You are on page 1of 77

dr. Irawan Purnama, Sp.

RM
RSK. Dr. Sitanala Tangerang

Fisioterapi
Definisi :

Cabang ilmu kedokteran yang


melaksanakan
pengobatan dengan
menggunakan tenaga fisik atau alam

Fungsi
Meningkatkan kemampuan gerak kasar
Menilai dan melatih mobilisasi
Menilai Lingkup gerak sendi, kekuatan,

ketahanan dan koordinasi anggota gerak


tubuh
Melatih kemampuan transfer, ambulansi dan
keseimbangan
Melatih penggunaan alat bantu adiptif

Modalitas Fisik
Pemanasan dangkal
Pemanasan dalam
Dingin
Air
Stimulasi Elektrik
Traksi

Perpindahan panas melalui:


oKonduksi
oKonveksi
oKonversi
Pencapaian terapi panas:
Derajat suhu jaringan (40-45C)
Lama peningkatan suhu jaringan (3-30menit)
Derajat peningkatan suhu jaringan
Ukuran area yang diterapi

Efek fisiologis terapi panas :


I.Lokal
1)Peningkatan temperatur jaringan
2)Peningkatan ekstensibiliti jaringan kolagen
3)Mengurangi kekakuan sendi
4)Meningkatkan ambang nyeri pada saraf perifer
5)Meningkatkan aliran darah
6)Mengurangi spasme otot
7)Membantu resolusi dari inflamatory infiltrats, edema,

eksudat

II. Reaksi distance


1. Pada dinding abdomen: asam lambung
2. Relaksasi otot polos GI tract: peristaltik
3. Relaksasi otot polos uterus: nyeri menstruasi
4. Mempengaruhi aktivitas fiber otot: muscle

spindle
spasme otot
5. Stimulasi pada iritasi kulit: nyeri

Kontra Indikasi
1.Hati hati pada daerah anestesi
2.Daerah dengan vaskularisasi tidak baik
3.Pendarahan
4.Diduga keganasan
5.Gonad
6.Fetus yang sedang berkembang

Pemanasan dangkal:
Infrared
Ultraviolet
Hot pack
Parafin bath
Hubbark tank
contrast bath
Hidroterapi

Pemanasan
dalam:
oShortwave
Diathermy
oMicrowave
Diathermy
oUltrasound
Diathermy
oLaser

Terapi dingin
Spasme otot dan spastisitas
Reedukasi otot
Trauma mekanik (vasokonstriksi, bengkak,

pendarahan)
Mengurangi nyeri
Artritis (inflamasi)
Luka bakar

Kontra Indikasi
Urtikaria
Hipersensitif terhadap dingin
Cryoglobinemia
Paroxysmal cold hemoglobinemia

Contoh terapi dingin


Es
Cryo therapy
Uap dingin

Terapi elektrik
Sel manusia, kolagen dan sintesa protein sensitif
terhadap listrik

Efek:
Kontraksi otot
Memperbaiki nutrisi otot
Meningkatkan kekuatan otot
Stimulasi propioseptif

Otot normal
Hasil tidak cepat dibanding dengan volunter
Otot imobil dan injury
mengatur kekuatan isometrik
Mempertahankan miofibril ATP Ase bulk terlindungi
Otot denervasi
memperlambat atrofi otot
memfasilitasi otot yang rusak
meningkatkan kekuatan otot
Otot pada injury UMN
Meningkatkan kekuatan pada otot

Indikasi
1.Nyeri kronis
2.Nyeri akut (LBP, miofacial, neuropati, trauma, artritis,

SCI)
3.Nyeri post herpetic
4.Nyeri post amputansi

Kontaindikasi
1.Cardiac pace maker
2.Wanita hamil
3.Elektroda pada/diatas daerah A. carotid

