You are on page 1of 33

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pengetahuan
1. Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan suatu obyek tertentu (Notoatmodjo (2010).
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia
yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap
obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
2.

telinga (Wawan dan Dewi, 2010).


Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan seseorang terhadap
obyek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis
besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali atau (recall)terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
b. Memahami (comprehension)
7

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan


secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginter
prestasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang riil
(sebenarnya / nyata). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang sama.
d. Analisa (analysis)
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek dalam komponen komponen tetapi masih didalam
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan

dengan

kemampuan

untuk

melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu kriteria yang ditemukan


sendiri atau menggunakan kriteria kriteria yang ada.
3. Berbagai Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) dari berbagai macam cara yang telah


digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dapat dikelompokan menjadi dua, yakni: a) Cara tradiasional
atau nonilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah, dan b) Cara
modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses Penelitian.
a. Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah / Tradisional
Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau
metode penemuan secara sistematik dan logic adalah dangan cara non
ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan
pada periode ini enters lain meliputi:
Kebenaran Ilmiah Dan Kebenaran Nonilmiah

Penelitian

Ilmiah
KEBENARAN

b. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Non
Non
CaraPenelitian
memperoleh kebenaranIlmiah
non ilmiah, yang pernah digunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara


cobacoba atau dangan kata yang lebih dikenal "trial and error". Cara
ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin
sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan
dangan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dangan
menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah,
dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

10

yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba
lagi dangan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga
gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah
tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut
metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba
salah (coba-coba).
Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama
untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang pun
metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum
atau tidak mengetahui suatu cara tertentu yang tepat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak jasanya,
terutama dalam meletakan dasar-dasar menemukan teori-teori dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan. Hal ini juga merupakan
pencerminan dari upaya memperoleh pengetahuan, walaupun pada
taraf yang masih primitif. Di samping itu, pengalaman yang diperoleh
melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan
berpikir dan kebudayaan manusia ke arah yang lebih sempurna.
c. Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak di
sengaja oleh orang yang bersangkutan.
d. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pada pemegang
otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu

11

pengetahuan atau ilmuwan sehingga pendapat mereka diterima tanpa


terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya.
e. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hal ini dilakukan dangan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu. Apabila dangan cara yang digunakan tersebut orang dapat
memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan
masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan atau merujuk
cara tersebut. Tetapi bila ia gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak
akan mengulangi cara itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain,
sehingga berhasil memecahkannya.
f. Cara Akal Sehat (Common Sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan
teori atau kebenaran. Dari pemikiran masyarakat ini pengetahuan
berkembang, yang dapat dijadikan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
g. Kebenaran Melalui Wahyu
Ajaran dan norma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

12

diterima

dan

diyakini

oleh

pengikut-pengikut

agama

yang

bersangkutan, terlepas dan apakah kebenaran tersebut rasional atau


tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan
manusia.
h. Kebenaran secara Intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali
melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran
atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sulit dipercaya
karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan
yang

sistematika.

Kebenaran

ini

diperoleh

seseorang

hanya

berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.


i. Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
berpikir manusia pun ikut berkembang. Dan sini manusia telah mampu
menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.
Dangan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

manusia

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

13

j. Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal
ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut
berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh
indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang
memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Karena
proses berpikir induksi itu beranjak dari hasil pengamatan atau hal hal
yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal
yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.
Proses berpikir induksi dikelompokan menjadi dua, yakni induksi
sempurna dan induksi tidak sempurna. Induksi sempurna terjadi
apabila kesimpulan diperoleh dari penjumlahan dari kesimpulan
khusus.
Sedangkan induksi tak sempurna terjadi apabila kesimpulan
tersebut diperoleh dan lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus.
Hal ini berarti bahwa dasar dari kesimpulan tersebut bukan
penjumlahan dari tiap-tiap subjek yang diamati, melainkan hanya
beberapa subjek saja sebagai sampel.
k. Deduksi
Deduksi
pernyataan

adalah
umum

pembuatan
ke

khusus.

