Professional Documents
Culture Documents
Determinan 3
Determinan 3
Contoh III.33
Tinjaulah matriks A berikut,
6
3
8
4
At
det A
( 6)
(1)
(5)
det A
( 6)
( 3)
(i)
( 8)
(ii)
A 2
DND
B 3
104
2
1
3 3
4
0
A B 2
det A
1
5
3 5
7
7
0
1
6
(1)
( 2)
11
(1)
( 2 )
( 0)
(i)
(5)
(ii)
det A + det B = 1 20 = 21
det( A B )
11
(iii)
( 1)
11
(2)
(6)
11
(iv)
kA 5 -2
-4
10
det(5 A) 10
20
15
15
25
(5)
1
5
-3 10
15
0
20
15
25
15
10
20
25
(10)
10
15
15
(5)
10
20
15
25
(v)
(vi)
Dari (v) dan (vi) diperoleh bahwa det (5A) = 53 det A = 125 det A.
Teorema III.6
Jika A dan B adalah matriks bujursangkar yang ukurannya sama, maka
det (AB) = det A det B.
Contoh III.35
Tinjau matriks-matriks berikut,
DND
B 2
105
AB
13
det A
22
55
15
26
= (1)
(3)
+ (0)
det B 2
= (3)
(1)
(i)
2
(4)
(ii)
(1)
55
13
26
+ (22)
13
15
(3)( 234 825) (1)(26 715) (22)(15 117) 390
(iii)
(iv)
I 0
DND
det I
(1)(1)(1) 1
106
det I
(1)(1)(1)(1) 1
Teorema III.7
Sebuah matriks bujursangkar A dapat dibalik (mempunyai invers) jika det A 0
Bukti :
Jika A dapat dibalik maka AA1 = I . Jika kita ambil determinannya, maka
det (AA1 ) = det I = 1
(i)
(ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh, (det A)(det A1 ) = 1, dengan demikian det A 0.
Akibat dari teorema III.7, jika A dapat dibalik, maka det A1
1
det A
Bukti :
Dari bukti teorema III.7 diperoleh (det A)(det A1 ) = 1. Karena det A 0, maka
det A1
1
det A
Contoh III.37
Tinjaulah matriksmatris berikut,
B 4
det A = 0 karena kolom pertama dan ketiga matriks A sebanding (kolom pertama dua kali
kolom ketiga), jadi menurut teorema III.7, matriks A tidak dapat dibalik (tidak
mempunyai invers).
det B
( 6)
( 4)
(3)
Karena det B = 1 0, maka menurut teorema III.7, matriks B dapat dibalik (mempunyai
inver).
Berdasarkan
hubungan
det B 1
1
,
det B
maka
det B 1
1
1
1.
det B 1
Untuk
mengetahui apakah harga determinan B1 ini benar, akan kita hitung B1 dengan cara
OBE, kemudian kita tentukan det B1 dengan cara ekspansi kofaktor.
DND
107
12
O13
O12(-1)
O21(4)
O31(6)
O32(-2)
12
O13(2)
O23(-4)
O12(-1)
O1(-1)
O2(-1)
O3(-1)
Jadi didapatkan
2
12
B 1
det B
12
( 2 )
12
( 2 )
12
( 7)
1
1.
det B
Contoh III.38
Hitunglah determinan invers matriks-matris berikut tanpa harus menghitung inversnya
dahulu.
2
A 1
4
2
4
Jawab :
Untuk menjawab soal ini akan kita gunakan hubungan det A1
1
, karena itu akan
det A
kita cari dulu determinan matriks A dan B dengan menggunakan reduksi baris.
det A
R12
R21(-1)
=
R31(-3)
DND
R32(1)
108
det B
= (1)(2)(1) = 2
R21(-4)
R32(-1)
R24
R42(1)
43
16
R43(43)
(9)
R3(1/9)
(9)
16
R42(5)
(9)
= (9)(1)(1)(1)(16) = 144
det A 2
1
1
.
det B 144
det A 1
det B 1
Dalam bagian C bab ini telah dibicarakan bahwa kofaktor-kofaktor sebuah matriks
dapat dibuat matriks lain yang disebut dengan matriks kofaktor dan transpos matriks
kofaktor ini disebut matriks adjoin. Jadi apabila matriksnya adalah A maka adjointnya
dinyatakan oleh adj A. Dari matriks adjoin ini dapat ditentukan matriks inversnya seperti
yang dinyatakan dalam teorema berikut.
