You are on page 1of 15

RANGKUMAN ANATOMI UNGGAS

KULIT DAN DERIVAT KULIT


Kulit (integumentum comunae) dari unggas membentuk dan ditumbuhi bulu,
yang sangat berguna dalam menunjang kemampuan terbang dan berperan penting
pada proses termoregulasi. Secara fungsional dapat dibedakan antara (1) kulit
yang ditumbuhi bulu, kulitnya tipis dan bulu tertanam pada lapis subkutis yang
subur, dan (2) kulit yang tidak ditumbuhi bulu, biasanya lebih tebal.Kulit unggas
sebenarnya, terdiri atas epitel permukaan (epidermis) dan lapisan jaringan ikat
(corium). Kedua lapisan tersebut menutupi lapisanjaringan ikat loggar
dibawahnya yang dibatasi oleh fascia yaitu subcutis.
Secara umum, kulit ayam tidak mengandung kelenjar-kelenjar keringat.
Kelenjar kulit yang ada pada unggas adalah kelenjar minyak dan hanya terdapat di
tiga tempat, yaitu (1) glandula uropygialis, kelenjar minyak yang terletak di basis
ekor, (2) glandula auriculares, terletak dipintu tengah luar, dan (3) glandula
ventii, yang bermuara dibibir kloaka. Sekresi glndula uropygialis bersifat holokrin
(dibentuk

oleh

disintegrasi

sel-sel),

dipergunakan

oleh

unggas

untuk

membersihkan bulu-bulunya dan membuatnya anti air.


Bulu (Pennae) merupakan karakteristik dari unggas. Bulu-bulu ini tersusun
dalam bais-baris di daerah tertentu yang disebut dengan saluran-saluran bulu
(pterylae). Struktur bulu secara umum dibentuk oleh (1) scapus, sumbu yang
secara fngsional terdiri atas rachis (sumbu bebas) dan calamus (sumbu yang
tertanam), dan (2) vexilla (vexilium = bendera). Pada ujung distal calamus terdapat
sebuah lubang, umbilicus distalis (inferior), yang membentuk lubang silinder dan
berakhir pada lubang di proximal (umbilicus proximal/superior) di pertemuan
antara calamus dan vexillum.
Susunan vexilla terdiri atas (1) rami atau barbae yang menjulur keluar dari
rachis, secra teratur berjalan paralel dan sejajar, dan (2) radii atau barbulae yang

terdiri atas cabang-cabang proksimal (vexillum babrbae proximale) dan distal


(vexillum barbae distale) yang salaing kait-mengkait.
Macam-macam buluh utama, yaitu (1) bulu kontur yang terdiri atas bulu
penutup (tectrices), bulu sayap (remiges) dan bulu kemudi/ekor (retrices); (2) bulu
dons (plumae) yang terletak dibawah kontur; (3) bulu dons halus (pulviplumae),
dan (4) filiplumae, bulu-bulu yang menyerupai rambut. Bulu-bulu sayap (remiges)
merupakan bulu yang terbesar dan dapat dibagi menjadi remiges primarii,
remiges secundarii, remiges alulares dan remex carpalis.

SISTEM KERANGKA

Kerangka ayam terdiri dari 150 buah tulang, mempunyai 2 fungsi utama.
Pertama, sebagai rangka untuk pertautan otot-otot dan penunjang tubuh. Kedua,
sebagai tempat menimbun kalsium dan fosfor terutama dalam bentuk garamgaram anorganik yang merupakan unsur-unsur esensial bagi proses kehidupan
unggas.
Dalam struktur tulang, bagian kompak merupakan penutup yang keras,
sedangkan menurut tekstur serta penampilannya menyerupai daging. Didalam
bagian kompak ada bagian yang kosong disebut ruang sumsum (cavum
medullaris). Secara umum penamaan tulang-tulang pada unggas hampir sama
dengan tulang-tulang pada mamalia. Pembagian skeleton unggas adalah (1) tulang
tulang axial (axial skeleton), yaitu tulang-tulang kepala (termasuk apparatus
hyoideus); (2) collumna vertebrales, terdiri atas ossa vertebrae cervicales
(berjumlah 13-14 buah), ossa vertebrae thoracales (berjumlah 7 buah, masingmasing berhubungan dengan tulang rusuk, ossa costales), os synsacrum (fusi
antara tulang lumbal dan sacrum) dan pygostyle; (3) extremitas pectoralis, terdiri
atas tiga pasang tulang-tulang penyangga sayap, yaitu fusi dari ossa ciaviculares
(disebut dengan os farcula), ossa coracoidea dan ossa scapulae, dan tulang-tulang
kaki muka (sayap); (4) extremitas pelvicis, terdiri atas lubang-lubang pelvis dan
tulang-tulng kaki belakang.

