You are on page 1of 8

Perbandingan Komite Medik Rumah Sakit versi 2005

dengan versi 2011


Konsep profesionalisme staf medis didasarkan pada kontrak
sosial antara profesi medis dengan masyarakat. Di satu pihak, profesi
medis sepakat untuk memproteksi masyarakat dengan melakukan
penapisan (kredensial) terhadap staf medis yang akan menjalankan
praktik dalam masyarakat. Hanya staf medis yang baik (kredibel)
sajalah yang diperkenankan melakukan pelayanan pada masyarakat,
hal ini dilakukan melalui mekanisme perizinan (licensing). Sedangkan
staf medis yang belum memenuhi syarat, dapat menjalani proses
pembinaan (proctoring) agar memiliki kompetensi yang diperlukan
sehingga dapat diperkenankan melakukan pelayanan pada masyarakat
setelah melalui kredensial. Di lain pihak, kelompok profesi staf medis
memperoleh hak istimewa (privilege) untuk melakukan praktik
kedokteran secara eksklusif, dan tidak boleh ada pihak lain yang
melakukan hal tersebut. Dengan hak istimewa tersebut para staf medis
dapat memperoleh manfaat ekonomis dan prestise profesi. Namun
demikian, bila ada staf medis yang melakukan pelanggaran standar
profesi maka dapat dilakukan tindakan disiplin profesi. Tindakan
disiplin ini berbentuk penangguhan hak istimewa tersebut (suspension
of clinical privilege) agar masyarakat terhindar dari praktisi medis
yang tidak profesional.
Komite medik memegang peran utama dalam menegakkan
profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit. Peran tersebut
meliputi rekomendasi pemberian izin melakukan pelayanan medis di
rumah sakit (clinical appointment) termasuk rinciannya (delineation
of clinical privilege), memelihara kompetensi dan etika profesi, serta
menegakkan disiplin profesi. Untuk itu kepala/direktur rumah sakit
berkewajiban agar komite medis senantiasa memiliki akses informasi
terinci tentang masalah keprofesian setiap staf medis di rumah sakit.
Komite
Medik
menurut
PERMENKES
nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 berbeda dengan KEPMENKES nomor
631/MENKES/SK/IV/2005. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel
berikut:

No

Topik

Penamaan
dan Definisi
Komite Medik

Komite Medik Rumah Sakit


Menurut
KEPMENKES NOMOR
631/MENKES/SK/IV/2005
Nama: Komite Medis
Komite Medis adalah wadah
profesional medis yang
keanggotaanya berasal dari Ketua
Kelompok Staf Medis dan atau yang
mewakili.

Komite Medik Rumah Sakit


Menurut
PERMENKES NOMOR
755/MENKES/PER/IV/2011
Nama: Komite Medik
Komite medik adalah
perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf
medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi
medis, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi
medis.
Komite medik merupakan
organisasi non struktural
yang dibentuk di rumah sakit
oleh kepala/direktur dan
bukan merupakan wadah
perwakilan dari staf medis.
Komite medik di rumah sakit
dapat dianalogikan dengan
konsil kedokteran pada
tataran nasional.
Komite medik bukan
merupakan kumpulan atau
himpunan kelompok staf
medis fungsional/departemen
klinik sebuah rumah sakit.
Para staf medis yang

tergabung dalam kelompok


staf medis
fungsional/departemen klinik
diorganisasi oleh
kepala/direktur rumah sakit.

