You are on page 1of 2

Terdapat beberapa golongan anti depresan.

Mulai dari anti depresan generasi pertama,


yakini golongan MAO inhibitor dan Trisiklik, anti depresan generasi kedua yakini golongan
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), dan anti depresan generasi ketiga yakini
golongan Serotonin Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI).
1. Anti depresan Trisiklik
- Merupakan anti depresan yang terbanyak digunakan.
- Terdapat beberapa jenis anti depresan trisiklik dengan potensi dan selektivitas
yang berbeda beda.
- Bekerja dengan menghambat reuptake (ambilan kembali) neurotransmiter
serotonin di otak meningkatkan jumlah serotonin, meningkatkan alam
perasaan (mood) pada pasien depresi, setelah pemberian 2-3 minggu
- Anti ansietas diperlukan untuk mengatasi gejala akut ,biasanya golongan
benzodiazepin.
- Efek Samping : Memberikan efek anti muskarinik sehingga dapat terjadi
konstipasi, sekresi air liur berkurang sehingga mulut kering, penglihatan
kabur, retensi urin, glaukoma. Dapat pula menyebabkan efek samping
kardiovaskular berupa hipotensi ortostatik, aritmia, dan takikardi.
- Jenis obat, sediaan, dosis :
- Amitripilin : Tablet 10 mg, 25 mg, larutan injeksi 100 mg/100 cc. Waktu
paruh 8 jam (3x sehari), dosis permulaan 75 mg per hari, dapat ditingkatkan
untuk mencapai efek terapeutik hingga 150-300 mg per hari.
- Imipramin : Tablet 10 mg, 25 mg. Injeksi 25 mg/2 cc. Bisa diberikan dengan
dosis awal 75 mg per hari, dapat ditingkatkan sampai 200-250 mg per hari.
- Dismetil Imipramin : Tablet 25 mg, biasa diberikan 3x 25 mg sehari, dosis
maksimal 200 mg per hari.
2. Anti depresan SSRI
- Tidak ada bukti bahwa SSRI lebih efektif dibandint golongan Trisiklik,
keunggulan nya adalah minimnya efek samping yang ditimbulkan, karena
tidak bersifat kolinergik, adrenergik, maupun histaminergik.
- Mekanisme kerja dengan menginhbisi reuptake serotonin secara selektif
- Masa kerja lebih panjang
- Efek samping : mual, turunya libido, disfungsi seksual
- Interaksi jika dikombinasi dengan golongan anti depresi MAO
peningkatan serotonin berlebihan Manik, kekakuan otot, kolaps
kardiovaskuler
- Obat ini juga digunakan pada terapi obsesif-konfulsif, bulimia nervosa
- Jenis obat, sediaan, dosis :
- Fluoksetin Paling luas penggunaan nya. Sediaan, 10 mg, 20 mg. Dosis
awal dewasa 20 mg per hari, 1x sehari, dapat dinaikan hingga 30-60 mg
perhari.
- Sertralin serupa fluoksetin, namun lebih terhadap SERT (transpoter
serotonin), sediaan 50 mg
- Fluoksamin Efek sedasi, dan anti muskularik lebih minim lagi.
Meningkatkan metabolik oksidatif benzodiazepin, klozapin, teofili, warfarin.

Paroksetin Meningkatkan kadar klozapin, teofilin, warfarin, seperti


fluoksamin.
R-S-Sitalopram dan S-Silatopram Selektifitas terhadap SERT paling
tinggi.

You might also like