Dari ketujuh pasang tulang rusuk, terdapat suatu penjuluran yang muncul
dari facies lateralis corpus costae, perkecualian pada costae pertama dan dua
costae terakhir, disebut dengan procesus uncinatus.

SISTEM OTOT

Diaphragma
Diaphragma pada unggas adalah rudimeter dan tidak merupakan sutu
pemisah antara ruang thoraks dan ruang abdomen. Otot ini terdapat sebagai suatu
membran yang berurat yang terletak pada permukaan paru-paru dan beberapa
serabut otot yang halus terlihat datang dari tulang rusuk.Berdasarkan kandungan
myoglobinnya, dapat dibedakan adanya serabut otot putih dan serbut otot merah.

Kebanyakan oto-otot pada unggas mengandung baik serabut otot merah maupun
serabut otot putih.
Otot-otot kulit (Bulu)
Pada lapis profundal dari corium dijumpai penyebaran otot-otot polos yang
membentuk otot kulit atau otot bulu sejati yang disebut Mm. Nonstriati
dermatis, dan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu (1) mm. Penales yang
membentuk jaringan diantara batang-batang bulu terutama pada bulu kontur
sehingga dapat mengangkat, menggeser maupun memutar bulu-bulu tersebut dan
(2) mm. Appteriales yang terdapat diantara pematangan bulu dan berfungsi untuk
menegangkan kulit serta sebagai pelengkap dari keseluruhan sistem otot polos
pada corium.
Otot-otot tubuh (Mm. Trunci)
Otot-otot tubuh menutup rongga tubuh secara keseluruhan dan juga berperan
sebagai otot-otot pernafasan. Otot-otot perut (abdomen) pada unggas susunannya
mirip dengan pada mamalia. Namun secara morfologis umumnya lebar, tipis dan
berurat. Sesuai dengan urutan letaknya (dari superficial ke profundal) otot-otot
perut terdiri atas empat, yaitu m. obliquus abdominis externus, m. obliquus
abdominis internus, m. rectus abdominis dan m. transversus abdominis.
Otot-otot ekor (Mm. Caudae)
Otot-otot ekor berperan dalam mengatur posisi dan gerakan pangkal ekor
serta bulu-bulu kemudi. Kelompok otot ekor dapat dibagi dalam: (1) otot-otot
axial, yaitu yang berorigo pada synsacrum dan berinsertio di vertebrae caudales
dan pangkal bulu kemudi. Termasuk dalam kelompok ini adalah m. levator
caudae, m. lateralis caudae, m. depressor caudae dan mm. Interspinales; (2) otototot yang berasal dari tulang pinggul (ossa coxae) menuju ke bulu kemudi, yaitu
m. pubocaudalis externus, m. pubocaudalis internus dan m. caudo-femoralis; (3)
otot-otot yang terletak silang-menyilang diantara bulu kemudi, yaitu m. bulbi
retricium dan m. adductor retricium.

Otot-otot sayap
Daerah gelang bahu pada unggas terpasang kokoh pada batang tubuh,
sehingga otot-otot yang menghubungkan skelet gelang bahu ke skelet tubuh relatif
lemah dan berperan dalam proses keseimbangan. M. pectoralis yang berfungsi
mengepakkan sayap kebawah merupakan otot yang paling kuat dan yang paling
subur diantara otot-otot lainya.
Otot-otot kaki
Hubungan antara daerah gelang pinggul dan collumna vertebralis sangat
kokoh, sehingga peranan oto-otot gelang pinggul tidak terlalu penting bahkan
pada unggas tidak eksis. Otot-otot ekstremitas tersusun sedemikian rupa, sehingga
disaerah femur terdapat kelompok otot flexor persendian lutut dan extensor
persendian paha yang terletak disisi caudal (plantar). Sebaliknya kelompok otot
flexor persendian pagha dan extensor persendian lutut terletak disisi cranial
(dorsal).

