Penanggulangan fasciolopsiasis
Melalui Pemberian Obat 2 (dua) Kali Setahun
di Kabupaten Hulu Sungai Utara
Aida, Amati Sa estima Indy Akad Watyuat
ausmeax
Sangor batts pertama kal caporkan pad tahun 192 Desa Sei Papuyn, Kecamatan Babi, Kabupaten Hs
seroay tt Sugar Iecton Rate banyak 27% dinana Ineton te longa Toast wa ibe ae
Geugen are stage! manfosis! Kinky Sohingga sempel paneiion Yary cher ieee ees ee
Gat Stell oaserata oncom Fascias Bue Once Katmpang Duar Kec Deeachea ey
ee atattas fy meripatan peneltiandasar yang boat dose obsonscional yang mani es oe
{nstons! Fascbopsiasis dn pengobtany slam 2) kal ala seat ye onse as ee ae
ecinka kpumerksaan tis menuntsen ahve pedo sax! muain hgah arom senda ee
{iit besa 820%) dina dapatton 7 orang pot Fascbiopsases Cur 16 careal Poe eee
fenicuna loci parcetaFascotpsoatrsbutberupa Pratl dengan ose 30 Meee anna
‘Peariattn tn ace musin hemsray menunjkkan adany peraaranfecsolgan fan (OST) ee
fasmblbesils rang condoring menuun, ya donukon pace 2 orang anak dot G0 care Tea
‘eborape jnistlur cing. pda
fecacingan fin yang betas? atenutan peda pemartecsy toe sake
Faseoonss bas Jali Aare Lbcoies, Anoostona duodenal, don Eiecbus omen, Hepes
‘yang aohukn sda kecacngan ln trsbut adalah boipa AtbendazoeSengan cose 70 ea
‘ata Kel: Fascoonsis bus Fascbsopsai,Prozkuanta, Hut Surg Ltara
PENDAHULUAN
Fasciolopsis buski merupakan salah satu para
sit temateda terbesar yang dapat mengitfeksi
‘manusia dikarenakan memakan tumbuhan or
yang mentah etau yang tidak dimasak dengan
boik. Fescioloysiasis i Kalimantan Selatan
adalah endemk
Penyakit Fasciolopsiasis yang disebabkan oleh
FFasciolopsis buski pertama kal dlaporkan pada
tahun 1982 ai Desa Sei Papuyu, Kecamaian
Babi, Propinsi Kalimantan Selatan dengan
infection rele sebanyak 27% dimana infection
‘ot tetinggt76,1% pada anak sekolah dengan
dare sebagai raniestasikinikrya *
Dar aspek epidemictogs,siklus Fasciolopsiasts
Delum dapat ciketahul dengan pasti hospes res:
‘enoir, hespes perantara dan jenis tanaman air
‘sebagai tempat tejadinya enkistasi Fasciolapsis
‘uski, Namun terdasarkan survey yang dllakuc
kan pada anak SD ada 2 (dua) jenis tanaman
air yang sering dkonsumsl sehingga patul <
curigal sebagat tempat enkistasl metaverkaria
yatt teratal (urbi dan bij bunga) dan keled sir
(ub
Indonesia merupakan daerah endemis Fas-
Giolopsiasis yang ctemukan pada desa-desa
Kabupaten HSU Kalimantan Selatan dan sam-
Pal saat ini diketahui hanya pada wilayah in!
