You are on page 1of 14

LABORATORIUM PENGENDALIAN KOROSI

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL

: Elektroplating Lapis Nikel

PEMBIMBING

: Ir.Yunus Tonapa MT

Tanggal Praktikum

: 10 Desember 2015

Tanggal Penyerahan : 17 Desember 2015

Oleh :
Kelompok

: VI

Nama

: 1. Nenden K. Anggraeni

Kelas

131411017

2. Noer Khoiriyah

131411018

3. Nudia Rahmania

131411019

:3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu material.
Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis dengan,nikel adalah
bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas
konduktifitasnya. Adapun dalam sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun
tekan dari suatu material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
Dalam waktu elektrolisa, kondisi operasi yang perlu diperhatikan adalah temperatur, rapat
arus, komposisi larutan elektrolisa, pengadukan. Kondisi operasi ini berpengaruh terhadap
mutu dari pelapisa dan pemilihan kondisi operesi tergantung dari tujuan pelapisan
tersebut.
Kualitas suatu bahan logam dalam industri sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
industri itu sendiri, dan secara tidak langsung juga mempengaruhi pemasaran. Untuk
meningkatkan kualitas suatu logam, perlu dipadukan dengan logam lain yang memliki
kualitas dan harga yang lebih baik. Salah satu caranya adalah dengan pelapisan nikel
Nikel merupakan logam yang sangat berharga, warna Logam ini putih keperakan, dan
biasa biasa digunakan untuk melapisi logam. Nikel dapat digunakan sebagai elemen
paduan logam ferro dan non ferro. Nikel merupakan salah satu elemen dalam pembuatan
baja yang ditambahkan untuk meningkatkan kekerasan, dan kekuatan.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui menu larutan yang tepat untuk elektroplating nikel
2. Mengetahui suhu elektroplating nikel
3. Mengamati elektoplating logam dengan nikel pada tembaga melalui proses lapis listrik
dengan pengamatan visual
4. Mengetahui rentang waktu yang dibutuhkan untuk elektroplating nikel
5. Mengetahui rapat arus yang tepat digunakan pada proses elektroplating nikel

BAB II
LANDASAN TEORI

Elektroplating logam dengan bantuan listrik adalah suatu proses pengendapan atau
dekomposisi logam pada permukaan logam lain yang akan dilindungi dengan cara elektrolisa.
Elektrolisa dilakukan dalam suatu bejana dikenal sebagai sel elektrolisa yang berisi larutan
elektrolit dan dua jenis elektroda masing-masing dihubungkan dengan arus listrik dengan
kutub positif sebagai anoda (elektroda positif) dan kutub negatif yang berfungsi sebagai
katoda (elektroda negatif).
Selama proses elektroplating listrik berlangsung maka akan terjadi reaksi kimia pada
antar muka elektrolit-elektroda, yaitu reaksi reduksi pada katoda dan reaksi oksidasi pada
anoda. Elektroplating logam bertujuan melindungi logam dasar dari serangan korosi,
perubahan sifat mekanik permukaan sebagai dekoratif.

Elektroplating logam nikel pada

logam lain lebih bertujuan sebagai dekoratif untuk membuat permukaan logam menjadi rata
dan mengkilat. Proses electroplating nikel dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
menggunakan tembaga sebagai lapisan dasar, selanjutnya dilapisi nikel. Cara kedua yaitu
langsung dilapisi dengan nikel dan cara ketiga yaitu elektroplating dengan Cu-Ni-Cr. Adapun
tujuan untuk melapisi Cr yaitu untuk mengurangi sifat yang terlalu megkilat sebagai ciri khas
dari lapi nikel.
Tahan terhadap serangan korosi disebabkan karena :

Logam Cu putus hubungan dengan lingkungan

Potensial Ni lebih positif

Sifat mekanis permukaan terdiri dari :

Kuat

Keras

Agak getas

Lebih kuat terhadap goresan

Sifat dekoratif terdiri dari :

Halus

Mengkilat

Warna (sesuai dengan selera)

