You are on page 1of 6
Penanggulangan fasciolopsiasis Melalui Pemberian Obat 2 (dua) Kali Setahun di Kabupaten Hulu Sungai Utara Aida, Amati Sa estima Indy Akad Watyuat ausmeax Sangor batts pertama kal caporkan pad tahun 192 Desa Sei Papuyn, Kecamatan Babi, Kabupaten Hs seroay tt Sugar Iecton Rate banyak 27% dinana Ineton te longa Toast wa ibe ae Geugen are stage! manfosis! Kinky Sohingga sempel paneiion Yary cher ieee ees ee Gat Stell oaserata oncom Fascias Bue Once Katmpang Duar Kec Deeachea ey ee atattas fy meripatan peneltiandasar yang boat dose obsonscional yang mani es oe {nstons! Fascbopsiasis dn pengobtany slam 2) kal ala seat ye onse as ee ae ecinka kpumerksaan tis menuntsen ahve pedo sax! muain hgah arom senda ee {iit besa 820%) dina dapatton 7 orang pot Fascbiopsases Cur 16 careal Poe eee fenicuna loci parcetaFascotpsoatrsbutberupa Pratl dengan ose 30 Meee anna ‘Peariattn tn ace musin hemsray menunjkkan adany peraaranfecsolgan fan (OST) ee fasmblbesils rang condoring menuun, ya donukon pace 2 orang anak dot G0 care Tea ‘eborape jnistlur cing. pda fecacingan fin yang betas? atenutan peda pemartecsy toe sake Faseoonss bas Jali Aare Lbcoies, Anoostona duodenal, don Eiecbus omen, Hepes ‘yang aohukn sda kecacngan ln trsbut adalah boipa AtbendazoeSengan cose 70 ea ‘ata Kel: Fascoonsis bus Fascbsopsai,Prozkuanta, Hut Surg Ltara PENDAHULUAN Fasciolopsis buski merupakan salah satu para sit temateda terbesar yang dapat mengitfeksi ‘manusia dikarenakan memakan tumbuhan or yang mentah etau yang tidak dimasak dengan boik. Fescioloysiasis i Kalimantan Selatan adalah endemk Penyakit Fasciolopsiasis yang disebabkan oleh FFasciolopsis buski pertama kal dlaporkan pada tahun 1982 ai Desa Sei Papuyu, Kecamaian Babi, Propinsi Kalimantan Selatan dengan infection rele sebanyak 27% dimana infection ‘ot tetinggt76,1% pada anak sekolah dengan dare sebagai raniestasikinikrya * Dar aspek epidemictogs,siklus Fasciolopsiasts Delum dapat ciketahul dengan pasti hospes res: ‘enoir, hespes perantara dan jenis tanaman air ‘sebagai tempat tejadinya enkistasi Fasciolapsis ‘uski, Namun terdasarkan survey yang dllakuc kan pada anak SD ada 2 (dua) jenis tanaman air yang sering dkonsumsl sehingga patul < curigal sebagat tempat enkistasl metaverkaria yatt teratal (urbi dan bij bunga) dan keled sir (ub Indonesia merupakan daerah endemis Fas- Giolopsiasis yang ctemukan pada desa-desa Kabupaten HSU Kalimantan Selatan dan sam- Pal saat ini diketahui hanya pada wilayah in! Ssja_peryakt cacing tersebut. dtemukan, Meskipun pada tahunt920 pernah dilaporkan ‘adanya kasus Fasciolopsis bushi namun Wak beaitujelas kesus toreebut berasal dari dacrah Ditnjau deri aspek epidemiotogls belum clketa- huinya denagn pasti hospes reservoir dan hospes perantara pada Fasciolopsasis menu akan salah satu masalah dalam upaye pen Gendalan penyakit Fascioiopsis “busk in Sehingga sangat penting dllakukar peneltian yang lebin “ mendalam — mengena Frasciolopsiass, Fasciolopsis bushi adalah cacing yang hidup ddan berkembang blak dh dalam vsvs manus, ‘atau hewan (Ferbau, sapl, kambing, kucng, ‘anjing, dan babi hutan), berbentuk ppih separ lintah (pacat) dan berwame putin, Cacing int ‘menghisap darahsehingga orang. yang mengandung cacing ini akan sak “dant mengalami anemia * Fasciolopsiasis