You are on page 1of 5

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No 1 Januari 2014 - ijmsbm.

org

Uji Efektivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis)
Terhadap Kesembuhan Luka Sayatan Pada Mencit (Mus Musculus)
Wahyuni1, Nova Rahma2
Pharmacy Undergraduate Programm Study Of Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
ABSTRACT: Background: Since long time ago Indonesian society knew and used medical plants to
response health problems issues in this country. One of them, called Binahong Leaf (Anredera
cordifolia) which had anti bacterial and it can be used to heal the incision of wound.
Objective: This research has aims to determine the effectiveness of the ethanol extract ointment
Binahong leaf to heal the incision of wound using mice on the wound incision in mice and to determine
the differences in the effectiveness of ethanol extract ointment of binahong leaf 20%, kalmicetin
ointment (positive control), and the ointment base (negative control).
Methods: This research used experimental research methods. The subject of this research was mice
were divided into 3 treatment groups, namely the negative control, positive control, and the ethanol
extract ointment of binahong leaf 20% given with cuts and slice a mice in epiderma seam a long 2 cm.
Results: This research explained the ethanol extract oinment of binahong leaf with 20% rate had
been recovered to got effectivenes from a slice in mice. The statisfical analysic based also explained
the ethanol extract ointment of binahong leaf with 20% rate, possitive controls and negative controls
had the significant difference seen from the p < 0,05.
Conclusions: There was significant differences in incision wound healing in mice treated with a
negative control (ointment base), positive control (kalmicetin) and ethanol extract ointment of
binahong leaf 20%.
Keywords: Mice, cuts, Ethanol Extract oinment of binahong lea f.
ABSTRAK: Latar Belakang : Masyarakat Indonesia sudah sejak dulu mengenal dan memanfaatkan
tanaman berkhasiat obat sebagai upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan. Salah satunya
daun Binahong (Anredera cordifolia) yang memiliki manfaat sebagai obat tradisional yaitu sebagai anti
bakteri dan dapat digunakan untuk menyembuhkan luka sayatan .
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep ekstrak etanol daun Binahong
pada luka sayatan pada mencit dan untuk mengetahui perbedaan efektivitas salep ekstrak etanol
daun binahong 20%, kalmicetin salep (kontrol positif), dan basis salep (kontrol negatif).
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Subjek penelitian berupa
mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan salep
ektrak etanol daun binahong 20% dengan diberi perlakuan dengan cara mencit disayat pada lapisan
epidermis sepanjang 2 cm.
Hasil : Pada penelitian ini dihasilkan bahwa salep ekstrak etanol daun binahong dengan kadar 20%
memiliki efektivitas untuk mempercepat penyembuhan luka sayatan pada mencit. Hasil statistik juga
menunjukkan bahwa salep ekstrak etanol daun binahong dengan kadar alkohol 20%, kontrol positif
dan kontrol negatif memiliki perbedaan yang signifikan dari nilai p < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan pada penyembuhan luka sayatan pada mencit
yang diberi perlakuan dengan kontrol negatif (basis salep), kontrol positif (kalmicetin) dan salep
ekstrak etanol daun binahong 20%.
Kata kunci: Mencit, luka sayatan, Salep Ekstrak Etanol daun binahong
1.1 PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia sudah sejak zaman
terdahulu mengenal dan memanfaatkan
tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu
upaya dalam penanggulangan masalah
kesehatan yang dihadapi, jauh sebelum
pelayanan kesehatan formal dengan obatobatan
modern.
Pemeliharaan
dan
pengembangn pengobatan tradisional sebagai
warisan budaya bangsa terus ditingkatkan dan
didorong
pengembangannya
melalui
penggalian, pengujian dan penemuan obatobat baru, termasuk budidaya tanaman yang
secara medis dapat dipertanggung jawabkan.
ISSN : 2355-1313