Terapi Latihan
Latihan aktif
Menguatkan otot yang lemah
Mendidik otot yang baru dipindahkan pada operasi rekontruksi
Menjaga dan mempertahankan lingkup gerak sendi
Memelihara dan meningkatkan ketahanan otot

Latihan pasif
Mempertahankan atau meningkatkan ROM
Memperpanjang tendon
Melakukan manipulasi perbaikan sendi

Pijat (massage)

Latihan LGS (lingkup gerak sendi)


Latihan penguatan:
isotonik (konsentrik, eksentrik & isokinetik)
isometrik
isokinetik
Latihan enduran
Lain lain:
aerobik
kardiopulmonal
reedukasi neuromuscular
neurofasilitasi dan inhibisi
fasilitasi propioseptif neuromuscular
Brunnstrom, Bobath, Rood

Fisioterapi pada Neuritis


Neuritis ringan
Penyinaran dengan sinar infra merah
Pemasangan gips sirkuler
Bila tidak ada perbaikan, dapat dikonsultasikan
ke bagian bedah
Neuritis berat
Lakukan pemeriksaan otot yang terkena
Pasang gips sirkuler selama 6 minggu

Terapi latihan pada


neuritis
Lagoftalmus
Jari tangan kiting
Ibu jari kiting
Tangan lunglai
Kaki lunglai
Jari kaki kiting

Fisioterapi pada reaksi


Tujuan :
Istirahat
Mencegah atau mengatasi kekuatan sendi
Mengatasi neuritis dan akibatnya
Mengatasi komplikasi lebih lanjut

Reaksi akut
Istirahat
Pemanasan bidai
Latihan gerakan pasif

Reaksi subakut
Bila ada tanda neuritis, lakukan seprti terapi neuritis
Bila ada artritis, daktilitis dan banana finger berikan

pemanasan diatermi selama 15 menit


Bila ada kontraktur sendi, lakukan pemanasan gips
sirkuler

Pengelolaan Reaksi
TINDAKAN

REAKSI RINGAN

REAKSI BERAT

Rawat Inap

Tidak

Ya

Pemeriksaan ST
dan VMT

Dilaksanakan diawal terapi


Di ulang setiap minggu
sampai dinyatakan sembuh.

Dilaksanakan diawal terapi


Ulang setiap minggu sampai
sembuh atau pembedahan

Imobilisasi

Jarang diperlukan.

Bidai sendi yang nyeri, dalam


posisi fungsional.
Dipertahankan sampai nyeri
hilang

Latihan

Dilakukan jika ada tanda


kontraktur sendi

Fase akut: latihan pasif


ROM dan penguatan otot.
Fase khronis: latihan pasif dan
aktif ROM dan penguatan
otot.

Komplikasi neuritis

Lihat: Penanganan fisioterapi


pada neuritis.

Lihat: Penanganan fisioterapi


pada neuritis.

Pembedahan

Tidak perlu

Koreksi kontraktur jika ada.

Cacat Kusta
WHO

RUMAH SAKIT

Tingkat

Mata

Tangan dan kaki

Tidak ada kelainan akibat kusta

Tidak ada cacat akibat kusta

Anastesi kornea
Visus > 6/60

Anastesi
Kelemahan otot

Ada lagophthalmos, iridosiklitis,


opasitas kornea, serta
Visus < 6/60

Ada cacat/kerusakan yang terlihat


akibat kusta, misal: ulkus, jari
kiting, kaki semper, dsb.

