You are on page 1of 13

TEHNIK TERNAK IKAN KOLAM JARING APUNG

BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Krisis ekonomi dan keuangan yang melanda Indonesia
telah terasa pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam kehidupan ekonomi, social budaya bahkan
sampai kepada bidang-bidang lainnya. Pengaruh yang
paling dirasakan adalah dengan menurunnya tingkat
pendapatan dan daya beli masyarakat terhadap
kebutuhan hidupnya, terutama kurang adanya modal,
menurunnya penghaislan dan timbulnya virus ikan dan
pengaruh cuaca terutama di musim hujan sehingga
banyak ikan mati karena mabok, menyebabkan
pembudidayaan
ikan
sangat
merugi
karena
mengakibatkan banyak petani yang gulung tikar.
Sehingga cita-cita untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana
diamanatkan oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 semakin jauh dari harapan. Krisis ekonomi tidak
boleh berlangsung lama, maka dari itu semua pihak
harus sadar bahwa keadaan ini harus segera kita akhiri.
Untuk mengakhiri keadan bangsa yang sedang terpuruk,
tiada lain hanya dengan memberikan modal penguatan
usaha serta terus menerus mencari peluang usaha dan
memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia. Baik
sumber pembangunan sekecil apapun apabila kita gali
secara maksimal mungkin akan memberi manfaat dan
memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehubungan hal tersebut

diatas, maka salah satu alternatif usaha dalam menggali


sumber daya alam yang ada di danau Cirata tepatnya di
Desa Margalaksana Kecamatan Cipeunduey bandung
Barat ialah dengan mensuplay dana bagi petani di
lingkungan
tersebut
sehingga
mereka
mampu
untukmembuka usaha kembali dibidang budidaya ikan
jaring terapung yang didukung oleh tenaga kerja yang
mampu mengelolanya secara baik dan berkelanjutan.
Maka sejalan dengan arah kebijakan pemerintah
dipandang perlu untuk mengembangkan kegiatanusaha
kecil
dan
menengah
yang
tentunya
tetap
mengedepankan kemampuan sumber daya manusia.
Melihat dari kenyataan ini, memberi indikasi bahwa
betapa perlunya perhatian terhadap nasib mereka yang
kurang beruntung agar segera mendapat penanganan
yang serius dan selayaknya diimbangi oleh pembentukan
sentra-sentra usaha yang mampu menyerap tenaga kerja
yang banyak, sehingga dapat mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan. Berdasarkan perihat
berikut diatas, kami mengadakan identifikasi dengan
didukung oleh seluruh potensi yang ada di daerah. Desa
Margalaksana
Kecamatan
Cipeundeuy
Kabupaten
Bandung Barat, kami memandang perlu adanya upaya
menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
usaha budidaya ikan air tawar di kolam jaring terapung di
danau Cirata dengan nteknik yang benar sehingga bisa
menghadirkan produk yang lebih baik dan berkualitas
serta dapat meningkatkan pendapatan penduduk untuk
meningkatkan taraf hidupnya.

BAB II PROFIL KELOMPOK USAHA TANI IKAN KOLAM JARING


TERAPUNG ANUGERAH ANTERA
1.
Nama Kelompok : Kelompok Usaha Tani Ikan Kolam jaring
Terapung Anugerah Antera 2.
Kedudukan : Kp. Cinangka RT. 01 RW. 09 Desa
Margalaksana
Kecamatan
Cipeundeuy
Kabupaten
Bandung Barat 3.
Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan yang
ingin dicapai dari kegiatan ini adalah : a.
Dari segi kegiatan

Terlaksananya
kegiatan
untuk
keterampilan warga masyarakat

meningkatkan

Terciptanya kelompok usaha yang produkstif

Tersedianya sumber daya manusia yang terampil dan


produktif

Memberi modal bagi petani yang kekurangan modal b.

Tujuan akhir

Terbentuknya kelompok usaha yang produktif

Terciptanya lapangan usaha baru

Adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat

Terbinanya sejumlah kelompok usaha kecil 4.