kesimpulan
Aristoteles

dari

pernyataan-

(384-322

SM)

mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang


disebut "silogisme". Silogisme ini merupakan suatu bentuk deduksi
yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan

14

yang lebih baik. Di daIam Proses berpikir deduksi berlaku bahwa


sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku
juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang
termasuk dalam kelas itu.
4. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematika, logis, dan ilmiah Cara ini disebut mode
penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian
(receanch methodology).
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan :
Menurut

Notoatmodjo

(2010)

ada

beberapa

faktor

yang

mempengaruhi pengetahuan baik dari dalam dan luar individu antara


lain :
a. Faktor internal
1) Pendidikan
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan,
dan bantuan yang diberikan pada anak menuju kedewasaan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
menerima informasi perkembangan seseorang terhadap nilainilai baku yang diperlukan.
2) Pengalaman
Pengalaman merupkan suatu sumber pengetahuan untuk
memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulangi kembali pengalaman yang diperoleh,

15

baik itu pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
3) Umur
Apabila semakin tinggi umur seseorang maka semakin
banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang.
b. Faktor eksternal
1) Sosial ekonomi
Merupakan tingkat pendapatan seseorang dimana sosial
ekonomi semakin tinggi pula dan sebaliknya.
2) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil karya cipta manusia yang
diperoleh dengan cara belajar dilaksanakan dan didukung
masyarakat dalam pelaksanaan.
3) Median massa
Media massa merupakan alat untuk mendapatkan
informasi,

informasi

menguntungkan

keyakinan

untuk

mencapai tujuan sehingga seseorang dapat mengetahui,


memehami tentang suatu hal, dalam hal ini tentang kesehatan.
4) Sumber daya
Merupakan segala sesuatau yang dapat memudahkan
atau kelancaran tugas mencakup uang, tenaga dan lain-lain.
Semua itu berpengaruh pada perilaku seseorang, pengaruhnya
dapat berdifat positif dan negatif yang akan mempengaruhi
pengatahuan seseorang sehingga akan mendukung seseorang
untuk berperilaku.

16

6. Cara Mengukur Pengetahuan


Guna mengatahui tingkat pengetahuan individu terhadap
permasalahan tertentu harus ada upaya untuk mengukur atau
menilainya.

Pengukuran

pengetahuan

dapat

dilakukan

dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek peneliti atau responden, sedangkan kualitas
pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat dilakukan
dengan scoring. Adapun tingkat pengetahuan antara lain :
a. Pengetahuan baik
: 76-100%
b. Pengetahuan cukup
: 56-75%
c. Pengetahuan kurang
: 40-55%
d. Pengetahuan tidak baik
: <40%
(Arikunto,2010)

B. Konsep Senam Hamil


1. Pengertian Senam Hamil
Senam hamil merupakan senam yang diberikan kepada ibu hamil
bila masa kehamilannya diatas 22 minggu sampai saat akan melahirkan.
Dengan tujuan untuk mempersiapkan fisik dengan mental ibu hamil dalam
menghadapi proses persalinan, dengan harapan proses persalinan yang
dihadapi dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Senam hamil merupakan sebuah program berupa latihan fisik yang
sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya
(Indiarti, 2008).
2. Tujuan senam hamil
Menurut (Nanik Muhimah, Abdullah safei, 2010) tujuan senam
hamil adalah sebagai berikut :

17

a.

Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat di jaga kondisi otototot dan persendiaan yang berperan dalam proses mekanisme

b.

persalinan.
Memperkuat dan mempertahankan elastisias otot-otot dinding perut,
otot-otot dasar panggul, ligament, melenturkan persendiaan yang

c.

berhubungan dengan proses persalinan.


Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri

d.

sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.


Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu

e.
f.
g.

mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, mengurangi sesak nafas.


Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
Dapat mengatur diri pada ketenangan.
Penguat otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat
tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya

h.

usia kehamilan.
Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara

i.

segmental yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.


Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan
latihan-latihan kontraksi dan relaksasi. Relaksasi yang sempurna
diperlukan selama kehamilan, pada proses persalinan, mengatasi

j.

stress, rasa sakit dari his dan sebagainya.


