Professional Documents
Culture Documents
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia,
tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeter air raksa. Jumlah tekanan darah
yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
: 85/15 mmHg
: 90/60 mmHg
: 96/65 mmHg
: 99/65 mmHg
: 160/60 mmHg
: 185/60 mmHg
: 110/60 mmHg
: 115/60 mmHg
: 118/60 mmHg
: 120/65 mmHg
: 130/75 mmHg
: 130-139/85-89 mmHg
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih tinggi dari titik radialis tidak
teraba
Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset
secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan
arah jarum jam.
Catat mmHg manometer saat pertama kali denyut nadi teraba kembali. Nilai ini
menunjukkan tekanan sistolik secara palpasi.
Catat hasil.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Cara auskultasi
Jelaskan prosedur pada klien.
Cuci tangan.
Atur posisi pasien
Letakkan lengan yang hendak diukur dalam posisi telentang.
Buka lengan baju.
Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat maupun terlalu longgar).
Tentukkan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba.
Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg dari titik radialis tidak teraba.
Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan.
Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar
sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali terdengar kembali denyut.
Catat tinggi air raksa pada manometer
Suara Korotkoff I: menunjukkan besarnya tekanan sistolik secara auskultasi
Suara Korotkoff IV/V: menunjukkan besarnya tekanan diastolik secara auskultasi.
Catat hasilnya pada catatan pasien.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
b. Nadi
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang
berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, atau
berapa kali jantung berdetak per menit. Mengkaji denyut nadi tidak hanya mengukur frekuensi
denyut jantung, tetapi juga mengkaji irama jantung dan kekuatan denyut jantung. Denyut
merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada
beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis
pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan
bantuan stetoskop. Denyut nadi dapat meningkat pada saat berolahraga, menderita suatu
penyakit, cedera, dan emosi.
Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
- Bayi baru lahir
- Umur 1 - 6 bulan
- Umur 6 - 12 bulan
- Umur 1 - 2 tahun
- Umur 2 - 6 tahun
- Umur 6 - 10 tahun
- Umur 10 - 14 tahun
- Umur 14 - 18 tahun
- Usia Lanjut
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.
Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
- Ateri radalis
- Arteri temporalis
- Arteri caratis
: Pada leher
- Arteri femoralis
Bila perlu lengan baju pasien dibuka, jika ketiak pasien basah harus dikeringkan
Termometer dipasang tepat pada tengah ketiak dijepitkan, lengan pasien dilipat di dada
Setelah 10 menit termometer di angkat langsung di baca dengan teliti dan di catat pada
buku catatan suhu
Menetukan tempat pengukura nadi dengan menggunakan tiga jari : jari telunjuk, tengah,
manis
Mencatat hasil
Manset tensimeter di pasang pada lengan atas dan pipa karet berda di sisiluar lengan
Mempopa balon karet pelan- pelan sampai denyut nadi brachialis terdengar
Sekrup balon di buka perlahan- lahan, pandanga mata sejajar air raksa
Mencatat hasil
Manset dibuka dan digulung, air raksa di masukkan dalam reservoir, kunci air raksa di
tutup , tensimeter di tuutp dengan rapi
Hasil
1. Data yang diperoleh valid sesuai sebagai hasil pemeriksaan
Termometer
d. Pernapasan
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida. Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per menit. Tingkat
respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan hanya melibatkan menghitung
jumlah napas selama satu menit dengan menghitung berapa kali dada meningkat. Respirasi dapat
meningkat pada saat demam, berolahraga, emosi. Ketika memeriksa pernapasan, adalah penting
untuk juga diperhatikan apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.
Jumlah pernapasan seseorang adalah:
- Bayi : 30 - 40 kali per menit
- Anak : 20 - 50 kali per menit
- Dewasa : 16 - 24 kali per menit
Pelaksanaan
Alat dan bahan
Arloji (jam) atau stop-watch
Buku catatan
Pena
Cara kerja
Jelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Atur posisi pasien (manusia coba).
Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
Catat hasil.
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.