Visi dan Misi Visi Menjadi petni yang kuat, kokoh dan
terpercaya
dalam
membudidayakan
ikan
guna
membangun
basis
perekonomian
yang
handal
berdasarkan syariaqt Islam Misi Mengangkat ekonomi
rakyat untuk mendapatkan kesempatan berusaha serta
meningkatkan penghasilan manuju taraf hidup yang lebih
baik dan berkah. 5.
Keanggotaan Jumlah anggota : 10 orang anggota 6.
Struktur Organisasi Terlampir 7.
Rencana Anggaran Belanja
Harga Satuan Jumlah
A.Bantuan Modal Usaha

No Uraian Jumlah Satuan

1.Bibit Ikan Mas 200 Kg 30.000 6.000.000 2.


Bibit Ikan Nila 300 Kg 13.000 3.900.000 3.
Pakan Ikan 6.000 Kg 6.700 40.200.000
Jumlah 50.100.000
Terbilang :
L i m a Pu l u h J u t a S e r a t u s R i b u Ru p i a h

BAB III PENUTUP


Semoga dengan adanya bantuan ini, kami berharap
masyarakat
bisa
mengoperasikannya
serta
bisa
memenuhi segala kebutuhan dan mampu berwirausaha
dan menciptakan lapangan pekerjaan yang padat modal.
Sehingga tingkat pengangguran cenderung kecil. Juga
kerjasama
para
masyarakat
Desa
Margalaksana
Kecamatan Cipeundeuy dan Ketua Koperasi kami ucapkan
banyak-banyak terima kasih. Cipeundeuy, Januari 2014
Ketua Kelompok
Karya, S.Pd
Budidaya Ikan air Tawar Dengan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA)

Budidaya sistem keramba jaring apung adalah sebuah model sistem


budidaya yang efisien, efisien scara teknis maupun ekonomis.
pada luasan yang sempit kita dapat melipatgandakan hasil tanpa harus
menambah biaya yang besar, tentu saja pola yang di gunakan adalah
mengintensifkan pola budidaya nya, memang ahirnya akan berdampak pada
biaya
tinggi.
tetapi
kalo
meguntungkan
gak
masalah
kan
?
Pembuatan KJA
Secara sederhana satu unit (KJA) 4 kolam dan satu rumah jaga (dapat juga
digunakan sekaligus sebagai gudang), denga ukuran tiap kolam (77) m2
atau dengan luas total (15,8 X 15,8) m2.
Pelampung disusun dari styrofoam yang dibagi dua sama lebar (bisa juga
dari drum atau tong plastik). Idealnya untuk satu unit KJA memerlukan 37
buah pelampung dengan jarak antara pelampung satu dengan yang lain 1,7
m. Agar posisinya konstan, tiap pelampung diikat dengan 2 karet timba yang
mengait pada rangka.
Setelah kerangka dan pelampung selesai terakit, maka bambu gombong
yang digunakan sebagai pijakan badan kolam pun segera dipasang.
Pemasangan dilakukan di dalam air. Panjangnya disesuaikan dengan panjang
rangka. Agar posisi konstan maka antar gombong ditahan dengan kaso yang
dipaku pada badan gombong, dan untuk menguatkan posisi badan kolam