SISTEM RESPIRASI, APPARATUS RESPIRATORIUS (SYSTEMA


RESPIRATORIUS)

Cavum nasi
Kedua cavum nasi yang terletak pada tulang paruh dipisahkan oleh suatu
sekat tulang rawan keras yang disebut septium nasi. Didalam ruang hidung
terdapat 2-3 lamela-lamela yaitu concha nasalis rostralis, concha nasalis media,
dan concha nasalis caudalis.
Trachea
Trachea unggas merupakan suatu saluran yang dibentuk oleh cincin-cincin
tulang rawan (cartilagines trachealis) yang sempurna dan satu sama lain di
pertautkan oleh suatu ligamen yang sempit.

Syrinx
Dahulu disebut dengan larynx caudalis dan hanya terdapat pada unggas.
Terletak pada bagian akhir trachea atau pada bagian awal bronchi kanan dan kiri
atau di anara ke dua daerah tersebut. Unggas domestik umumnya mempunyai
syirinx yang terletak diantara ke dua daerah tersebut (tipe tracheobronchiale,
tracheobronchiale syrinx).
Pulmo
Paru-paru yang berwarna merah muda terdapat sepasang, berukuran kecil,
menempel di kiri-anan collumna vertebralis pada septum dorsalis di dalam suatu
ruangan, cavum pulmonale. Permukaan paru-paru berlekuk-lekuk sesuai dengan
jalur costae dan disebut dengan sulci costale.
Kantong-kantong hawa, sacci pneumatici
Kantong hawa merupakan kantong membran yang berdinding tipis, berisi
udara.
Kantong hawa terdapat mpat pasang dan satu tunggal:
1.
2.
3.
4.
5.

Sepasang saccus cervicalis (kantong hawa leher)


Sepasang saccus thoracicus cranalis (kantong hawa dada depan)
Sepasang saccus thoracicus caudalis (kantong hawa dada belakang)
Sepasang saccus abdominalis (kantong hawa perut)
Satu saccus clavicularis (kantong hawa klavikular)
Berdasarkan fungsi paru-paru, kantong-kantng hawa dibagi ke dalam 2

kelompok, yaitu: Kelompok kantong hawa depan dan Kelompok kantong hawa
belakang.

SISTEM PENCERNAAN, APPARATUS DIGESTORIUS

( SYSTEMA DIGESTORIA )

Secara umum perbedaan dengan mammalia terletak pada : (1)


cavum oris, (2) eosephagus dengan temboloknya, (3) bentuk lambung dan (4)
adanya sepacang ceace (usus buntu).
Susunan alat pencernaan unggas terdiri atas : ruang mulut (cavum
oris) dan cavum pharyngis, canalis alimentarius (eosephagus dengan
temboloknya, lambung kelenjar dan lambung otot, usus halus, usus besar,
cloaca dan anus. Dan kelenjar asesoris (hati dan pankreas). Unggas tidak
mempunyai bibir, pipi dan gigi,sehingga makanan yang diperoleh langsung
ditelan.

Ruang mulut (Cavum oris) dan Pharynx (Cavum pharyngis)


Cavum oris dan pharynx pada unggas membentuk suatu kesatuan
ruangan yang diselenggarakan oleh ossa maxillae et palati dan ossa
mandibulae. Bentuk paruh pada unggas sangat bervariasi, tergantung dari
cara makan dan jenis makanannya, selain itu juga dapat berfungsi sebagai alat
bantu membuat sarang, membersihkan bulu atau sebagai alat pertahanan diri.
Lidah (lingua) terdapat di dasar ruang mulut pada paruh
mandibulae (rostrum mandibulae). Pada bangsa ayam, lidah berbentuk
runcing (apex linguae) dan melebar ke arah caudal (radix linguae), sedangkan
pada itik dan bebek, apex linguae berbentuk tumpul.
Cavum pharyngis

melanjutkan ruangan mulut ke arah caudal.