Ssja_peryakt cacing tersebut. dtemukan,
Meskipun pada tahunt920 pernah dilaporkan
‘adanya kasus Fasciolopsis bushi namun Wak
beaitujelas kesus toreebut berasal dari dacrah
Ditnjau deri aspek epidemiotogls belum clketa-
huinya denagn pasti hospes reservoir dan
hospes perantara pada Fasciolopsasis menu
akan salah satu masalah dalam upaye pen
Gendalan penyakit Fascioiopsis “busk in
Sehingga sangat penting dllakukar peneltian
yang lebin “ mendalam — mengena
Frasciolopsiass,
Fasciolopsis bushi adalah cacing yang hidup
ddan berkembang blak dh dalam vsvs manus,
‘atau hewan (Ferbau, sapl, kambing, kucng,
‘anjing, dan babi hutan), berbentuk ppih separ
lintah (pacat) dan berwame putin, Cacing int
‘menghisap darahsehingga orang. yang
mengandung cacing ini akan sak “dant
mengalami anemia *
Fasciolopsiasis mudah menular den apabila
Sudah berada dalam usus akan bertalur dalam
jumlah ribuan, berkembang biak dan dapat
mengeluarkan riouan telur tersebut tersamacn
dengan kotoran,
Fasciolopsiasis yang terjach pada anak-anak‘merupakan masalah yang sangat besa, terutama:
Jka ‘dikaitean denan kelangeungan generasi
enerus bangsa, Apabila_ Fasciolopsiasis
Glbarkan berianjut dan tidak segera diobati dapat
‘menyebabkan anemia yang” berlajut pada
penurunan tingkat Inteligence Quation ((Q) dan
penurunan kualtas Sumber Daya Manusia
ssehingga pada aktimya akan mengakibatkan lost
generation,
Perlu cikal lebin dalam apakah ada hubungan
keadaan lingkungan pada saat musim penghyjan
ddan musi Kemarau dengen transmis! penularan
Fasciolopsiasis. Sehingga dapat diketahui waktu
yang tepat dalam melakukan peranggulangan
FFasciolopsiasis melalui pengobatan yang
ilakuken pada saet puncak musim tersebut
Dari hast! peneltian cinarapkcan dapat diketabui
prevelensi Fasciiopsiasis dan penanggulangn
FFasciolopsiasis dan kecacingan lainnya melalui
emberian obat selama 2 (dua) kali setehun di
Desa Kalumpang Dalam Kecamatan Babin
Kabupaten Hula Sungai Utera, sehingga dapat
digunakan —sebagal___pedoman dalam
emberantasan Foscilopsiasis secara efektf dan
efsien ci wilayah tereebut dan wilayeh lain yang
‘memitki Kondisi geografis dan tpe epidemiclogis
yang sama
BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
Persiapan Kegiatan
‘Analisis Stas Kabupaten dan Puskesmas
Diakukan pergumpulan data kasus Fas-
clolopsiosis yang tersedia di tingkat kabu-
paten dan puskesmas melipui data pene
Muan dan peagobatan penderita ‘sera
data_pemberantasan hospes, Kemudan
dilakuken pengumpulan data kasus Fas-
Ciolopsiasie per desa selama 1 tahun tera
kit Dilaksanakan dalam persiapan per=
dahatuan,
Analisis Stuasi Desa
PPemithan lokasi peneliian dliakukan den-
{gan pettinbangan merupakan daerch en-
emis. Fasciolopsiosis, mana sampal
persian merupakan anak-anak yang
Dersekolah cl Sekolah Dasar i Desa
Kalumpane Dalam dan tinggal menetap di
Desa Kalunpang Dalarn
Polaksanaan Kegitan
Kegiatan ci bawah ini akan dlakukan
‘Sebaryak 2 (d1a) kali solama peneltian, yaitu
pada musim hujan dan musi kemarau.
‘Musim hujan ciketshui apabla alr rava yang
‘menggenangi Desa Kalumpang Dalam berada
pada’ Kedslaman yang’ setiggitingginya
dengan angkacurah hujan yang tinggi,
ssedangkan musi Kemarau adalah seat aif
‘awa cl lingkungan Desa Kalupang Dalam
rmengalami kekeringan dengan angka curah
hujan serendah-rendahnya,
Pengumpulan Spesimen Tinja
kepada penduduk yang terpiin sebagal sam-
pel dbagican wadah dad last yang mem-
Dunyaltulup sebagai tempat untuc meletakkan
tina sebanyak 1-5 gf. Wacah tersebut
ssebelumnya telah dsl dengan laratan formalin
10% sebanyak 1-2 cc. Keesckan harinya
Wwadah-wadah yang telah terisi dikumpulkan
untuk Kemudian diperksa apakah terdapat
felur cacing atau tidak.
