You are on page 1of 9

LAPORAN KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

Nama kegiatan

: Puskesmas Keliling (Pusling )

Tempat

: Puskesmas Sepatan Timur

Tanggal

: 14 Desember 2015

Deskripsi Kegiatan :
Pada hari Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB, kelompok kami telah
berkumpul di Puskesmas Sepatan Timur. Kami memulai kegiatan Hari itu,
kelompok kami bertugas di kegiatan eksternal, yang mana pada hari itu kegiatan
eksternal yang sedang diadakan adalah Pusling (Puskesmas Keliling). Pusling
yang diadakan pada hari itu adalah di desa Jati Mulya. Sebelum berangkat,
terlebih dahulu kami bersama petugas Puskesmas menyiapkan alat-alat dan obatobatan yang akan dibawa, kemudian memasukkannya ke dalam sebuah kotak
besar. Sekitar pukul 08.15, kelompok kami tiba di desa Jati Mulya didampingi
oleh 1 orang staf puskesmas.
Pada hari itu, kegiatan Pusling dilaksanakan di kantor desa dan disana
kami disambut oleh kader desa.. Setelah memepersiapkan peralatan dan obatobatan, kegiatan Pusling baru di mulai sekitar pukul 09.30. Setelah mendaftar dan
dicatat identitasnya oleh ibu kader di buku pendataan, pasien-pasien tersebut satupersatu diperiksa secara bergantian. Kami membagi tugas secara bergantian untuk
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien. Untuk pasien yang
memiliki kartu Jamkesmas maupun BPJS, tidak dikenai biaya apapun, namun
untuk pasien yang tidak terdaftar dalam jaminan kesehatan apapun, dikenakan
biaya total sebesar Rp. 4.000,-.
Di kantor desa kami disediakan 2 meja panjang dan beberapa kursi untuk
kami dan untuk pasien. Setelah kami bergantian melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik menentukan diagnosis hingga memberikan obat kemudian kami
catat di berkas rekam medis, melainkan di sebuah buku laporan. Setelah itu kami

secara bergantian memberikan edukasi serta menjelaskan aturan pakai obatobatanya.


Para pasien mendapat informasi langsung dari kader desa setelah. Hari itu,
tercatat sekitar 30 pasien yang mendatangi kegiatan Pusling tersebut. Kebanyakan
pasien datang dengan keluhan nyeri kepala, batuk dan pilek, gastritis serta
hipertensi. Kegiatan Pusling ini kemudian diakhiri pada sekitar pukul 11.30. Kami
kemudian kami kembali ke Puskesmas Sepatan Timur.

REFLEKSI KEGIATAN
KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS

Nama kegiatan

: Pusling

Tempat

: Puskesmas Sepatan Timur

Tanggal

: Sepatan Timur

Refleksikan perbedaan antara teori dengan praktek yang dilakukan :


Kegiatan Pusling ini merupakan salah satu pengalaman baru bagi saya dan
teman teman karena selama ini kami selalu menjalani kegiatan di dalam gedung
dan pada minggu keempat baru kami mendapatkan kesempatan untuk
melaksanakan kegiatan eksternal. Awalnya saya berpikir bahwa kegiatan pusling
diadakan menggunakan mobil operasional yang tersedia di Puskesmas. Ternyata,
selama ini kegiatan Pusling menggunakan sepeda motor milik staf puskesmas.
Mungkin dengan beberapa pertimbangan khusus diantaranya adalah msih banyak
terdapat jalanan yang rusak di kawasan wilayah puskesmas Sepatan Timur.
Tindakan yang telah saya lakukan yang menurut saya benar antara lain
adalah saya mencoba memperoleh data anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan
posisi pasien duduk setelah itu memberi edukasi kepada setiap pasien mengenai
penyakitnya.
Tindakan yang telah saya lakukan yang menurut saya masih kurang tepat
antara lain adalah saya tidak memperhatikan persediaan obat yang sering
digunakan pada pasien tidak disiapkan dalam jumlah banyak sehingga kekurangan
obat dapat dihindari. Seperti pada seorang pasien lansia dengan tekanan darah
170/100 mmHg tidak diberikan pengobatan untuk menurunkan tekanan darahnya
karena obat anti hipertensi habis. Saya hanya memberikan edukasi untuk diet
rendah garam.

Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan Keliling yang


dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas.
Puskesmas Keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.
Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil


atau daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan Puskesmas atau
Puskesmas Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu, atau

disesuaikan dengan kondisi geografis tiap Puskesmas.


Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).
Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderitra dalam rangka

rujukan bagi kasus darurat.


Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.

Pemanfaatan Mobil Unit Puskesmas Keliling tampaknya belum optimal benar.