Kelenjar-kelenjar ludah (Glandula salivares) banyak terdapat di cavum oris


dan cavum pharyngis (glandulae oris et glandulae pharyngis) berfungsi
menyelaputi partikel makanan untuk mempermudah proses menelan.
Glandulae oris terdiri atas 2 (dua) macam kelenjar, yaitu (1) kelenjar
monostomatis dan (2) kelenjar polystomatis. Glandula pharyngis seluruhnya

berupa kelenjar polystomatis yang juga mempunyai banyak saluran (Ductuli


glandularum pharyngealium) yaitu glandulae sphenopterygoideae, glandulae
mandibulares caudales dan glandulae cricoarythenoidae.

Kerongkongan (Oesophagus)
Kerongkongan (Oesophagus) merupakan suatu saluran transport
makanan yang bersifat sangat elastis, sehingga pakan yang ukurannya relatif
besar dapat ditelan sekaligus. Oesophagus yang menguhubungkan pharynx
dan lambung kelenjar, bersadarkan letaknya terdiri atas (1) bagian leher (pars
cervicales) dan (2) bagian dada (pars thoracica). Pada pintu mausk throax
terdapat suatu pelebaran oesophagus, yaitu tembolok (ingluvies),sebagai
tempat penampungan makanan. Setelah itu eosophagus

menjadi sempit

kembali dan terletak di dorsal trachea, melewati syrinx diantara kedua


bronchi primarii lalu menyusup dibawah permukaan ventral paru-paru, diatas
basis jantung menuju ke facies parietalis hati.

Tembolok (Ingluvies)
Ingluvies merupakan suatu pelebaran dari bagian ventral dinding
eosophagus yang dapat mencapai besar tertentu sesuai dengan fungsinya
sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Struktur yang membentuk
tembolok sama dengan pada eosophagus. Penting untuk diketahui adalah
kelenjar mukosa, glandulae ingluviales yang secara umum mirip dengan
kelenjar mukosa eosophagus.
Fungsi dari eosophagus dan ingluvies adalah sebagai berikut :
makanan akan ditransportasikan melalui eosophagus pars cervicales kearah
distal dengan gerakan peristaltik. Pada unggas yang mempunyai tembolok,
maka makanan akan ditampung sementara selama lambung otot penuh.
Setelah lambung otot kosong maka makanan akan diteruskan melalu
eosophagus pars thoracalis menuju ke kelambung kelenjar. Pada burung

merpati, tembolok mempunyai peran khusus dalam masa pengeraman sampai


penetasan.

Lambung (Gaster)
a. Lambung Kelenjar ( Pars glandularis/proventriculus )
Pada ayam, lambung kelenjar merupakan organ yang berbentuk
seperti gelendong dengan panjang sekitar 40mm. Fungsi dari lambung
kelenjar adalah sebagai statisiun antara sebelum makanan diteruskan ke
lambung otot.Batas dengan eosophagus tidak begitu jelas, hanya berupa
penebalan, sedangkan dengan lambung otot dibatasi oleh suatu penyempitan,
yaitu isthmus gastris.
b. Lambung Otot ( Pars muscularis/ventriculus )
Dinding

lambung

otot

terdiri

atas

jaringan

otot

yang

tebal,kuat,berwarna merah kebiruan yang disusun oleh 2 otot utama yaitu m.


Crassus caudodorsalis dan m. Crassus cranioventralus. Di daerah kantong
buntu cranial dan caudal terdapat otot-otot antara, yaitu m. Tenuis
craniodorsalis dan m. Tenuis caudoventralis.
Makanan yang sudah dicerna dan lunak akan diteruskan menuju
usus melaluipylorus. Pada daerah ostium pyloricum ini terdapat kelenjar
endokrin (glandulae pyloricales) yang menghasilkan antara lain gastrin (sel
G), somatostatin (sel D) dan neurotensin.

Usus
Usus pada unggas secara umum relatif lebih pendek dibandungkan
dengan mammalia. Panjang usus tergantung dari umur, ras, jenis dna jumlah
makanannya. Ukuran diameter saluran usus mulai dari pylorus sampai dengan
cloaca makin lama makin mengecil.

a. Usus Halus
Usus halus terutama berfungsi dalam proses pencernaan dan
penyerapan makanan dan sebagaimana pada mammalia terbagi atas
duodenum, jejunum, dan ileum.

