You are on page 1of 8

GIGITIRUAN PENUH TELESCOPE DENGAN

CUSTOM MADE STUD ATTACHMENT


Ravikumar, Prasad R, Kashinath KR, Naveen BH. Telescopic complete denture-with a
custom made stud attachment. Journal of Dental Science and Research 2012; 3(1):10-3

Abstrak
Lebih penting untuk memelihara apa yang sudah ada daripada mengganti yang
telah hilang, dikatakan oleh M.M. Devan. Pernyataan ini tidak pernah sekalipun
ditentang atau ditolak. Sebagai dokter gigi, tujuan utama kita seharusnya adalah
pencegahan yang tidak hanya menyangkut pada pencegahan terhadap karies dan
atau penyakit periodontal tetapi juga pencegahan terhadap kehilangan sisa tulang
alveolar yang terjadi setelah pencabutan gigi. Namun, keberhasilan yang telah
dicapai dalam hal ini sangat sedikit. Resorpsi tulang terjadi sangat cepat dan tidak
dapat kembali, dan jika resorpsi terjadi sampai pada tingkat yang lebih parah
maka akan mempersulit pembuatan gigitiruan yang memuaskan. Oleh karena
resorpsi tulang yang tidak terkontrol seperti yang dijelaskan diatas, maka
diperlukan evaluasi terhadap beberapa teknik lain untuk mempertahankan tulang
alveolar, salah satunya adalah gigitiruan overdenture. Paper ini merupakan sebuah
laporan klinis yang mendeskripsikan penggunaan sisa gigi secara selektif sebagai
penyangga gigitiruan guna meminimalkan resorpsi linggir alveolar di bawah
gigitiruan penuh.
Kata Kunci : gigitiruan telescope, resorpsi sisa linggir, stud attachment

Kehilangan gigi, khususnya di


rahang

bawah

merupakan

kondisi

disertai dengan keterlibatan penyakit


periodontal

atau

rongga mulut yang melemahkan yang

dalam

paling sering terjadi. Hal ini menjadi

restoratif yang lebih baik, akhirnya gigi

tantangan bagi dunia kedokteran gigi

yang seharusnya dapat dipertahankan

dalam

dengan kondisi linggir yang lebih

membuat

gigitiruan

penuh

keuangan

ketidakmampuan
untuk

perawatan

rahang bawah dengan kenyamanan,

menguntungkan

fungsi, dan estetik yang harmonis serta

sehingga menjadi penyebab terjadinya

retensi dan stabilitas yang baik. Di

resorpsi

masa lampau, saat pasien menjadi

Overdenture

calon

permasalahan

untuk

pembuatan

gigitiruan

dengan kondisi gigi yang rusak parah

sisa

harus

linggir
membantu
ini

dicabut,

yang

parah.

menangani

bersama

dengan

permasalahan lainnya yang disebabkan

oleh gigitiruan penuh konvensional

melindungi gigi penyangga dari karies

seperti stabilitas yang buruk, retensi,

dan

kehilangan propriosepsi jar.periodontal,

menyediakan retensi dan stabilisasi

efisiensi pengunyahan yang rendah, dll.

pada

Terapi

overdenture

konsep

sekunder berikatan dengan koping

dasar

pada

tindakan

pencegahan

primer untuk membentuk unit telescope

prostodontik

karena

berusaha

dan berfungsi sebagai penjangkar untuk

adalah

mempertahankan beberapa sisa gigi.


Ada

dua

prinsip

fisiologis

yang

berhubungan dengan terapi ini : prinsip


yang pertama mengenai pemeliharaan
tulang alveolar secara berkelanjutan di
sekitar sisa gigi, sedangkan prinsip
yang

kedua

berhubungan

dengan

mempertahankan mekanisme sensori


periodontal

yang

memonitor

fungsi

menuntun

dan

gnathodinamik.

iritasi

termal

mahkota

dan

sekunder.

juga

Mahkota

sisa gigi.
SINONIM
Gigitiruan

overlay,

gigitiruan

telescope, gigitiruan dukungan gigi,


gigitiruan hibrid, prostetik mahkota dan
jembatan, dan gigitiruan yang tumpang
tindih.
LAPORAN KASUS
Seorang pasien laki-laki berusia