mudah menular den apabila Sudah berada dalam usus akan bertalur dalam jumlah ribuan, berkembang biak dan dapat mengeluarkan riouan telur tersebut tersamacn dengan kotoran, Fasciolopsiasis yang terjach pada anak-anak ‘merupakan masalah yang sangat besa, terutama: Jka ‘dikaitean denan kelangeungan generasi enerus bangsa, Apabila_ Fasciolopsiasis Glbarkan berianjut dan tidak segera diobati dapat ‘menyebabkan anemia yang” berlajut pada penurunan tingkat Inteligence Quation ((Q) dan penurunan kualtas Sumber Daya Manusia ssehingga pada aktimya akan mengakibatkan lost generation, Perlu cikal lebin dalam apakah ada hubungan keadaan lingkungan pada saat musim penghyjan ddan musi Kemarau dengen transmis! penularan Fasciolopsiasis. Sehingga dapat diketahui waktu yang tepat dalam melakukan peranggulangan FFasciolopsiasis melalui pengobatan yang ilakuken pada saet puncak musim tersebut Dari hast! peneltian cinarapkcan dapat diketabui prevelensi Fasciiopsiasis dan penanggulangn FFasciolopsiasis dan kecacingan lainnya melalui emberian obat selama 2 (dua) kali setehun di Desa Kalumpang Dalam Kecamatan Babin Kabupaten Hula Sungai Utera, sehingga dapat digunakan —sebagal___pedoman dalam emberantasan Foscilopsiasis secara efektf dan efsien ci wilayah tereebut dan wilayeh lain yang ‘memitki Kondisi geografis dan tpe epidemiclogis yang sama BAHAN DAN PROSEDUR KERJA Persiapan Kegiatan ‘Analisis Stas Kabupaten dan Puskesmas Diakukan pergumpulan data kasus Fas- clolopsiosis yang tersedia di tingkat kabu- paten dan puskesmas melipui data pene Muan dan peagobatan penderita ‘sera data_pemberantasan hospes, Kemudan dilakuken pengumpulan data kasus Fas- Ciolopsiasie per desa selama 1 tahun tera kit Dilaksanakan dalam persiapan per= dahatuan, Analisis Stuasi Desa PPemithan lokasi peneliian dliakukan den- {gan pettinbangan merupakan daerch en- emis. Fasciolopsiosis, mana sampal persian merupakan anak-anak yang Dersekolah cl Sekolah Dasar i Desa Kalumpane Dalam dan tinggal menetap di Desa Kalunpang Dalarn Polaksanaan Kegitan Kegiatan ci bawah ini akan dlakukan ‘Sebaryak 2 (d1a) kali solama peneltian, yaitu pada musim hujan dan musi kemarau. ‘Musim hujan ciketshui apabla alr rava yang ‘menggenangi Desa Kalumpang Dalam berada pada’ Kedslaman yang’ setiggitingginya dengan angkacurah hujan yang tinggi, ssedangkan musi Kemarau adalah seat aif ‘awa cl lingkungan Desa Kalupang Dalam rmengalami kekeringan dengan angka curah hujan serendah-rendahnya, Pengumpulan Spesimen Tinja kepada penduduk yang terpiin sebagal sam- pel dbagican wadah dad last yang mem- Dunyaltulup sebagai tempat untuc meletakkan tina sebanyak 1-5 gf. Wacah tersebut ssebelumnya telah dsl dengan laratan formalin 10% sebanyak 1-2 cc. Keesckan harinya Wwadah-wadah yang telah terisi dikumpulkan untuk Kemudian diperksa apakah terdapat felur cacing atau tidak. Pemerksaen Tinja Dilaksanakan untuk mengetahui besarnya Provalence Rate Fasciolopsiasis dengan me- lakukan pemerksaan tija penduduk Tinja yang diperksa adalah tinja yang. lfksasi dengan formalin 10% dan dibuat preparat langsung dengan arutan lugol Pemeriksaan Haemoglobin Darah Pada sampel yang positit Fascivopsiasis dan kecacingan tainnya akan dakukan pomerik- saan haemoglobin darah untuk mengetabui Sseberapa berat anemia yang ddesita akibat penyakit