Patologi

vaskuler

Spesialisasi vaskularisasi

Sel endotel

Pengaturan
tekanan darah

Arteriosklerosis
1. Arteriosklerosis Monckeberg
(medial calcific sclerosis)
2. Arteriolosklerosis
3. Aterosklerosis

Response to injury hypothesis

Penebalan tunika intima

Plak aterom

Interaksi sel pada aterosklerosis

Klasifikasi Aterosklerosis: American Heart Association

11/02/16

10

Fatty streak
makroskopis, pada aorta

mikroskopis

Plak fibrous

Plak ruptur dengan trombosis

Plak ateromatosa a. coronaria

Masson

Elastin

Kalsifikasi dan
rekanalisasi

Plak aterosklerotik ruptur

Disertai trombosis (superimposed)

IM fatal

Aterosklerosis dan komplikasi klinisnya

The complications of atherosclerosis

16

11/02/16

17

HYPERTENSION
ESSENTIAL 95%
SECONDARY 5%

140/90

BP = CO x PR

SECONDARY

Renal
Acute glomerulonephritis
Chronic renal disease
Polycystic disease
Renal artery stenosis
Renal artery fibromuscular dysplasia
Renal vasculitis
Renin-producing tumors
Endocrine
Adrenocortical hyperfunction
(Cushing syndrome, primary aldosteronism, congenital adrenal hyperplasia, licorice
ingestion)
Exogenous hormones (glucocorticoids, estrogen [including pregnancy-induced and
oral contraceptives], sympathomimetics and tyramine-containing foods, monoamine
oxidase inhibitors)
Pheochromocytoma, Acromegaly, Hypothyroidism (myxedema), Hyperthyroidism
Pregnancy-induced
Cardiovascular: Coarctation of aorta, Polyarteritis nodosa (or other vasculitis)
Increased intravascular volume
MISC: Increased cardiac output, Rigidity of the aorta, Neurologic, Psychogenic,
Increased intracranial pressure, Sleep apnea, Acute stress, including, surgery

Arteriolosklerosis hialin

Arteriolosklerosis hiperplastik
onion skin(PAS)

ANEURISMA
1. Aneurisma aterosklerotik
2. Aneurisma karena cystic
medial sclerosis
3. Aneurisma Berry
4. Aneurisma sifilitik / luetik
5. Dissecting aneurisma
6. Fistula arteriovenosa
22

Aneurisma

Degenerasi tunika
media

Normal (elastica verhoeff)

Aneurisma aorta abdominalis

Dibuka :
trombus
berlapislapis

ruptur

1. Aneurisma Aterosklerotik
Paling sering di aorta desenden (terutama
aorta abdominalis

2. Aneurisma karena cystic

medial sclerosis
Aneurisma paling sering pada
percabangan aorta
26

3. Aneurisma Berry
Lesi kecil dan sakular, paling sering di arteri kecil otak
terutama sirkulus Willisi
Timbul sesudah lahir di daerah kelemahan tunika media
arteri kongenital di bifurkatio arteriae serebri
Tidak berhubungan dengan aterosklerosis
Sering berhubungan dengan penyakit ginjal polikistik
Etiologi paling sering dari hemoragi subarakhnoid

27

4. Aneurisma Sifilitik/Luetik
Sebagai manifestasi lues std. 3
Sekarang jarang karena pengelolaan penyakit yang
makin baik
Etiologi: artitis luetika, sebagai endarteritis obliterans
pada vasa-vasorum dan nekrosis tunika media
intima mengerut (keriput) tree-bark appearance
Mengenai terutama aorta asenden (kebalikan
aneurisma aterosklerotik) melebarkan komisura
aortae insufisiensi katup aorta
28

5. Dissecting Aneurysm/Hematoma
Sobekan intraluminal longitudinal pada
dinding aorta biasanya asenden) lumen
arterial sekunder dalam tunika media
Nyeri (rasa teriris) dada hebat radiasi ke
punggung, sering dikira sebagai AMI, tapi
lab normal (troponin I dan enzim
miokardial) dan EKG juga normal
X-ray: gambaran pelebaran bayangan
aorta,
29

Diseksio aorta

t. intima - robek
hematoma intra mural

berat

Sindroma Vaskulitis
(vasculitides)