Luka sayat adalah jenis luka yang disebabkan


karena sayatan dari benda tajam, bisa logam
maupun kayu dan lain sebagainya. Jenis
luka ini
biasanya
tipis.
Berdasarkan
pengalaman masyarakat ketika luka, mereka
selalu menggunakan dengan cara tradisional,
yaitu dengan menumbuk daun binahong dan
ditempelkan pada bagian yang sakit atau
membasuh luka dengan air rebusan daun
binahong. Penggunaan tanaman binahong ini
masih dalam batas berdasar pengalaman,
belum ada dasar bukti penelitian ilmiah (Webb
dan Harrington, 2005). Penggunaan daun
binahong untuk menyembuhkan luka bakar
51

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No 1 Januari 2014 - ijmsbm.org

dapat dipermudah dengan membuat dalam


bentuk sediaan seperti salep, krim dan gel.
Pada penelitian ini pembuatan sediaan salep
karena memiliki beberapa kelebihan yaitu
sebagai pelindung untuk mencegah kontak
permukaan kulit dengan rangsang kulit, stabil
dalam penggunaan dan penyimpanan, mudah
dipakai, mudah terdistribusi merata, sebagai
efek antiinflamasi dalam inflamasi akut yang
dapat
menyejukkan
dan
sebagai
vasokonstriksi, dan sebagai efek proteksi
terhadap iritasi mekanik, panas, dan kimia
(Ansel, 1985).
Salep adalah bentuk sediaan yang
lunak, tidak bergerak dan tergolong sediaan
semi padat, biasanya mengandung obat untuk
pemakaian pada kulit atau pada membran
mukosa. Sediaan semi padat terdiri dari salep,
krim, pasta, jeli. Dasar salep berminyak terdiri
dari minyak hidrofob seperti vaselin. Sifat
dasar salep ini: tidak mengandung air,
hidrofob, tidak larut air, tidak tercuci oleh air.
Salep basis tercuci bersifat anhidrus, larut
dalam air dan mudah dihilangkan dari kulit
dengan dicuci dengan air (Anief, 1997).
1.1. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukannya di Laboratuium Kimia
Farmasi Prodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti
Mulia. Waktu pelaksanaan penelitian pada
bulan April. Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimental.
Variabel yang digunakan:
1. Variabel Independen :
Ekstrak
kental
daun
binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
20%
2. Variabel Dependen :
Panjang luka sayatan pada mencit.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah daun Binahong yang berwarna hijau,
bentuk jantung (cordata), panjang 5-10 cm,
lebar 3-7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung
runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi
rata, permukaan licin dari daerah Karanganyar.
Mencit yang berumur 35 hari, berat dewasa
20-40gram (jantan), 18-35gram (betina).
Analisa hasil penyembuhan luka sayatan pada
mencit ini dapat dilihat dari data uji ANOVA.
2.1. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Hasil uji evaluasi sediaan Salep
Ekstrak Etanol
Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten)
Steenis)
ISSN : 2355-1313

No
1.

2.
3.
4.

Uji Evaluasi
Organoleptis
a.
B
entuk
b.
W
arna
c.
B
au
Uji Ph
Homogenitas
Daya proteksi

Daya Sebar

Daya Lekat

Hasil
Salep
Hijau kehitaman
Aroma mawar

6
Homogen
Salep memberikan
proteksi terhadap
pengaruh basa
2
Rata tanpa beban :
2
6,47 cm
2
Rata beban 50 g : 8,04
2
cm
2
Rata beban 100 g :
2
9,45cm
2:
Rata 3,35 detik

1.

Hasil perhitungan uji


statistik Perhitungan Uji Diskriptif
Tabel 4.7 Hasil perhitungan uji statistik
Perhitungan Uji Diskriptif
Total
Panjang
Sayatan
Basis salep
Kalmicetin
Salep
ekstrak
etanol
daun
binahong 20%
Total

Mean

6
9
15

13.3833
12.2444
12.2533

Std.De
viaton
.23166
.33208
.32704

30

12.4767

.55129

2. Hasil Perhitungn Test Normalitas


Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Test
Normalitas
Tests of Normality
Perlaku
an

Kolmogorova
Smirnov
Statis
tic

Panjangs
ayatan

Df

Shapiro
-Wilk
Statisti
c

Sig.

kontrol
negatif

.195

.200

.955

kontro
positif

.120

.200

.982

salep
ekstrak
etanol
daun
binaho
ng 20%

.114

15

.200

.961

3. Hasil Perhitungn Test Homogenitas


Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Test
Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances

52

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No 1 Januari 2014 - ijmsbm.org

Panjang Sayatan
Levene
Statistic
.664

df1

df2

Sig.