Memperpanjang nafas, karena seiring dengan bertambah besarnya
janin, maka janin akan mendesak isi perut ke arah dada. Hal ini akan
membuat rongga dada lebih sempit dan napas ibu tidak bisa optimal.
Dengan senam hamil, ibu akan di ajak berlatih agar nafasnya lebih

k.

panjang dan lebih rileks.


Latihan pernafasan khusus yang disebut penting quick breating
terutama dilakukan setiap saat perut terasa kencang.

18

l.

Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan,


agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan

tidak tertahan di jalan lahir.


3. Manfaat Senam hamil
Menurut (Nanik Muhibah dan Abdullah Safei 2010) manfaat senam
hamil adalah :
a. Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut , ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan proses persalinan. Dalam proses persalinan,
kita tahu bahwa untuk mendorong bayi keluar diperlukan tenaga
mendorong, yaitu tenaga his dan mengejan. Tenaga ini selain
disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang kuat bersamasama dengan elastisitas otot-otot dasar panggul dan ligamen-ligamen
yang kuat dapat mempertahankan kedudukan-kedudukan rahim pada
tempatnya, sehingga memperkecil terjadinya prolaps uteri.
b. Membentuk sikap tubuh
Dengan sikap tubuh yang baik selama bersalin, diharapkan dapat
mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil (sakit pinggang),
mencegah letak janin yang abnormal, juga dapat mengurangi sesak
nafas akibat bertambah besarnya perut.
c. Memperoleh rileksasi yang sempurna
Rileksasi yang sempurna diperlukan selama hamil dan selama
persalinan. selain untuk mengatasi stress baik yang timbul dari dalam
maupun dari luar, juga untuk mengatasi nyeri his serta untuk dapat

19

mempengaruhi rileksasi segmen bawah rahim yang mempunyai


peranan penting dalam persalinan yang fisiologis.
d. Menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi kardiorespirasi
Dengan

menguasai

teknik

diagfragma,

jika

pernafasan

diafragma yang teratur dan berirama, diafragma menjadi kuat,


sehingga dapat membantu ibu pada saat mengejan. Karena pada waktu
mengejan, selain his dan otot-otot dinding perut, diafragma juga ikut
aktif mendorong bayi keluar.
Manfaat lain dari latihan senam hamil antara lain :
1) meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot.
2) merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.
3) meningkatkan peredaran darah.
4) Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari.
5) Tidur lebih nyenyak.
6) Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung.
7) Mengurangi stress.
8) Tubuh lebih siap dan kuat di saat proses persalinan.
Senam hamil tidak hanya bermanfaat untuk memperkuat dan
mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul
dalam proses persalinan nantinya. Namun juga dapat menghindari atau
memperingan keluhan-keluhan seperti sakit pinggang dan sakit punggung
selain itu, senam hamil juga bermanfaat untuk membuat tubuh lebih rileks
yang nantinya akan membantu mengatasi stress dan rasa sakit akibat his

20

ketika persalinan, dan juga melatih berbagai teknik pernafasan yang


penting agar persalinan berjalan lancar.
Senam hamil bisa membuat ibu hamil lebih rileks. Namun untuk
melakukannya, kita harus meluangkan waktu khusus. Sebenarnya, dalam
senam hamil posisi-posisi yang dilakukan adalah mempersiapkan tubuh
menghadapi persalinan. (Indiarti,2008).
4. Syarat-syarat senam hamil
Senam hamil sebaiknya dilakukan bersama dengan pelatih yang
mengerti, sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan setiap tahapnya.
Bila telah memperoleh gambaran yang jelas setiap langkah senam, dengan
melakukan senam secara teratur dan intensif, ibu dapat melakukannya
setiap hari di rumah, ibu hamil dapat mejaga kesehatan tubuh dan janin
yang dikandung secara optimal. Akan tetapi hal ini tidak bisa dilakukan
oleh semua ibu hamil, karena adanya beberapa syarat-syarat dalam
mengikuti senam hamil (Muhimah,2010) yaitu sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan
dan minta nasehat Dokter atau Bidan.
b. Latihan senam hamil hanya dilakukan setelah kehamilan berusia 22
minggu.
c. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin.
d. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin di
bawah

bimbingan

seorang

instruktur

senam

hamil.

