You are on page 1of 10

MAKALAH MATERNITAS

MEKANISME FISIOLOGI HAID

DI SUSUN OLEH
Fadli K. Sabi
TINGKAT II A
DIV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


T.A. 2015/2016

A. PENGERTIAN
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Sekarang diketahui bahwa dalam proses ovulasi,
yang memegang peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium (hypothalamic-pituitary-ovarium axis). Menurut teori neurohumoral yang dianut
sekarang, hipotalamus mengawasi sekresi hormon gonadotropin oleh adenohipofisis melalui
sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel-sel adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang
khusus. Hipotalamus
menghasilkan
faktor
yang
telah
dapat
diisolasi
dan
disebut Gonadotropin Releasing
Hormone (GnRH)
karena
dapat
merangsang
pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dari
hipofisis (Speroff,
Glass and Kase,1994; Scherzerand McClamrock, 1996; Wiknjosastro,
Saifuddin dan Rachimhadhi, 1999).
Haid perdarahan rahim sekali sebulan, disertai pelepasan lapisan dalamnya.
Keadaan Normal :
- Panjang siklus 28 2 hari
- Lama haid 3 7 hari.
- Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari

B. Fisiologi Haid
Hormon Reproduksi
1. Hypothalamic Releasing - Hormone : GnRH
Pelepasan GnRH Neropinefrin ( sekresi )
Dopamin ( sekresi )
GnRH 7 Sekresi FSH & LH
3. Gonadotropins : LH & FSH
Merupakan hormon glikoprotein, menyerupai TSH & hCG
LH Ovulasi
memicu korpus luteum sintesis progesteron
FSH pematangan folikel sintesis estrogen
4. Androgen

5. Estrogen

Hormon Steroid Testoteron & Dihydrotestoteron


Untuk maturasi saluran reproduksi (vagina, uterus & tuba)
7 Perkembangan stromal dan duktal payudara
7 Pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan produksi sekresi vagina dan
mukus serviks.

6. Progesteron
7 Perubahan sekretorik pada endometrial lining
7. Hormon lain
Inhibin (glikoprotein) mengatur sekresi dan produksi FSH

GAMBAR 1 : Hormon Reproduksi & Target Organ


Perubahan Siklik Endometrium pada Siklus Menstruasi
Endometrium perubahan histologis dan sitologis menstruasi
Respon terhadap siklus hormonal ovarium.
Morfologi Basal (1/3 bawah) regenerasi
endometrium Fungsional (2/3 atas) implantasi blastokis
Fungsional proliferasi, sekresi dan degenerasi.
1. Fase Proliferatif (Follicular, estrogenic)
Sel epitel stratum basale migrasi melapisi stroma
Disertai regenerasi dari pembuluh darah & sel stroma
Peningkatan ketebalan
Endomatrium mitosis epitel, glandula & stroma
Arteri spiralis regenerasi stratum fungsional stroma
Dipengaruhi estrogen
2. Fase Sekretori (Luteal, Progestasional)
Saat ovulasi & pembentukan korpus luteum menstruasi
Dipengaruhi progesteron
Glandula berkelok-kelok; lumen dilatasi, sakulasi berisi glikogen
Ketebalan endometrium 5 mm
Arteri spiralis elongasi dan konvolusi
Hari ke 21 siklus menstruasi
3. Fase Menstruasi (Menses)
Spasme arteri spiralis suplai darah
Nekrotik ruptur pembuluh darah perifer
3-4 hari seluruh lapisan fungsionalis nekrosis dan lepas.

C. Mekanisme Haid

Estrogen dan Progesteron pertumbuhan endometrium


Estrogen endometrium menebal (fase proliferasi)
Progesteron pembuluh darah & kelenjar (fase sekresi).
Estrogen & progesteron pertumbuhan endometrium terhenti pelepasan dan
perdarahan endometrium

GAMBAR 2 : Siklus Menstruasi


Faktor Enzim
Fase proliferasi Penyimpanan enzim hidrolitik
7 pembentukan glikogen & asam-asam mukopolisakarida.
Pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti
Faktor vaskuler
Mulai proliferasi vaskularisasi
Faktor Prostaglandin
P6 Kontraksi miometrium

D. PATOLOGI HAID
Gangguan haid dan siklusnya digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan :
Hipermenorea atau menoragia
Hipomenorea

2. Kelainan siklus
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
3. Perdarahan di luar haid Metroragia
4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
premenstruall tension (ketegangan prahaid)
mastodinia
Mittelscherz (rasa nyeri pada ovulasi)
Dismenorea

HIPERMENOREA (MENORAGIA)
Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (> 8 hari). Etiologinya
kelainan kondisi uterus (mioma, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid.
Terapi hipermenorea pada mioma uteri tergantung dari penanganan mioma uterinya, sedang diagnosis dan
terapi polip endometrium serta gangguan pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.

HIPOMENOREA
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan/ atau lebih kurang dari biasa. Etiologi bisa terletak
pada kostitusi penderita, pada uterus, pada gangguan endokrin, dan lainnya. Tidak mengganggu fertilitas.

POLIMENOREA
Siklus haid lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari) Perdarahan kurang lebih sama atau
lebih banyak dari haid biasanya. Etiologinya oleh karena gangguan hormonal, kongesti ovarium dan
sebagainya.

OLIGOMENOREA
Siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Jika siklus lebih dari 3 bln sdh disebut amenorea.
Kesehatan dan fertilitas tidak terganggu. Siklus haidnya ovulatoar dengan masa proliferasi lebih panjang
dari biasanya.

