Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN NIKAH
Nikah artinya suatu akad yang menghalalkan pergaulan
antara seorang laki-laki dan perempuan yg bukan muhrim
dan menimbulkan hak dan kewajiban antara keduanya
HUKUM NIKAH
Firman Allah : .... maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi; dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja ... (QS.An-Nisa 3)
MUHRIM/MAHRAM
Muhrim ialah wanita yang haram dinikahi
a.Karena keturunan b.Karena sepersusuan
1.Ibu kandung, nenek 1.Ibu susuan
2.Anak perempuan, cucu pr. 2.Saudara pr.sesusuan
3.Saudara pr.seibu sebapak,
sebapak, seibu c.Karena perkawinan
4.Saudara perempuan dr.bapak 1.Ibu dari isteri (mertua)
5.Saudara perempuan dari ibu 2.Anak tiri apabila telah
6.Anak pr dari saudara lk.dst. . campur dengan ibunya
7.Anak pr.dari saudara pr.dst. 3.Isteri dari anak (menantu
ke bawah 4.Mengumpulkan dua wani
ta dl.waktu bersamaan
KEWAJIBAN SUAMI KEWAJIBAN ISTERI
1.Memberi mahar 1.Taat kepada Allah, suami
Berikanlah maskawin/mahar tdk berlaku curang,meme
kepada wanita (yang kamu lihara diri dan harta sua
nikahi) sebagai pemberian minya jika suaminya ti
dengan penuh kerelaan dak berada di rumah.
(QS:4:4) ...sebab itu maka wanita
2.Sebagai kepala rumah tangga yang saleh ialah yg.taat
mencari nafkah untuk keluar- kepada Allah lagi memeli
ganya. “Kaum laki-laki itu hara diri ketika suaminya
adalah pemimpin bagi kaum tidak ada karena Allah ...
wanita,oleh karena Allah te- telah memelihara mereka
lah melebihkan sebahagian (QS:4:34)
mereka atas sebahagian yang 2.Mengatur rumah tangga
lain dan karena laki-laki te- termasuk memelihara
dan
lah menafkahkan sebagian da mendidik anak-anaknya.
ri harta mereka (QS:4:34) ”Para ibu hendaklah me-
3.Memberi makanan dan pakai nyusukan anaknyaselama
an. ...dan kewajiban ayah dua tahun penuh yaitu ba
memberi makan dan pakaian gi yg ingin menyempurna
kepada para ibu dengan cara penyusuan (QS:2:233)
yang ma’ruf (QS:2:233) 3.Menggembirakan dan me
4.Menggauli isteri dengan baik nyenangkan suami.
...Dan bergaullah dengan me- “Sebaik-baik wanita ialah
reka secara patut,kemudian apabila engkau lihat mem
jika kamu tidak menyukai buat dirimu senang. Bila
mereka (maka bersabarlah engkau perintah dia selalu
karena mungkin kamu tidak taat.Dan bila engkau tidak
menyukai sesuatu,padahal berada disampingnya dia
Allah menjadikan padanya senantiasa menjaga harta
kebaikan yang banyak mu dan menjaga dirinya
(QS:4:19) (H.R.Ibnu Majah)
“Orang mukmin yg.paling 4.Berterima kasih atas pem-
sempurna imannya yaitu berian suami “Sesungguh
mereka yg paling baik akhlak nya Allah tidak berkenan
nya.Dan sebaik-baik kamu se memandang wajah wanita
kalian yaitu yang paling baik yg tidak mau bersyukur
bergaul dengan isterinya kepada suaminya (H.R.
(H.R.Tirmidzi) Nasa’i dan Bazzar)
5.Membimbing isteri dan anak-5.Tidak keluar rumah tanpa
anaknya taat kepada Allah seidzin suaminya. “Isteri
Hai orang-orang beriman, pe- mana saja yg keluar ru-
liharalah dirimu dan keluarga mah tanpa izin suaminya
mu dari api neraka (QS:66:6) tetaplah ia dalam kemur-
Perintahkanlah kepada keluar- kaan Allah hingga ia kem
gamu mendirikan shalat dan bali dan hingga suaminya
bersabarlah kamu dalam me- ridha kepadanya (H.R.Al
ngerjakannya ... (QS:20:132) Khatib)
6.Berlaku adil jika beristeri le- 6.Menyimpan rahasia sua-
bih dari satu. ”Barang siapa mi-isteri. “Sejahat-jahat
yg mempunyai isteri dua ke- manusia di sisi Allah nan
mudian ia condong kepada ti di hari kiamat ialah la-
salah satunya (berat sebelah) ki-laki yg bersetubuh dgn
maka nanti pada hari kiamat isterinya dan isterinya ber
ia akan datang dengan badan setubuh dengan suaminya
miring (H.R.Ahmad) kemudian ia menyebar lu
askan rahasianya
(HR.Muslim dan Ahmad)
THALAK
Thalak menurut bahasa artinya melepaskan, menurut istilah
syara’ thalak ialah melepaskan ikatan pernikahan atau per-
kawinan dengan kata-kata atau lafaz yang menunjukkan
thalak atau perceraian. Thalak atau perceraian hukumnya
makruh, walaupun halal tetapi dibenci Allah.