Gigitiruan lepasan dengan perlekatan

60 tahun dirujuk ke

penjangkaran

Prosthodonsia, Mahkota & Jembatan,

telescope

dianggap

Departemen

sebagai suatu solusi klinis yang baik.

dan Ilmu Implan,

Mahkota

utama kesulitan saat mengunyah dan

telescope

diperkenalkan

dengan keluhan

pertama kali sebagai retainer pada

ketidakpuasan

gigitiruan sebagian lepasan. Mahkota

saat berbicara. Berdasarkan keterangan

tersebut terdiri atas koping bagian

pasien,

pasien

dalam atau koping telescope primer

giginya

sejak

yang disemenkan secara permanen

disebabkan oleh karies dan masalah

pada gigi penyangga, dan lapisan luar

gusi. Pada pemeriksaan ekstra oral,

yang sama bentuknya dengan bagian

pasien memiliki profil cembung dengan

dalam yang dapat dilepas atau mahkota

sendi temporomandibular normal.

telescope

sekunder

yang

menyatu

pada

Pemeriksaan

pengucapannya

sudah
tiga

kehilangan
tahun

intra

lalu

oral

dengan kuat pada gigitiruan lepasan.

menunjukkan gigi yang tersisa adalah

Koping

gigi 34, 35, 43, dan gigi 45 serta

tersebut

didesain

untuk

edentulus pada rahang atas. Daerah

rahang bawah. Setelah mendapatkan

edentulus

persetujuan

memiliki

linggir

yang

dari

pasien,

kemudian

dengan

dilakukan oral profilaksis, penyerutan

mukosa berkeratin yang melekat kuat

akar dan perawatan endodontik pada

pada tiap lengkung rahang. Setelah

gigi penyangga, yaitu gigi 34, 35, dan

dilakukan pemeriksaan secara klinis

45, dengan mengutamakan instruksi

dan radiografi, gigi 43 dicabut karena

dan pemeliharaan oral hygiene.

menguntungkan

disertai

mobiliti dan mengalami periodontitis

Setelah

perawatan

endodontik

perawatan

dikerjakan, dilakukan preparasi gigi

dijelaskan dan didiskusikan dengan

untuk pemasangan koping primer pada

pasien, termasuk ekstraksi total dan

gigi 35 dan 45. Pencetakan dibuat

gigitiruan

dengan menggunakan teknik putty

parah.

Seluruh

pilihan

konvensional,

gigitiruan

sebagian, gigitiruan dukungan implan,

reline.

gigitiruan

diselesaikan, dan dimodifikasi untuk

penuh

telescope

pada

Wax

ditanam,

dimodelir,

lengkung rahang bawah dan gigitiruan

mendapatkan

konvensional atau gigitiruan dukungan

surveyor. Koping kemudian dipolish

implan pada lengkung rahang atas.

dan disemenkan pada mulut pasien.

Setelah

aspek

(Gambar.1) Saluran akar dipreparasi

keuangan pasien dan jumlah waktu

untuk pemasangan stud dan dowel pada

yang dibutuhkan untuk perawatan,

gigi 34 dan dicetak. (Gambar.2a)

pasien memilih perawatan gigitiruan

Custom made cast dowel dan stud

penuh konvesional untuk rahang atas

dibuat menggunakan burnout post yang

dan gigitiruan penuh telescope untuk

disemenkan ke gigi 34. (Gambar.2b)

mempertimbangkan

Gambar 1. Koping primer disemenkan ke gigi 35 &45

kesejajaran

pada

Gambar 2a. Model menunjukkan celah untuk


pemasangan pasak

border

bentuk hasil pola malam. Selama

moulding dan pencetakan sekunder,

proses uji coba, pada gigitiruan

serta

direplikasi

percobaan dibuatkan window untuk

dengan resin akrilik pada model studi.