AMENOREA
Keadaan dimana tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut. Dibagi atas amenorea
primer (usia 18 tahun ke atas tidak dapat haid) dan skunder (penderita pernah mendapat haid dan
kemudian tidak haid lagi). Istilah kriptomenorea merupakan keadaan dimana tidak tampak adanya haid
karena darah tidak keluar berhubung ada yang menghalangi, seperti pada ginatresia himenalis, penutupan
kanalis servikalis, dan lain-lain.
Sebab-sebab pada amenorea primer dan skunder :
1. Gangguan organik pusat
2. Gangguan kejiwaan
syok emosional
psikosis
anoreksia nervosa
pseudosiesis
3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisis
sindrom amenorea-galaktorea
sindrom Stein-Leventhal

amenorea hipotalamik
4. Gangguan hipofisis
sindrom Sheehan dan penyakit Simmonds
Tumor
5. Gangguan gonad
Kelainan kongenital
Menopause prematur
The intensive ovary
Penghentian fungsi ovarium karena operasi,radiasi, radang dan sebagainya
Tumor sel-granulosa, sel-teka, sel-hilus, adrenal, arenoblastoma
6. Gangguan glandula suprarenalis
Sindrom adrenogenital
Sindrom crushing
Penyakit Addison
7. Gangguan glandula tiroidea
Hipotiroidea, hipertiroidea, kretinisme
9. Gangguan pankreas
10.Gangguan uterus dan vagina
11.Penyakit-penyakit umum

Rencana Pemeriksaan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tambahan :
1. Pemeriksaan foto rontgen thorak untuk TB pulmonum, dari sella tursika untuk
mengetahui adanya perubahan dari sella tursika tersebut.
2. Pemeriksaan sitologi vagina
3. Tes toleransi glukosa
4. Pemeriksaan mata
5. Kerokan uterus
6. Pemeriksaan metabolisme basal (T3 dan T4)

Pemeriksaan yang memerlukan fasilitas khusus :


1. Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri, disgenesis ovarium, tumor
ovarium, ovarium polikistik
2. Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita secara genetik seorang wanita
3. Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel guna mempelajari kromosom
4. Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH, estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)

Penanggulangan Amenorea
1. Tidak selalu memerlukan terapi
2. Yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita muda yang mengeluh tentang infertilitas
3. Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan gizi, kehidupan dalam lingkungan yang
sehat dan tenang.
4. Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
5. Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
6. Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula suprarenalis
7. Pemberian estrogen dan progesteron

Penyakit yang dapat disertai amenorea


Kelainan Kejiwaan
1.
Psikosis
2.
Anoreksia nervosa
3.
Pseudosiesis
Gangguan Poros Hipotalamus-Hipofisis
1.
Sindrom amenorea galaktorea
2.
Sindrom Stein-Leventhal
3.
Sindrom Stein-Leventhal
Gangguan Hipofisis
1.
Insufisiensi hipofisis (Sindrom Sheehan
dan Penyakit Simmonds)
2.
Tumor Hipofisis
3.
Kelainan kongenital pada Hipofisis
Gangguan Gonad
1.
Disgenesis/ Agenesis ovarii
(Sindrom Turner)
2.
Sindrom feminisasi Testikuler
3.
Menopause prematur
4.
Sindrom ovarium yang Tidak Peka
(The insensitive ovary syndrome)
5.
Tumor-tumor ovarium
Gangguan Glandula suprarenalis
1.
Sindrom Adrenogenital
2.
Sindrom Crushing
3.
Penyakit Addison
Gangguan Uterus dan vagina
1.
Sindrom Asherman
2.
Endometritis tuberkulosa
GANGGUAN LAIN DALAM HUBUNGAN DENGAN HAID
DISMENOREA
Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanitawanita muda pergi konsultasi untuk pengobatan ke dokter

Dismenorea primer
Dijumpai tanpa adanya kelainan pada alat genitalia yang nyata. Rasa nyeri timbul tidak lama
sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun
pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.
Etiologi :
1. Faktor kejiwaan
2. Faktor konstitusi, seperti anemia, penyakit menahun.
3. Faktor obstruksi kanalis servikalis
4. Faktor endokrin
5. Kejang biasanya terjadi karena kontraksi usus yang berlebihan. Hormon estrogen merangsang
kontraktillitas uterus, sedang hormon progesteron mencegah kontraktilitas. Prostaglandin F2
juga menyebabkan kontraksi otot-otot polos yang dihasilkan dalam fase sekresi.
6. Faktor alergi

Penanganan :
1.
2.
3.
4.
5.

Penerangan dan nasehat


Pemberian obat analgetik
Terapi hormonal
Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
Dilatasi kanalis servikalis

PREMENSTRUAL TENSION
Merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum
datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang kadang berlangsung terus sampai
haid berhenti. Mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium, penambahan berat badan, dan kadang kadang edema.
VICARIOUS MENSTRUATION
Terjadi perdarahan ekstrragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid.
Tempat perdarahan yang sering dijumpai ialah mukosa hidung berupa epistaksis.
MITTLSCHERZ DAN PERDARAHAN OVULASI
Merupakan nyeri antara haid yang terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada saat
ovulasi. Lamanya mungkin beberapa jam, tetapi pada beberapa kasus sampai 2-3 hari. Diagnosis dibuat
berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyeri tidak mengejang, tidak menjalar, dan tidak disertai
mual atau muntah
MASTALGIA
Gejalanya adalah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Ini karena peningkatan relatif
kadar estrogen. Terapi biasanya terdiri dari pemberian diuretikum, sedang pada mastalgia keras perlu
diberikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat
membantu pengurangan penderitaan.

You might also like