27

.523

4. Hasil Perhitungan Statistik Dengan Uji


Anova
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Statistik
Dengan Uji anova
ANOVA
total panjang sayatan
Sum of
Squares

Df

Mean
Square F

Between
Groups

6.166

3.083

Within
Groups

2.648

27

.098

Total

8.814

29

Sig.

31.43
.000
6

5. Hasil Perhitungan LSD


Tabel 4.12 Hasil Perhitungan LSD
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Panjangsayatan
LSD
(J) perlakuan
(I)
perlaku
an
kontrol
negatif

kontro
positif

Sig.

kontro positif

.000

salep ekstrak etanol daun


binahong 20%

.000

kontrol negatif

.000

salep ekstrak etanol daun


binahong 20%

.947

kontrol negatif
salep
ekstrak
etanol
kontro positif
daun
binaho
ng 20%

.000
.947

2.2. PEMBAHASAN
Salep adalah bentuk sediaan yang
lunak, tidak bergerak dan tergolong sediaan
ISSN : 2355-1313

semi padat, biasanya mengandung obat untuk


pemakaian pada kulit atau pada membran
mukosa. Sediaan semi padat terdiri dari salep,
krim, pasta, jeli. Dasar salep berminyak terdiri
dari minyak hidrofob seperti vaselin. Sifat
dasar salep ini: tidak mengandung air,
hidrofob, tidak larut air, tidak tercuci oleh air.
Salep basis tercuci bersifat anhidrus, larut
dalam air dan mudah dihilangkan dari kulit
dengan dicuci dengan air.
Tipe
yang
digunakan
dalam
pembuatan salep dari daun binahong adalah
dasar salep anhidrus yaitu dapat menyerap air
dan membentuk emulsi A/M, menggunakan
tipeA/M karena salep ini dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan
kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup.
Sehingga salep sukar dicuci dan dapat
bertahan lama.
Pembuatan sediaan salep dari daun
binahong ini bertujuan untuk menghitung
rendemen hasil maserasi daun binahong dan
membuat sediaan salep dari ekstrak daun
binahong dan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pemanfaatan daun
binahong dan memberikan suatu informasi
bahwa daun binahong dapat dibuat sediaan
salep sehingga mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi.
Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Ten)Steenis) merupakan zat aktif
utama yang digunakan dalam pembuatan
salep ini. Daun Binahong dalam bahasa Latin
dikenal dengan nama(Anredera cordifolia
(Ten)Steenis) daunnya yang cukup tebal,
selain banyak mengandung air, juga
menyimpan berbagai bahan kimia yang
bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat dari daun
Anredera cordifolia (Ten)Steenis) antara lain
adalah
sebagai
obat
percepatan
penyembuhan luka, pembengkakan jantung,
pembengkakan liver, asam urat dan sakit
pinggang, thipus, radang usus, maag,
ambeien, menyembuhkan pembengkakan dan
pembekuan darah, memulihkan kondisi lemah
setelah sakit, rematik, luka memar terpukul
dan terkilir, mencegah stoke, diabetes,
kesuburan kandungan.
Pemilihan proses dalam penyarian
suatu isolasi zat sangat menentukan dari hasil
isolasi dan jumlah isolasi zat yang dihasilkan.
Maserasi merupakan salah satu metode
penyarian yang memiliki keuntungan berupa
dalam cara pengerjaan, peralatan yang
digunakan sederhana dan mudah digunakan
sehingga biaya yang dibutuhkan sedikit.
Metode ini dipilih, juga karena senyawa yang
terkandung didalam daun binahong dapat larut
dalam etanol. Hasil yang didapatkan dari
isolasi daun binahong berupa ekstrak
53