Karakteristik: radang dengan lesi vaskular

nekrotik yang timbul hampir di setiap organ.
Biasanya dimediasi oleh mekanisme imun,
paling sering deposisi komplek imun.
Antigen: DNA, HBsAg, RNA Hepatitis C

32

Bentuk-bentuk vaskulitis

Giant cell arteritis

Arteri medium besar, dengan radang
granulomatosa & sel raksasa
Temporal Arteritis
Bentuk vaskulitis sistemik paling sering, sistemik,
banyak pada orang tua
Biasanya mengenai cabang a.koronaria dan
a.temporalis
Manifestasi klinis: malaise & fatigue, sakit kepala,
claudikatio pada rahang, gangguan penglihatan,
polimialgia reumatika, kenaikan KED
34

Giant cell arteritis

Sel raksasa

Lamina elastika
interna degeneratif

Temporal arteritis

Arteritis Takayasu
(pulseless disease)
Radang & stenosis arteri sedang besar,
terutama arkus aortae + percabangan
sindroma arkus aortae
Tidak ada: detak nadi pada a.karotis, radialis,
ulnaris
Klinis non-spesifik

36

Takayasu arteritis
Angiogram : penyempitan a.
brakhiocefalika, carotis dan subklavia

Makros: penebalan t. intima a. carotis

Mik: destruksi t. media sel

mononuklear dan sel raksasa

Poliarteritis Nodosa
Radang komplek imun arteri kecilsedang
Destruksi tunika media lamina elastika
interna
30% berhubungan dengan infeksi HBV
Klinis: demam, bb turun, malaise, nyeri
abdominal, sakit kepala, mialgia, hipertensi
Antibodi P-ANCAs perinuclear
antineutrophil cytoplasmic antibodies
38

Poliarteritis Nodosa
Manifesatasi organ
Ginjal vaskulitis arteriolae dan glomeruli
lesi ginjal dan hipertensi kematian
A. koronaria IHD
Muskuloskeletal mialgia, arthralgia, arthritis
GI tract nausea, vomitus, nyeri abdomen
CNS, saraf perifer, mata, kulit

39

Poliarteritis nodosa

Nekrosis fibrinoid, lumen tertutup trombus

Kawasaki Disease
Vaskulitis nekrotikans akut vasa
medium, pada bayi dan anak kecil
Dapat sembuh sendiri (self limited)
Klinis: demam, edema hemoragik pada
konjungtiva, bibir, dan mukosa mulut;
dan limfadenopatia leher

41

Wegener Granulomatosis
Vaskulitis granulomatosa nekrotikans pada arteri
kecil-medium (ginjal, tr.respiratorius, GI tract)
Etiologi tak diketahui
Klinis terutama tr.respiratorius (sinus paranasal
& paru), dan glomerulonefritis nekrotikans
Ada nekrosis fibrinoid arteri kecil dan vena
Sebukan netrofil awal mononuklear, fibrosis,
tuberkel epiteloid dan sel raksasa
Berhubungan dengan C-ANCA (circulating-anti
neutrophil cytoplasmic antibody)
42

Wagener granulomatosis

Vaskulitis
leukositoklastik

Wagener granulomatosis

Sindroma Churg-Strauss
Suatu vaskulitis nekrotikans
yang dianggap sebagai varian
poliarteritis nodosa
Mengenai vaskulatur paru
prominen, eosinofil perifer,
asthma bronchiale
44

Vaskulitis Leukositoklastik
(hipersensitif)
Radang akut vasa kecil (arteriolae,
kapilar, venulae), dengan lesi multipel
yang cenderung pada umur sama
Dipicu oleh antigen eksogen: obat,
makanan, infeksi; atau karena sebagai
komplikasi penyakit sistemik misalnya
neoplasma atau kelainan jaringan ikat
45

Vaskulitis Leukositoklastik
(hipersensitif)
Klinis: purpura palpabel (kulit),
glomeruli, GI tract
Manifestasi klinis:
Henoch-Schonlein purpura
Serum sickness
46

Henoch-Schnlein purpura
(Vaskulitis hipersensitif leukositoklastik)
Lesio terutama pada
pantat dan siku
trauma
Mikros: netrofil di
dalam & sekitar
venula karioreksis
debris inti
Lesi berat
degenerasi fibrinoid
dinding vasa,
nekrosis, trombus
11/02/16

