You are on page 1of 1

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN BASAH

No Dokumen :
11/Dir/SPO-GIZI/RSPM/III/2014

No Revisi :
0

Halaman :
01/01

RS. PERMATA
MEDIKA
Jl. Moch. Ichsan No.
93-97
Ngaliyan Semarang

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIO
NAL
(SPO)
Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit :

Ditetapkan,

14 Maret 2014
(Dr. Djoko Widyarto JS, DHM., MH Kes)
Direktur

Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas


dan keamanaan bahan makanan basah di tempat khusus
penyimpanan bahan makanan basah.
Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan
kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Semua Bahan makanan basah yang diterima pada saat penerimaan
bahan makanan basah yang tidak langsung diolah, harus disimpan
dalam lemari penyimpanan sesuai syarat suhu penyimpanan bahan
makanan basah.
Syarat suhu penyimpanan bahan makanan basah :
1. Daging, Ikan, Udang dan hasil olahannya -50c - 0c.
2. Telur, buah, dan hasil olahannya 0c - 7c.
3. Sayur, buah, minuman bersuhu 10c.
1. Koki yang bertugas pagi meletakkan bahan makanan basah pada
tempat peracikan.
2. Bahan makanan khususnya sayuran yang akan diracik dicuci
terlebih dahulu, kemudian dibungkus plastik bersih sesuai menu
per shift/jumlah pasien untuk menu perharinya.
3. Bahan makanan khususnya buah sebelum dimasukkan ke dalam
kulkas dicuci terlebih dahulu.
4. Bahan makanan khususnya daging, ayam, ikan sebelum
dimasukkan ke dalam freezer hendaknya dipotong sesuai menu
per shift / jumlah pasien untuk menu perharinya kemudian dicuci.
5. Penanggung jawab logistik mengumpulkan faktur / nota perhari
dan dimasukkan kedalam sistem informasi gizi pada menu
pembelian perhari.
6. Penanggung jawab Teknik harus selalu memonitor suhu dan
kelembapan ruang penyimpanan tiap hari dan merekapnya setiap
2 minggu sekali.
Internal Instalasi Gizi , Teknik.

You might also like