(Muhimah,Abdullah, Safei 2010).


Berdasarkan syarat diatas, senam hamil masih merupakan olah raga
yang dianjurkan oleh ibu hamil. Tetapi tetap juga harus memperhatikan

21

peraturan yang harus di patuhi selama melakukan senam hamil,


diantaranya sebagai berikut :
a. senam hamil dilakukan pada pagi hari.
b. senam hamil minimal 30-45 menit.
c. senam hamil dapat dilakukan 3-4 kali seminggu, dan semakin
menurun sesuai usia kehamilan. hingga minimal seminggu sekali
(Indiarti,2008).
5. Larangan (Kontra Indikasi) Ibu Melakukan Senam Hamil
Senam hamil dapat diikuti oleh semua wanita yang hamil 3 kontra
indikasi adalah sebagai berikut :

22

a. Kontra Indikasi absolut /mutlak.


Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung,
penyakit paru, servik inlompeten (servik membuka), kehamilan
kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester I dan III,
kelainan letak plasenta seperti plasenta previa, pre eklampsi maupun
hipertensi.
b. Kontra Indikasi Relatif
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung
yang tidak teratur, penyakit paru bronkitis yang kronis, riwayat
penyakit diabetes melitus, kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus,
penyakit darah tinggi, penyakit dengan riwayat operasi tulang
ortopedik dan perokok berat.
c. Segera Menghentikan Senam Hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, rasa sesak sewaktu
hamil, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala
kelahiran prematur, penurunan gerakan janin.
6. Gerakan Dasar Senam Hamil
Senam hamil sebagaimana senam pada umumnya, memiliki beberapa
gerakan dasar yang dapat dilakukan oleh wanita hamil kapan pun dan
dimana pun tanpa mengharuskan adanya instruktur senam. dari gerak dasar
ini lah senam hamil ini dikembangkan sehingga menjadi suatu program
yang lengkap. gerakan senam hamil yaitu sebagai berikut :

23

a. Gerakan Dasar Senam Hamil


Beberapa gerakan dasar senam hamil berikut ini pun dapat dilakukan
karena memiliki prinsip gerakan dasar yang sama dan merupakan dasar
dari pengembangan senam hamil yang lengkap :
1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan
rileks. Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari.

Gambar 2.1 Posisi Duduk bersila dan tegak dengan kedua lengan
mengarah ke depan dan rileks.
2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua
bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan
sejajar dengan lantai. Kemudian, lakukan gerakan sebagai berikut :
Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang
diangkat sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang
dubur. Kemudian, turunkan pinggang dengan mengangkat kepala
sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar
panggung. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.

Gambar 2.2 Posisi merangkak dengan jarak antara kedua tangan


sama dengan jarak kedua bahu.

24

3) Sikap merangkak, letakkan kepala di antara kedua tangan lalu


menoleh ke samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan
sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh
mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama I
menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai
dengan kekuatan ibu hamil.

Gambar 2.3 Sikap merangkak dengan meletakkan kepala diantara


kedua tangan.
4) Berbaring miring ke kiri, (lebih baik ke arah punggung bayi). Lutut
kanan diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal.
Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan.

Gambar 2.4 Sikap tubuh miring ke kiri dengan lutut kanan ditekuk
di depan lutut kiri.
5) Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah
kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal
agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur
pernafasan dengan teratur dan berirama.

25

Gambar 2.5 Posisi berbaring miring dengan kedua lutut dan kedua
lengan ditekuk.
6) Berbaring telentang, kedua lutut dipegang dengan kedua tangan
dan usahakan rileks. Kemudian, lakukan kegiatan-kegiatan seperti
berikut: Buka mulut secukupnya, kemudian mulut ditutup. Lalu,
mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke
bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena
lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali,
dengan interval dua menit.