mencetak koping sekunder dengan

(Gambar.3) Custom made female

interconnecting

attachment dipasang secara analog

indeks putty, kemudian ditempatkan

dan x-ray foil dilekatkan pada koping

pada master cast untuk memastikan

primer.

jalur pasang dan lepas tunggal seperti

Kemudian

dilakukan

perlekatan

stud

Kemudian

dibuat

basis

bar

gigitiruan sementara dan oklusal rim

yang

berdasarkan

pada

(Gambar.4a). Estetik, fonetik, relasi

Dilakukan

penentuan

maksilomandibula
gigi,

kemudian

ditanam

pada

adjustable.

model

dan

relasi

pada

maksilamandibula,

gambar.

retensi,

dan

pemilihan

stabilisasi, diperiksa semua selama

definitif

mencoba proses uji coba. Lubang

semi-

vertikal dibuat pada interconnecting

model
artikulator

Pada

ini.

ditunjukkan

menggunakan

kunjungan

bar

dengan

menggunakan

resin

selanjutnya koping sekunder dengan

akrilik polimerisasi panas sebagai

interconnecting lingual bar dicetak

retensi

pada model duplikat dan dievaluasi

diselesaikan

secara intraoral

untuk kesesuaian,

menggunakan metode konvensional.

retensi, dan stabilisasi. Anasir gigi

Komponen female untuk perlekatan

resin akrilik disusun dengan konsep

stud ditempatkan dengan metode

bilateral balanced occlusal dengan

direk

pola malam pada koping sekunder.

dingin (Gambar.5 dan 6)

mekanis.
dan

menggunakan

Gigitiruan
dipolis

polimerisasi

Pembakaran porcelain dilakukan pada

Gambar 2b. Custom made stud attachment pada gigi 34

Gambar 3. Custom made stud attachment dari akrilik


pada model

Gambar 4a. Interconnecting Bar dan Koping Sekunder

Gambar 4b. Slot Vertikal di Interconnecting

Gambar 5. Komponent female pada Intalgio Surface


Gigitiruan

Gambar 6. Gigitiruan Tampak Intra Oral

Oklusi kemudian dievaluasi dan


disesuaikan.
pemasangan
cara

Instruksi
mengenai

memasang

gigitiruan

dan

telah

paska
bagaimana

memelihara

diinformasikan

dimensi.

Resorpsi

dinyatakan

linggir

cepat,

sisa

progresif,

irreversibel dan tidak dapat dihindari,


dan

hal

ini

telah

didokumentasikan

diteliti

dalam

dan

litelatur.

kepada pasien, dan juga tentang

Keadaan tulang alveolar terpelihara

menjaga kebersihan rongga mulut.

dengan

Setelah sedikit penyesuaian selama

dukungan implant dan gigi yang

kontrol, pasien direncanakan untuk

masih berdiri tegak. Gigi penyangga

datang kembali setelah enam bulan

overdenture terlihat memiliki tingkat

kemudian.

resorpsi tulang alveolar yang lambat.

disekitar

gigitiruan

Secara fisiologis, tujuannya adalah

DISKUSI
Hal ini adalah sebuah fakta
bahwa kehilangan gigi menyebabkan
linggir

baik

alveolar

mengalami

kehilangan yang cepat dalam segala

untuk menyediakan rangsangan tensil


pada serat oblik periodontal yang
mungkin diberikan, hasil akhirnya
adalah pengendapan yang lebih pada
tulang

diikuti

oleh

penurunan
5

mobilitas

gigi

dukungan

penyangga. Selain

yang

diberikan

gigi

pemeliharaan oral hygiene yang lebih


mudah

dan

penyangga, dukungan juga diberikan

reparasi.

oleh

interconneting

tulang

alveolar.