Teorema III.8
Jika A adalah sebuah matriks yang dapat dibalik, maka A 1
1
adj A
det A
Bukti :
a11
a
21
.
.
Tinjau matriks A yang dapat dibalik, A
a
i1
.
.
a
n1
DND
a12
a22
.
.
ai 2
.
.
an 2
.
.
.
.
. a1n
. a 2n
.
.
. ain
.
.
. ann
109
C11
C12
.
Adjoin dari matriks A ini adalah, adj A
.
.
C1n
C21
C22
.
.
.
C2 n
. . . C j1
. . . C j2
.
.
.
. . . C jn
. . . C n1
. . . Cn 2
.
.
.
. . . Cnn
a12
a 21
.
a22
.
A ( adj A) .
ai1
.
.
a
n1
.
ai 2
.
a1n
a2 n
.
.
ain
.
.
a nn
.
an 2
C11
C21
. . .
C j1
. . .
Cn1
C12
.
C22
.
. . .
Cj2
.
. . .
Cn 2
.
.
C1n
.
C jn
.
Cnn
C2 n
. . .
. . .
Komponen baris pertama kolom pertama dari hasil kali ini adalah,
a11C11 a12C12 . . . a1n C1n
Komponen baris pertama kolom kedua dari hasil kali ini adalah,
a11C21 a12 C22 . . . a1n C2 n
dan seterusnya. Secara umum komponen matriks hasil kali ini, yaitu komponen baris ke i
kolom ke j adalah,
ai1C j1 ai 2 C j 2 . . . ain C jn
()
Jika i = j, maka () merupakan ekspansi kofaktor dari det A sepanjang baris ke i dari
matriks A. Sebaliknya jika i j maka koefisien-koefisien a dan kofaktor-kofaktornya berasal
dari baris-baris matriks A yang berbeda, sehingga nilai dari () sama dengan nol. Karena itu
hasil kali matriks A dengan adj A adalah,
det A
A (adj A)
0
.
det A
.
.
0
.
0
0
.
.
det A
0 1 . . . 0
()
det A . .
. det A( I )
. .
.
0 0 . . . 1
Karena matriks A dapat dibalik, maka det A 0. Jadi persamaan () dapat dituliskan
sebagai,
1
A (adj A) I
det A
DND
110
atau
1
A
adj A I
det A
A 1 A
adj A A1I
det A
1
det A adj A A
atau
1
adj A
det A
A1
Untuk memperjelas pembuktiaan di atas, kita ambil matriks 3 x 3 seperti dalam contoh
berikut,
Contoh III.39
Tinjau matriks 3 x 3 berikut,
C21 =
C31 =
= 8
C12 =
= 5
= 6
C22 =
C32 =
= 7
C13 =
= 5
C23 =
= 1
C33 =
= 12
= 6
= 8
12
adj A 7
12
111
A (adj A)
12
(1)(8) ( 2 )( 7 ) (1)(12 )
( 2 )(8) ( 4 )( 7 ) (1)(12 )
( 3)(8) ( 0)( 7 ) ( 2 )(12 )
34
(1)( 4 ) ( 2 )( 5) (1)( 6)
( 2 )( 4 ) ( 4 )(5) (1)( 6)
( 2 )( 6) ( 4 )(1) (1)(8)
0 34 0
0
34
( 3)( 4 ) ( 0)( 5) ( 2 )( 6)
0
34
0 det A ( I )
Dari hasil perkalian ini diperoleh bahwa A (adj A) = det A (I). Jika ruas kanan dan kiri
dikalikan dengan A1 maka diperoleh hasil seperti bukti di atas yaitu,
1
adj A
det A
A 1
Contoh III.40
Tentukanlah invers matriks A dalam contoh III.39 dengan menggunakan teorema III.8.