Gambar 2.6 Posisi berbaring telentang dengan kedua tangan


memegang kedua lutut dengan kedua tangan.
7. Gerakan Senam Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
a. Gerakan senam hamil yang dilakukan pada usia kehamilan 22-30
minggu.
1) Latihan-Latihan Untuk Penguatan, Pelemasan Otot Tungkai
Pinggang dan Perut.

26

Gerakan 1:
a) Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus
dengan lantai.
b) Cembungkan punggung bawah sambil menundukkan kepala,
kemudian cekungkan punggung bawah sambil menengadahkan
kepala dengan hitungan 1-2 .
c) Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 2:
a) Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus
dengan lantai.
b) Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke kanan dan
kembali lagi ke posisi semula.
c) Hitungan 1-2.
d) Angkat lengan kanan, kemudian belokkan tubuh ke kiri dan
kembali lagi ke posisi semula.
e) Hitungan 3-4. ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 3:
a) Posisi ibu berdiri- atau duduk (di kursi atau di tempat tidur),
keduan tangan di pinggang, angkat lengan kiri ke atas,
b)
c)
d)
e)

belokkan badan ke kanan, kembali lagi ke posisi semula.


Hitungan 1-2.
Angkat lengan kanan ke atas dan belokkan badan ke kiri.
Hitungan 3-4.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.

2) Latihan Otot Pinggang (Pelvic Tilting Laterally)

a) Posisi ibu berdiri lengan lurus di samping badan dan tangan


membuka ke samping.

27

b) Gerakan panggul kanan ke atas dengan tungkai tetap lurus


sehingga telapak kaki kanan lebih tinggi dari telapak kaki kiri,
kemudian kembali ke posisi semula.
c) Hitungan 1-2.
d) Lakukan gerakan yang sama untuk panggul kiri, dengan
hitungan 3-4.
e) Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
3) Latihan Otot Perut, Otot Dasar Panggul, Otot Punggung, dan
Penguluran Otot Paha
a) Bagian dalam serta peningkatan gerakan sendi pangkal paha
(pelvic rocking forward and backward).
b) Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit
ditekuk.
c) Letakkan tangan memegang tulang panggul (SIRS) dengan
jari-jari di sisi depan dan ibu jari di sisi belakang.
d) Gerakkan panggul ke depan dan ke belakang dengan hitungan
1-2- dan seterusnya.
e) Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4) Latihan Rotasi Tubuh
a) Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di
pinggang.
b) Putar badan ke kanan dan pandangan tetap lurus ke depan serta
tungkai tetap lurus, kembali ke posisi semula dengan hitungan
1-2.

28

c) Lakukan gerakan yang sama ke arah kiri dengan hitungan 3-4.


d) Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
5) Latihan Pernafasan
Gerakan 1:
a) Latihan pernafasan pada saat latihan umum diulang.
b) Gerakan 2 (panting quick breathing):
c) Tiupkan napas dengan cepat dan keras lewat mulut
d) Kemudian tarik napas dalam lewat hidung
e) dengan mulut terkatup, hitungan 1-2.
f)

Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.

b. Gerakan senam hamil yang dilakukan pada usia kehamilan 30-36


minggu
1) Gerakan pada usia 22-30 minggu diulang sampai 4 X 8 hitungan.
2) Mengatasi keluhan:
3) Nyeri punggung bawah, di atasi dengan infra merah dan meratakan
kurva tulang belakang 4X5. Bengkak kedua tungkai, di atasi
dengan penguluran otot betis dan meninggikan kedua to kai pada
saat istirahat.

29

c. Gerakan senam hamil pada usia kehamilan 36-40 minggu


Latihan ini dilakukan pada saat usia kehamilan 36-40 minggu.
Adapun gerakan senam hamil yang dilakukan pada masa ini dijelaskan
sebagai berikut:
1) Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan
selangkangan. Dengan bantuan berat badan tekan kedua lutut
dengan telapak tangan 4 X 8 hitungan.
2) Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja dan lain-lain)
kemudian berjongkok sampai ke tumit tanpa mengangkat tumit
kemudian kembali ke posisi berdiri, lakukan 4 X 8 hitungan.
3) Latihan napas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulasmulas) diulangi lagi (panting quick breathing) 4 X 8 hitungan.
4) Latihan meneran/ mengejan (valsava). Dilakukan dengan gerakan
sebagai berikut:
a) Ibu tidur telentang dengan bantal agak tinggi.
b) Sebelum melakukan gerakan mengejan tarik nafas dulu, ditahan
di daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka ke samping dan
kedua tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala
dengan mendorong kepala ke arah jalan lahir.
c) Gerakan ini dipertahankan sampai tidak kuat lagi.
d) Kemudian napas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-tiba.
5) Melakukan massase payudara 1 x sehari.
6) Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat.