Tugas dan
Fungsi
Komite Medik

Fungsi Komite Medis adalah sebagai


pengarah (stering) dalam pemberian
pelayanan medis sedangkan staf
medis adalah pelaksana pelayanan
medis.
Fungsi komite medis secara rinci
sebagai berikut :

a. Memberikan saran kepada Direktur


RS/Direktur Medis.
a.
b. Mengkoordinasikan dan
mengarahkan kegiatan pelayanan
medis.
b.
c. Menangani hal-hal yang berkaitan
dengan etik kedokteran, karena itu
dibawah Komite Medik perlu
dibentuk Sub Komite Etik. (Untuk c.
menangani masalah etik dalam
bidang lain sebaiknya rumah sakit d.
membentuk Komite Etik tersendiri di
luar Komite Medis).
d. Menyusun kebijakan pelayanan
medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan oleh semua kelompok

Komite medik dibentuk


dengan tujuan
untuk menyelenggarakan tata
kelola klinis (clinical
governance) yang baik agar
mutu pelayanan medis dan
keselamatan pasien lebih
terjamin dan terlindungi.
Tugas Komite medik:
Menegakkan profesionalisme
staf medis yang bekerja di
rumah sakit;
Melakukan kredensial bagi
seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis
di rumah sakit;
Memelihara kompetensi dan
etika para staf medis; dan
Mengambil tindakan disiplin
bagi staf medis.
Komite medik melaksanakan
tugasnya melalui tiga hal
utama yaitu:

staf medis di rumah sakit.

a.

b.

c.
d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

1. Rekomendasi pemberian izin


untuk melakukan pelayanan
Tugas Komite Medis:
medis (entering to the
Membantu Direktur rumah sakit
profession), dilakukan melalui
menyusun standar pelayanan medis
subkomite kredensial;
dan memantau pelaksanaannya.
2. Memelihara kompetensi dan
Melaksanakan pembinaan etika
perilaku para staf medis yang
profesi, disiplin profesi dan mutu
telah memperoleh izin
profesi.
(maintaining professionalism),
Mengatur kewenangan profesi antar
dilakukan oleh subkomite
kelompok staf medis.
mutu profesi melalui audit
Membantu Direktur rumah sakit
medis dan pengembangan
menyusun medical staff bylaws dan
profesi berkelanjutan
memantau pelaksanaannya.
(continuing professional
Membantu Direktur rumah sakit
development);
menyusun kebijakan dan prosedur 3. Rekomendasi penangguhan
yang terkait dengan mediko-legal.
kewenangan klinis tertentu
Membantu Direktur rumah sakit
hingga pencabutan izin
menyusun kebijakan dan prosedur
melakukan pelayanan medis
yang terkait dengan etiko-legal.
(expelling from the profession),
Melakukan koordinasi dengan
dilakukan melalui subkomite
Direktur Medis dalam melaksanakan etika dan disiplin profesi.
pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staf
Dengan demikian, tugasmedis.
tugas lain diluar tugas-tugas
Meningkatkan program pelayanan,
diatas yang terkait dengan
pendidikan dan pelatihan serta
pelayanan medis bukanlah
penelitian dan pengembangan dalam menjadi tugas komite medik,
bidang medis.
tetapi menjadi tugas
Melakukan monitoring dan evaluasi
kepala/direktur rumah sakit
mutu pelayanan medis antara lain
dalam mengelola rumah
melalui monitoring dan evaluasi
sakit.
kasus bedah, penggunaan obat (drug Tugas lain seperti
usage), farmasi dan terapi, ketepatan, pengendalian infeksi
kelengkapan dan keakuratan rekam
nosokomial, rekam medis,
medis, tissue review, mortalitas dan
dan sebagainya dilaksanakan
morbiditas, medical care review/peer oleh kepala/direktur rumah
review/audit medis melalui
sakit, dan bukan oleh
pembentukan sub komite-sub komite komite medik.
Memberikan laporan kegiatan kepada
Panitia lain dalam rangka
Direktur rumah sakit dan atau
tata kelola klinis yang baik
pemilik rumah sakit.
seperti panitia infeksi
nosokomial, panitia rekam

medis, dan sebagainya perlu


dikoordinasikan secara
fungsional oleh sebuah
komite tertentu yang
bertanggung jawab pada
kepala/direktur rumah sakit.
Komite tertentu
tersebut berperan
meningkatkan mutu rumah
sakit yang tidak langsung
berkaitan dengan profesi
medis, sehingga perlu
dibentuk secara tersendiri
agar dapat melakukan
tugasnya secara lebih
terfokus.
3

Organisasi
komite medik

Keanggotaan
Komite
Medik
Keanggotaan Komite Medik berasal
dari Ketua Kelompok Staf Medis dan
atau yang mewakili.