Kecacingan tersebut. Caran ciambil dari ujung jari sebanyak 0,51 cc. dengan menggunakan fancet, Kemucian diperksa ka- dar haemoglobin darah, Pengobatan ‘Sampel_ yang. posit menderite kecacingan ‘akan dllakukanpengobatar. _Sebelum dilakukan pengobatan, sampel tersebut dikur berat_badan untuk menentkan dosis Pengobatan yang tepal, Apabila dalam ‘pesimen firja ditemulcan telur cacing buski maka obat yang diberian berupa Praziquantel 20. mgikg BB dalam dosis tunggal. Jika dalam epesimen tornyata ditemukan parasit dari Jeri cacing lainnya (isalnya Ascaris, Taonia, Oxyuris) akan iberikan pengobatan yang sesual berupa Albendazol, HASIL DAN PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Indonesia merupakan daerah endemis Fas- ciolopsiasis yang citemukan pada desa-desa ch Kabupaten Hulu Sungai Utara Propins! Kalman fan selatan dan sampai saat ini dixetahui hanya ada wileyam ni saja penyaklt cacing tersebut sitemukan, Tiga desa endemis Fasciolopsiasls di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah Desa Kalumpang Dalam Kecamatan Gabirk, Desa Padang bangkal dan Desa Talaga Mas Kecama- tan Sungai Pardan. Secara endemik, penyakit kecacingan ini di Indonesia hanya dtémukan di beberapa desa di Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan prevalensi aniara 12 se 7.6%. Sampai saat inv angka Prevalensi peryakit tidak menunjukkan ke- cenderungan turun, justru menunjukan adanya penyebaran penyakit ke wiayah lain ebupaten Hulu Sungal Utara_merupakan kabupaten yang terri dai 7 Kecamatan dan 232 esa dengan 197.557 ja penduduk Hampi sobagian besar wilayan di Kabupaten Hulu Sungai Utere merupakan daerah dataran rendah berawa, Sehingga sangat memungkinkan bagi beriangsungnyasikius hidup dati FFasciolopsis bust. Hal ini pula yang. mungken ‘menjadi penyebab Fascolopsiasis ol Indonesia hanya terjad ciKabupaten Hulu Sungai Utara, Incidence Rate Fasciolopsis buski di Kabu- paten Hulu Sungai Utara masin tinggi, datas 1% yaitu di 4 desa ci Kecamatan Babirik dan Danau Panggang (tael 1), KECAMATAN BABIRIK Kecamatan Babirk mempunyal iuas wilayah 77.44 Km2, dan meliputi 23 Desa (Tabe! 4) Batas wiayah Kecamatan Babick pada sebe- lah Utara berbatasan dengan Kecamatan sdanau panggang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecartatan Daha Utara, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Buluh dan pada sebelah Utara berbatasan langsung dengen Kecamatan Sungai Pandan DESA KALUMPANG DALAM Peneliian disksanaken di daca kalumpang dalam dengan perimbangan bahwa des {ersebut termasuk endemis Fassilopsiasis di Kabupaten Hulu Sungal Utara, Luas wllayah Desa Kalurmpang Dalam 8.19 Km2 dengan jumish penduduk sebesar 787 ja, yang tor iri dari Lak-lak! 400 jiva dan Perempusn 397 jwa (sebagaimana Tapel 2), Desa Kslumpang Dalam pad sebelah Sela fan berbatasan langsung dengan Desa Kalumpang Luar Kecamatan babirik, sebelah Barat berbatasan dengan Desa talaga Mas Kecamatan danau panggang, sebelan Utara berbatasan dengan Desa Padang bangal Kecamatan sungal Pandan, dan pada sebelah ‘Timur berbatesan dengan desa hambuky Lima Kecamatan babinie kKondisi geografls merupakan dataran rendah berawa, dimana hamper sepanjang tahun ait tergenang sedalam 1-3 meter, Sehingga Tumah penduduk berupa runah panggung yang diirkan datas ai setingg) 3-4 