Pemerksaen Tinja
Dilaksanakan untuk mengetahui besarnya
Provalence Rate Fasciolopsiasis dengan me-
lakukan pemerksaan tija penduduk Tinja
yang diperksa adalah tinja yang. lfksasi
dengan formalin 10% dan dibuat preparat
langsung dengan arutan lugol
Pemeriksaan Haemoglobin Darah
Pada sampel yang positit Fascivopsiasis dan
kecacingan tainnya akan dakukan pomerik-
saan haemoglobin darah untuk mengetabui
Sseberapa berat anemia yang ddesita akibat
penyakit Kecacingan tersebut. Caran ciambil
dari ujung jari sebanyak 0,51 cc. dengan
menggunakan fancet, Kemucian diperksa ka-
dar haemoglobin darah,
Pengobatan
‘Sampel_ yang. posit menderite kecacingan
‘akan dllakukanpengobatar. _Sebelum
dilakukan pengobatan, sampel tersebut dikur
berat_badan untuk menentkan dosis
Pengobatan yang tepal, Apabila dalam
‘pesimen firja ditemulcan telur cacing buski
maka obat yang diberian berupa
Praziquantel 20. mgikg BB dalam dosis
tunggal. Jika dalam epesimen tornyata
ditemukan parasit dari Jeri cacing lainnya
(isalnya Ascaris, Taonia, Oxyuris) akan
iberikan pengobatan yang sesual berupa
Albendazol,HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBARAN UMUM KABUPATEN HULU
SUNGAI UTARA
Indonesia merupakan daerah endemis Fas-
ciolopsiasis yang citemukan pada desa-desa ch
Kabupaten Hulu Sungai Utara Propins! Kalman
fan selatan dan sampai saat ini dixetahui hanya
ada wileyam ni saja penyaklt cacing tersebut
sitemukan, Tiga desa endemis Fasciolopsiasls di
Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah Desa
Kalumpang Dalam Kecamatan Gabirk, Desa
Padang bangkal dan Desa Talaga Mas Kecama-
tan Sungai Pardan.
Secara endemik, penyakit kecacingan ini di
Indonesia hanya dtémukan di beberapa desa di
Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan prevalensi
aniara 12 se 7.6%. Sampai saat inv angka
Prevalensi peryakit tidak menunjukkan ke-
cenderungan turun, justru menunjukan adanya
penyebaran penyakit ke wiayah lain
ebupaten Hulu Sungal Utara_merupakan
kabupaten yang terri dai 7 Kecamatan dan 232
esa dengan 197.557 ja penduduk
Hampi sobagian besar wilayan di Kabupaten
Hulu Sungai Utere merupakan daerah dataran
rendah berawa, Sehingga sangat memungkinkan
bagi beriangsungnyasikius hidup dati
FFasciolopsis bust. Hal ini pula yang. mungken
‘menjadi penyebab Fascolopsiasis ol Indonesia
hanya terjad ciKabupaten Hulu Sungai Utara,
Incidence Rate Fasciolopsis buski di Kabu-
paten Hulu Sungai Utara masin tinggi, datas 1%
yaitu di 4 desa ci Kecamatan Babirik dan Danau
Panggang (tael 1),
KECAMATAN BABIRIK
Kecamatan Babirk mempunyal iuas wilayah
77.44 Km2, dan meliputi 23 Desa (Tabe! 4)
Batas wiayah Kecamatan Babick pada sebe-
lah Utara berbatasan dengan Kecamatan
sdanau panggang, sebelah Selatan berbatasan
dengan Kecartatan Daha Utara, sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai
Buluh dan pada sebelah Utara berbatasan
langsung dengen Kecamatan Sungai Pandan
DESA KALUMPANG DALAM
Peneliian disksanaken di daca kalumpang
dalam dengan perimbangan bahwa des
{ersebut termasuk endemis Fassilopsiasis di
Kabupaten Hulu Sungal Utara, Luas wllayah
Desa Kalurmpang Dalam 8.19 Km2 dengan
jumish penduduk sebesar 787 ja, yang tor
iri dari Lak-lak! 400 jiva dan Perempusn 397
jwa (sebagaimana Tapel 2),
Desa Kslumpang Dalam pad sebelah Sela
fan berbatasan langsung dengan Desa
Kalumpang Luar Kecamatan babirik, sebelah
Barat berbatasan dengan Desa talaga Mas
Kecamatan danau panggang, sebelan Utara
berbatasan dengan Desa Padang bangal
Kecamatan sungal Pandan, dan pada sebelah
‘Timur berbatesan dengan desa hambuky
Lima Kecamatan babinie
kKondisi geografls merupakan dataran rendah
berawa, dimana hamper sepanjang tahun ait
tergenang sedalam 1-3 meter, Sehingga
Tumah penduduk berupa runah panggung
yang diirkan datas ai setingg) 3-4 meter.
