You are on page 1of 37

GLAUKOMA NEOVASKULER

Pembimbing : dr. M. Sulaiman, SpM


Vito Jonathan
07120110034
FK UPH 2011

Pendahuluan
Glaukoma : glaukos = kehijauan
penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan saraf optik,
biasanya dikarenakan tekanan intraocular (intraocular pressure,
IOP) yang terlalu tinggi
glaukoma primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan
glaukoma absolut
glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.

Anatomi dan Fisiologi


Sudut bilik mata depan kornea dan iris perifer, trabecular.
Jalinan trabecular terdiri dari 3 bagian, yaitu:
Jalinan uveal
Jalinan korneaskleral
Jalinan endothelial

Aquoeus Humor
Aquoeus humor adalah suatu cairan jernih yang
mengisi kamera anterior dan posterior mata.
Volume sekitar 250 ul komposisi serupa dengan
Kecepatan pembentukannya yang bervariasi
diurnal adalah 1,5-2 uL/men.

Aquoeus humor diproduksi oleh korpus


siliare. Memasuki kamera posterior
pupil kamera anterior jalinan
trabekular di sudut kamera anterior.
Aqueous humor akan dialirkan dari
kanalis Schlemm ke vena episklera
untuk selanjutnya dialirkan ke vena
siliaris anterior dan vena opthalmikus
superior.

Aqueous humor memiliki beberapa fungsi, diantaranya :


Membawa zat makanan dan oksigen
Mengangkut zat buangan hasil metabolism pada organ
di dalam mata yang tidak berpembuluh darah
Mempertahankan bentuk bola mata
Menimbulkan tekanan intraokuler

Trabecular outflow merupakan aliran utama dari aqueous


humor,sekitar 90% dari total. Aqueous humormengalir dari bilik
anterior ke kanalis Schlemm di trabecular meshwork dan menuju ke
vena episklera, yang selanjutnya bermuara pada sinus kavernosus.
Sistem pengaliran ini memerlukan perbedaan tekanan, terutama di
jaringan trabecular
Uveoscleral outflow, merupakan sistem pengaliran utama yang
kedua, sekitar 5-10% dari total. Aqueous humor mengalir dari bilik
anterior ke muskulus siliaris dan rongga suprakoroidal lalu ke venavena di korpus siliaris, koroid dan sklera. Sistem aliran ini relatif
tidak bergantung kepada perbedaan tekanan

GLAUKOMA NEOVASKULER

Definisi
Glaukoma neovaskuler adalah glaukoma sekunder sudut tertutup
yang terjadi akibat pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada
permukaan iris dan anyaman trabekula yang menimbulkan
gangguan aliran humor akuos dan meningkatkan tekanan
intraokuler.

Etiologi
Diabetic retinopati
Oklusi vena sentralis retina
Oklusi arteri sentralis retina

Epidemiologi
Insiden terjadinya glaucoma ini dilaporkan sekitar 25% 42 %
setelah tindakan bedah mata dan 10 % -23 % terjadi pada 6 bulan
pasca operasi bedah mata
Prevalensi penyebab glaukoma neovaskular yang paling tinggi
adalah oklusi vena retina sentralis dengan prevalensi 36%, diikuti
retinopati diabetik proliferatif dengan 32 % dan oklusi arteri karotis
dengan 13%.

Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi mata dengan glaucoma neovaskuler
didapatkan bahwa pembuluh- pembuluh darah baru timbul dari
bantalan mikrovaskuler (kapiler / venula) pada iris dan korpus siliar.

Patofisiologi
HIPOKSIA RETINA
Rubeosis iridis terjadi karena berkurangnya perfusi ke retina yang
mengakibatkan terjadinya hipoksia retina. Hipoksia retina ini
merupakan faktor yang menyebabkan terbentuknya pembuluh
pembuluh darah baru di iris, retina dan pada papila nervus optikus.
ANGIOGENESIS FACTOR
Pada keadaan iskemik retina akan dibebaskan beberapa faktor
angiogenesis yang merupakan agen yang potensial dalam
menghasilkan VEGF.