Ini terlihat dari frekuensi operasional dan alokasi waktu kegiatannya, yaitu yang
digunakan untuk kegiatan Puskesmas Keliling masih rendah. Upaya untuk
melakukan perbaikan dalam pengelolaannya mutlak harus segera dilakukan,
khususnya langkah untuk mengurangi kegiatan nonpuskesmas keliling. Lingkup
kegiatan di sini adalah lingkup keterlibatan petugas Puskesmas secara tim dalam
kegiatan Puskesmas Keliling. Analisis digunakan dengan cara skor, yang
mencerminkan prioritas kegiatan yang dilaksanakannya. Lingkup kegiatan di sini
hanya dituliskan urutan prioritas kegiatan pokok Puskesmas yang dilaksanakan,
yang dilakukan petugas Puskesmas Keliling. Jika klta lihat secara keseluruhan,
tampak bahwa kegiatan pokok pengobatan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
merupakan prioritas utama dalam upaya Pukesmas Keliling. Di samping itu juga
kegiatan pokok perbaikan gizi merupakan prioritas berikutnya. Demikian pula
kegiatan pokok KIA, administrasi dan Keluarga Berencana.

Beberapa perbedaan antara teori dengan fakta yang ditemukan adalah


kegiatan Pusling yang berjalan adalah berupa penggunaan mobil operasional
yang belum optimal. Untuk kegiatan yang lain seperti penyuluhan kesehatan serta
pelayanan promotif dan preventif masih belum terlaksana. Pusling belum
terpenuhi seperti, peralatan

pelayanan

kesehatan

sphygmomanometer dan

stetoskop, obat-obat yang dibawa sangat terbatas.


Mengapa itu Terjadi:
Menurut pendapat saya, timbulnya perbedaan antara teori dan fakta yang
ditemukan dilapangan terjadi karena adanya sarana dan prasarana yang kurang
memadai.
Hal Penting yang dapat Saya Pelajari dari Kasus Ini:
Dari kegiatan Pusling ini saya belajar, bahwa persepsi pasien ketika sakit
apapun harus pulang dengan membawa obat walaupun sebenarnya pasien tersebut
tidak memelukan obat dan pasien selalu ingin diberikan vitamin harus diberikan
edukasi yang tepat mengenai penyakitnya. Serta hampir 75 % masyarakat yang
berobat adalah dengan tingkat pendidikan terakhir adalah SD artinya pemahaman
pasien terhadap penyakit masih kurang. Oleh karena itu diperlukan metode yang
tepat untuk menyampaikan informasi ke pasien.
Apa yang Perlu dipelajari Lebih lanjut:
Saya merasa harus banyak belajar lagi tentang pedoman pelaksanaan
kegiatan Puskesmas keliling yang benar, idealnya kegiatan apa saja yang
seharusnya dilakukan pada saat puskesmas keliling, sarana dan prasarana
termasuk obat-obatan.
Nilai Agama dan Profesionalisme yang Terkait:
Melalui kegiatan ini, saya menjadi lebih mengerti mengenai peran dokter
sebagai decision maker, dimana kita mampu mengambil keputusan dari semua
cara yang mungkin dilakukan demi kesembuhan pasien tidak hanya selalu berupa
masalah efikasi dan biaya. Juga dapat menentukan sumber daya terbatas agar

dapat dibagi dengan adil untuk kepentingan masyarakat. Kita juga harus mulai
merubah persepsi masyarakat untuk tetap mengunjungi layanan kesehatan
masyarakat jika sakit bukan ke paraji. Sesuai dengan hadis nabi Muhammad
SAW.Bahwa seseorang di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terkena
luka. Kemudian luka tersebut mengeluarkan darah. Orang tersebut memanggil 2
orang dari Bani Anmar, kemudian keduanya memeriksa orang tersebut. Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam berkata kepada keduanya: Siapakah yang paling
mengerti

ilmu

kedokteran

di

antara

kalian

berdua?

Keduanya

bertanya:Memangnya di dalam ilmu kedokteran terdapat kebaikan, wahai


Rasulullah? Beliau

menjawab: Dzat

yang

menurunkan

penyakit

telah

menurunkan obatnya. (HR. Malik dalam al-Muwaththa: 1689 (2/943) dan Ibnu
Abi Syaibah dalam Mushannafnya: 23886 (7/361).

Daftar Pustaka:
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Feedback dari Pembimbing Puskesmas :

Feedback dari Pembimbing Kampus :

Nama Mahasiswa

................................................

TTD .........................

Nama Pembimbing

................................................

TTD .........................

................................................

TTD .........................

LAMPIRAN
Hasil Dokumentasi:
Foto saat melakukan penctatan dan saat melakukan pemeriksaan

Foto obat di Pusling

You might also like