Professional Documents
Culture Documents
High rise building memiliki bentuk fisik yang langsing dan tinggi. Perbedaan antara
luasan tapak dan ketinggiannya cukup signifikan. Sesuai dengan tujuan high rise building
untuk menambah ruang dengan keterbatasan lahan, bangunan ini memiliki luasan tapak
yang kecil yaitu 750 m2 sampai dengan 1500m2, dengan setiap lantainya memiliki
ketinggian 3,75 m pada umumnya. Jika dikategorikan sesuai dengan tingkat ketinggian
gedung berdasarkan jumlah lantainya. Walaupun tidak sepenuhnya benar karena bisa saja
jumlah lantainya banyak tetapi tinggi floor to floor-nya rendah. Jika dianggap tinggi floor
to floor adalah 3.75 m (standard), maka suatu gedung dapat dikategorikan high rise
building apabila memiliki jumlah lantai di atas 20 lantai.
b. Mixused Building
Bangunan tinggi biasanya memiliki banyak tempat untuk kemudian digunakan
sebagai berbagai fungsi. Terkadang ada fungsi yang mono, atau fungsi tunggal seperti
kantor, rumah sakit, dll. Namun fungsi ganda atau majemuk juga dapat diciptakan dalam
bangunan tingkat tinggi. Bangunan yang memiliki fungsi majemuk, disebut sebagai
bangunan Mix-Use.
Mixed-use development isin a broad senseany urban, suburban or
village development, or even a single building, that blends a combination
of residential, commercial, cultural, institutional, or industrial uses, where
those functions are physically and functionally integrated, and that
provides pedestrian connections. (Wikipedia, 2015).
Dari pengertian diatas, dapat diterjemahkan menjadi; pembangunan fungsi majemuk
adalah sebuah pembangunan desa/masyarakat, atau bahkan bangunan tunggal, yang
mencampurkan kombinasi natara perumahan, komersial, kultural, insitusional, atau
pemakaian industri, dimana fungsi-fungsi tersebut secara fisik dannonfisik saling
berintegrasi, yang kemudian menyediakan koneksi bagi civitasnya. Sedangkan
dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal dengan istilah "mixed-use
building" adalah suatu bangunan yang mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus,
umumnya fasilitas komersial yang meliputi mall, perkantoran. perbankan, perhotelan,
kondominium, apartment, rekreasi, auditorium, sineplex, studio radio/TV, ruang observasi
dan restoran, parkir. Kesemua fungsi tadi disusun secara vertical dalam wujud suatu
bangunan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, menciptakan citra (image)
dan identitas spesifik serta integrasi maksimal semua elemen system dalam bangunan.
Keuntungan dari bangunan dengan fungsi majemuk antara lain:
mengurangi jarak antar rumah, temapt kerja, business retail, dan ujuan
wisata/kebutuhan laiinya.
Lebih banyak akses ke makanansegar dll, karena makanan dan petani dari pasar
dapat dijangkau dengan berjalan kaki/naik sepeda
Tujuan utama dari mixed use building ini adalah menuju bangunan tinggi sebagai sinergi
antar multi fungsi, dimana semua fasilitas yang dirancang sebagai sumber pendapatan
harus saling mendukung dan melengkapi dengan menghindari kompetisi antar fasilitas
sehingga secara kolaboratif dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik.
1.2 Fungsi
Fungsi bangunan dapat diartikan sebagai cara bangunan tersebut dalam melayani
pemakainya untuk melakukan suatu kegiatan yang berproses. Sebuah bangunan dapat
diartikan berfungsi dengan baik apabila segala sesuatu diatur dengan baik sehingga tidak
mengalami hambatan dalam proses operasionalnya.
Suatu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi atau kombinasi fungsi
dalam bangunan gedung, misalnya kombinasi fungsi hunian dan fungsi usaha, seperti
bangunan gedung rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan), apartemen-mal, dan hotel-mal,
atau kombinasi fungsi-fungsi usaha, seperti bangunan gedung kantor-toko dan hotel atau
mal.
Agar pemenuhan persyaratan teknis setiap fungsi bangunan gedung lebih efektif dan
efisien, fungsi bangunan gedung tersebut diklsifikasikan berdasarkan tingkat kompleksitas,
tingkat permanensi, tingkat resiko kebakaran, zonasi gempa, lokasi, ketinggian, dan
kepemilikan. Pengklasifikasian bangunan gedung ini diatur dalam Pasal 5 Peraturan
Pemerintah No 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung.
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
Tingkat Kompleksitas
Sederhana
Tidak Sederhana
sederhana
karakter, kompleksitas dan teknologi
tidak sederhana
Khusus
penggunaan dan persyaratan khusus
Tingkat Permanensi
Permanen
umur layanan di atas 20 tahun
Semi Permanen
umur layanan 5 s/d 10 tahun
Darurat / Sementara
umur layanan s/d 5 tahun
Tingkat
Resiko Resiko kebakaran tinggi mudah terbakarnya tinggi
Resiko
kebakaran mudah terbakarnya sedang
Kebakaran
sedang
Resiko
kebakaran mudah terbakarnya rendah
Zonasi Gempa
rendah
Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Zona 5
Zona 6
daerah stabil
Lokasi
Lokasi Padat
di pusat kota
Lokasi Sedang
di daerah pemukiman
Lokasi Renggang
di daerah pinggiran kota
Ketinggian
Bertingkat Tinggi
lebih dari 8 lantai
Bertingkat Sedang
5 s/d 8 lantai
Bertingkat Rendah
s/d 4 lantai
Kepemilikan
Milik Negara
Milik Badan Usaha
Milik Perorangan
Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP), dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL). Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik bangunan dalam
pengajuan permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Fungsi bangunan juga dapat
diartikan sebagai bangunan yang dapat digunakan atau
dikelompokan berdasarkan
sebagian
kecil
ruang
dari
suatu
bangunan.
Suatu
gedung