You are on page 1of 2

Kisah Nabi Idris As

Tidak banyak keterangan yang didapat tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran maupun dalam kitab-kitab Tafsir dan
kitab-kitab sejarah nabi-nabi. Di dalam Al-Quran hanya terdapat dua ayat tentang Nabi Idris yaitu dalam surah Maryam
ayat 56 dan 57:

Dalam bahasa Ibrani, namanya adalahKhunukh atau diistilahkan dalam bahasa arab
menjadi Akhnukh. Penjelasan ini terdapat dalam buku Ibn Katsir, Al-Maghluts, Afif Abdul Fatah,
Ahmad Bahjat (Sejarah Nabi-nabi dalam Al-Quran) dan lainnya
Apa yang ditorehkan Nabi Idris dengan julukannya sebagai manusia pertama yang menulis
dengan pena membuktikan bahwa peradaban bangsa lalu jauh lebih modern dan maju
dibandingkan penemua pena (pulpen) yang ada sekarang ini.
Sekitar 3500-3000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah dikenal sebagai bangsa paling tua
didunia yang memiliki bukti kemampuan menulis. Tidak lama kemudian bangsa Mesir juga
menunjukkan bukti yang sama pada 3000-2000 SM. Sekitar 2500-2000 SM bangsa mesir
membuat piramida dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa
disaksikan hingga saat ini. Sekitar 3000 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan daun
papyrus sebagai alat dan tempat untuk menulis dengan cara menyusun berdampingan lembar
demi lembar.
"Dan ceritakanlah ( hai Muhammad kepada mereka , kisah ) Idris yang terdapat di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."
{ Maryam : 56 - 57 }

Apa yang ditorehkan Nabi Idris dengan julukannya sebagai manusia pertama yang menulis
dengan pena membuktikan bahwa peradaban bangsa lalu jauh lebih modern dan maju
dibandingkan penemua pena (pulpen) yang ada sekarang ini.
Sekitar 3500-3000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah dikenal sebagai bangsa paling tua
didunia yang memiliki bukti kemampuan menulis. Tidak lama kemudian bangsa Mesir juga
menunjukkan bukti yang sama pada 3000-2000 SM. Sekitar 2500-2000 SM bangsa mesir
membuat piramida dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa
disaksikan hingga saat ini. Sekitar 3000 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan daun
papyrus sebagai alat dan tempat untuk menulis dengan cara menyusun berdampingan lembar
demi lembar.
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin
Adam A.S. dan adalah keturunan pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan Syith.
Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid
dan beribadat menyembah Allah serta membeeri beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya agar menyelamat
diri darii seksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun.
Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :
1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.
2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar
kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu
dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.

6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati
kebaikan nasibnya.
7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang
diperolehnya itu.
Dalam hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya
meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a'alam
bissawab.
Nabi Idris Pingsan Saat Melihat Neraka
Nabi Idris as adalah seorang Nabi yang kuat sekali ibadahnya, bahkan malaikat sangat kagum atas kesalehan beliau. Pada
suatu saat, Malaikat Izrail dan Nabi Idris as beribadah bersama-sama. Nah, pada kesempatan itu Nabi Idris as mengajukan
permintaan kepada Malaikat Izrail untuk dapat melihat surga dan neraka.
Malaikat Izrail tidak dapat memutuskan permintaan Nabi Idris as. Namun Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat,
dan karenanya Nabi Idris as diizinkan berkunjung ke neraka dan ke surga ditemani Malaikat Izrail.
Pertama-tama Nabi Idrsi as mengunjungi neraka.
"Wahai Nabiyullah, kenapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut melihatnya," tanya Malaikat Izrail.
Dijawab olah Nabi Idris as,
"Sebenarnya saya takut sekali kepada azab Allah SWT. Tapi mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya."
Begitu mereka sudah sampai agak dekat dengan neraka, Nabi Idris as pun tersungkur pingsan. Penjaga neraka adalah
malaikat yang sangat menakutkan. Malaikat itu menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT
semasa hidupnya. Nabi Idris as tak mampu menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan.
Api neraka berkobar sangat dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan dan tak ada pemandangan yang lebih mengerikan
dibanding dengan neraka.
"Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...,"berkali kali terucap dari mulut beliau sesaat setelah tersadar ari
pingsannya.

You might also like