Sedangkan. pada musim kemaraufmusim
kering, ysitu sekilar buen Agustus”
November, air akan surut bahkan ering
‘Tabel 1, SURVEL TINA PENDUDUK TAHUN 2005
Ne bse Aaaredeintore | pouurracrtnoas | rang |
apa oa ir $
a aaa = 7
- a = ¢ —
2 | peas apm Ea — ie
Tomah a = 5
ais a Rie Da oe EETwgan Kondisi demikian
‘maka penducius pada umuranya memilki mata
encaharian sebagal petemak unggas dan
pencari Ikan, sedangkan pada musim kering
penduduk mull bertanam padi atau tanaman
palawja ol selita rumah atau di tanafvtanah
Kosong sektar desa,
EPIDEMIOLOG! Fasciolopsts bush
FFasciolopsis buski merupakan salah satu para-
sit trematoda tecbesar dengan ukuran panjang
2 sid 75 om, lar 0.8 sid 2 cm dan tebal se-
ta 3” mm. menginfeksi_ manusia Karena
berada dalam imen usus. Sikus hidup cacing
Ini dimulai dengan menghasikan telur, selan-
nya menetas menjadi micasicium, Koluar
encari dan menginfeksi epesies keona/siput
(hospes perantara). Di dalam —keong,
mrasidium’ berubah —benfuk menjadi
Sporokista, redia, danterakhir_serkara
Serkaria. akan mengadakan enkistasl pada
tumbuhan’ ar, tahan dengan koraisi
temperature a yang dlingin (10-20°C) namnun
tidak tanan ter adap kekeringan.
Manusia terin‘eksi caving ini dikarenakan
‘memakan tunbuhan air yang mentah sta
yang tidak dimasak dengan balk yang berisi
‘metaserkaria, Metaserkaria akan mengadakan
fenkisiasi, melekat pada mukosa duodenum
atau jejunum dan berkembang menjadi cacing
dewasa dalam Waktu 3 bulan. Pada infeks!
fingan gejalapenyakit tidak beg elas.
Cacing dewasa hidup dalam duodenum dan
Jelunum, mampu hidup sampai 12 bulan
(Garinasuta, etal dalam Goldsmitn dan
Heyneman; 1969). Namun pada infeks| berat
ceacing dapat dtemukan dlambung dan bagian
‘sus lainaya, jumiah tinja sangat banyak dan
berisi banyak makanan yang belum dicerna
ddan hal ini menunjukkan terjadinya proses
malabsorbsi (Garcia ot al,1998). Jumiah
ceacing yang banyak pada penderta dapat
‘mengakibatkar kematian.
Tahap wal kehidupan acing buck!
(Fascioiopsis bus) diulal dalam bentuktelur
fidak berembro yang keluar dari usus metal
tinja dan berada di air. Embrionisasi akan
{erjadi selama 3-7 minggu tergartung suhu ait
yang ideal antara 18-35°C (Faust el al, 1970;
Miyazaki, 199°; Garcia et al, 1996). Setelah
fase ini dial, telur akan menetes dan
berubah menjadi mirasidium yang mencari
keonglsiput ar untuk melalul suatus fase
Perubahan bertuk menjadi sporokista, recla
‘enkistasi_ pada batanglumtiidaun yang
bersentuhan dengan air Di dalam taneman ait
int serkafa akan berubah menji motasorkaia,
Manusia terinfeksi ka merkorsumsi fanaman
‘ar yang_mengandung, motecerkaria soar
mentah Di dalam usus halue (uodenum atau
jejunum) metosercaria: mengadakan enksts]
an colaneya. akan ‘berkerbang menieal
facing dewasa telelah 3 bulan dengan masa
hidup tidak melebin dan 6 bular (area otal
1998),
Sikus Néup parasit cacing dat golongan
fromatoda usus —cukup Korpleks arena
rmemeriikan berbagai”tahap —‘kebidupan,
memeuken hospes perentare yang spesik
yal Keonglsiput ar lawar untuk
erkombargannya. dan adanya. media Baik
