You are on page 1of 40

BAHAN AJAR

DASAR DASAR AMDAL PERAIRAN

Oleh :

Utama K. Pangerang
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
K E N DAR I
2009

DEFINISI
Suratmo, 1991
Suatu analisis mengenai dampak lingkungan
suatu kegiatan (proyek) yang meliputi
pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak
proyek dari bangunannya, proses maupun
sistem dari proyek terhadap lingkungan yang
berlanjut ke lingkungan manusia yang meliputi
penyusunan PIL, KA, Andal, RKL (UKL) dan
RPL (UKL)

Impact (dampak)
Adanya suatu benturan antara dua kepentingan, yaitu
kepentingan proyek dengan kepentingan usaha
mempertahankan kualitas lingkungan
Dampak (+) : (-)
Lingkungan :
a.
b.
c.

Lingkungan fisik (fisika dan kimia)


Lingkungan biologi
Lingkungan manusia (Sosial; ekonomi; budaya, kesmas)

Sumberdaya Alam
(Natural resources)

Segala sesuatu yang berguna bagi


manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
Segala sesuatu di alam yang berguna
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang telah digunakan masa
kini atau yang akan digunakan di masa
akan datang.

Pembagian sumberdaya alam


A.

Berdasarkan karakteristiknya:
a. Dapat diperbaharui (renewable)
b. Tidak dapat diperbaharui (Unrenewable)

B.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya:


a. Sumberdaya fisik
b. Sumberdaya biologis
c. Sumberdaya manusia

C.

Berdasarkan jenisnya :
a. Sumberdaya air
b. Sumberdaya udara
c. Sumberdaya tanah
d. Sumberdaya flora
e. Sumberdaya fauna, dll

Pendugaan dan analisis dampak


Pendugaan (Assesment) adalah aktivitas untuk
menduga hal-hal yang akan terjadi pada masa
mendatang akibat suatu aktivitas manusia
Analisis dampak. Lebih luas dari pendugaan
dampak. Analisis dampak lingkungan dapat
meliputi pemantauan dampak, evaluasi dampak,
penilaian dan pembadingan antara kondisi
lingkungan sebelum adanya proyek, sementara
pelaksanaan proyek, dan pasca pelaksanaan
proyek.

Mengapa perlu AMDAL ?


Untuk menjaga agar kualitas
lingkungan tidak rusak karena adanya
proyek proyek pembangunan
Catatan
Amdal tidak dapat mencegah kerusakan
lingkungan tetapi merupakan upaya untuk
meminimalkan kerusakan lingkungan

Siapa yang harus melakukan AMDAL


Dasar filosofi :
Penyebab (pemrakarsa proyek) yang bertanggung
jawab dalam hal penyelenggaraan dan
pedanaan kegiatan AMDAL
Pelaksana AMDAL :
- Konsultan swasta
- Perguruan Tinggi
- Instansi pemerintah
(BAPPEDAL/BAPPEDALDA)

Kegunaan AMDAL
A. Kegunaan bagi pemerintah
- Mencegah pengrusakan sumberdaya alam
(khusus renewable)
- Menghindari pengrusakan lingkungan hidup
seperti timbulnya pencemaran, kebisingan, dll.
- Mencegah
konflik
kepentingan
antara
masyarakat dengan tujuan proyek.
- Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat
umum.

B.

Kegunaan bagi pemilik proyek :

Melindungi proyek dari pelanggaran Undang Undang atau


peraturan yang berlaku.
Mengidentifikasi dan mempersiapkan cara-cara pemecahan
masalah yang akan dihadapi pada masa mendatang
Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar proyek secara
kuantitatif.
Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
Sebagai
bahan
penguji
pelaksanaan
proyek
secara
komprehensif,
Dan lain-lain

C.

Kegunaan bagi pemilik modal :

Sebagai jaminan bahwa proyek dapat dilaksanakan


sesuai tujuan
Sebagai jaminan bahwa modal yang dipinjamkan
dapat dikembalikan sesuai perjanjian.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
prioritas pinjaman.
Menghindari duplikasi dari proyek proyek lain yang
tidak perlu,
Dan lain sebagainya.

D.

