma
: 1. Menemukan sifat-sifat logaritma
2. Menyelesaikan operasi logaritma dengan
sifat-sifat logaritma.
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu melakukan operasi logaritma dengan sifatsifat logaritma
B. MATERI PEMBELAJARAN
Logaritma
C. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi kelompok, penemuan terbimbing, tanya jawab.
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Siswa diberi arahan tentang tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang akan dicapai.
b. Sebagai motivasi siswa disampaikan manfaat logaritma,
sebagai contoh tentang pengukuran gempa dengan skala
22
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
23
3. Kegiatan Penutup
a. Siswa diminta untuk merangkum (membuat catatancatatan penting) dari kegiatan belajar ini,
b. Guru memberi PR, misalnya:
a3 b
1). Tulislah dalam bentuk logaritma: K = 1 2
c6d 5
2). Suatu alat optik dibutuhkan untuk mengamati bintangbintang di atas ketinggian ke enam, batas pandang
mata biasa. Bagaimanapun, alat tersebut memiliki
keterbatasan. Batas ketinggian L dari suatu teleskop
optik dengan diamater D dalam inchi dirumuskan
dalam L = 8,8 + 5,1 log D. Carilah diameter suatu lensa
yang memiliki batas ketinggian 20,6.
Pertemuan kedua:
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi, yaitu dengan tanya jawab guru
mengingatkan kembali tentang sifat-sifat logaritma
2. Kegiatan Inti
a. Seorang siswa mempresentasikan hasil yang didapat dari
soal PR dan beberapa siswa yang lain diminta
memberikan pendapat atau komentar tentang jawaban
temannya. Guru mengkonfirmasi jawaban yang diberikan
dan menegaskan jawaban yang benar.
b. Guru memberikan masalah, dengan cara diberi soal yang
penyelesaiaannya harus menggunakan logaritma. Sebagai
contoh:
Sebuah mesin dibeli dengan harga 10 juta rupiah, dan
mengalami penyusutan 5% dari harga pada tahun
sebelumnya. Setelah x tahun, harga mesin tersebut
menjadi: Y = 10.000.000 (1 5%) x , tentukan:
a). harga mesin setelah 10 tahun
b). setelah berapa tahun mesin itu bernilai 5 juta
c. Seorang siswa mempresentasikan hasil yang didapat,
beberapa siswa yang lain diminta memberikan pendapat
24
atau komentar
tentang jawaban temannya. Guru
mengkonfirmasi jawaban yang diberikan dan menegaskan
jawaban yang benar.
d. Agar konsep tersebut tertanam, siswa dipersilahkan
mencoba menyelesaikan beberapa soal.
e. Kegiatan refleksi, yaitu dengan tanya jawab, guru
menggali tentang apa-apa yang belum dikuasai oleh siswa
dengan beberapa pertanyaan dari guru mengenai operasi
logaritma
3. Kegiatan Penutup
Siswa diminta untuk merangkum (membuat catatan-catatan
penting) dari kegiatan belajar ini,
E. SUMBER BELAJAR
a. Buku Modul tentang Bilangan Riil
b. Tabel Logaritma dan Lembar Kerja Siswa
F. PENILAIAN
Penilaian diberikan secara ongoing assessment pada waktu
kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu dilaksanakan pada saat
diskusi kelompok, presentasi dan latihan soal, dan pada saat
pertemuan selanjutnya diadakan tes tertulis (tes uji kemampuan)
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
25
c).
log 2 = ...
= 2 log 33
= 2 log (... ... ...)
= 2 log 3 + .... + ....
= ....2 log 3
log 1 = ...
26
5. a).
b).
log
b). 3 log
128 2
= log ... = ....
8
81 3
= log ... 3 log ...= 3 log ... = ....
3
menjadi pembagian)
g
alog
b=
log...
log...
log ...
(penyederhanaan
log ...
perkalian pecahan)
= ...log ... (Sifat nomor 7)
Dapat disimpulkan alog x. xlog y = ...log ...