berpentuktanaman abvkanteong sebagai
tempat enkistasi. Pada cacing bust, tanaman
air merupakan tempat enkistasi yang potensial
Uutuk: menimbulkan infeksi bagi manusia yang
‘mengkonsumsinya secara mentah. Jka dalam
Satu. tahap (lace) “Kehidupan. Kondis fle
lingkungan yang teak memungkinkan atau tak
adanya ‘kondsi biologie yang mendckung
(ersecianya haspes perantara), maka olomatis
Kus akan terputus,
Hospes perantara_(keonglsip) yang telah
dikelanui acalah Segmentina emisphaerua,
Polypyls hemisphaerula, Gyraue chinensis
dan Fippeuts cantor eitemukan dt Cina, |
‘Taiwan, Vietnom), dan Segmentiatrochoideus
(Gtomuian di Assam, nai) (Faust al, 1970;
Garcia et al, 1986). Di Indonesia ‘iduga
Keorgisiput dari gonus Pla, Panorbie,
Lymnese. dan Gyraulus, namin dai has
pemorksaan tidak ltemuxan -adanya
Mroweatara (Randoy, eta, “1a68) (
Sedangkan tumbuhan af yang menjadi tempat
enksiasi seria adala spesies Trapa ratans [
(@i Cina), Trepabcome (6) Thalland. dan
Bengal), Eleocharis tiberoso, Salina natans,
Lemna potvhiza, dan Valisneria sp (Faust et y
a, 1970, Beaver eta, 1984, Myazakl 1991). |
Bi Indonesia, daar "hal ni ot Katmantan
Selatan, spesiestumuhan al tempat enkstest
‘lum dtetahu!secara jlo,
Hospes reservoir Fasciolopsis busi yang telah
‘Skelahul adalah anjrg, bab, dan keine
(Faust ot a, 1070; Garcia ot al
Canton, ening. morupakan hospes reservoir
dan pada beberapa daereh ckelahul keline! |}
sebagal hospes reservoir yang poensial (Faust |
Gan sortaia,“Sclanjya "sorta ken &t a, 1970). Namun unuk desa-dees enderis
mencittanenan ai’ unt mengadakan 1 Kabupaten Hulu Sungai Usa Kalimantan |:
1998). Di
“4
i
|
i
A
aenlan. Ketiga hewan tersebut (anjing, babi dan
kelinc) kes kemungkinan. merupakan hewan
yang berperansobagal hospes reservoir,
Karena arjing dan babi bukan merupakan
hhewan pelnaraan masyarakat dan Kelinc| tidak
ditemukan hidup di “hutan-hutan -setempat
Untuk itu diketahnui hoepes reservoir lainny
(yang diduga ewan rava) dan spesies hospes
erantara (siputiksong),
‘Ada beberapa tanaman air dan sayuran, siputl
eong, dan kerbau rawa (Bubalus, bubals,
lunggas (tic, ayam, burung), dan kan yang
digenksa dan cicurigal dapat bertindak sebagel
inang perantara (Anorital otal, 2002). Secara
epidemiologis belum diketahui dengan past
hhospes perantara dan hospes reservoir dari
Fasciolopsiasi.
‘SURVE! I (MUSIM HUJAN), 6 sid 13. APRIL
2006
Dati 118 sampel yang diperitsa ditemukan 8
orang posit Fasciolopsiasis (6.78%) yang ter
Git dar 1 orang siswa SDN Kalumpang 1 dan 7
‘orang siswa SDN Kalumpang 2. sampel post
Fasciolonsiasis. diberkan pengobatan Prazi-
kuantel dengan dosis 30 mg/3B
‘SURVE! II (NUSIM HUJAN), 1 sid 6 OKTOBER
2006
Dari $9 sanpel yang diperikea dtemskan 2
orang post Fasciolopsiasis (1.836) dan 9 orang
post Kecacigan ian (8.91%) yang teri dar
4 orang sista SDN Kalumpang 1 dan 7 orang
siswa SON Kalumpang 2. sampel posit Fas:
siolopsiasis diberixan pengobatan Prazikuantel
dengan doss 20 mg/BB, sedangkan same!
posit kecacingan lain diberikan pengobatan
‘Albendazole dengan dosis 10 mg/BB.