Duodenum
Duodenum dimulai dari ostium phylorieum pada sisi kanan dari lambung
otot, membentuk suatu lengkungan berbentuk huruf U yang disebut ansa
duodenalis. Diantara ansa duodenalis terdapat pancreas. Di bagian distal
duodenum, makanan akan bercampur dengan sekreta produk pankreas dan
hati yang kemudian diteruskan ke jejunum.

Jejunum dan Ileum


Pada jejunum dan ileum terjadi proses pencernaan dan penyerapan
makanan yang sebenarnya dengan bantuan dari kelenjar-kelenjar asesoris.
b. Usus Besar
Caecum
Secara umum terdapat sepasang caeca, namun bentuk dan keberadaan
usus buntuk pada unggas sangat bervariasi. Pada usus buntu ini dijumpai
terutama bahan tidak tercerna yang mengandung selulosa dan biasanya
berwarna kecoklatan. Meskipun fungsi caecum belum diketahui benar,
terlihat bahwa disini berlangsung pula proses pencernaan terutama absorpsi
(penyerapan).

Rectum
Rectum berjalan hampir lurus di ventral vertebrae, menguhungkan ileum
dan cloaca.
Cloaca
Saluran pencernaan diakhiri di cloaca, yang juga merupakan muara dari
apparatus urogenitalis. Cloaca dibentuk oleh 2 lipatan mukosa menjadi tiga
ruangan. (1) yang terbesar adalah ruangan kotoran,coprodeum. (2) yang
terkecil adalah ruangan urine, urodeum. (3) ruang akhir, proctodeum yang
berhubungan dengan dunia luar.

Cloaca secara teknis dipergunakan untuk membedakan jenis kelamin


anak ayam. Ada dua cara yaitu dengan membuka cloaca dan mencari
penonjolan di dinding ventral tempat terdapatnya phallus atau dengan
memasukkan suatu alat melalui cloaca untuk melihat adanya testes atau
ovarium.

Kelenjar Pencernaan Asesoris


a. Pankreas (Pancreas)
pankreas merupakan suatu jaringan yang berwarna kuning pucat
sampai merah pucat yang terletak diantara lengkungan duodenum.
Berdasarkan fungsi dan strukturnya, pankreas merupakan kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin.
b. Hati (Hepar)
Unggas mempunyai hati yang relatif besar. Hati terdiri atas dua
gelambir, lobus hepatis sinister dan lobus hepatis dexter. Kantung empedu
terletak di facies visceralis dari gelambir hati. Cairan empedu akan
dikeluarkan dari vesica fellea.
SISTEM UROGENITALIS, APPARATUS UROGENITALIS
( SYSTEM UROGENITALIS )

Sistem Urinaria
Alat-alat urinari unggas terdiri atas dua ginjal (renes) dan dua
saluran urine (ureter). Unggas tidak memiliki kantong air seni, urine mengalir
dari ginjal melalui ureter langsung ke kloaka. Penyaluran urine ke kloaka
dilakukan oleh ureter

yang akan bermuara di urodaeum melalui ostium

cloacale ureteris.

Sistem Genitalia
a. Organa Genitalia Masculina
alat kelamin jantan unggas terdiri atas sepasang organ pembentuk
spermatozoa (testes), organ penyimpanan dan pendewasaan spermatozoa

(epydidymes), organ penyalur spermatozoa (ductus deferentes) dan organ


kopulasi (phallus) dengan alat-alat bantunya.
Testes berbentuk bulat oval dan terletak ventral dari ginjal.
Epiydidymis berbentuk pipa pendek dan pipih dengan ketebalan 3-4mm,
terletak di dorsomedial testis. Ductus deferens merupakan saluran panjang
dengan ketebalan 1mm menghubungkan epydidymis dengan kloaka. Organ
kopulasi pada unggas jantan dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu phallus
nonprotudens dan phallus protudens. Alat bantu phallus adalah (1) corpus
vasculare paracloacale (2) ligamentum elasticum, (3) M.retractor phalli.
b. Organa Genitalia Feminina
struktur alat kelamin betina pada unggas dipengaruhi oleh besarnya
telur dan pembentukan kerabang telur yang keras. