You are on page 1of 5

Studi Literatur

1.1 Pengertian Highrise Building dan Mixused Building


Berikut uraian mengenai Highrise serta Mixeduse Building
a. Highrise Building
High Rise Building atau dalam Bahasa Indonesia adalah Bangunan Tinggi, memiliki
banyak pengertian, berikut adalah beberapa pengertian dari high rise building :

Dikutip sesuai aslinya dan diterjemahkan dari Emporis.com: sebuah bangunan


tinggi adalah bangunan dengan struktur arsitektural dengan ketinggian diantara
35m-100m. strukturnya secara otomatis tergolong dalam bangunan tinggi ketika
bangunan tersebut memiliki tinggi minimum 12lantai. Apabila bangunan tersebut
memiliki lantai kurang dari 40 dan tingginya tidak terdefinisi, maka bangunan
tersebut juga termasuk bangunan tinggi.

International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildingsmengartikan


bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak
besar terhadap evakuasi".

New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai


"bangunan yang memiliki banyak tingkat"

Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari


70 kaki (21 m)

Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan


bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23
m).

High rise building memiliki bentuk fisik yang langsing dan tinggi. Perbedaan antara
luasan tapak dan ketinggiannya cukup signifikan. Sesuai dengan tujuan high rise building
untuk menambah ruang dengan keterbatasan lahan, bangunan ini memiliki luasan tapak
yang kecil yaitu 750 m2 sampai dengan 1500m2, dengan setiap lantainya memiliki
ketinggian 3,75 m pada umumnya. Jika dikategorikan sesuai dengan tingkat ketinggian
gedung berdasarkan jumlah lantainya. Walaupun tidak sepenuhnya benar karena bisa saja
jumlah lantainya banyak tetapi tinggi floor to floor-nya rendah. Jika dianggap tinggi floor
to floor adalah 3.75 m (standard), maka suatu gedung dapat dikategorikan high rise
building apabila memiliki jumlah lantai di atas 20 lantai.

b. Mixused Building
Bangunan tinggi biasanya memiliki banyak tempat untuk kemudian digunakan
sebagai berbagai fungsi. Terkadang ada fungsi yang mono, atau fungsi tunggal seperti
kantor, rumah sakit, dll. Namun fungsi ganda atau majemuk juga dapat diciptakan dalam
bangunan tingkat tinggi. Bangunan yang memiliki fungsi majemuk, disebut sebagai
bangunan Mix-Use.
Mixed-use development isin a broad senseany urban, suburban or
village development, or even a single building, that blends a combination
of residential, commercial, cultural, institutional, or industrial uses, where
those functions are physically and functionally integrated, and that
provides pedestrian connections. (Wikipedia, 2015).
Dari pengertian diatas, dapat diterjemahkan menjadi; pembangunan fungsi majemuk
adalah sebuah pembangunan desa/masyarakat, atau bahkan bangunan tunggal, yang
mencampurkan kombinasi natara perumahan, komersial, kultural, insitusional, atau
pemakaian industri, dimana fungsi-fungsi tersebut secara fisik dannonfisik saling
berintegrasi, yang kemudian menyediakan koneksi bagi civitasnya. Sedangkan
dalam konteks urban, bangunan tinggi multi fungsi, dikenal dengan istilah "mixed-use
building" adalah suatu bangunan yang mengakomodasi beberapa fungsi sekaligus,
umumnya fasilitas komersial yang meliputi mall, perkantoran. perbankan, perhotelan,
kondominium, apartment, rekreasi, auditorium, sineplex, studio radio/TV, ruang observasi
dan restoran, parkir. Kesemua fungsi tadi disusun secara vertical dalam wujud suatu
bangunan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, menciptakan citra (image)
dan identitas spesifik serta integrasi maksimal semua elemen system dalam bangunan.
Keuntungan dari bangunan dengan fungsi majemuk antara lain:

lebih banyak variasi perumahan, lebih banyak unit-unit yang terjangkau

mengurangi jarak antar rumah, temapt kerja, business retail, dan ujuan
wisata/kebutuhan laiinya.

Lebih banyak akses ke makanansegar dll, karena makanan dan petani dari pasar
dapat dijangkau dengan berjalan kaki/naik sepeda

Pengembangan yang lebih compact, ada sinergi dalam pemakaianlahan

Aspek social lebih baik

Dapat meraih tujuan sekitar denganberjalan kaki, mengurangi biaya transportasi

Tujuan utama dari mixed use building ini adalah menuju bangunan tinggi sebagai sinergi
antar multi fungsi, dimana semua fasilitas yang dirancang sebagai sumber pendapatan

harus saling mendukung dan melengkapi dengan menghindari kompetisi antar fasilitas
sehingga secara kolaboratif dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik.
1.2 Fungsi
Fungsi bangunan dapat diartikan sebagai cara bangunan tersebut dalam melayani
pemakainya untuk melakukan suatu kegiatan yang berproses. Sebuah bangunan dapat
diartikan berfungsi dengan baik apabila segala sesuatu diatur dengan baik sehingga tidak
mengalami hambatan dalam proses operasionalnya.
Suatu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi atau kombinasi fungsi
dalam bangunan gedung, misalnya kombinasi fungsi hunian dan fungsi usaha, seperti
bangunan gedung rumah-toko (ruko), rumah-kantor (rukan), apartemen-mal, dan hotel-mal,
atau kombinasi fungsi-fungsi usaha, seperti bangunan gedung kantor-toko dan hotel atau
mal.
Agar pemenuhan persyaratan teknis setiap fungsi bangunan gedung lebih efektif dan
efisien, fungsi bangunan gedung tersebut diklsifikasikan berdasarkan tingkat kompleksitas,
tingkat permanensi, tingkat resiko kebakaran, zonasi gempa, lokasi, ketinggian, dan
kepemilikan. Pengklasifikasian bangunan gedung ini diatur dalam Pasal 5 Peraturan
Pemerintah No 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung.
KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG
Tingkat Kompleksitas