Gambar skema rangkaian proses elektroplating


Nikel merupakan logam plating yang paling peka responnya atas aditif-aditif bak
platingnya. Nikel terutama dilapiskan ke barang-barang besi,baja, perunggu, seng, plastik,
juga alumunium sampai magnesium, baru sesudahnya dilapiskan krom tipis saja. (Rachmat
Supardi, 1997 : 51). Pelapisan nikel mempunyai banyak pengembangan untuk lapisan dasar
dari logam lainnya, karena pelapisan nikel tahan terhadap korosi, erosi dan abrasi. Nikel
paling banyak digunakan sebagai pelapis dekoratif dengan ketebalan 5 40 mikro meter.
Nikel mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari
logam lainnya diantara lain :
1. Warna putih mengkilap
2. Berat jenis 8,5
3. Titik cairnya 1450 oC
4. Memiliki bagian luar yang tertutup selaput oksid yang rapat dan liat, tahan pengaruh
udara sehingga bagian dalam sukar teroksidasi oleh oksigen
5. Lebih keras dari Cu, tetapi mempunyai kekuatan yang sama dengan Cu
6. Kerenggangan lebih kecil dari Cu.

Proses pelapisan tembaga-nikel-khrom terhadap logam ferro atau kuningan


sebagai logam yang dilapis adalah satu cara untuk melindungi logam terhadap serangan
korosi dan untuk mendapatkan sifat dekoratif. Cara pelapisan tembaga-nikel-khrom
dengan metode elektroplating adalah sebagai berikut:Pelapisan menggunakan arus
searah. Cara kerjanya mirip dengan elektrolisa, dimana logam pelapis bertindak sebagai
anoda,sedangkan logam dasarnya sebagai katoda. Cara terakhir ini yang disertai dengan
perlakuan awal terhadap benda kerja yang baik mempunyai berbagai keuntungan
dibandingkan dengan cara-cara yang lain. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
a. Lapisan relatif tipis.
b. Ketebalan dapat dikontrol.
c. Permukaan lapisan lebih halus.
d. Hemat dilihat dari pemakaian logam khrom.
Pengerjaan elektroplating tembaga-nikel-khrom pada dasarnya terbagi atas tiga
proses yaitu perlakuan awal, proses pelapisan dan proses pengolahan akhir hasil
elektroplating.Proses elektroplating ini terdapat tiga jenis proses pelapisan yaitu yang
pertama adalah pelapisan logam dengan Tembaga, lalu dilanjutkan dengan pelapisan
Nikel dan yang terakhir benda dilapis dengan Khrom.
Faktor-faktor yang mempengaruhi electroplating :
a) Suhu
Suhu sangat mempengaruhi dalam electroplating, dalam jalannya reaksi dan
melindungi lapisan. Keseimbangan suhu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
ketahanan, jarak anoda ke katoda, serta ampere yang digunakan.
b) Kerapatan arus
Kerapatan arus yang baik adalah arus yang tinggi pada saat arus diperkirakan
masuk.
c) Konsentrasi ion
Merupakan faktor yang berpengaruh pada struktur deposit, dengan naiknya
konsentrasi

logam

membantumobilitas ion.

dapat

menaikkan

seluruh

kegiatan

anion

yang

d) Waktu pelapisan
Waktu pelapisan berpengaruh pada ketebalan lapisan, semakin lama pencelupan
maka ketebalan lapisan semakin bertambah.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Skema Alat

Gambar 3.1 Proses Elektroplating

3.2 Alat dan Bahan


Tabel 3.1 Alat yang Digunakan
No

Nama Alat

Jumlah

.
1
2
3
4
5
6

Benda kerja (baja karbon) 2x4 cm


Rectifier dengan perlengkapannya
Gelas kimia 1000 mL
Hot plate
Termometer
Batang pengaduk

1
1
1
1
1
1

Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan


No

Nama Bahan

Jumlah

.
1
2
3
4

Larutan elektroplating nikel


NaOH
HCl
Aquades

1000 mL
100 mL
100 mL
-

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1

Persiapan Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit

Pemanasan sampai suhu 550C

3.2.2

Persiapan Logam dan Proses Elektroplating


Pengamplasan logam secara searah

Pencucian logam dengan aquades

Larutan NaOH

Pencelupan logam pada larutan NaOH selama 10 menit

Pencucian logam dengan aquades

Larutan
HCl

Pencelupan logam pada larutan HCl selama 10 menit

Pencucian logam dengan aquades

Pencelupan logam pada larutan elektrolit selama 10 menit

Pengeringan logam

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


No.
1.

Gambar

Pengamatan
Logam baja dicelupkan ke
dalam NaOH 0.1 N selama 10
menit

2.

