Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Perbandingan Metode Dekontaminasi Petroff, NALC-NaOH
dan Zephiran-Trisodium Fosfat pada Biakan BTA Pasien Tb Paru BTA Positif
di BBKPM Surakarta
Drajad H.S., Taufan Afgani., Ratih Kuntowati., Leli Saptawati
Latar Belakang : Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyebab kematian terbesar setelah
penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan dan merupakan nomor satu terbesar
penyebab kematian dalam kelompok penyakit infeksi. Diagnosis TB melalui pemeriksaan kultur
atau biakan Basil Tahan Asam (BTA) merupakan baku emas, karena dengan jumlah kuman 10100 per ml spesimen sudah bisa tumbuh.7 Biakan BTA merupakan cara pemeriksaan yang akurat
karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas tinggi (89.9%) dan 100% sehingga dipakai sebagai
diagnosis pasti tuberkulosis paru.
Tujuan : Mengetahui hasil uji biakan BTA dengan Metode Petroff, NALC-NaOH Dan
Zeprhiran-Trisodium Fosfat pada pasien TB paru BTA positif
Metodologi : Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian eksperimen laboratorium.
Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi BBKPM Surakarta
dan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan November 2015. Sampel penelitian ini
adalah TB paru BTA positif yang ditemukan di BBKPM yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi pada bulan Juli dan Agustus 2015.
Hasil : Didapatkan 60 spesimen, dari 60 spesimen hasil biakan BTA positif dengan
menggunakan metode dekontaminasi Zephiran-Trisodium Fosfat adalah 54 spesimen (90%),
NALC-NAOH 48 spesimen (80%) dan petroff 46 spesimen (76,7%). Hasil kontaminasi metode
petroff dan NALC-NAOH dengan jumlah yang sama yaitu 4 media dari 120 media (3,3%)
sedangkan metode Zephiran-Trisodium Fosfat dengan jumlah 5 media dari 120 media (4,2%).
Sedangkan rerata waktu pertumbuhan metode Zephiran-Trisodium Fosfat 3,07 minggu, petroff
3,11 minggu dan NALC-NAOH 3,19 minggu.
Kesimpulan : Metode yang memberikan hasil biakan BTA dengan pertumbuhan yang paling
tinggi adalah Zephiran-Trisodium Fosfat.
Kata Kunci :Basil Tahan Asam, Metode dekontaminasi, Biakan BTA
ABSTRAK
Analisis Persepsi Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta
Riskiyana, S.Putra, Triyanta
Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus dipersiapkan dalam menghadapi dampak globalisasi,
yang dirasakan adanya kompetisi yang semakin ketat dan harus selalu tanggap dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Usaha peningkatan kualitas pelayanan yang telah dilakukan tidak
sebanding dengan peningkatan kunjungan pasien di BBKPM Surakarta. Capaian kunjungan di
Instalasi Rawat Jalan tahun 2014 sebesar 89,78%. BBKPM Surakarta lebih meningkatkan kualitas
layanan guna memenuhi kebutuhan pasien sehingga pasien dapat merasa puas terhadap layanan yang
diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara harapan dan kenyataan menurut persepsi
pasien terhadap kualitas pelayanan yang diterima di BBKPM Surakarta. Metode yang digunakan
untuk penelitian ini adalah metode Importance Performance Analysis. Teknik pengumpulan data
diperoleh melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk pengunjung. Pengolahan
data pada metode ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, perhitungan rata-rata kinerja dan
kepentingan, perhitungan tingkat kesesuain, perhitungan rata-rata skor kinerja dan kepentingan,
pembuatan grafik Importance Performance Analysis serta uji statistic dengan uji peringkat bertanda
Wilcoxon.
Hasil penelitian dengan menggunakan Importance Performance Analysis diperoleh bahwa dalam
kuadran Importance Performance Analysis terdapat 8 atribut yang berada pada kuadran A
memerlukan usaha perbaikan yaitu kebersihan dan kerapian ruang tunggu/ruang periksa, kemauan
petugas apotik dalam memberikan pelayanan, kemauan perawat dalam memberikan pelayanan,
kecepatan dan ketepatan petugas apotik dalam memberikan pelayanan obat, Dokter dalam
memberikan pelayanan, informasi yang diberikan perawat tentang tindakan keperawatan, perawat
dalam memberikan pelayanan, perhatian petugas apotik. Untuk 31 atribut yang terdapat pada kuadran
B, C dan D tidak memerlukan perbaikan karena telah sesuai dengan keinginan pasien. Dari uji uji
peringkat bertanda Wilcoxon terdapat kesesuaian nilai harapan dan persepsi pasien terhadap bukti
fisik, keandalan, daya tanggap, jaminandan empati (p<0,05). Saran diberikan untuk manajemen agar
memperbaiki mutu yang masuk di kuadran A.
Kata Kunci: Importance Performance Analysis, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kepuasan Pasien