Sederhana

karakter, kompleksitas dan teknologi

Tidak Sederhana

sederhana
karakter, kompleksitas dan teknologi

tidak sederhana
Khusus
penggunaan dan persyaratan khusus
Tingkat Permanensi
Permanen
umur layanan di atas 20 tahun
Semi Permanen
umur layanan 5 s/d 10 tahun
Darurat / Sementara
umur layanan s/d 5 tahun
Tingkat
Resiko Resiko kebakaran tinggi mudah terbakarnya tinggi
Resiko
kebakaran mudah terbakarnya sedang
Kebakaran
sedang
Resiko
kebakaran mudah terbakarnya rendah
Zonasi Gempa

rendah
Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Zona 5

daerah sangat aktif


daerah aktif
daerah lipatan dengan retakan
daerah lipatan tanpa retakan
daerah gempa kecil

Zona 6
daerah stabil
Lokasi
Lokasi Padat
di pusat kota
Lokasi Sedang
di daerah pemukiman
Lokasi Renggang
di daerah pinggiran kota
Ketinggian
Bertingkat Tinggi
lebih dari 8 lantai
Bertingkat Sedang
5 s/d 8 lantai
Bertingkat Rendah
s/d 4 lantai
Kepemilikan
Milik Negara
Milik Badan Usaha
Milik Perorangan
Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang
diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP), dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL). Fungsi dan Klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik bangunan dalam
pengajuan permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Fungsi bangunan juga dapat
diartikan sebagai bangunan yang dapat digunakan atau

dikelompokan berdasarkan

fungsinya, berikut ini adalah beberapa jenis fungsi yaitu :


1.2.1 Apartemen
Apartemen atau flat merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya
mengambil

sebagian

kecil

ruang

dari

suatu

bangunan.

Suatu

gedung

apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit. Apartemen merupakan


tempat tinggal yang modelnya berupa rumah susun. Jadi, yang membedakan adalah
penekanannya, yang satu pada hak, sementara lainnya pada fisik bangunan.
Apartemen servis adalah apartemen yang disewakan berikut layanan harian (daily
service) layaknya hotel. Sementara itu, apartemen sewa (nonservis), yakni
apartemen yang disewakan, baik fully furnish maupun non-furnish, tanpa daily
service.
Menurut Oxford English Dictionarydefinisi Apartemen adalah beberapa ruangan
yang merupakan tempat tinggal, atau berbentuk flat. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia apartemen adalah:
a. Tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
dan sebagainya) yang berada pada satu lantai, bangunan bertingkat, rumah
flat.
b. Bangunan bertingkat yang terbagi dalam beberapa tempat tinggal
Apartemen juga dapat diartikan sebagai suatu ruang atau rangkaian ruang yang
dilengkapi dengan fasilitas serta perlengkapan rumah tangga dan digunakan sebagai
tempat tinggal. (Harris; 1975; 20)

Dapat disimpulkan definisi apartemen adalah sebuah bangunan beringkat yang


terdiri beberapa unit tempat tinggal, yang terdiri dari kamar duduk, kamar tidur,
kamar mandi, dapur, dan lain sebagainya. Berikut merupakan Standar Perancangan
Apartemen :
1. Entrance Apartemen
Bagian entrance apartemen harus menarik dan mudah dilihat.
Bagian entrance menyediakan tempat untuk: berjalan, kendaraan menurunkan
penumpang, menaikkan barang bawaan, dan tempat untuk menurunkan barang
bawaan.
Bagian entrance harus mudah di akses, dan mudah akses bila terjadi kebakaran.
Kanopi entrance melindungi dari angin dan hujan.
Skala dan karakter entrance mengikuti desain bangunan.
Lebar entrance minimal 5.5 meter, atau dapat dilalui untuk 2 mobil.
2. Pengiriman Barang:
Pengiriman dan pengantaran barang, pengantar barang tidak boleh hingga depan
pintu.
3. Aktivitas Orang Tua Dan Anak Dilakukan Di Ruang Keluarga:
Kamar anak sebisa mungkin dapat diakses dari ruang keluarga, sehingga dapat
diawasi.
4. Akses Dari Ruang Tidur Ke Kamar Mandi:
Akses dari ruang tidur ke kamar manditidak menjadi satu jalur dengan ruang
keluarga.
5. Akses Dari Dapur Ke Kamar Mandi:
Akses dari dapur ke kamar mandi, dapat dimungkinkan satu jalur dengan ruang
keluarga.
6. Servis Dari Dapur Ke Ruang Makan:
Servis dari dapur ke ruang makan dapat berhubungan dengan ruang lainnya.
1.2.2 Office
1.2.3 Mall
1.2.4 Mixused ( Apartemen, Office, Mall )

You might also like