DIAGNOSA ATAS DASAR KLINIS

Fisioterapi Cacat Kusta

KEBERHASILAN FISIOTERAPI:
CACAT TIDAK MEMBERAT

REAKSI
NEURITIS

NEURITIS

CACAT
PRIMER

CACAT PRIMER

CACAT
SEKUNDER

CACAT SEKUNDER

n. fasialis

Anastesi kornea
Lagoftalmus

Iridosiklitis
Ulkus kornea
Buta

n. ulnaris

Anastesi telapak tangan sisi ulnar

Kontraktur jari-jari tangan


Ulkus jari dan telapak
Mutilasi jari

Anastesi telapak tangan dan jari I

Kontraktur jari-jari tangan


Kontraktur ibu jari
Ulkus jari dan telapak
Mutilasi jari

n. radialis

Anastesi dorsum manus dan tips


Tangan lunglai ("wrist drop")

Ulkus ujung jari dan telapak


Kontraktur wrist

n. peroneus komunis

Kaki lunglai ("foot drop")

Kontraktur pergelangan kaki


Charcots joint

n. tibialis posterior

Anastesi telapak kaki


Jari kaki kiting ("claw toes")

Ulkus telapak kaki


Teosinovitis
Osteomielitis phalanx dan tarsalia
Charcots joint
Destruted foot
Amputasi kaki (berbagai level)

dan jari V & jari IV


Jari tangan IV dan V kiting ("ulnar
claw hand")
n. medianus

sampai jari IV
Ibu jari tangan kiting
Jari tangan II dan III kiting {"median
claw hand")

Cacat Mata
CACAT

PERAWATAN

FISIOTERAPI

BEDAH

PROTHESE

---

---

Anasthesi kornea

Sering
mengedipkan
mata

Latihan
mengedipkan mata

Lagoftalmus

Sering menutup
kelopak mata

Latihan menutup
kelopak mata

TMT
Tarsorafi

---

Entropion

Menjaga mata
dari benda asing

Latihan menutup
kelopak mata

SBL

---

Ulkus kornea

Tetes mata antibiotika

Menutup mata
dengan pelindung

Buta

---

---

---

---

Bola mata palsu

Bola mata palsu

Cacat Tangan
CACAT

PERAWATAN

FISIOTERAPI

BEDAH

---

PROTHESE

Anastesi telapak
tangan

Menjaga tangan
dari trauma

Perendaman &
minyak tangan

Sarung tangan

Claw hand

Meluruskan jari-jari

Latihan ROM jari dan


kekuatan otot

EF4T
PL4T
Sublimis Transfer

---

Claw thumb

Meluruskan ibu jari

Latihan ROM ibu jari


dan kekuatan
otot

Opponent replacement

---

Hand drop

Melemaskan
seluruh sendi
tangan

Latihan ROM sendi


dan kekuatan
otot

Operasi hand drop (4


tahap)