Kegunaan bagi masyarakat :

Sebagai informasi adanya suatu rencana pembangunan agar


terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, dan sebaiknya dapat
mengembil manfaat.
Mengetahui perubahan lingkungan pada masa pembangunan
hingga pasca pembangunan proyek.
Dapat turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.
Menambah pemahaman tentang berbagai kegiatan pembagunan.
Mengetahui hak dan kewajiban dalam hubungan dengan proyek
tersebut terutama dalam menjaga dan mengelola kualitas
lingkungan hidupnya.

E. Kegunaan lainnya :
- Kegunaan dalam analisis, kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan.
- Meningkatkan
keterampilan
dalam
penelitian
- Timbulnya konsultan AMDAL swasta
yang baik.

DESKRIPSI PROYEK
Dampak lingkungan adalah interaksi antara
aktivitas proyek dengan lingkungan
Pendugaan dampak lingkungan dapat
dilakukan dengan hasil baik jika deskripsi
proyek diketahui secara jelas dan
mendetail serta sifat-sifat dari aktivitas
proyek dan hubungannya terhadap
lingkungan dapat diketahui

Cara pengumpulan informasi


Mempelajari deskripsi proyek dari pemrakarsa.
Studi pustaka tentang proyek proyek sejenis.
Bantuan konsultan / tenaga ahli
Membuat daftar isian untuk di isi pemrakarsa.
Pertemuan Tim
pemrakarsa.

AMDAL

dengan

staf

ahli

Informasi yang harus dikumpulkan


Informasi deskripsi proyek yang harus
dikumpulkan
dapat
ditentukan
berdasarkan dua cara, yaitu :
Berdasarkan
ketetapan
yang
dicantumkan dalam
peraturan
pedoman AMDAL dari pemerintah
Berdasarkan pertimbangan ilmiah

telah
atau

Contoh Pedoman AMDAL dari pemerintah


Thailand
(National Environtment Board)

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Tipe proyek
Keperluan proyek
Lokasi proyek (peta detail)
Ukuran dan besarnya proyek
Fase fase pembangunan yang diusulkan
Deskripsi proyek (mulai denah sampai
komponennya)

Philipina
(National Environtment Protection Council)

A. Sasaran, tujuan dan kegunaan proyek


B. Deskripsi proyek :
1. Lokasi proyek
2. Deskripsi aktivitas
C. Hubungan aktivitas proyek dengan tata
ruang yang ada. (Kesesuaian dengan
tata ruang).

TUGAS
Cari pedoman AMDAL Pemerintah
Republik Indonesia yang terbaru
Berikan ulasan tentang pedoman tersebut
jika dibandingkan dengan negara lain
yang telah dicontohkan di atas

PELINGKUPAN
(SKOPING)
PEMUSATAN PANDANGAN
Scoping dalam AMDAL dapat diartikan sebagai proses
untuk menentukan atau menetapkan dampak penting
atau sering disebut sebagai masalah utama (main issue)
dari suatu proyek terhadap lingkungan sekitarnya
Mengapa perlu skoping ?
Waktu dan biaya yang tersedia sangat terbatas
Waktu biasanya antara 6 12 bulan
Biaya 10 % dari anggaran proyek

Kegunaan skoping
Identifikasi dampak penting suatu proyek.
Menetapkan komponen komponen
lingkungan yang akan terkena dampak
nyata.
Menetapkan strategi penelitian atau
indikator komponen lingkungan yang akan
diukur.
Efisiensi waktu dan biaya AMDAL

JENIS SKOPING
(Beanlands dan Duinker,1983 dalam Suratmo, 1991)

Skoping sosial
Proses skoping yang menetapkan dampak penting
berdasarkan pandangan masyarakat.
Setiap komponen dan sistem lingkungan yang ada
dinilai berdasarkan kepentingan masyarakat
baik secara lokal, nasional ataupun global yang
ditinjau dari aspek sosial ekonomi budaya
maupun estetika.

Skoping Ekologis
Proses skoping berdasarkan nilai-nilai
ekologi atau peranannya dalam ekologi
yang didasarkan pada hasil pengukuran
Amdal

Skoping Kebijakan dan Perencanaan


(Sontag, 1983 dalam Suratmo, 1991)

Skoping yang dilakukan instansi pemerintah, ilmuwan dan pemrakarsa


proyek
Hasil skoping ditujukan untuk menetapkan kebijakan dan perencanaan
pemerintah
Penyampaian pemikiran dan pendapat melalui brainstorming
Pertanyaan yang muncul adalah :
Apa yang terjadi kalau ???