meter. Sedangkan. pada musim kemaraufmusim kering, ysitu sekilar buen Agustus” November, air akan surut bahkan ering ‘Tabel 1, SURVEL TINA PENDUDUK TAHUN 2005 Ne bse Aaaredeintore | pouurracrtnoas | rang | apa oa ir $ a aaa = 7 - a = ¢ — 2 | peas apm Ea — ie Tomah a = 5 ais a Rie Da oe EET wgan Kondisi demikian ‘maka penducius pada umuranya memilki mata encaharian sebagal petemak unggas dan pencari Ikan, sedangkan pada musim kering penduduk mull bertanam padi atau tanaman palawja ol selita rumah atau di tanafvtanah Kosong sektar desa, EPIDEMIOLOG! Fasciolopsts bush FFasciolopsis buski merupakan salah satu para- sit trematoda tecbesar dengan ukuran panjang 2 sid 75 om, lar 0.8 sid 2 cm dan tebal se- ta 3” mm. menginfeksi_ manusia Karena berada dalam imen usus. Sikus hidup cacing Ini dimulai dengan menghasikan telur, selan- nya menetas menjadi micasicium, Koluar encari dan menginfeksi epesies keona/siput (hospes perantara). Di dalam —keong, mrasidium’ berubah —benfuk menjadi Sporokista, redia, danterakhir_serkara Serkaria. akan mengadakan enkistasl pada tumbuhan’ ar, tahan dengan koraisi temperature a yang dlingin (10-20°C) namnun tidak tanan ter adap kekeringan. Manusia terin‘eksi caving ini dikarenakan ‘memakan tunbuhan air yang mentah sta yang tidak dimasak dengan balk yang berisi ‘metaserkaria, Metaserkaria akan mengadakan fenkisiasi, melekat pada mukosa duodenum atau jejunum dan berkembang menjadi cacing dewasa dalam Waktu 3 bulan. Pada infeks! fingan gejalapenyakit tidak beg elas. Cacing dewasa hidup dalam duodenum dan Jelunum, mampu hidup sampai 12 bulan (Garinasuta, etal dalam Goldsmitn dan Heyneman; 1969). Namun pada infeks| berat ceacing dapat dtemukan dlambung dan bagian ‘sus lainaya, jumiah tinja sangat banyak dan berisi banyak makanan yang belum dicerna ddan hal ini menunjukkan terjadinya proses malabsorbsi (Garcia ot al,1998). Jumiah ceacing yang banyak pada penderta dapat ‘mengakibatkar kematian. Tahap wal kehidupan acing buck! (Fascioiopsis bus) diulal dalam bentuktelur fidak berembro yang keluar dari usus metal tinja dan berada di air. Embrionisasi akan {erjadi selama 3-7 minggu tergartung suhu ait yang ideal antara 18-35°C (Faust el al, 1970; Miyazaki, 199°; Garcia et al, 1996). Setelah fase ini dial, telur akan menetes dan berubah menjadi mirasidium yang mencari keonglsiput ar untuk melalul suatus fase Perubahan bertuk menjadi sporokista, recla ‘enkistasi_ pada batanglumtiidaun yang bersentuhan dengan air Di dalam taneman ait int serkafa akan berubah menji motasorkaia, Manusia terinfeksi ka merkorsumsi fanaman ‘ar yang_mengandung, motecerkaria soar mentah Di dalam usus halue (uodenum atau jejunum) metosercaria: mengadakan enksts] an colaneya. akan ‘berkerbang menieal facing dewasa telelah 3 bulan dengan masa hidup tidak melebin dan 6 bular (area otal 1998), Sikus Néup parasit cacing dat golongan fromatoda usus —cukup Korpleks arena rmemeriikan berbagai”tahap —‘kebidupan, memeuken hospes perentare yang spesik yal Keonglsiput ar lawar untuk erkombargannya. dan adanya. media Baik berpentuktanaman abvkanteong sebagai tempat enkistasi. Pada cacing bust, tanaman air merupakan tempat enkistasi yang potensial Uutuk: menimbulkan infeksi bagi manusia yang ‘mengkonsumsinya secara mentah. Jka dalam Satu. tahap (lace) “Kehidupan. Kondis