Jawab :
Matriks pada contoh III.39 adalah,
adj A 7
12
det A = 34 , dan
1
adj A
det A
diperoleh,
1
7
34
12
4
5
6
34
7
34
5
34
1
34
12
34
6
34
34
34
34
Untuk mengetahui kebenaran harga A1 ini, ujilah sendiri dengan menunjukkan bahwa
AA1 = I seperti yang telah diterangkan dalam bab II.
Contoh III.41
Diketahui matrik A sebagai berikut,
DND
112
C21
C31
12
C12
C22
12
C32
C13
C23
C32
12
12
12
12
adj A 8
A 1
1
1
adj A
8
det A
( 12)
6
6
2
3
12
12
2
12
6
12
12
12
12
3
12
12
2
1
3
1
12
4
12
6
1
4
1
1
3
0
113
Selain dapat digunakan untuk menentukan invers suatu matriks, determinan juga
dapat digunakan untuk memecahkan sistem persamaan linier dengan n bilangan tidak
diketahui dan n persamaan linier. Rumus untuk memecahkan sistem persamaan linier dengan
menggunakan determinan ini dinamakan aturan Cramer seperti yang dinyatakan dalam
teorema berikut.
a12
a1n
x1
b1
a21
.
a22
.
. a2 n
.
x2
.
b2
.
a n1
a n2
.
xn
ann
.
bn
Karena det A 0, maka menurut teorema III.7, matriks A mempunyai invers. Dari teorema
II.10 diperoleh bahwa sistem persamaan AX = B mempunyai pemecahan unik yaitu
X A1 B
()
1
adj A
det A
()
C21
Cn1
C1n
.
C2 n
.
.
.
Cn2
.
adj A
.
.
C1n
maka
DND
.
C2 n
.
.
.
Cnn
114
C11
C21
C12
.
C22
.
1
1
X A1 B
adj A B
det A
det A
.
C1n
C11b1 C21b2 .
C12b1 C22b2 .
.
1
det A
.
C1nb1 C2 nb2 .
x1
x2
.
Jadi
.
.
xn
.
.
C2 n
Cn1
. Cn2
.
.
.
. Cnn
.
b1
b2
.
.
bn
C11b1 C21b2 . .
. Cn1bn
det A
C b C b . .
12 1
22 2
. Cn2bn
det A
C b C b . .
. Cnnbn
2n 2
1n 1
det A
det A
b1C12 b2 C22 . . . bn Cn 2
det A
.
b C b C . . . b C
n nn
1 1n 2 2 n
det A
. Cn1bn
. Cn2bn
. Cnnbn
()
Misalkan
b1
a12
b2
.
a22
.
. a2 n
.
.
bn
A1
a nn
a11
b1
a12
.
b2
.
. a2 n
.
.
a
n1
.
bn
a n2
A2
DND
a1n
a1n
.
.
. ann
115
a11
a12
a21
.
a22
.
. b2
.
An
b1
, maka det A b C b C .
n
1 1n
2 2n
.
. bn
a n1
. . + bn Cnn
(ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-n)
a n2
Selanjutnya masukan detA1, det A2, . . . , det An ke dalam persamaan (), akan
diperoleh,
det A1
det A
det A
2
det
A
x1
x2
.
.
xn
atau x1
det A1
det A2
, x2
,
det A
det A
, xn
det An
det A
.
det A
n
det A
Contoh III.42
Carilah pemecahan sistem persamaan linier di bawah ini dengan menggunakan aturan
Komponen-komponen matriks B
Cramer.