Rasulullah saw.bersabda :ق ُ طل
ّ ل ال
ِ عْنَدا
ِ ل
ِ حل
َ ض اْل
ُ أْبَغ
Perbuatan halal amat dibenci Allah yaitu thalak (H.R.Abu
Daud dan Ibnu Majah)
Macam-macam talak:
a.Talak raj’i adalah talak kesatu atau kedua, dimana suami
berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah
b.Talak bain shugra adalah talak yang tidak boleh dirujuk ta
pi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya meski-
pun dalam iddah.
c.Talak bain kubra adalah talak yang terjadi untuk ketiga ka
linya . Talak jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak dapat
dinikahkan kembali, kecuali apabila pernikahan itu dilaku
kan setelah bekas isteri menikah denganorang lain dan ke
mudian terjadi perceraian ba’da al dukhul dan habis masa
iddahnya
d.Talak sunny adalah talak yang dibolehkan yaitu talak yg
dijatuhkan terhadap isteri yang sedang suci dan tidak di
campuri dalam waktu suci tersebut.
e.Talak bid’i adalah talak yang dilarang yaitu talak yang di
jatuhkan pd.waktu isteri dalam keadaan haid atau isteri da
lam keadaan suci tapi sudah dicampuri pd waktu suci tsb.
f.Li’an terjadi karena suami menuduh isteri berbuat zina
dan atau mengingkari anak dalam kandungan atau yang
sudah lahir dari isterinya, sedangkan istri menolak tuduh-
an dan atau pengingkaran
RUJUK
Rujuk menurut bahasa artinya kembali, menurut istilah
kembali bersatu lagi suami isteri yang telah bercerai.
Firman Allah : ... Dan suami-suaminya berhak merujukinya
dalam masa menanti itu.jika mereka (para suami) itu meng-
hendaki ishlah (QS.Al-Baqarah 228)
Rukun dan syarat rujuk :
1. Suami disyaratkan dng. kehendak sendiri, bukan dipaksa
2. Isteri disyaratkan sudah pernah dicampuri, dalam thalak
raj’i, selama masa iddah.
3. Ada dua orang saksi
4. Lafaz rujuk : ”Saya rujuk” atau ”Saya kembali kepada is-
teri saya”
IDDAH
Iddah artinya masa tunggu bagi isteri yang dicerai suami
nya. Selama masa iddah itu bekas isteri tidak boleh kawin
dengan pria lain. Iddah terjadi karena thalak, fasakh atau
suami meninggal dunia. Tujuan iddah adalah untuk menge
tahui apakah isteri yang dicerai itu mengandung atau tidak,
untuk memberikan kesempatan bagi suami isteri yang berce
rai mempertimbangkan kembali untuk rujuk
Ketentuan masa iddah
a. Bagi isteri yang dicerai suaminya dan belum sempat di
campuri tidak ada masa iddahnya.
b. bagi isteri yang ditinggal mati suaminya, masa iddahnya
4 bulan sepuluh hari
c. bagi isteri yang dicerai dan masih haid, masa iddahnya
3x suci
d. bagi isteri yang dicerai dan tidak haid lagi, masa iddah-
nya 3 bulan
e. bagi isteri yang dicerai dalam keadaan hamil, masa iddah
nya sampai ia melahirkan
HIKMAH PERNIKAHAN/PERKAWINAN
a. Menciptakan struktur sosial yang jelas dan adil.
b.Dengan nikah akan terangkat status dan derajat wanita
c. Dengan nikah akan tercipta regenerasi secara sah dan
terhormat.
d. Dengan pernikahan terjadilah keturunan yang mampu me
makmurkan bumi.
e.Pernikahahn adalah salah satu upaya untuk mendapatkan
ketenteraman dan dan kebahagiaan hidup.
f. Pernikahan dapat pula untuk membentengi diri dari per-
buatan tercela.
g.Terbentuknya keluarga yang diakibatkan adanya pernikah
an.
h. Pernikahan merupakan sunnah rasulullah saw.
”.... akan tetapi saya shalat, tidur, puasa, berbuka serta
menikah, maka barang siapa tidak suka akan sunnahku
(caraku) maka bukanlah ia golonganku (Muttafaqunalaih
KETENTUAN PERKAWINAN MENURUT PERUN-
DANG-UNDANGAN (UU NO.1 TAHUN 1974)
Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria deng
an seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan mem
bentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa
Pasal 2
(1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hu-
kum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perun-
an yang berlaku.
Pasal 39
(1) Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang Penga
dilan setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha
dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak
(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan,
bahwa antara suami isteri itu tidak akan hidup rukun se
bagai suami isteri.
(3) Tata cara perceraian di depan sidang Pengadilan diatur
dalam peraturan perundangan tersendiri.
Pasal 40
(1) Gugatan perceraian diajukan kepada Pengadilan.
(2) Tata cara mengajukan gugatan tersebut pada ayat (1)
Pasal ini diatur dalam peraturan perundangan tersendiri.