Hasil pemertsean specimen tina pada survey
Sitemukan beberapa sampel yang posi’ Fac.
siolopsiasis, namun tidak ditemukan satu pun
Yang positf kecacingan lain, Sedargkan par
Survey Il sanpel yang posit Fascilopsiasis
cenderung menurun dan eltemukan beberapa
ssampel yang positf keeacingan lain antara lain
Asceriasls, den Ancylosiomissts,
Tidak citemukannya telur cacing tainnya pada
Survey | tersebut kemungkinan cisebabken oleh
kondsi desa yang tergenang air schingga ana
anak tidak dapat kontak seeara langsung den.
gan tanah yang merupakan media bag! cacing
tersebut. Demikian pula pada survey I cimana
Fasciolopsias's cendorung menurun, kemungh-
nan disebabkan terjacinya kekeringan di dosa
tersebut, setingga sklus dan transmisi dar
Fasciolopsis buski menjadi terhambat. Di samp-
ing itu seringnya dilakukan pemerksean dan
engobaian terhadap penyaklt kecacingan pada
fanak-anak di desa_ tereeout-menyebabkan
‘mereka cenderung bebas kecacingan. Pend
kan dan tingkat pengetahuan masyerakat muiai
‘meningkat seiing dengan seringnya cilakukan
Sure! tinja baik dati program maupun peneli-
tian-peneitian, dan penyulthan ‘Kesehatan di
esa tereedu! schingga mempengarutterha-
dap perlaku hidup sehat yang semakin baie
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Betdasarkan hasil_pemertksaan_laboratorium
ada sampei faeces anak $2 d Dosa Kalum-
Pang Dalam ciketahul bshwa pada musim hujan
Penyakit Fasciolopsiasis cenderung meningil,
Sedangkan pada musim kemarauikering ‘pen
yokit Kecacingan lain cenderung meningkal dan
FFasciolopsiasis justru menurun, Hal ini kemung-
kinan karena sius hidup dari cacing Fasclolop-
sis buski den transmisinya sangat tergantung
Pada air, dimana selama hamper separjang
tahun Desa Kalumpang Dalam tergenang a
{erutama pada musim hujan. Atiitas masyerar
kat terutama anak-enak pun lebin banyak clas
ukan dl air, seperti mand, termain, menang,
kap ikan dil’ Sedangkan pada musim kemaraul
kering Desa Kalumpang Dalam "cenderung
kekeringan, sehingga masyarakat lebih banyak
Kontak dengan tanah, seperti bertanam pad
ddan palawija, bermain dl, Dengan pengobatan
2 (dua) Kali setahun pada musim hujan dan
musi kemarau dlharapkan penyakit keesein.
gan khususnya Fasciolopsiasie dapat citekan
Insigensinya,
Saran
Perlunya persectaan obat-obetan pada penyakit
kecacingan buski dan kecacingan lainnya den.
gan disesualkan pada musim, yatu pada musimn
hhujan difokuskan pada perseciaan obat Prazi-
kKvantel dan pada’ musim Kemaraw cfokuskan
pada persediaan obat Albendazole. dan pongo.
Datan diakukan 2 (dua) kali setahun
Disamping itu sangat dipertukan koordinasi lin-
{as sector baik dalam hal perercanaan program
maupun peneliian, Karena pada casamya
‘masyarekat conderung malas untuk dtl ber
kalvkali dan dengan intervensi yang. sama,
‘apalagitanpa edanya tindak laut
es
001 Nanor 12006DAFTAR KEPUSTAKAAN,
Anosial, ot al, 2002, Model Penanggulangan
Fasciolopsis busi di Kalimantan Selatan
ddongani Pendekatan Sosial Budeye (Tahun
Perlama). Jakarta, Pusat Peneltian dan
Pengembangan Pemberantasan Penyaki,
Badan Pereitian dan Pengembangan
Kesehatan Cepartemen Kesehatan Rl
Anorial, ot al, 2003. Model ulangan
FFasciofopsis busi? ol Kafimantan Selatan
dengan Pendekatan Sosial Budaya (Tahun
‘Kedua). Jakarta, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pemberantesan Penyaki,
Badan Persliien dan Pengembangan
esofatan Cepartemen Kesehatan Ri
Imam “Handojo & Bambang tsmulyowono,
4908. Pencarian dan Penemuan Bentuk
Metaserkaris pada Tumbuhan Air yong
Berperan sebagai Inang Perantara it
Fasciolonsis.buski di Kabupaten Hulu
‘Sungat Utara, Props! Kalimantan Selatan.
Jakarta, Lembaga Peneltian Universitas
Indonesia.
‘Sri Comat, 1£89. The Current Situation of
Parasitic’ infections in Indonesia. Jakarta,
Buetn Penetan Kesehatan, vol 17:2, Ral