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
27
x = y ay = x
a
log x
= ...
log x
B. Latihan
Dengan menggunakan sifat logaritma sederhanakan berikut ini:
1). 6 log 4 + 6 log 9
2). 2 log 16 2 log 8
3). 2 log 12 2 log 2 + 2 log 5
4). 3 2 log 4 + 2 log 2 - 2 2 log 8
1
5). 5log + 5log 1000 5log 2
4
C. Kesimpulan
Sifat-sifat: Jika a > 0 , a 1 , m > 0 , n > 0 dan x R, maka:
alog a = 1
1.
alog ax = x
2.
alog mx = x. alog m
3.
alog 1 = 0
4.
alog (mn) = alog m + alog n
5.
m
alog (
6.
) = alog m - alog n
n
g
m=
8.
9.
alog
x. xlog y = alog y
10.
28
log m
bila g > 0 , g 1
log a
7.
alog
a
a log n = n
aq
log b p =
p a
logb
q
4.
log 4 + 8 log 2
=.
8
log 4 . 4 log 2
a.
b.
c.
d.
e.
8
7
6
5
4
29
c.
d.
e.
b+2
a
a
b+2
a +b
a
log
a
=
c
1
x
x
1
y
y
1
xy
x
y
y
x
a. xy
b.
c.
d.
e.
30
3log
1
a
3
2
a
3
3
a
2
d. a
e. a
3
2
27
adalah .
0.0875
0.1875
0.2875
0.2975
0.3875
log8 log2
10
8
5
4
2
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
31
TUJUAN PEMBELAJARAN
B.
MATERI PEMBELAJARAN
Luas segitiga
C.
METODE PEMBELAJARAN
Diskusi, penemuan terbimbing, dan tanya jawab.
32
2.
Kegiatan Inti
a. Guru mengemukakan permasalahan kontekstual yang
berkaitan dengan luas segitiga, misalnya dengan
b.
c.
d.
e.
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
33
f.
g.
h.
3.
E.
F.
Mengetahui
Kepala Sekolah
34
Guru Kelas
a
B
c
( ... ... )
1
adalah L ABC =
atau L =
...
2
2
(1)
...
...
CD =
t
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
35
t
c
adalah L ABC =
( ... ... )
1
atau L =
2
2
(1)
...
...
AD =
t
36
1
.
2
b
t
A
adalah L ABC =
( ... ... )
1
atau L =
2
2
(1)
...
...
BD =
t
1
.
2
1
.
2
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
37
Perhatikan
gambar
tumpul di samping ini.
t
adalah L ABC =
segitiga
( ... ... )
1
atau L =
2
2
(1)
...
...
CD =
t
1
... .
2
38
1
.
2
Lembar Tugas
Luas Segitiga
Tentukan luas segitiga ABC berikut ini jika:
1. b = 8 cm, c = 10 cm dan A = 300 .
Jawab:
L=
1
bc sin A
2
=
=
L=
b
450
A
600
c
39
sin2 = 1 .
=
= .
sin = .
sin A = .
L=
=
=
L = .
=
=
Tugas!
Secara berkelompok, identifikasi materi matematika yang proses
pembelajarannya lebih cocok dengan model penemuan terbimbing,
kemudian buatlah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada
pertemuan MGMP dengan memperhatikan beberapa hal dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika adalah :
1. Mengkondisikan siswa untuk menemukan kembali rumus, konsep, atau
prinsip dalam matematika melalui bimbingan guru agar siswa terbiasa
melakukan penyelidikan dan menemukan sesuatu.
2. Dalam setiap pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan
40
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
41
42
PENUTUP BAB IV
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Markaban, M.Si. | Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK
45
46
LAMPIRAN
47
a
b
a
e
c
6. b
7. d
8. c
9. b
10.b
Jawaban untuk tugas Bab III tergantung dari masing-masing anggota MGMP
dan ini yang perlu didiskusikan bersama antar anggota.
48