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No 1 Januari 2014 - ijmsbm.org

berwarna hijau kehitaman, bau khas simplisia


daun binahong, dengan rendemen 7,17% b/b.
Zat aktif yang digunakan dalam
pembuatan salep ini adalah daun binahong
karena daun binahong mengandung saponin,
flafonoid, asam ascorbat, saponin. Saponin
sendiri berfungsi sebagai anti mikroba (anti
bakteri).
Pembuatan
salep
untuk
proses yang digunakan adalah dengan
peleburan basis, sehingga untuk penimbangan
bahan basis dilebihkan 20% dari total basis hal
ini bertujuan untuk mengganti massa dari basis
salep yang hilang pada saat proses peleburan
dari basis tersebut. Basis dikatakan melebur
jika semua bahan dapat tercampur dengan
baik menjadi satu.
Suatu sediaan dikatakan baik dan
aman digunakan setelah dilakukannya tahap
pengujian. Salep ini harus dilakukan pengujian
berupa uji organoleptis yang meliputi bentuk,
warna, bau dan rasa, uji pH untuk menentukan
pH sediaan salep apakah bersifat asam, basa
atau netral, uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah sediaan salep yang
dihasilkan homogen dimana partikel partikel
dari bahan yang dipergunakan dapat
tercampur atau terdispersi didalam basis salep
yang cocok, uji daya sebar untuk mengetahui
tingkat penyebaran salep pada kulit, uji daya
lekat untuk mengetahui seberapa lama salep
tersebur dapat melekat pada kulit, uji daya
proteksi untuk mengetahui apakah salep yang
dihasilkan memberikan proteksi terhadap
pengaruh asam, basa dan sinar matahari.
Luka sayatan adalah jenis luka yang
disebabkan karena sayatan dari benda tajam,
bisa logam maupun kayu dan lain sebagainya.
Jenis luka ini biasanya tipis. Panjang sayatan
pada mencit bisa diukur menggunakan
penggaris, yang sebelumnya mencit diolesi
basis salep sebagai kontrol negatif, salep
kalmicetin sebagai kontrol positif dan salep
ekstrak etanol daun binahong selama 7 hari
atau sampai luka sayatan pada mencit
mengering.
Hasil pengujian dari uji organoleptis
dari bentuk berupa salep, warna hijau
kehitaman dengan bau aroma mawar. Uji pH
adalah 6 sehingga salep bersifat asam, uji
homogenitas bahan aktif krim terdispersi
merata dalam basis sehingga salep dikatakan
homogen. Uji daya sebar salep tanpa beban
6,47rata rata cm2, salep dengan beban 50
gram daya sebar rata rata 8,04 cm2, dan rata
daya sebar salep dengan beban 100 gram
adalah 9,45 cm2. Uji daya lekat salep rata rata
7,63 detik. Uji daya proteksi pada sediaan
salep ekstrak daun binahong adalah salep
ISSN : 2355-1313