Mencelupkan logam baja ke


dalam HCl 0.1 N selama 10
menit sambil sesekali
digerakkan

3.

Mencelupkan logam baja


dengan nikel murni kedalam
larutan Ni yang telah
dipanaskan dengan rapat arus
1A selama 15 menit

4.

Logam hasil pencelupan ke


dalam rendaman
elektroplating selama 10
menit terlihat berwarna
keemasan

4.2 Pembahasan
Proses electroplating nikel dilakukan bertujuan untuk melindungi logam dari serangan korosi
sekaligus sebagai dekoratif untuk membuat permukaan logam menjadi rata dan mengkilat.
Pada proses electroplating terutama pada lapisan nikel, untuk mendapatkan hasil pelapisan
yang baik memerlukan kondisi yang sesuai seperti besar arus yang dipakai saat poroses
electrolplating, lamanya waktu pelapisan ataupun specimen kerja yang dipakai. Proses

pencucian logam dengan menggunakan asam bertujuan untuk membersihkan permukaan


benda kerja dari oksida atau karat secara kerja melalui perendaman, kemudian memasukkan
benda kerja ke dalam larutan NaOH 10% selama 10 menit bertujuan untuk menghilangkan
sisa-sisa lemak yang menempel pada permukaan benda kerja yang akan dielektroplating.
Lemak harus dihilangkan karena lemak akan menghalangi proses electroplating sehingga
permukaan yang terkena lemak akan berwarna hitam bukannya terlapisi. Berdasarkan hasil
pengamatan pada logam baja yang dilapisi nikel, muncul bintik-bintik pada permukaan
logam, permukaan tidak rata atau kasar. Cacat yang ditimbulkan dapat disebabkan oleh
pengamplasan yang kurang merata, pada saat pelapisan kondisi benda kerja bergeser sehingga
menyebabkan proses pelapisan kurang baik dan ketebalan pelapisan pada logam tidak merata.
Seharusnya untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus dapat dilakukan perlakuan seperti
digerinda yang betujuan untuk penghilangan hasil goresan dari pengamplasan, lalu di
haluskan dengan menggunakan buffing.
Proses electroplating terjadi apabila arus listrik searah (DC) dialirkan anatara kedua
elektroda anoda dan katoda dalam larutan elektrolit selama waktu proses yang telah
ditentukan. Pemasangan elektroda anoda yakni logam nikel, pada anoda akan tejadi proses
oksidasi sehingga akan terbentuk ion-ion positif dan pada larutan elektrolit akan terjadi
elektrolisis garam-garam logam. Logam Ni yang telah mengalami oksidasi akan melepaskan
electron-elektron dan larut dalam larutan elektrolit dan menggantikan ion logam dalam
larutan elektrolit yang ditarik oleh elektroda negative (katoda) yaitu logam baja. Dengan hal
itu akan terbentuk endapan pada katoda berupa lapisan . Rekasi yang terjadi saat proses
electroplating adalah sebagai berikut
Ni

Ni2+ + 2e (oksidasi pada anoda)

NiSO4

Ni2+ + SO4- (elektrolisis garam logam)

BAB V
SIMPULAN

Berdasarakan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:


1. Larutan Nikel yang bagus adalah larutan nikel yang masih murni
2. Suhu elektroplating nikel tidak boleh lebih dari 55-60 C.
3. Logam Nikel (Ni) digunakan sebagai logam pelapis karena memiliki nilai potensial
yang lebih positif dari logam besi sehingga besi dapat terlindungi
4. Reaksi reduksi terjadi di katoda, dan oksidasi terjadi di anoda berdasarkan reaksi :
Reaksi Katoda :

2H2O O2 + 4H+ + 4e-

Ni2+ + 2e- Ni

Ni Ni2+ + 2e-

H2O + 2e - H2 + 2OHReaksi Anoda :


5. Proses elektrolisis dipengaruhi oleh Suhu operasi, Konsentrasi Ion, pengadukan,
Throwing power, Konduktivitas, pH, Waktu pelapisan, Rapat arus listrik
6. DAFTAR PUSTAKA
7. Prayitno, Dwi. 2005. laporan Skripsi Perbedaan berat hasil pelapisan nikel Akibat
penggunaan lapisan dasar cu dan Tanpa lapisan dasar cu dengan variasi waktuPada
bahan baja karbon rendah.Fakultas teknik Universitas Negeri semarang
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

You might also like