Keanggotaan komite medik


ditetapkan oleh
kepala/direktur rumah sakit
dengan mempertimbangkan
sikap profesional, reputasi,
Susunan Komite Medis terdiri diri dan perilaku.
dari :
a. Ketua,
Organisasi komite medik
b. Wakil Ketua,
sekurang-kurangnya terdiri
c. Sekretaris
dari:
d. Anggota
a. ketua,
b. sekretaris, dan
Ketua Komite Medis bisa dijabat oleh
c. anggota.
dokter purna waktu atau dokter
paruh waktu yang dipilih secara Ketua komite medik
demokratis
oleh
Ketua-ketua ditetapkan oleh
kelompok staf medis.
kepala/direktur rumah sakit.
Sekretaris dan anggota
Surat
Keputusan
Pengangkatan diusulkan oleh ketua komite
Ketua Komite Medis tergantung posisi medik dan ditetapkan oleh
Komite Medis di dalam struktur kepala/direktur rumah sakit.
organisasi rumah sakit. Komite Medis Dalam hal wakil ketua komite
dibawah Direktur RS maka Surat medik diperlukan maka wakil
Keputusan
pengangkatan
Ketua ketua diusulkan oleh ketua
Komite Medis oleh Direktur RS, komite medik dan ditetapkan
Komite Medis sejajar dengan Direktur oleh kepala/direktur rumah
RS
maka
surat
keputusan sakit.

pengangkatan Ketua Komite Medis


oleh Pemilik RS.
Wakil Ketua Komite Medis bisa
dijabat oleh dokter purna waktu atau
dokter paruh waktu yang dipilih
secara demokratis oleh Ketua-ketua
kelompok staf medis.
Sekretaris Komite medis dipilih oleh
Ketua Komite Medis dan dijabat oleh
seorang dokter purna waktu.

Subkomite

1.
2.
3.
4.

Dalam
melaksanakan
tugasnya
Komite Medis dibantu oleh sub
komite.
Sub
Komite
dibentuk
disesuaikan
dengan
kebutuhan
1.
rumah sakit.
2.
3.
Sub komite tersebut dapat terdiri
dari :
Sub Komite Peningkatan Mutu Profesi
Medis
Sub Komite Kredential
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
Sub Komite lainnya yang dianggap
perlu, antara lain Sub Komite/Komite
farmasi
dan
terapi,
Sub
Komite/Komite rekam medis dan Sub
Komite/Komite pengendalian infeksi
nosokomial rumah sakit, Sub Komite
Transfusi Darah, dan lain-lain. Posisi
sub
komite/komite
tersebut
diserahkan kepada masing-masing
rumah sakit.

Jumlah personalia komite


medis yang efektif berkisar
sekitar lima sampai sembilan
orang termasuk ketua dan
sekretaris. Personalia
tersebut dipilih dari staf
medis yang memiliki reputasi
baik dalam profesinya yang
meliputi kompetensi, sikap,
dan hubungan interpersonal
yang baik.
Mekanisme pengambilan
keputusan dibidang
keprofesian dalam setiap
kegiatan komite medis
dilaksanakan secara sehat
dengan memperhatikan asas
asas kolegialitas.
Dalam melaksanakan
tugasnya komite medik
dibantu oleh:
subkomite kredensial,
subkomite mutu profesi dan
subkomite etika dan di siplin
profesi.
Dalam hal terdapat
keterbatasan jumlah staf
medis, fungsi subkomitesubkomite ini dilaksanakan
oleh komite medik. Ketua
subkomite kredensial,
subkomite mutu profesi, dan
subkomite etika dan disiplin
profesi diusulkan oleh ketua
komite medik dan ditetapkan
oleh kepala/direktur rumah
sakit.