dengan gombnong maka setiap celah antar pelampung diikat dengan karet
ban.
Pembuatan geladak dilakukan setelah kaso dipasang pada kerangka.
Peletakannya disesuaikan pada lobang paku yang telah dibuat. Setelah
terpasang, bambu dipotong disesuaikan panjang kerangka pada geladak dan
selanjutnya dipakukan pada kaso. Umumnya geladak terdiri dari 6 sampai 10
batang bambu.
Setelah proses intaslasi kolam selesai dilakukan pemasangan jangkar.
Jangkar yang digunakan terbuat dari batu kali yang di bungkus karung diikat
dengan tali plastik 20 mm. Satu jangkar memerlukan batu kali sebanyak
200 240 Kg. Secara teknis untuk menjaga mobilitas kolam, penempatan
batu jangkar berjarak 50 m dari posisi unit KJA. Dengan kata lain, panjang tali
ideal yang dibutuhkan untuk tiap jankar adalah 50 m + kedalaman air.
Satu unit ukuran kerangka luar adalah 15,8 X 15,8 m2 terdiri 4 kolam masing
masing berukuran 7X7 m2. Jaring dipasang dengan mengikatkan tali dari
tiap ujung jaring dengan pengait yang pada tiap sudut bagian dalam kolam.
Untuk mendapatkan bentuk bujur sangkar dengan volume penuh, maka
pada tiap ujung dan tengah jaring dipasang pemberat (@ 3 kg). Dengan
demikian maka tiap jaring menggunakan 8 buah pemberat.
Jaring kolor dipasang di luar rangka dengan mengikatkan tali pada tiap ujung
jaring dengan sudut terluar rangka. Sebagai jaring lapis kedua, fungsi jaring
kolor (yang selanjutnya disebut kolor) adalah mewadahi keempat jaring yang
ada di dalamnya. Agar bentuknya konstan, kolor perlu diberi 16 pemberat (@
5 kg) dengan rincian : 12 buah pemberat dipasang diantara sisi luar rangka
kolor dan 4 buah sisanya pada tiap sisi dalam pembatas antar kolam.
Ukuran mata jaring disesuaikan dengan ukuran benih yang ditebar dan
ukuran panen. Mata jaring 0,75 digunakan untuk pendederan benih ukuran
5 s.d. 10 gram. Sedangkan mata jaring 1,0 dugunakan untuk pembesaran
ikan ukuran 10 gram s.d. panen (300 gram). Untuk jaring kolor yang
digunakan berukuran 15,8X15,8X6 m3 menggunakan jaring dengan ukuran
mata jaring 1,25.
contoh gambar kolam kja

Teknis Budidaya
KJA menggunakan sistem double layer (jaring ganda) artinya pada satu
luasan kolam terdapat 2 atau lebih jaring untuk jenis ikan yang berbeda
tetapi saling mendukung. dalam hal ini kami menggunakan ikan mas
sebagai produk utama yang di kembankan di jaring bagian atas, sedangkan
jaring kolor (jaring bagian bawah) di pelihara ikan nila, bisa juga ikan
patin/jambal dan bahkan bisa gabungan keduanya nila dan patin.
pemilihan ikan nila sebagai produk sekunder adalah karena tidak
memerlukan pakan khusus, ikan nila bisa mencapai pertumbuhan cukup baik
dengan hanya memakan sisa sisa pakan yang tidak termanfaatkan/ tidak
terkonsumsi dari ikan ikan mas yang ada di atasnya, selain itu ikan nila
dapat memakan lumut lumut yang ada di jaring, dua keuntungan sekaligus
yaitu membersihkan jaring dan meningkatkan hasil.
umumnya ikan mas ditanam pada jaring ukuran 7 X 7 m dengan padat tebar
8.000 10.000 ekor, diberi pakan pelet 4-5 kali perhari. Biasanya untuk
mencapai ukuran konsumsi masa tanam sekitar 2,5 3 bulan tergantung
ukuran ikan yang di kehendaki.
Berbeda dengan ikan nila yang di tanam di jaring kolor dengan ukuran 14 X
14 m dengan masa tanam 6-7 bulan. ikan nla tidak di beri prlakuan pakan