Catatan : Proses skoping, lihat Suratmo, 1991 hal 48 - 50

PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN TIM


Prinsip :
Hasil studi yang baik hanya dapat dihasilkan
oleh tim yang baik.
AMDAL merupakan studi yang sifatnya
multidisplin dan interdisiplin yang bekerja
secara terpadu (integrated)

BIDANG KEAHLIAN POKOK

Fisika atau geofisik dan kimia


Biologi lingkungan
Sosial ekonomi dan sosial budaya
Kesehatan masyarakat
Bidang Keahlian pelengkap

Sub tim fisika kimia; Kualitas air, kualitas udara, hidrologi,


kesuburan tanah, oseanografi.
Sub tim biologi; Pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan
Sub tim sosial ekonomi; ekonomi makro dan mikro, tataguna lahan, dll
Sub tim sosial budaya; antropologi, erkeologi, psikologi sosial,
komunikasi, dll sesuai kebutuhan
Sub-tim kesmas : Kesehatan masyarakat, Epidemologi,
Sanitasi/Kesling, dll

Bidang Keahlian Ketua Tim


Persyaratan yang harus dimiliki ketua tim :

Pengetahuan dalam prosedur pelaksanaan Amdal.


Memiliki pengalaman dalam mengerjakan berbagai jenis kegiatan
Amdal baik sebagai anggota maupun ketua.
Memiliki pandangan dan cara berpikir lintas bidang yang luas.
Memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang baik.
Memiliki kemampuan mengarahkan dan menyusun laporan Amdal
yang terpadu.
Memiliki wibawa akademis terhadap anggotanya.

Catatan :
Ketua tim tidak harus memiliki keahlian khusus. Namun jika
keahlian khusus apa saja akan lebih baik.

memiliki

Bidang keahlian Koordinator sub-tim:


Memiliki keahlian khusus sesuai tim yang dipimpin
Memiliki kemampuan seperti ketua tim walaupun variasi
jumlah anggota tim lebih kecil.

Bidang keahlian anggota tim :


Memiliki keahlian khusus dalam bidang yang diteliti.
Memiliki pengalaman penelitian dibidangnya
Memiliki pandangan dan cara berpikir terpadu.
Menguasai dasar-dasar pengetahuan Amdal.

Kesulitan yang sering terjadi sewaktu merencanakan


penelitian yang mendetail adalah setiap anggota akan
mengajukan usulan penelitian yang luas dan tidak jarang
terlalu jauh kaitannya dengan obyek Amdal
Untuk menghindari masalah tersebut sebaiknya dibentuk
dulu tim inti (nucleus tim) yang terdiri dari ketua tim dan
koordinator sub tim sebagai anggota.
Jika diperlukan ditambah lagi dengan seorang teknisi
proyek untuk membantu menjelaskan deskripsi proyek
secara mendetail

PENGELOLAAN TIM
Sangat tergantung dari pengalaman dan kemampuan
manajerial ketua tim
Pengelolaan Jadwal
Pembagian jadwal secara umum :
Persiapan studi
Studi lapangan dan analisis laboratorium
Penyusunan draft laporan
Evaluasi draft laporan
Penyusunan laporan akhir.
Prinsip :
Menganut prinsip keseimbangan dan sebagian sudah diatur dalam
kontrak kerja dan disesuaikan dengan aturan pemerintah

Pengelolaan Anggaran
Pengelompokan anggaran secara umum :
Biaya persiapan
Biaya lapangan dan laboratorium
Biaya pengolahan data dan penyusunan laporan
Biaya evaluasi dan perbaikan laporan
Prinsip :
Pengolahan data dan penyusunan laporan merupakan
pekerjaan yang memerlukan pemikiran dan keahlian
tersendiri sehingga perlu diberikan penghargaan
(honorarium) yang lebih besar dibandingkan pekerjaan
lain jika dilihat dari satuan waktu yang sama

PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGAN


Dasar menetapkan dampak
Tiga tahap penetapan dampak :
Identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.
Pengukuran / perhitungan dampak yang akan terjadi pada
komponen lingkungan tersebut.
Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat
berkaitan, selanjutnya dianalisis dan digunakan untuk menetapkan
refleksi dari dampak komponen sebagai indikator terjadinya
perubahan lingkungan.
Catatan :
Pendugaan dampak adalah tahapan tersulit dalam studi Amdal.
Komponen lingkungan = indikator lingkungan

Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi


pada masa akan datang, besarnya akan banyak
ditentukan oleh waktu atau lamanya dampak terjadi
Jangka waktu yang berbeda tentu besarnya dampak akan
berbeda misalnya 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun
yang akan datang tentunya akan berbeda
Definisi dampak lingkungan :
Selisih antara keadaan lingkungan tanpa proyek dengan keadaan
lingkungan dengan proyek
(Lihat gambar 15 24, Suratmo, 1991)

TAHAPAN PENDUGAAN DAMPAK


Menetapkan komponen lingkungan yang
diduga akan terkena dampak
Menghitung besar dampak yang akan
terjadi (sebaiknya kuantitatif)
Evaluasi atau analisis serta pembahasan
dampak
Menyusun strategi yang akan diusulkan
untuk pengendalian dampak.

HAL-HAL KHUSUS DALAM PENDUGAAN DAMPAK


Aspek Fisik Kimia :

Identifikasi sumber, jenis dan jumlah bahan pencemar dari setiap


aktivitas proyek
Identifikasi sumber-sumber pencemar lain di luar proyek
Menentukan keadaan komponen lingkungan yang terkena bahan
pencemar tersebut
Mempelajari pola penyebaran bahan pencemar hasil proyek
Membandingkan dan membahas hasil perhitungan dampak dengan
baku mutu lingkungan yang berlaku
Menghitung besarnya dampak dengan menggunakan berbagai
model matematik yang sudah banyak diciptakan orang.

Aspek Biologis
Dampak pada spesies langka, spesies terancam punah
dan yang dilindungi Undang-Undang
Pada lingkungan buatan perlu diketahui pola
pengelolaan (jika memungkinkan dengan pengelolaan
secara historis).
Perlu diketahui bentuk ekosistem, tipe-tipe vegetasi, dan
suksesi-suksesi alam yang sedang terjadi
Identifikasi dampak tidak langsung secara jeli.

Aspek Sosial - Ekonomi

Identifikasi masalah masalah sensitif bagi masyarakat setempat

Pengkategorian keadaan dalam bentuk baik, marginal dan kritis

Perlu pengamatan yang jeli terhadap dampak tidak langsung yang


diakibatkan aspek fisik, biologi maupun sosial budaya

Perlu memperhatikan dampak yang berentetan

Jika tidak mungkin dijelaskan secara kuantitatif, boleh dilakukan


dalam bentuk deskriptif kualitatif.

Aspek Sosial - Budaya

Identifikasi kebudayaan yang ada

Menentukan nilai budaya yang berarti penting dari sudut pandang


lokal, nasional dan internasional

Identifikasi nilai-nilai yang perlu dipertahankan dari sudut arkeologi,


budaya, sejarah perjuangan bangsa, teknik, dll

Identifikasi ancaman fisik bagi nilai-nilai tersebut (misalnya; rusak,


banjir atau tenggelam)

Apabila ada saran dalam pengendalian dampak negatif pada suatu


peninggalan budaya sebaiknya diberikan dalam bentuk besaran
biaya.

PENYAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

Dampak tiap komponen lingkungan harus dibahas satu persatu

Membahas dampak lingkungan secara komprehensif (biasanya


disajikan dalam bentuk matriks dampak)

Memisahkan dampak yang terjadi dalam perbedaan kurun waktu


(Dampak sementara, periode pendek (short term impact, periode
panjang (long term impact)

Dampak kerusakan lingkungan yang bersifat permanen (irreversible


impact) perlu untuk dibahas khusus

Dampak negatif yang tidak dapat dihindari (walaupun akan


diusahakan penaggulangannya) sering pula disajikan secara
khusus.

Tugas
Latihan :
- Membuat matriks identifikasi dampak
- Membuat bagan alir pelingkupan dengan
contoh kegiatan Amdal Pertambakan.
- Membuat contoh bagan alir contoh Amdal
Pertambakan.

You might also like