fle lingkungan yang teak memungkinkan atau tak adanya ‘kondsi biologie yang mendckung (ersecianya haspes perantara), maka olomatis Kus akan terputus, Hospes perantara_(keonglsip) yang telah dikelanui acalah Segmentina emisphaerua, Polypyls hemisphaerula, Gyraue chinensis dan Fippeuts cantor eitemukan dt Cina, | ‘Taiwan, Vietnom), dan Segmentiatrochoideus (Gtomuian di Assam, nai) (Faust al, 1970; Garcia et al, 1986). Di Indonesia ‘iduga Keorgisiput dari gonus Pla, Panorbie, Lymnese. dan Gyraulus, namin dai has pemorksaan tidak ltemuxan -adanya Mroweatara (Randoy, eta, “1a68) ( Sedangkan tumbuhan af yang menjadi tempat enksiasi seria adala spesies Trapa ratans [ (@i Cina), Trepabcome (6) Thalland. dan Bengal), Eleocharis tiberoso, Salina natans, Lemna potvhiza, dan Valisneria sp (Faust et y a, 1970, Beaver eta, 1984, Myazakl 1991). | Bi Indonesia, daar "hal ni ot Katmantan Selatan, spesiestumuhan al tempat enkstest ‘lum dtetahu!secara jlo, Hospes reservoir Fasciolopsis busi yang telah ‘Skelahul adalah anjrg, bab, dan keine (Faust ot a, 1070; Garcia ot al Canton, ening. morupakan hospes reservoir dan pada beberapa daereh ckelahul keline! |} sebagal hospes reservoir yang poensial (Faust | Gan sortaia,“Sclanjya "sorta ken &t a, 1970). Namun unuk desa-dees enderis mencittanenan ai’ unt mengadakan 1 Kabupaten Hulu Sungai Usa Kalimantan |: 1998). Di “4 i | i A a enlan. Ketiga hewan tersebut (anjing, babi dan kelinc) kes kemungkinan. merupakan hewan yang berperansobagal hospes reservoir, Karena arjing dan babi bukan merupakan hhewan pelnaraan masyarakat dan Kelinc| tidak ditemukan hidup di “hutan-hutan -setempat Untuk itu diketahnui hoepes reservoir lainny (yang diduga ewan rava) dan spesies hospes erantara (siputiksong), ‘Ada beberapa tanaman air dan sayuran, siputl eong, dan kerbau rawa (Bubalus, bubals, lunggas (tic, ayam, burung), dan kan yang digenksa dan cicurigal dapat bertindak sebagel inang perantara (Anorital otal, 2002). Secara epidemiologis belum diketahui dengan past hhospes perantara dan hospes reservoir dari Fasciolopsiasi. ‘SURVE! I (MUSIM HUJAN), 6 sid 13. APRIL 2006 Dati 118 sampel yang diperitsa ditemukan 8 orang posit Fasciolopsiasis (6.78%) yang ter Git dar 1 orang siswa SDN Kalumpang 1 dan 7 ‘orang siswa SDN Kalumpang 2. sampel post Fasciolonsiasis. diberkan pengobatan Prazi- kuantel dengan dosis 30 mg/3B ‘SURVE! II (NUSIM HUJAN), 1 sid 6 OKTOBER 2006 Dari $9 sanpel yang diperikea dtemskan 2 orang post Fasciolopsiasis (1.836) dan 9 orang post Kecacigan ian (8.91%) yang teri dar 4 orang sista SDN Kalumpang 1 dan 7 orang siswa SON Kalumpang 2. sampel posit Fas: siolopsiasis diberixan pengobatan Prazikuantel dengan doss 20 mg/BB, sedangkan same! posit kecacingan lain diberikan pengobatan ‘Albendazole dengan dosis 10 mg/BB. Hasil pemertsean specimen tina pada survey Sitemukan beberapa sampel yang posi’ Fac. siolopsiasis, namun tidak ditemukan satu pun Yang positf kecacingan lain, Sedargkan par Survey Il sanpel yang posit Fascilopsiasis cenderung menurun dan eltemukan beberapa ssampel yang positf keeacingan lain antara lain Asceriasls, den Ancylosiomissts, Tidak citemukannya telur cacing tainnya pada Survey | tersebut kemungkinan cisebabken oleh kondsi desa yang tergenang air schingga ana anak tidak dapat kontak seeara