You are on page 1of 2

John Deere Component Works (B)

Model Estimasi Biaya ABC


Untuk melakukan perhitungan ABC, dapat dilakukan menggunakan spreadsheet yang
Penghitungannya terpisah dengan system akunting yang ada. Dalam aplikasinya, model ABC
Mengkalkulasi biaya bahan baku berdasarkan tipe bahan baku tersebut, misalnya tipe bajanya,
ukuran, dan jenis mesin yang digunakan. Termasuk perjalanan pemrosesan material tersebut
apakah langsung menuju mesin untuk dikerjakan ataukah harus melalui proses penerimaan,
inspeksi dan penyimpanan. Jadi estimasi biaya tidak hanya didasarkan pada harga material dan
ukurannya, tetapi juga berdasarkan tahapan proses perlakuan terhadap bahan baku untuk
menjadi sebuah produk.
ABC Study
Keith Williams dan Nick Vintia, pencetus ABC, berhasil mendemonstrasikan perubahan estimasi
biaya dari metode standar ke ABC dari 44 sampel item produk yang telah dieksaminiasi
sebelumnya (lihat Exhibit 1).Keduanya juga bereksperimen dengan mengubah ukuran lot dari
yang saat ini digunakan pada system MRP di divisi.Secara khusus, ABC model
merekomendasikan untuk meningkatkan jumlah lot menjadi dua kali lipat dengan mengurangi
separuh annual run per item produk untuk mencapai biaya produksi yang
optimal (lihat Exhibit 2). Dengan cara ini biaya-biaya yang dapat dihemat adalah proses
setup / persiapan, material handling, dan proses urutan
EXHIBIT 1 DAN 2

Studi ketiga menunjukkan pengaruh dari pola pergeseran produk campuran dari pekerjaan
produksi yang memakan waktu lebih lama kemesin yang berjalan.Tabel pada exhibit 3
Menunjukkan beban kerja mesin yang berjalan period kini berdasarkan annual machine hours
ACTS untuk tiap item produk. Biaya overhead (yang menggunakan ABC model)
Dapat dilihat pada bagian bawah table.Tabel pada exhibit 4 menunjukkan asumsi simulasi biaya
overhead yang alokasikan pada 1,000 item produk dengan waktu produksi dibawah 100
jam/tahun ACTS pada mesin bebas yang biasa memproduksi item produk setidaknya 500
jam/tahun ACTS. Perubahan ini akan mengurangi sampai dengan 77% jumlah waktu item yang
diproses dan jumlah waktu persiapan serta pengurutan proses produksi sampai dengan 60%.
EXHIBIT 3 DAN 4

Kegunaan ABC
Bidding.
Model ABC telah digunakan untuk mengukur biaya part mesin yang
Akan ditawarkan baik untuk internal JDCW maupun external. Setelah ABC
Diberlakukan mereka kini lebih percaya diri bahwa mereka telah memiliki harga yang
kompetitif.
Process Planning.
Model ABC juga telah digunakan untuk membandingkan tingkat efesiensi mesin dalam
memroses tipe bahan baku /baja atau part yang berbeda, tujuannya untuk dapat dengan mudah
memutuskan mesin mana yang harus digunakan untuk bahan dengan tipe tertentu.
Process Planning.
Divisi Gear and Special Product telah mengakselerasi penyesuain terhadap produksi lowvolume, short-running part. Ada sekitar 31% item produk yang memerlukan lebih dari 20 jam
direct labor; secara kolektif jumlah item produk ini adalah 97% dari total direct labor hours yang

akan tetap diproduksi. Tetapi item produk yang memerlukan waktu kerja dibawah dari 8 jam
akan di outsorcingkan atau akan ditransfer kebengkel low value-added (LVA) yang
Didirikan berdekatan dengan area mesin produksi.
Cell Arangement.
Beberapa mesin dapat diklusterkan bersamauntuk memproses pekerjaan produksi
high-run produk.Sebagai contoh, 12 mesin yang berdekatan saat ini didedikasikan untuk
mengerjakan hanya 2 jenis produk high-run untuk General Motors.
Layout.
Model ABC berhasil membantu memudahkan Manager dalam mengarang mesin-mesin untuk
mengurangi jarak penanganan bahan baku, barstock staging dibuat lebih efisien, serta
packaging dan shiping direlokasi ke area yang berdekatan dengan final operations.
Keterbatasan ABC
Meskipun sangat bermanfaat, model ABC masih memiliki keterbatasan.Pertama adalah model
Estimasi ini masih harus dioperasikan pada spreadsheet berbeda yang terpisah dengan system
Akunting serta belum terintegrasi dengan data base dari divisi lain. Kedua model
Ini baru hanya bisa diaplikasikan pada operasi turning machine

You might also like