Setelah VEGF dibebaskan VEGF akan berdifusi kedalam aquous


humor dan kamera okuli anterior sehingga menyebabkan
neovaskularisasi di iris dan sekitar pupil dan juga terbentuk
membran fibrovakuler.
Membran fibrovaskular ini secara progresif akan menyumbat
trabecular meshwork sehingga mengakibatkan glaukoma sudut
terbuka.
Dalam perjalanannya membran fibrovaskuler ini akan
menyebabkan perlengkatan iris ke jaringan trabekula sehingga
mengakibatkan sinekia anterior perifer dan mengakibatkan glaukoma
sudut tertutup

Gejala Klinis
Tahap awal (rubeosis iridis):
Ditandai dengan tekanan intraocular yang normal, adanya sedikit
neovaskularisasi, kapiler yang berdilatasi pada pinggiran pupil,
terdapat neovaskularisasi pada iris, terdapat neovaskularisasi pada
sudut bilik mata depan ,reaksi pupil jelek,dan terjadi ektropion
uvea.
Gejala yang timbul bisa berupa nyeri pada periokular atau
periorbita karena iskemia

Tahap awal (glaukoma sekunder sudut terbuka) :


Ditandai dengan adanya peningkatan tekanan intraokular,
neovaskular iris yang akan berlanjut menjadi neovaskular pada
sudut bilik mata, adanya proliferasi jaringan neovakular pada sudut
bilik mata, dan terdapatnya membran fibrovaskular (yang
berkembang sirkumferensial melewati sudut bilik mata, dan
memblock anyaman trabekular).
Gejala yang timbul adalah visus kabur namun mata tidak merah
dan tidak nyeri.

Tahap lanjut (glaucoma sekunder sudut tertutup) :


Ditandai dengan nyeri hebat yang akut, sakit kepala, nausea dan
atau muntah, fotopobia, penurunan tajam penglihatan (hitung jari
hingga lambaian tangan), peningkatan tekanan intraocular (>
60mm Hg), injeksi konjungtiva, edema kornea, hifema, flare akuos,
penutupan sudut bilik mata akibat sinekia, rubeosis yang sudah
lanjut, neovaskularisasi retina dan atau perdarahan retina

Pemeriksaan
Pemeriksaan tekanan bola mata
Gonioskopi
Pemeriksaan lapang pandang

Diagnosis
Diagnosis glaukoma neovaskular ditegakkan berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang jelas dan teliti.
Dari anamnesa ditemukan keluhan seperti mata merah, nyeri,
lakrimasi dan penglihatan kabur yang berlangsung
mendadak.
Evaluasi riwayat medis terhadap faktor resiko seperti DM,
hipertensi dan PJK sangat penting untuk membantu
menegakkan diagnosis.
Dari pemeriksaan fisik khususnya pemeriksaan fisik mata
dengan menggunakan slit-lamp dan gonioscopy dapat terlihat
adanya injeksi silier, edema kornea, flare,hifema, dan
neovaskularisasi di iris dan COA.

Gonioscopy Glaucomaneovascular

Diagnosis Banding
Glaukoma sudut tertutup primer akut:
Berbeda dengan glaukoma neovaskular karena pada keadaan ini
didapatkan pupil yang lebar dan lonjong, dan tidak didapatkan
neovaskularisasi pada iris dan sudut serta ekteropion uvea.
Glaukoma sudut tertutup sekunder karena uveitis:
Dalam keadaan ini didapatkan sinekia posterior total, dan tidak
didapatkan neovaskularisasi pada iris.

Glaukoma fakolitik:
Proses fakolitik pada lensa yang keruh jika kapsulnya menjadi
rusak, substansi lensa yang keluar akan diresorpsi oleh serbukan
fagosit atau makrofag yang banyak di COA, serbukan ini
sedemikian banyaknya sehingga dapat menyumbat sudut COA dan
menyebabkan glaukoma.