langsung den. gan tanah yang merupakan media bag! cacing tersebut. Demikian pula pada survey I cimana Fasciolopsias's cendorung menurun, kemungh- nan disebabkan terjacinya kekeringan di dosa tersebut, setingga sklus dan transmisi dar Fasciolopsis buski menjadi terhambat. Di samp- ing itu seringnya dilakukan pemerksean dan engobaian terhadap penyaklt kecacingan pada fanak-anak di desa_ tereeout-menyebabkan ‘mereka cenderung bebas kecacingan. Pend kan dan tingkat pengetahuan masyerakat muiai ‘meningkat seiing dengan seringnya cilakukan Sure! tinja baik dati program maupun peneli- tian-peneitian, dan penyulthan ‘Kesehatan di esa tereedu! schingga mempengarutterha- dap perlaku hidup sehat yang semakin baie KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Betdasarkan hasil_pemertksaan_laboratorium ada sampei faeces anak $2 d Dosa Kalum- Pang Dalam ciketahul bshwa pada musim hujan Penyakit Fasciolopsiasis cenderung meningil, Sedangkan pada musim kemarauikering ‘pen yokit Kecacingan lain cenderung meningkal dan FFasciolopsiasis justru menurun, Hal ini kemung- kinan karena sius hidup dari cacing Fasclolop- sis buski den transmisinya sangat tergantung Pada air, dimana selama hamper separjang tahun Desa Kalumpang Dalam tergenang a {erutama pada musim hujan. Atiitas masyerar kat terutama anak-enak pun lebin banyak clas ukan dl air, seperti mand, termain, menang, kap ikan dil’ Sedangkan pada musim kemaraul kering Desa Kalumpang Dalam "cenderung kekeringan, sehingga masyarakat lebih banyak Kontak dengan tanah, seperti bertanam pad ddan palawija, bermain dl, Dengan pengobatan 2 (dua) Kali setahun pada musim hujan dan musi kemarau dlharapkan penyakit keesein. gan khususnya Fasciolopsiasie dapat citekan Insigensinya, Saran Perlunya persectaan obat-obetan pada penyakit kecacingan buski dan kecacingan lainnya den. gan disesualkan pada musim, yatu pada musimn hhujan difokuskan pada perseciaan obat Prazi- kKvantel dan pada’ musim Kemaraw cfokuskan pada persediaan obat Albendazole. dan pongo. Datan diakukan 2 (dua) kali setahun Disamping itu sangat dipertukan koordinasi lin- {as sector baik dalam hal perercanaan program maupun peneliian, Karena pada casamya ‘masyarekat conderung malas untuk dtl ber kalvkali dan dengan intervensi yang. sama, ‘apalagitanpa edanya tindak laut es 001 Nanor 12006 DAFTAR KEPUSTAKAAN, Anosial, ot al, 2002, Model Penanggulangan Fasciolopsis busi di Kalimantan Selatan ddongani Pendekatan Sosial Budeye (Tahun Perlama). Jakarta, Pusat Peneltian dan Pengembangan Pemberantasan Penyaki, Badan Pereitian dan Pengembangan Kesehatan Cepartemen Kesehatan Rl Anorial, ot al, 2003. Model ulangan FFasciofopsis busi? ol Kafimantan Selatan dengan Pendekatan Sosial Budaya (Tahun ‘Kedua). Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantesan Penyaki, Badan Persliien dan Pengembangan esofatan Cepartemen Kesehatan Ri Imam “Handojo & Bambang tsmulyowono, 4908. Pencarian dan Penemuan Bentuk Metaserkaris pada Tumbuhan Air yong Berperan sebagai Inang Perantara it Fasciolonsis.buski di Kabupaten Hulu ‘Sungat Utara, Props! Kalimantan Selatan. Jakarta, Lembaga Peneltian Universitas Indonesia. ‘Sri Comat, 1£89. The Current Situation of Parasitic’ infections in Indonesia. Jakarta, Buetn Penetan Kesehatan, vol 17:2, Ral

You might also like