47

Vaskulitis Leukositoklastik

Biopsi kulit: fragmentasi netrofil di dalam dan

sekitar dinding pembuluh darah
48

Thromboangitis obliterans
(Buergers disease)

Lumen tersumbat trombus dengan 2 abses (panah)

Dinding arteri dengan infiltratleukosit
Gangren jari-jari kaki
49

Penyakit Vaskular Fungsional

Raynauds disease
- Sianosis paroksismal ujung ekstrimitas (jari tangan,
kaki, ujung hidung,telinga) disertai rasa tebal dan
panas
- Karena vasospasme arteri kecil / arteriolae
- Idiopatik; keadaan dingin dan stimulus emosional
dapat mendahului serangan
Raynauds phenomenon
- Seperti Raynauds disease,
- Disebabkan penyakit lain: Peny. Buerger, arteriosclerosis oblit., trauma (tukang ketik, pianis), SLE, poliarteritis nodosa
50

Fenomena Raynaud

Pucat berbatas tegas

Sianosis ujung jari

Penyakit Venosa
Phlebotrombosis
Varikosis vena
(varises)

52

Phlebotrombosis
Terutama terjadi pada vena profunda
tungkai bawah
Predisposisi: stasis aliran venosa
Venous return terhambat sebagian:
kehamilan, gagal jantung, bedrest
total, varises
Dapat berakibat emboli paru
Sering berhubungan dengan radang
tromboflebitis
53

Varikosis vena (varises)

Dilatasi vena dan berkelok-kelok
abnormal, pada umumnya pada vena
superfisial di tungkai bawah
Predisposisi: peningkatan tekanan vena:
kehamilan, obesitas, tromboflebitis,
lama berdiri

54

Varises vena

Ulkus vena pergelangan kaki

Komplikasi tersering
varikosis vena

56

Penyakit pembuluh limfe

Limfangitis
- radang bakteriemia septikemia
- superfisial sakit kemerahan,
pembengkakan
kelenjar limfe regional
Obstruksi pembuluh limfe (limfedema)
- retensi cairan limfe jaringan bengkak
& keras
- mastektomi

57

LYMPHEDEMA
Lymphatic channels blocked or scarred
or absent:
Post surgical
Post radiation
Filaria
Congenital
Tumoral (peau dorange- breast)

Neoplasma vaskuler
Jinak: hemangioma, glomangioma,
limfangioma
Ganas: hemangioendotelioma,
angiosarkoma, hemangioperisitoma,
Kaposi sarcoma
60

HEMANGIOMA
Often a generic term for ANY benign blood
vessel tumor

CAPILLARY (small vascular spaces)

Also called juvenile, often called birth marks
Usually regress with age

CAVERNOUS (LARGE vascular

spaces)

Also called adult

Usually do NOT regress

A: hemangioma lidah, B: hemangioma kapilare, C: hemangioma kavernosa,

D: granuloma piogenikum

LYMPHANGIOMA

Small 1-2 mm
90% Head and neck region in kids <2
GenerallyRARE
When large size and/or spaces
present often called CYSTIC
HYGROMA

GLOMUS TUMOR
GLOMANGIOMA
1 cm
Most commonly under nail
Painful

Angiomatosis basiler

Angiosarkoma

CD 31

Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi

71

Terapi/intervensi Vaskuler
Angioplasty
Stent
Graft : Autolog (v. saphena, a. mammaria int)
Sintetik (teflon)

ANGIOPLASTI

Fraktur plak (crackling sound)

Dissection
Arterial dilatation initially
Restenosis ~ 6 months

STENTS
Metallic mesh
Permanently placed
Stays patent longer than
angioplasty
OFTEN DRUG COATED
Goals:
Prevent thrombosis
Prevent spasm
Delay RE-stenosis

Angioplasti balloon
dan stent endovaskuler

GRAFTS
400,000 CABG grafts per year in USA
Saphenous v. vs. Internal mammary a. (internal
thoracic a.)
50% patent after 10 years, for saphenous v.
90% patent after 10 years, for mammary a.
Endothelial and smooth muscle migration and
proliferation key factors for success

Anastomosis
Angiogram:
penyempitan di distal

Proliferasi t. intima dan

penyempitan lumen