You are on page 1of 2

Keutamaan Mengucapkan Salam

Allah Taala berfirman:



Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah-rumah yang bukan
rumah kalian sebelum kalian meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. (QS. AnNur: 27)
Allah Taala berfirman:


Salam yang ditetapkan dari sisi Allah yang berberkah. (QS. An-Nur: 61)
Dari Abdullah bin Amr -radhiallahu anhu- dia berkata: Ada seseorang yang bertanya kepada
Nabi shallallahu alaihi wasallam, Islam apakah yang paling baik? Nabi shallallahu alaihi
wasallam menjawab:

Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak
kamu kenal. (HR. Al-Bukhari no. 11, 27 dan Muslim no. 39)
Dari Al-Barra` bin Azib -radhiallahu anhu- dia berkata:








Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang
kami dari tujuh perkara: (1)Beliau memerintahkan untuk menjenguk orang sakit, (2)mengiringi
jenazah, (3)mendoakan orang yang bersin, (4)memenuhi undangan, (5) menyebarkan salam,
(6)menolong orang yang terzhalimi, serta (7)melaksanakan sumpah. Dan beliau melarang kami
(1)memakai cincin dari emas, (2)minum dari bejana yang terbuat dari perak, (3)mayasir,
(4)qassiy, (5)harir, (6)dibaj, dan (7)istabraq (semua jenis pakaian yang terbuat dari sutera atau
campuran sutera). (HR. Al-Bukhari no. 2265,5204,5414,5754,5766 dan Muslim no. 2066)
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:


Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga
kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian
mengerjakannya niscaya kalian akan saling menyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian.
(HR. Muslim no. 54)
Penjelasan ringkas:
Ucapan salam termasuk dari salah satu syiar Islam yang paling nampak, Allah menjadikannya
sebagai ucapan selamat di antara kaum muslimin dan Dia menjadikannya sebagai salah satu dari
hak-hak seorang muslim dari saudaranya. Rasul-Nya -alaihishshalatu wassalam- juga telah
memerintahkan untuk menyebarkan syiar ini dan beliau mengabarkan bahwa menyebarkan salam
termasuk dari sebab-sebab tersebarnya rasa cinta dan kasih sayang di tengah-tengah kaum
muslimin, yang mana tersebarya cinta dan kasih sayang di antara mereka merupakan salah satu
sebab untuk masuk ke dalam surga.
Ucapan salam termasuk ucapan yang berberkah, dan di antara keberkahannya adalah jika dia
didengar maka hati orang yang mendengarnya akan dengan ikhlas segera menjawab dan
mendatangi orang yang mengucapkannya. (Al-Fath: 11/18) Karenanya tidak sepantasnya seorang
muslim membatasi ucapan salam hanya untuk sebagian orang (yakni yang dia kenal) dan tidak
kepada yang lainnya (yang dia tidak kenal). Bahkan di antara tanda baiknya keislaman seseorang
adalah dia mengucapkan salam kepada orang yang tidak dia kenal sebagaimana kepada orang
yang dia kenal.
Para ulama menyatakan bahwa hukum memulai mengucapkan salam kepada orang lain adalah
sunnah sementara menjawabnya adalah fardhu kifayah. Maksudnya jika dia berada dalam
sekelompok orang lantas ada seseorang atau lebih yang mengucapkan salam kepada mereka lalu
sebagian di antara kelompok orang itu ada yang menjawab maka sudah gugur kewajiban dari
yang lainnya. Adapun jika dia sendirian maka tentunya diwajibkan atas dirinya untuk
menjawabnya.
Karenanya, di antara musibah di zaman ini adalah digantinya ucapan salam ini dengan ucapan
yang diimpor dari negeri kafir semacam selamat pagi dan semacamnya, padahal ucapan salam
ini adalah sebuah ucapan tahiyah (penghormatan) dari sisi Allah yang berberkah lagi baik. AlHafizh Ibnu Hajar berkata dalam Al-Fath (11/14), Para ulama sepakat bahwa barangsiapa yang
mengucapkan salam maka tidak syah menjawabnya kecuali juga dengan ucapan salam, dan tidak
syah (yakni tidak menggugurkan kewajibannya, pent.) menjawabnya dengan selamat pagi atau
kebahagiaan untukmu di waktu pagi dan semacamnya.

You might also like