2 x1
x2 2 x3 2
x1 10 x2 3x3
5
x1
x2
x 3 3
Jawab :
Dalam bentuk perkalian matriks, sistem persamaan linier ini dapat dituliskan sebagai AX = B
di mana,
10
x1
X x2
x3
A1
10
A2
DND
116
A3
10
Tentukan determinan matriks-matriks A, A1, A2, dan A3 (akan ditentukan dengan cara
ekspansi kofaktor sepanjang baris pertama)
2
10
det A
10
( 1)
10
10
10
( 1)
10
= 2(5 9) 2(1 3) 2( 3 5) 8 4 4 0
det A3
10
10
( 1)
10
det A1 92
2
det A 46
x2
det A2
0
0
det A 46
x3
det A3 46
1
det A
46
Contoh III.43
Pecahkanlah sistem persamaan linier berikut dengan menggunakan aturan Cramer.
x1 2 x2
2 x2
x1
x3
x4 4
x4 2
x2
x3 x4 1
Komponen-komponen matriks B
x2 2 x3 x4 1
Jawab :
Sistem persamaan linier di atas dapat dituliskan dalam bentuk perkalian matriks AX = B di
mana,
DND
117
x1
x2
2
1
x3
x4
A1
A3
A2
A4
Selanjutnya, hitunglah determinan-determinan matriks A, A1, A2, A3, dan A4 maka akan
diperoleh, (hitung sendiri determinan-determinan ini dengan memakai cara apa saja yang
saudara anggap paling mudah)
1
det A
det A1
det A3
192
384
det A2
det A4
192
Berdasarkan aturan Cramer, maka pemecahan sistem persamaan linier di atas adalah,
x1
det A1 384
2,
det A 192
x2
det A2 192
1
det A 192
x3
det A3
0
0,
det A 192
x4
det A3
0
0
det A 192
I. LATIHAN III.4
1. Buktikanlah bahwa det A = det At untuk matriks-matriks berikut,
DND
118
A 15
10
(i)
3
4
(ii)
2. Hitunglah det(3A) dan det (5A) untuk matriks-matriks pada soal nomor 1.
3. Buktikanlah bahwa det (AB) = (det A)(det B) untuk matriks-matriks berikut,
2
A 3
B 7
1
0
5. Tentukanlah apakah matriks-matriks berikut mempunyai invers atau tidak, tanpa harus
menghitung inversnya terlebih dahulu. Jika mempunyai invers hitunglah determinan
inversnya.
(a)
1
4
(d)
A d
(b)
(e)
(c)
2
2
(f)
Carilah,
1
(c) det[(2A) ],
(d)
det b
14
25
(ii)
15
10
22
(iii)
sin
sin
cos
cos
119
a) Determinannya,
b) Adjoinnya
c) Matriks inversnya dengan menggunakan hasil dari a dan b.
0
(i)
(ii)
15
15
(iii)
(ii)
(iii)
x 3y 2z
72 x 5 y 3z 13 x
y
z
3x
3z 3
x 2y
z 22 x 2 y 3z
2x
y 2 z 1 x
z 0 x
3
1
y 2 z 2
10. Pecahkanlah sistem-sistem persamaan linier di bawah ini dengan menggunakan aturan
Cramer dan eliminasi Gauss-Jordan. Metoda manakah yang paling singkat
perhitungannya ?.
x
2x
(i)
2 y 3z 8 x
y 4 z 7 3x
y
(ii)
(iii)
y 2z 0 4 x 5y
2
y
z 3
11x
y 2z 3
1 2 x 5y
3z 4
x 5y 2z
11. Pecahkanlah sistem-sistem persamaan linier di bawah ini dengan menggunakan aturan
Cramer.
(i)
3x
x
x
2 x
y 7z
y 4z
2z
y 4z
9w 4
4w 7
3w 0
6w 6
(ii)
4x
3x
7x
x
y
z
7y
z
3 y 5z
y
z
w
8w
2w
1
3
12. Pecahkanlah sistem-sistem persamaan linier di bawah ini dengan menggunakan aturan
Cramer dan eliminasi Gauss-Jordan. Metoda manakah yang paling singkat
perhitungannya ?.
(i)
x1 2 x2 x3
3 x1
x3
x1 2 x2
2 x1 4 x2 x3
DND
(ii)
2 x4 22 x1
x2
x3 4 x4 32
5 x4
37 x1 2 x2 9 x3
x4
14
3 x4
13x1
6 x4 5 x1
x2
x3
x4
x2 4 x3 2 x4
11
4