30

8. Latihan Pernapasan
Latihan ini dasarnya melatih tehnik pernafasan dada. Latihan ini
berguna untuk mengatasi rasa nyeri selama persalinan. Gerakan ini terdiri
dari : pernafasan perut, pernafasan dada dalam, dan pernafasan dada cepat.
a. Pernapasan perut
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua
lengan disamping badan dan rileks.
Letakkan tangan kiri diatas tarik napas dalam melalui hidung
sampai perut menggelembung dan tangan kiri terangkat. Tahan 1 2
detik dan hembuskan napas lewat mulut. Ulangi dengan frekuensi 8
kali permenit.
Teknik pernapasan ini digunakan untuk mempercepat relaksasi,
mengatasi stress dan mengatasi nyeri his palsu.

Gambar 2.7 Pernapasan perut.


b. Pernapasan dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk. Kedua
lengan disamping badan dan relaks, letakkan tangan kanan diatas dada.
Tarik napas dalam melalui hidung dengan mengembangkan dada
sehingga tangan kanan terangkat. Tahan 1 2 detik, dan hembuskan
napas lewat celah bibir sehingga tangan kanan turun mengikuti
surutnya badan. Frekuensi yang dianjurkan 8 kali / menit.

31

Gambar 2.8 Pernapasan dada dalam


c. Pernapasan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lengan disamping
badan dan relaks tarik napas cepat melalui hidung dan hembuskan
cepat melalui mulut.
Mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit yang makin lama
makin dipercepat hingga 60 kali per menit. Perlambat lagi sedikit
demi sedikit.

Gambar 2. 9 Pernapasan dada cepat


9. Dampak Jika Ibu Tidak Melakukan Senam Hamil
Dampak bila senam hamil tidak dilakukan pada kehamilan dan
persalinan. Akibat yang akan terjadi apabila ibu hamil tidak mau
melakukan senam hamil adalah ibu hamil yang akan mengeluh pegal-pegal
dan cepat lelah selama kehamilan, selain itu juga dapat menyebabkan
ruptur perinium pada persalinan karena salah satu fungsi senam hamil
adalah mengelastiskan perinium. Selain itu pada wanita-wanita hamil yang

32

tidak melakukan senam hamil dilaporkan persalinannya memanjang


sehingga meningkatkan terjadinya gawat janin pada waktu persalinan.
Untuk itu dianjurkan ibu hamil melakukan senam hamil secara
teratur agar dalam kehamilan maupun dalam proses persalinan berjalan
lancar tanpa adanya penyulit (Muhimah,Abdullah Safei,2010).

C. Konsep Minat
1. Definisi Minat

Minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong


individu mencapai objek, aktivitas, pengertian, ketrampilan, untuk tujuan
perhatian atau penguasaan. Minat adalah keingin tahuan seseorang tentang
keadaan suatu objek (Mardapi, 2008).
Menurut sunjaja bahwa suatu aktifitas akan dilakukan atau tidak
tergantung sekali oleh minat seseorang terhadap aktifitas tersebut, disini
nampak bahwa minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan
suatu aktifitas. Meichati mengartikan minat adalah perhatian yang kuat,
intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan
suatu aktifitas. (Mathedu,2012).
Ginting menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya penggerak
yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik,
lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan
kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat
membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang (Mathedu,2012).
Sesui pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat
adalah fungsi kejiwaan atau sambutan yang sadar untuk tertarik terhadap