Stabilitas

kemudahan

Dalam
lingual

untuk

kasus

ini

bar

yang

ditingkatkan oleh komponen vertikal

melekat pada koping sekunder dan

dari gigi penyangga atau akar gigi di

stud attachment, dapat memastikan

dalam tulang alveolar. Faktor-faktor

satu-satunya cara untuk melepas dan

pembatas dan adaptasi jaringan lebih

memasang gigitiruan rahang bawah.

konstan pada gigi overdenture selama

Status gigitiruan overdenture

pada

dan segala keuntunganya pada pasien

gigitiruan konvensional, dan retensi

bergantung penuh pada retensi yang

ditingkatkan

peningkatan

berkelanjutan dari gigi penyangga.

dukungan dan stabilitas. Kelebihan

Oleh karena itu, merupakan suatu

lainnya adalah dengan rangsangan

kewajiban untuk memonitor status

propriosepsi

kesehatan pasien secara berkala dan

berfungsi

dibandingkan

oleh

melalui

serat

periodontal, overdenture memberikan

melakukan

pasien rasa yang berbeda terhadap

penting untuk memperpanjang waktu

sentuhan dan tekanan, yang kurang

penggunaannya. Disini pentingnya

mungkin dapat dilakukan dengan

kunjungan berkala, peninjauan ulang,

menggunakan

dan motivasi pasien untuk gigitiruan

gigitiruan

penuh

langkah-langkah

yang

sebagian yang membutuhkan terapi

konvensional.
Ada beberapa keuntungan dari

berkelanjutan.

beban

Meskipun membutuhkan biaya

aksial gigi dan perlindungan penuh

yang mahal dan jumlah kunjungan

pada gigi penyangga, yang dapat

yang banyak, teknik overdenture

mengurangi

yang

merupakan pilihan perawatan yang

memberikan pengaruh negatif pada

lebih unggul dibandingkan dengan

jaringan pendukung gigi penyangga.

gigitiruan penuh konvensional.

mahkota

telescope

seperti

tekanan

lateral

Tekanan aksial menstimulasi jaringan


periodontal

dan

tulang

alveolar.

Tekanan tersebut juga memberikan


efek splinting secara tidak langsung,

KESIMPULAN
Untuk masa yang akan datang
Branemark memperkenalkan third
dentition of titanium root yaitu

overdenture dukungan implan, gigi

prima

atau

perawatan yang sangat baik, maka

akar

merupakan

pilihan

dan

dipertahankan

perawatan

dengan

perawatan yang sangat baik karena

setiap

telescope

cost effective. jika dibuat dengan

overdenture dapat menjadi perawatan

keahlian klinis dan laboratoris yang

yang sukses.

DAFTAR RUJUKAN
1. Bolender C, Zarb G, Carisson G.

compromised dentitions: A clinical

Bouchers prostondotic treatment

report. J. Prosthet Dent.2000; 84:

for edentulous patients. 11 th ed.

129-32.

St.Louis Mosby yearbook, 1997:

7. Toolson LB, Smith DE. A two


year

46-47.
2. Epstein DD, Epstein PL, Cohen

longitudinal

overdenture

study

patients,

Part

of
1:

BI, Pagnillo MK. Comparision of

Incidence and control of caries on

the retentive properties of six

overdenture abutments. J Prosthet

prefabricated

Dent 1978; 40: 486-91.

post

overdenture

attachment systems. J Prosthet

3. Reitz PV, Weiner MG, Levin B.


overdenture

DA.

Reduction

of

residual ridges; A major oral

Dent 1999; 82: 579-84.

An

8. Atwood

survey:

Preliminary report. J Prosthet Dent


1977; 37: 246-58.
4. Prince IB. Conservation of the

disease entity. J Prosthet Dent


1971; 26: 266-279.
9. Tallgren

A.

The

continuing

reduction of the residual alveolar


ridges

in

complete

denture

supporting mechanism.J Prosthet

wearers: a mixed longitudnal study

Dent 1965; 15: 327.

covering 25 years. J Prosthet Dent

5. Yalisove IL. Crown and sleeve

1972; 27: 120-32.

coping retainers for removable

10.Lord JS, Teel S. The overdenture:

partial prosthesis. J Prosthet Dent

Patient selection, use of copings,

1966; 16: 1069-85.

and

6. Langer Y, Langer A. Tooth

follow-up

evaluation.

Prosthet. Dent 1974;

J.

32: 41-51.

supported telescopic prostheses in

You might also like