Kontraktur jari

Meluruskan jari-jari

Latihan peregang-an
Gips sirkuler serial

Skin graft
Kapsulotomi
Tendon
lengthening

---

Atrofi web

Melebarkan kulit
web

Latihan melebar-kan
web

Webplasty

-----

Wrist support

Absorpsi jari

---

---

---

Mutilasi jari

---

---

---

Prothese jari

Amputasi lengan

---

---

---

Prothese lengan

Cacat Kaki
CACAT

PERAWATAN

FISIOTERAPI

BEDAH

Anastesi telapak
kaki

Menjaga kaki dari


trauma

Perendaman &
minyak pd kaki

---

Claw toes

Meluruskan jari-jari

Latihan ROM jari


dan kekuatan
otot

Claw toes
correction

Foot drop

Menjaga mobilitas
sendi
pergelangan
kaki

Latihan ROM sendi


ankle dan
kekuatan otot
extensor

TPT

Kontraktur jari
kaki

Meluruskan jari-jari

Latihan meluruskan
jari kaki

Skin graft
Kapsulotomi
Tendon
lengthening

Kerusakan
bentuk kaki

Menjaga dari
trauma

---

Operasi koreksi

PROTHESE

Sandal MCR
---

FDS
Plantar stop

---

Molded in Sole

Cacat Kaki
CACAT

Kaki perahu

PERAWATAN

Menjaga dari
trauma

Mutilasi jari

---

FISIOTERAPI

-----

BEDAH

Operasi koreksi
---

PROTHESE

Molded in Sole
---

Charcot's joint

Istirahat

Bidai Gips

Artrodesis ankle

Bohler iron
FAB
PTB Shell

Luka plantar

Membersihkan dan
menjaga luka
dari trauma.
Istirahat

Gips sepatu

Bedah septik

Rocker
Bohler iron
ASMP
Metatarsal bar

Amputasi BK

Menjaga stump
dari trauma

Bebat elastik stump


Latihan jalan

---

Pylon leg
Prothese BK

Amputasi AK

Menjaga stump
dari trauma

Bebat elastik stump


Latihan jalan

---

Prothese AK

Fisioterapi pada operasi rekontruksi


Prinsip latihan sesudah operasi
Tahap 1 : Melatih gerakan asli otot yang
dipindahkan
Tahap 2 : Melatih gerakan anggota gerak yang
dioprasi sesuai dengan tujuan operasi
Tahap 3 : Mengembalikan fungsi anggota gerak
yang dioperasi misalnya mengepal, mencubit
dan berjalan.

Fisioterapi post amputasi


Tujuan :
Mencegah terjadinya kontraktur sendi
Menguatkan otot sekitar stump
Menguatkan otot anggota gerak yang normal
Mendidik penderita agar dapat hidup dengan

kemampuan sendiri terutama dalam kegiatan


sehari-hari.
Mengawasi agar tidak terjadi pembengkakan stump
Melatih tahap preprostetik dan prostetik

Ortotik prostetik
Definisi :

Suatu ilmu teknik medis yang


mempelajari tentang pemeriksaan
pengukuran, pembuatan, pemakaian,
penganalisaan dan pemberian ortesa
pada pasien yg mengalami kelayuan
otot, fraktur-salah bentuk dan
pemberian protesa yang menjalani
amputasi.

Ortesa dan Protesa


Ortesa
Alat bantu yang dipasang pada bagian luar
tubuh/anggota gerak yang mengalami gangguan untuk
memodifikasikan karakteristik struktur dan fungsi
neuro muskulo skeletal

Protesa
Alat anggota gerak atau lainnya yang palsu

PENDAHULUAN
ORTESA
# SEMUA ALAT BANTU YANG DIPASANG PADA BAGIAN LUAR TUBUH/ANGGOTA
GERAK YANG
MENGALAMI
GANGGUAN,
UNTUK
MEMODIFIKASI
KARAKTERISTIK STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM NEURO-MUSKULOSKELETAL
# CONTOH

* BRACE
* CALIPER

* SPLINT
* APPLIANCE

* AID

FUNGSI ORTESA
IMMOBILITASI
MELINDUNGI (TERHADAP TRAUMA SUSULAN)
KURANGI BEBAN SENDI
BANTU/GANTI FUNGSI OTOT LEMAH
CEGAH/BANTU PERBAIKI DEFORMITAS

Mekanisme kerja ortesa


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Meng-immobilisasikan suatu sendi atau segmen tubuh


secara total
Mengontrol (sebagian) gerakan pada arah yang dikehendaki
Membantu pergerakan suatu sendi/segmen tubuh
Mengurangi tekanan/beban tumpuan berat badan
Membantu fungsi otot yang lemah
Memberikan tarikan (traksi)

JENIS ORTESA
1.
2.

ORTESA STATIK
ORTESA DINAMIK

ORTESA STATIK
>
>

TIDAK ADA BAGIAN YANG BERGERAK


SENDI DI-IMMOBILISASIKAN, DENGAN TUJUAN :
1. KURANGI NYERI
2. CEGAH OVER-STRETCHING
3. BANTU PENYEMBUHAN LUKA
4. TINGKATKAN FUNGSI

ORTESA DINAMIK

ORTESA FUNGSIONAL
MEMUNGKINKAN GERAKAN SENDI
FUNGSI : BANTU OTOT LEMAH atau PARALISE
DENGAN CARA : memakai alat khusus sebagai:
1. SISTEM PENGUNGKIT
2. SISTEM KATROL
3. SUMBER KEKUATAN LUAR

PERTIMBANGAN dalam
PERESEPAN ORTESA
1. Sensibilitas
2. Gaya Gravitasi
3. Kenyamanan
4. Sederhana (simpel )
5. Tahan lama (awet)
6. Manfaat nyata
7. Motivasi penderita

PENGHENTIAN
PEMAKAIAN ORTESA
1.
2.
3.
4.
5.