Wakil ketua, sekretaris, dan


ketua-ketua subkomite
Susunan Sub Komite terdiri dari direkomendasikan oleh ketua
Ketua merangkap anggota, Sekretaris komite medik dan ditetapkan

merangkap anggota dan Anggota.


Ketua Sub Komite dapat salah
seorang
Ketua,
Wakil
Ketua,
Sekretaris dan Anggota Komite
Medis. Sub Komite ditetapkan oleh
Direktur rumah sakit atas usul Ketua
Komite Medis setelah mendapat
kesepakatan dalam rapat pleno
Komite Medis.

oleh kepala/direktur rumah


sakit dengan memperhatikan
masukan dari staf medis yang
bekerja di rumah sakit.
Subkomite di rumah sakit
terdiri atas sekurangkurangnya 3 (tiga) orang staf
medis yang memiliki surat
penugasan klinis (clinical
appointment) di rumah sakit
tersebut dan berasal dari
disiplin ilmu yang berbeda.

Definisi
Peraturan
internal staf
medis(medica
l staff
bylaws)

Medical staff
bylaws , Rulesand Regulations adalah
kerangka (framework) untuk
pengaturan diri sendiri (selfgovernance) oleh staf medik yang
dapat diterima secara umum.
Kerangka itu menetapkan tugas,
kewajiban, kewenangan, tanggung
jawab, kelompok staf medis dan
komite medis.

Peraturan internal staf


medis(medical staff
bylaws) adalah aturan yang
mengatur tata kelola klinis
(clinical governance) untuk
menjaga profesionalisme staf
medis di rumah sakit.

Tujuan
Medical staff
bylaws

Medical staff bylaws mempunyai


tujuan sebagai berikut :
Umum : Sebagai pedoman bagi
rumah sakit dalam meningkatkan
mutu pelayanan
medis di rumah sakit.

Tujuan peraturan internal


staf medis (medical staf
bylaws)adalah agar komite
medik dapat
menyelenggarakan tata kelola
klinis yang baik (good clinical
governance) melalui
mekanisme kredensial,
peningkatan mutu profesi,
dan penegakan disiplin
profesi. Selain itu peraturan
internal staf medis (medical
staf bylaws) juga bertujuan
untuk memberikan dasar
hukum bagi mitra bestari
(peer group) dalam
pengambilan
keputusan profesi melalui
komite medik.

Khusus
1. Tercapainya kerjasama yang baik
antara staf medis dengan pemilik
rumah sakit atau yang mewakili dan
antara staff medis dengan Direktur/
Pimpinan rumah sakit.
2. Tercapainya
sinergisme
antara
manajemen dan profesi medis untuk
kepentingan pasien.
3. Terciptanya tanggung jawab staf
medis terhadap mutu pelayanan
medis di rumah sakit.

Hubungan
komite medik
dengan
pengelola
rumah sakit

Di dalam struktur organisasi rumah


sakit pemerintah, Komite Medis
berada dibawah Direktur rumah
sakit, sedangkan di dalam struktur
organisasi rumah sakit swasta,
Komite Medis bisa berada di bawah
Direktur rumah sakit atau di bawah
Pemilik dan sejajar dengan Direktur
rumah sakit. Komite medis
mempunyai otoritas tertinggi di
dalam pengorganisasi staf medis.

Ketua komite medik


bertanggung jawab kepada
kepala/direktur rumah sakit.
Kepala/direktur rumah sakit
berkewajiban untuk
menyediakan segala sumber
daya agar komite medik dapat
berfungsi dengan baik untuk
menyelenggarakan
profesionalisme staf medis.
Komite medik memberikan
laporan tahunan dan laporan
berkala tentang kegiatan
keprofesian yang
dilakukannya kepada
kepala/direktur rumah sakit.

Sumber bacaan:
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf
Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik
diRumah Sakit.

You might also like