Professional Documents
Culture Documents
112010-243
Minda Wahyuningtias 112009-145
Pendahuluan
Anestesi berasal dari bahasa Yunani
- An : Tidak, tanpa
- Aesthetos : Kemampuan untuk merasa
Secara
SEJARAH
1892 dikembangkan pembuatan anestesi
POTENSI
MULA KERJA
LAMA KERJA
TOKSISITAS
(infiltrasi,menit)
ESTER
Prokain
1 (rendah)
Cepat (fast)
Kloropokain
3-4 (tinggi)
Sangat
Tetrakain
45-60
Cepat 30-45
Rendah
Sangat rendah
(very rapid)
8-16 (tinggi)
Lambat (slow)
60-180
Sedang
Lidokain
1-2 (sedang)
Cepat (rapid)
60-120
Sedang
Etidokain
4-8 (tinggi)
Lambat (slow)
240-480
Sedang
1-8 (rendah)
Lambat
60-120
Sedang
1-5 (sedang)
Sedang
90-180
Tinggi
AMIDA
Prilokain
Mepivakain
Bupivakain
(moderate)
4-8 (tinggi)
Lambat
240-480
Rendah
4 (tinggi)
Lambat
240-480
rendah
Levobupivakain 4 (tinggi)
Lambat
240-480
Ropivakain
BLOK
AR
SARAF
IV
EPIDURAL
SPINAL
INTRATEKAL
ESTER
Prokain
Kloropokain
Tetrakain
Lidokain
Etidokain
Prilokain
Mepivakain
Bupivakain
Ropivakain
Levobupivakai
AMIDA
Farmakologi
berdasarkan potensi dan lama kerjanya
menjadi :
Group I meliputi prokain dan kloroprokain
yang memiliki potensi lemah dengan lama
kerja singkat.
Group II meliputi lidokain, mepivakain dan
prilokain yang memiliki potensi dan lama
kerja sedang.
Group III meliputi tetrakain, bupivakain dan
etidokain yang memiliki potensi kuat
dengan lama kerja panjang.
Farmakokinetik
a). Distribusi
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Perfusi jaringan
2. Koefisien partisi jaringan atau darah
3. Massa jaringan
b). Metabolisme dan Ekskresi
1. Golongan ester enzim pseudokolinesterase (kolinesterase plasma).
diekskresi melalui urin.
2. Golongan Amida enzim mikrosomal di
hati. dieksresi lewat urin dan sebagian kecil
dieksresi dalam bentuk utuh.
EFEK SAMPING
akibat dari efek depresi terhadap SSP
dan efek kardiodrepesifnya (menekan
fungsi
jantung)
dengan
gejala
penghambatan
pernapasan
dan
sirkulasi
darah.
dapat
pula
menyebabkan hipersensitasi, yang
sering
kali
berupa
exantema,
urtikaria, dan bronkhospasme alergi
sampai shok anafilaktis yang dapat
mematikan.
2. Komplikasi sistemik
biasanya terjadi akibat keteledoran
saat menyuntikan obat anestesi lokal
sehingga masuk kedalam sirkulasi
sistemik atau intratekhal.
Secara garis besar hal ini dapat
terjadi oleh karena 4 hal, yaitu :
- Hipersensitif
- Overdosis
- Intravasasi
- Hiperabsorbsi
Gejala
awalnya
berupa
perasaan kepala terasa ringan,
dizziness,
kemudian
diikuti
dengan gangguan visus dan
pendengaran
berupa
penglihatan kabur dan telinga
berdenging.
2.
Efek kardiovaskuler.
Anestesi lokal dapat beraksi langsung pada
serabut purkinje otot ventrikel jantung
sehingga dapat menimbulkan bradikardi.
3.Reaksi alergi.
Dapat hanya berupa kemerahan pada kulit,
urtikaria hingga syok anafilaktik yang fatal.
4. Lain-lain.
Komplikasi lain yang kadang dapat terjadi
adalah menggigil.
TRANSFER PLASENTA
Ikatan
TEKNIK PEMBERIAN
ANESTESI LOKAL
Anestesi Permukaan (Topikal)
Anestesi permukaan yang efektif dapat dicapai
dengan jalan mendinginkan kulit sampai 40C.
Indikasi pemasangan nasotrakel tube pada
pediatri, bronkoskopik diagnostik /
operatif, prosedur sistoskopik,
pengangkatan korpus alineum pada
mata dan membuka hidung yang tersumbat.
Anestesi Infiltrat
bertujuan untuk menimbulkan anestesi
ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar
jaringan yang akan di anestesi sehingga
menyebabkan hilangnya rasa di kulit dan
jaringan yang terletak lebih dalam.
Indikasi Gigi dengan karies luas, Infeksi di
periapikal atau interradikular , gigi sulung
yang mengalami impacted, gigi yang
mengalami ulkus dekubitus, perawatan
ortodonsi, Sopernumerary tooth, dan Gigi
penyebab abses dentoalveolar
ANESTESI
BLOK
a). Anestesi Spinal
bentuk anestesi
epidural
yang disuntikkan melalui
tempat yang berbeda yaitu
kedalam kanalis sacralis
melalui hiatus sacralis.
TERIMA KASIH