memberikan proteksi yang baik terhadap


pengaruh basa.
Penelitian
ini
hasil
tingkat
kesembuhan atau perubahan panjang luka
yang diperoleh sangat berbeda antara ketiga
kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan
kontrol negatif (basis salep) pada hari ke 5
sampai hari ke 6 baru memberi perubahan
kesembuhan, kelompok perlakuan kontrol
positif pada hari ke 3 sampai hari ke 4 sudah
memberikan efek perubahan panjang luka
sayatan, sedangkan pada kelompok perlakuan
salep ekstrak etanol daun binahong 20% pada
hari ke 3 sampai hari ke 4 sudah memberi
perbedaan panjang kesembuhan pada luka
sayatan.
Dengan uji homogenitas varians
bahwa nilai sig nya lebih besar dari 0,05
sehingga diperoleh h0 diterima yang artinya
kelompok homogen atau sama, dengan uji
normalitas dari ketiga perlakuan diperoleh nilai
sig/P> 0,05 yang artinya h0 diterima sehingga
ada perbedaan yang signifikan antara ketiga
perlakuan. Uji statistik dengan menggunakan
uji anova diperoleh hasil nilai P < 0,05
sehingga diperoleh h0 ditolak sehingga ada
perbedaan yang signifikan antara panjang
sayatan mencit/hewan uji yang diberi
perlakuan dengan kontrol negatif (basis salep),
kontrol positif (kalmicetin) dan salep ekstrak
etanol daun binahong 20%.
Uji menggunakan uji LSD diperoleh
perbandingan antar perilaku kontrol negatif
dengan kontrol positif dan salep ekstrak etanol
daun binahong 20% di hasilkan nilai sig < 0,05
maka diperoleh h0 ditolak sehingga ada
perbedaan yang signifikan, perbandingan
antara kontrol positif dngan kontrol negatif
dperoleh nilai sik < 0,05 maka h0 ditolak
sehingga ada perbedaan yang signifikan,
sedangkan dengan salep ekstrak etanol daun
binahong 20% di peroleh nilai sig > 0,05 maka
h0 diterima sehingga tidak ada beda yang
signifikan. Salep ekstrak etanol daun binahong
20% dbandingkan dengan kontrol negatif
diperoleh nilai sig < 0,05 maka h0 ditolak
sehingga ada perbedaan yang signifikan,
sedangkan dbandingkan dengan kontrol positif
didapatkan nilai sig > 0,05 maka h0 diterima
dan ada perbedaan yang signifikan antara
salep ekstrak etanol daun binahong 20%
dengan kontrol posititif.
3.1. KESIMPULAN
1. Hasil maserasi diperoleh rendemen : 7,17
% b/b
2. Ekstrak
Daun
Binahong
(Anredera
cordifolia (Ten)Steenis) dapat dibuat
54

IJMS - Indonsian Journal on Medical Science Volume 1 No 1 Januari 2014 - ijmsbm.org

dalam bentuk sediaan salep dengan hasil


uji evaluasi sebagai berikut :
a. Organoleptis salep binahong
1) Bentuk
:
salep
2) Warna
:
hijau
kehitaman
3) Bau
: aroma mawar
b. Uji pH adalah 6
c. Uji homogenitas : salep homogen
d. Uji daya sebar
1) Rata rata daya sebar salep +
beban 0 gram
:6,47
cm2
2) Rata rata daya sebar salep +
beban 50 gram
:
8,04cm2
3) Rata rata daya sebar salep +
beban 100 gram
:
9,45cm2
e. Uji daya lekat rata rata yang dihasilkan
3,35 detik
f. Uji daya proteksi salep memberikan
proteksi terhadap pengaruh basa

[6]

[7]
[8]

[9]

[10]

Ansel, Howard C. 1986. Pengantar


Bentuk
Sediaan
Farmasi
Edisi
keempat. Jakarta. UI-Press.
Lina, Mardiana. 2012. Daun Ajaib
Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya.
Moenedjat, Yefta A. Lieberman Joseph
L. Kanig.2008. Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Jakarta. Universitas
Indonesia (UI Press).
Stahl,Egon. 1985. Analisis Obat
Secara Kromatografi dan Mikroskopi.
Bandung. ITB.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran
Tegnologi
Farmasi.
Yogyakarta.Gadjah Mada University
Press.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada


salep kalmicetin dengan salep ekstrak
binahong tetapi mempunyai perbedaan
yang nyata pada kontrol negatif. Hal ini
berarti salep ekstrak etanol dari binahong
memiliki efektifitas untuk mempercepat
penyembuhan luka pada sayatan.
3.2. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk bisa mengembangkan hasil
penelitian ini.
2. Perlu dilakukan Uji KLT lebih lanjut
mengenai kandungan kimia pada daun
binahong.
REFERENSI
[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

Anief, Moh. 2000. Farmasetika.


Yogyakarta. Gadjah Mada University
Press
Anonim. 1977. Material Medika
Indonesia Jilid I. Jakarta. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim. 1985. Cara Pembuatan
Simplisia.
Jakarta.
Departemen
Republik Indonesia.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia
Edisi
IV.
Jakarta.
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Anonym. 2000. Inventaris tanaman
Obat Indonesia (1) Jilid I. Jakarta.
Departemen
Kesehatan
dan
Kesejahteraan Sosial RI.

ISSN : 2355-1313

55

You might also like