Professional Documents
Culture Documents
Penataan Ruang
Penyelenggaraan penataan ruang tahun 20152019 diarahkan untuk mewujudkan
Nawa Cita terkait dengan pembangunan Indonesia dari pinggiran, pembangunan
infrastruktur untuk meningkatkan daya saing ekonomi, dan pengembangan tol laut,
kedaulatan pangan dan energi, pengembangan kawasan perbatasan negara termasuk
pulaupulauterluar,disparitaspembangunanantarwilayahdankawasan,danperubahan
iklim.
Program penyelenggaraan penataan ruang akan difokuskan antara lain pada,
penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang,
penyelesaianRTRWNdanRTRKawasanStrategisNasional,fasilitasipenyediaanpetaskala
1:5.000,pembentukan,peningkatankapasitas,danfasilitasipelaksanaantugasPPNS.
Pelaksanaan tugas dengan mekanisme dekonsentrasi yang telah berjalan akan
dilanjutkan, yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN, termasuk DIPA SKPD Dekonsentrasi belum dapat dilaksanakan sampai
denganselesainyaprosesrevisianggaran(APBNPTahun2015).
pemetaan bidang tanah 3,2 juta hektar per tahun, integrasi tata batas kawasan hutan ke
sistem pendaftaran tanah dan sosialisasi tanah adat/ulayat, peningkatan kualitas bidang
tanahterdaftaryangbergeorefensisertapenyiapanmodelpelaksanaanpendaftarantanah
stelselpositif.
Program ini diawali dengan IP4T yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bersama
(ATR/BPN, Dalam Negeri, Kehutanan, PUPera). Adapun obyek IP4T ini diprioritaskan
padaHutanProduksiTetap,HutanProduksiTerbatasdanHutanLindungsedangkanyang
beradadiHutanProduksiyangdapatdiKonversimenjadiprioritasberikutnya.
Pengadaan Tanah
UndangUndangNo2Tahun2012telahberlakusecaraefektifsejak1Januari2015
sehingga seluruh proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum baik di tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil perlu dilaksanakan menurut
ketentuanperundanganinidanketentuanpelaksanaanlainnya.
Koordinasi dan komunikasi perlu diintensifkan antara kanwil dan kantah dengan
pihak yang memerlukan tanah dan pihak lain yang terkait , sehingga sejak awal
kanwil/kantah dapat bersiap diri dalam penyediaan tenaga, peralatan dan waktu serta
perencanaanpenganggaran.
Bimbingan teknis kementerian ATR/BPN terhadap penyelenggaraan pengadaan
tanah kepada instansiinstansi yang memerlukan tanah, pemerintah daerah, dan jajaran
ATR/BPN di Provinsi/Kabupaten/kota terus diintensifkan agar agenda pembangunan
infrastrukturterwujudsesuaidenganmaksuddantujuannya.
Perlu dilakukan workshop antar kementerian/lembaga dalam rangka
mengumpulkan informasi kebutuhan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum
agar memudahkan didalam perencanaan dan antisipasi permasalahan yang mungkin
terjadi.
Penanganan Sengketa
Mandat kerangka Pembangunan Nasional Jangka Menengah 20152019 untuk
mewujudkan penanganan masalah hingga sedikitnya berkurang sampai dengan 50% .
Upayayangakandilaksanakansampaidengan2019antaralainmelaluipenyiapanmodel2
penanganansengketa,Inisiasiperadilanpertanahan,pelaksanaanputusanpengadilanyang
sudahincrachtdanpemaparanperkara/sengketasecaramingguan,pemanfaatanteknologi
informasidankomunikasiuntukpenangananperkara/sengketa.
Target penurunan kasus pertanahan sampai dengan 50 % (lima puluh persen)
sampai tahun 2019 di seluruh Indonesia yang ditempuh dengan cara mengelola
pengaduanpertanahanmelaluiseleksiterhadapseluruhpengaduanyangditerima,dengan
ketentuan bahwa terhadap pengaduan yang tidak termasuk pada kategori kasus
pertanahansupayadibalas/disuratikepadapengadupalinglama30(tigapuluh)harisejak
pengaduan diterima. Terhadap pengaduan yang masuk dalam kategori kasus pertanahan
TIMPERUMUS