33

suatu objek baik berupa benda atau yang lain . Minat dapat timbuh karena
ada gaya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang
besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk mencapai
tujuan yang diminati dalam hal ini adalah minat untuk melaksanakan
senam hamil.
Minat menurut bahasa adalah usaha dan kemauan untuk
mempelajari dan mencari sesuatu.
Timbulnya minat dapat dilihat dari :
a. Rasa tertarik
Menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong
seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika seorang
menilai bahwa bahwa sesuatu akan bermanfaat maka akan menjadi
berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. ketika
kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga
minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau
berubah-rubah.
b. Berusaha ingin tahu
Minat ingin tahu merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan
oleh diri sendiri.
c. Berusaha mengikuti
Bahwa minat merupakan sebuah motivasi instrinsik sebagai kekuatan
pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam
melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap,
dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang

34

dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan


senang, suka dan gembira.
d. Bersedia berkorban baik waktu, biaya dan tenaga.
Nunnnaly (Sutjipto,2001) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan
kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari,
sehingga kegiatan itu disukainya, dan mau mengorbankan waktu, biaya
dan tenaga. (Agus,2005).
2. Macam-macam minat

Kartono (1990, dalam Dimansya 2004) membagi minat menjadi tiga


bagian yaitu:
a. Verstrooid, absent minded atau tercecer minatnya
Terjadi jika perhatian kita begitu kuat terkonsentrasi kepada suatu
objek, sehingga semua pengalaman psikis lainya terabaikan. Orang
yang sedang Verstrooid, baik dalam jangka waktu pendek maupun
panjang berlaku sedemikian karena minat dan perhatiannya begitu
tercekam oleh suatu obyek.
b. Oksilasi minat
Adalah minat yang fluktuatif (minat yang megalami fluktuasi, ayunan,
goncangan). Orang bisa sekaligus mangamati obyek yang banyak,
akan tetapi, pengamatan tersebut tidak teliti sebab minatnya mengenai
semua peristiwa dengan sepintas lalu

35

c. Minat yang field (mengalami fiksasi)


Minat ini hanya mengamati satu atau sedikit obyek saja, namun dalam
pengamatan terlalu akurat.
3. Minat terbagi dalam 3 aspek, yaitu :

a. Aspek kognifif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari
baik dirumah, sekolah dan masyarakat serta berbagai jenis media
massa.
b. Aspek efektif
Konsep yang membangun aspek kognifif, minat dinyatakan dalam
sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari
pengalaman pribadi dari sikap orang yang pentiang yaitu orang tua,
guru,dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat
tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai
bentuk media massa terhadap kegiatan itu. Kemampuan efektif
berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung
jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai
pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri.
c. Aspek psikomotor
Berjalar dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.
Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan
keunggulan
(Suhadi,2008)

meningkat

meskipun

ini

semua

berjalan

lambat

36

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Minat masing-masing individu berbeda satu dengan yang lainnya meskipun


obyek yang dihadapi sama, hal ini tentunya disebabkan oleh hal-hal tertentu
yang dapat mempengaruhi masing-masing minat individu
Faktor yang mempengaruhi minat adalah
a. Jenis kelamin
Dengan jenis kelamin yang berbeda, minat yang timbul pun akan berbeda
b. Perkembangan fisik
Perkembangan fiik dapat berpengarh terhadap timbulnya minat
c. Factor dorongan dari dalam
Faktor ini merupakan faktor dari dalam yang sifatnya alami, dapat
mendorong suatu aktifitas individu, misalnya dorongan untuk makan,
membangkitkan keinginan untuk mencari makan.
d. Faktor motif social
Motif social dapat dijadikan factor yang mendorong minat karena
dengan bergaul dengan individu lain, individu akan mempunyai suatu
kebutuhan untuk dapat diterima oleh kalangan yang dimasukinya,
kebutuhan untuk diterima ini menyebabkan individu merasa perlu untuk
menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan individu inilah yang
muncul dalam bentuk minat individu terhadap sesuatu.
e. Faktor emosional
Emosional mempengaruhi pada perasaan seseorang pada waktu tertentu
terhadap obyek atau situasi tertentu, emosi dapat menimbulkan perasaan
senang dan memperkuat minat pada aktifitas ini, sebaliknya kegagalan
akan menurangi atau menghilangkan minat pada aktifitas tertentu
(Dirmansya 2004)
5. Proses terjadinya minat