Menimbulkan nyeri
Menurunkan/mengurangi fungsi
Memperburuk postur atau gait
Menyebabkan gangguan emosional
Perlu fisioterapi atau pembedahan kecil (minor) untuk hasil yang
lebih efektif

KELAINAN
NEUROMUSKULOSKELETAL
SANGAT LUAS / BERMACAM PENYAKIT, dengan BERBAGAI

MACAM PENYEBAB
FASE PENYAKIT :Akut, Subakut, Kronis
PERJALANAN PENYAKIT :

>Ada Perbaikan
>Menetap
>Progresif

BERBAGAI KELAINAN
NEUROMUSKULOSKELETAL
DITANDAI ADANYA GANGGUAN PADA :

>SISTEM PERSARAFAN
>OTOT
>STRUKTUR SENDI :
* TULANG
* KARTILAGO
* KAPSUL SENDI
* JAR. SINOVIAL
> JAR. IKAT
DAPAT DIIKUTI ADANYA DEFORMITAS

KELAINAN NEUROMUSKULOSKELETAL

BAG. TUBUH YANG TERKENA BERMACAM-MACAM


GANGGUAN FUNGSI : BERAGAM
DEFORMITAS YANG TERJADI :

* DAPAT DIKOREKSI (=CORRECTABLE)


* TAK DAPAT DIKOREKSI (=FIXED)

ORTESA
KELAINAN NEUROMUSKULOSKELETAL
# AMAT BANYAK RAGAM JENISNYA

# PERLU ASESMEN YANG AKURAT

PERLU KITA INGAT


PENDERITA KELAINAN NMS YANG SAMA / IDENTIK BELUM

TENTU PERLU ORTESA YANG SAMA


ORTESA KELAINAN NMS :PERLU DIUBAH / DISESUAIKAN

DARI WAKTU KE WAKTU

ORTESA PADA PENDERITA


CEDERA & RADANG
NEUROMUSKULOSKELETAL
FASE AKUT : R I C E
(Rest, Icing, Compression, Elevation)

> ORTESA : STATIK


> UTK ISTIRAHAT/ IMMOBILITSI
LEWAT FASE AKUT

>ORTESA : STATIK / DINAMIK

Alas Kaki
Tujuan
Mencegah terjadinya luka pada kaki yang

anastesi
Mencegah luka menjadi lebih parah
Mengkoreksi dan mencegah cacat kaki yang
lain
Membantu mobilisasi
Mengurangi masa rawat inap

Prinsip pembuatan alas


kaki
Melindungi alas kaki yang anestesi
Membagi tekanan pada alat kaki
Melindungi ujung jari kaki
Stabil dalam pemakaian dengan menggunakan

tali pengikat (strap)


Tidak mengandung bagian berbahaya bagi
pemakai (kasar/logam)

ALAS KAKI
Prinsip pembuatan:
1. Melindungi kaki
Bagian yang bersentuhan dengan kulit tidak

mudah menimbulkan lecet dan luka


Relatif tahan terhadap trauma luar, terutama
di bagian telapak.
Alas tidak bersifat licin / mudah terpeleset

ALAS KAKI
Prinsip pembuatan:
2. Membagi tekanan berat
badan

ALAS KAKI
Prinsip pembuatan:
3. Melindungi jari kaki
Jari kaki mudah mendapat luka, apalagi bila

ada claw toes.