khusus, hanya saja terkadang suka di beri tambahan pakan yang berasal dari
bahan bahan / limbah pertanian lokal seperti singkong, mie ataupun roti.
Selain ikan nila, jaring kolor juga dapat di gunakan untuk ikan patin, sama
seperti nila, patin juga tidak memerlukan perlakuan pakan khusus, kecuali
jika ingin mempercepat masa panen. sebab patin termasuk lambat
pertumbuhannya jika tidak di beri pakan khusus, satu masa tanam bisa
mencapai 12 bulan.
ada teknik khusus untuk mensiati hal itu sebenarnya, yaitu dengan
menggabungkan ikan nila dan patin dalam satu jaring kolor. jadi dalam satu
tahun bisa panen tiga kali ikan mas, dua kali ikan nila dan satu kali ikan
patin, tanpa ada penambahan biaya yang terlalu signifikan.
koq bisa ? emang panennya gimana ?
Teknis Panen
KJA menggunakan jaring jadi panennya gak terlalu sulit tinggal angkat, tarik,
gulung .
pertama jaring di angkat dengan menggunakan gombong (bambu panjang
yang besar dan kuat), gombong di masukkan / di letakkan di bawah jaring
yang akan di panen lalu di tarik kepermukaan setelah itu didorong/digeser ke
sisi dimana ikan kelak akan di timbang dan di packing.
setelah di gorok (istilah untuk prosesi tadi) dilakukan penyortiran ikan,
penyortiran ini di perlukan untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran,
sehingga akan memudahkan pada saat packing nantinya selain itu juga
untuk membersihkan dari ikan ikan penggagu bila ada.
Pemilihan ikan, penggorokan jaring dan penyortiran semuanya dilakukan
pada pagi hari sebelum matahari tinggi dan sebelum ikan dikasih makan, hal
ini untuk menjaga agar tidak terjadi kematian pada saat pengangkutan ikan
dari kolam ke konsumen.
Penimbangan dan pengepakan ikan kedalam kantong kantong plastik
beroksigen (istilahnya di balon) dilakukan pada saat sore atau malam hari,
ketika cuaca sudah teduh sehingga ikan tidak mengalami tekanan panas
dalam perjalanan.

contoh analisa usaha


biaya yang di butuhkan untuk membuat satu unit (4 petak) KJA

harga
no Uraian
A.

sat

Biaya

vol

satuan

total harga

Sarana

Produksi
peta

Pembuatan kolam k
2

4,500,00
4

alat perikanan dan


perkolaman

18,000,000

3,000,00
unit 1

3,000,000

sub jumlah
21,000,000
B. Biaya Modal Kerja
1

Benih ikan mas (3


bulan)

200

19,000

3,800,000

Kg

200

18,000

3,600,000

Benih Ikan Nila (6


bulan)

Kg

benih

Ikan

Patin

(12 bulan)

ekor 10,000500

5,000,000

Pakan (3bulan)

Kg

10,400,000

4
2,000 5,200

Oran

5
Tenaga Kerja

500,000 500,000

sub jumlah
23,300,000
C. Biaya Lain-lain
Atk
1

dan

500,000 500,000

Admnistrasi
sub jumlah
500,000
total jumlah (A+B+C)
44,800,000
analisa kelayakan usaha
a. Investasi
1
Sarana Produksi
Pembuatan Kolam
alat perikanan dan perkolaman

18,000,000
3,000,000

jumlah
21,000,000
2
Modal Kerja (12 bulan)
Benih ikan mas
Benih Ikan Nila
Benih ikan Patin

15,200,000
7,200,000
20,000,000
124,800,00
0
6,000,000

Pakan
Tenaga Kerja
jumlah

173,200,00
0

jumlah investasi (1+2)

194,200,00
0

b. Biaya Tetap
penyusutan alat perikanan
perkolaman
2 /12 X 3.000.000
penyusutan perkolaman
3 / 12 X 18.000.000

dan
500,000
2,250,000

jumlah
2,750,000
c.Total Biaya Produksi
= Modal Kerja + Biaya Tetap

175,950,00
0

d. Penerimaan atau Penjualan


@ 1200kg ikan mas/kolam
harga ikan mas 12.000/kg
@ 700kg ikan nila/kolam
harga ikan nila 8000/kg
@ 1500kg ikan patin/kolam
harga ikan patin 8000/kg

230,400,00
0
11,200,000
12,000,000
253,600,00
0

e. Analisa Biaya Manfaat


1
Keuntungan

77,650,000

Arus Uang Tunai

80,400,000

Pay Back Periode

Analisa R / C

1.44

2
3
4

You might also like