Minat terbentuk dalam suatu proses yang dialami dan dipresepsi berbeda oleh
setiap individu. (Assure 1990, dalam Dirmansya 2004)
Mengemukakan proses terjadinya minat

37

a. Kebutuhuan (need)
Kebutuhan (need) merupakan factor yang menimbulkan adanya minat,
dengan adanya kebutuhan maka individu akan termotifasi untuk
memenuhinya
b. Perhatian (attention)
Pada umumnya obyek yang dibutuhkan individu akan mendapatan
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan produk yang kurang
dibutuhkan.
c. Sikap (attitude)
Sikap menggambarkan penilaian positif maupun negative. Perasaan
emosional dan kecenderungan bertingkah laku selama waktu tertentu
sikap tersebut menempatkan individu dalam kerangka berfikir menyenangi
obyek akan muncul minatnya untuk berhubungan lebih aktif dan
sebaliknya
d. Minat (interest)
Minat individu akan lebih kuat apabila obyek minat memberikan berbagai
keuntungan bagi diri individu. Sebaliknya akan melemah bahkan hilang
bila obyek minat tidak seperti yang diharapkan.
6. Cara mengukur minat

Beberapa indicator dari pengukuran minat yaitu:


a. Adanya rasa tertarik dan senang terhadap obyek minat
b. Adanya kecenderungan selalu memperhatikan obyek minat
c. Adanya dorongan meningkatkan dan melaksanakan obyek minat
(Dirmansya 2004).
Minat dibedakan dalam kriteria sebagai berikut:
a. Minat
b. Kurang minat
c. Tidak minat

: 76-100%
: 56-75%
: < 56% (Nursalam 2005).

38

D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah konsep yang dipakai sebagai landasan berfikir
dalam kegiatan ilmu. Kerangka konsep akan membantu meneliti penelitian
menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2008).
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
Faktor internal
Faktor eksternal

Pengetahuan ibu hamil


terhadap senam hamil :
Ibu hamil
Pengertian senam hamil
Tujuan senam hamil
Manfaat senam hamil
Keterangan:Syarat senam hamil
Kontraindikasi senam
: diteliti
Gerakan dasar senam hamil
: tidak
diteliti
Dampak
jika ibu
hamil tidak
:
berhubungan
melakukan senam hamil

Faktor yang mempengaruhi


minat
Jenis kelamin
Perkembangan fisik
Faktor dorongan dari dalam
Faktor motif social
Faktor emosional

Minat ibu hamil untuk senam


hamil :
Rasa tertarik
Berusaha ingin tahu
Berusaha mengikuti
Bersedia berkorban baik
waktu, biaya dan tenaga

: berpengaruh
Kategori minat ibu hamil untuk
Bagan 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan
Ibu Hamil
melakukan senam
hamil tentang
Kategori
pengetahuan
ibu
Senam Hamil terhadap Minat Melaksanakannya
di BPS. Ny
Minat : 76 % 100%
hamil
terhadap
senam S.ST
hamil Desa
:
Lilik
Muhibah,
SekaranKurang
Kecamatan
Kayen
minat : 56 % - Kidul
75 %
Baik : 76 % 100%
Kabupaten Kediri Tahun 2013.
Tidak minat : < 56 %
Cukup : 56 % - 75 %
Kurang: 40 % - 55 %
Tidak Baik : < 40 %

Dampak tidak melakukan senam


hamil :
a. Ibu hamil cepat lelah
b. Ibu hamil mengeluh pegalpegal
c. Ruptur perinium

39

E. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara dari suatu
penelitian, patokan, dugaan atau dalwil sementara, yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam penelitian tersebut atau sebuah pernyataan tentang
hubungan yang diharapkan antara 2 variabel atau lebih yang dapat diuji
secara empiris (Notoatmojo, 2002)
Adapun hipotesis penelitian ini rumusannya sebagai berikut :
Ho
: Tidak ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil
H1

terhadap minat melaksanakannya


: Ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil
terhadap minat melaksanakannya

You might also like