Alas kaki lebih 1 cm kedepan
Punya tali pengikat belakang kaki

ALAS KAKI
Prinsip pembuatan:
4. Stabil dalam pemakaian
Ada mekanisme pengatur bagian punggung

kaki.
Bahan cukup lunak adaptasi bentuk kaki
Jenis bahan kuat tidak mudah berubah
Perhatikan: tak ada bagian yang terlalu
menekan, atau mudah menggesek.

ALAS KAKI
Prinsip pembuatan:
5. Tidak ada bagian yang
membahayakan
Bahan cukup lunak, tidak ada bagian yang

terlalu menekan / bergesek


Jangan pakai bahan logam
Sifat bahan tidak mudah berubah dalam
jangka waktu lama

Sandal MCR (Micro celluler rubber)


Alas dibuat dari bahan yang dapat menyesuaikan

bentuk telapak kaki


Tekanan merata pada semua bagian telapak kaki
Stabil, tidak menggangu gerakan kaki saat berdiri
atau berjalan
Menahan seluruh bagian kaki, tidak terjadi
gesekan dengan sandal
Menjaga kelembaban kaki
Mudah memantau keadaan kaki
Tidak menggunakan bahan yang kasar

Sandal MCR
Alas mampu menye

suaikan bentuk telapak


Stabil
Tak ada bagian yang
menjepit
Menjaga kelembaban
kaki
Mudah memantau
keadaan kaki
Tidak ada bahan logam

Modifikasi Sandal MCR


Arc Support
Meta-tarsal Pad
(ASMP)
Metatarsal Bar
Lateral Bar
Digging Hole

Bantalan arkus medial kaki

mempertahankan arkus plantar medial


Indikasi: flat foot, paska plantaritis,
paska TPT
Bantalan sepanjang sendi MT
mempertahankan arkus plantar
transversal
Indikasi: kelemahan otot intrinsik,
claw toes
Bantalan lateral kaki
Indikasi: kaki inversi
Lubang / cekungan pada alas kaki
Indikasi: ulkus plantar, tonjolan
tulang, parut

Foot Drop Spring (FDS)


Per punggung kaki

ke bawah lutut
Indikasi: foot drop

Moulded in Sole
Cetakan mengikuti

bentuk telapak
Indikasi: Rocker bottom
foot, bentuk kaki tidak
beraturan.

Bohlers Iron Cast


Bahan dari batang dan

plat besi dan alas karet


Dipasang dibawah lutut,
kaki menggantung.
Indikasi: immobilisasi
kaki ulkus plantar
luas, sinus kalkaneus,
Charcots joint, dsb

Bahan dari
polipropilen atau
plastik kuat
lainnya
Untuk fiksasi
ankle
Indikasi:
pengganti

Fix Ankle Brace (FAB)


Terdapat bagian

fiksasi ankle dan


telapak kaki.
Dipakai pada
kelainan kaki
sampai diatas
ankle
Charcots joint
dilarang pakai

PTB Shell (Patellar Tendon


Bearing Shell):
Mirip FAB, disini

tumpuan pada
tendon patella
Indikasi: kerusakan
kaki dan sendi tumit

Tongkat ketiak
Tumpuan pada ketiak
Berfungsi partial

immobilisasi tungkai
bawah
Jangan dipakai pada
penderita yang baru di
operasi amputasi
(dibawah 6 bulan)

Prothesa Syme
Pengganti kaki

paska operasi Syme

Prothesa: Below Knee


Untuk penderita

paska operasi BKA


Dipakai setelah
stump stabil (biasa
lebih dari 6 bulan)

Prothesa: Above Knee


Untuk paska operasi

amputasi tungkai diatas lutut

Pilon Leg
Terbuat dari bambu,

soket gips tumpuan


pada tendon patella.
Dipakai sementara, pada
penderita paska operasi
BKA dan stump belum
stabil.

You might also like