Penatalaksanaan
Panretinal photocoagulasi
Panretinal fotokoagulasi adalah menggunakan laser untuk
menghancurkan pembuluh darah yang sudah tidak normal. Selain itu
dapat merusak jaringan retina yang sudah ischemia, sehingga tidak
menimbulkan proliferasi pembuluh darah ke daerah tersebut.
Biasanya digunakan pada tahap prerubeosis dengan oklusi vena
retina sentralis,walaupun tidak sepenuhnya mencegah
neovaskularisasi diiris dan kamera okuli anterior

Gonioskopi fotokoagulasi
Teknik ini menggunakan pemakaian langsung dari terapi laser
terhadap pembuluh darah pada kamera okuli anterior.Cara ini
efektif bila digunakan pada stadium awal dari penyakit untuk
mencegah progresifitas perubahan sudut yang akhirnya
menyebabkan glaucoma neovaskular yang menetap.
Terapi ini dianjurkan untuk pasien-pasien yang mempunyai resiko
tinggi untuk berkembangnya glaucoma neovaskuler,bila panretinal
fotokoagulasi belum berhasil atau sebelum operasi intraokuler.

Medikamentosa
Obat anti glaukoma yang bisa diberikan yaitu timolol 0,5 % yang
dikombinasikan dengan Asetazolamide 4x250 mg.
Pemberian obat glaukoma timolol yang dikombinasikan dengan
asetazolamide pada pasien cukup efektif untuk menurunkan
tekanan intra okuler
Steroid dan atropin 1% dapat diberikan sebagai antiinflamasi dan
mengurangi rasa nyeri

Pembedahan
Tube shunt surgery
Penggunaaan suatu saluran yang disebut drainage tube shunt
dimana tingkat keberhasilannya sangat tinggi untuk kasus akut
atau kasus-kasus tidak berhasil atau terdapat pemburukan
glaukoma neovaskular iris.
Prosedur siklodestruktif
Pada prosedur ini korpus siliaris yang memproduksi aquos humor
diberikan laser sehingga produksinya berkurang, biasanya
dilakukan dengan anastesi lokal. Prosedur ini dapat dilakukan ketika
tekanan intra okuler penderita glaucoma neovaskuler gagal
dikontrol.

Pembedahan filter (trabekulektomi)


Trabekulektomi dilakukan pada pasien dengan glaukoma
neovaskuler yang sudah gagal dengan terapi lain dan glaukomanya
meningkat secara progresif. Selain itu ada kalanya dilakukan
bersamaan dengan operasi katarak, sebab jika lensanya diangkat
akan melebarkan sudut filtrasi sehingga dapat menurunkan
tekanan intraokular yang efektif

Prognosis
Prognosis glaukoma neovaskular ditentukan berdasarkan derajat
berat ringannya penyakit yang mendasarinya, waktu pengenalan
penyakit (diagnosis) dibuat, riwayat operasi dan respon terhadap
agen farmakologik yang diberikan.
Kontrol yang tidak baik terhadap penyakit yang mendasarinya,
diagnosis yang terlambat dibuat, tidak responnya terhadap terapi
farmakologik dan bedah akan memperburuk prognosis dari
glaukoma neovaskular

THANKYOU

Terapi yang diberikan pada pasien ini yaitu timolol 0,5%


merupakan obat anti glaukoma beta blocker yang
bekerja menekan produksi aquos humor dan dapat
menurunkan tekanan intra okuler sekitar 20 - 30 %.
Timolol tidak mempengaruhi pupil sehingga tidak
mengakibatkan gangguan akomodasi pada orang muda.
Kontraindikasi timolol yaitu pasien dengan asma,
bradikardaritmia, gagal jantung kongestif dan hipotensi.

Asetazolamide adalah obat anti glaukoma golongan karbonik


anhidrase inhibitors yang juga bekerja menekan produksi aquos
humor dan dapat menurunkan tekanan intra okuler sekitar 15 -20 %
Karbonik Anhidrase inhibitors sistemik penggunaanya harus hati-hati
terutama pada pasien-pasien dengan penyakit paru yang kronik,
gangguan elektrolit,penyakit ginjal,hepar dan diabetes mellitus.
Na hyaluronate diberikan pada pasien ini untuk meredakan rasa
panas terbakar, iritasi dan tidak nyaman akibat kekeringan pada
mata. Di berikan 1 tetes 4-6x/ hari

You might also like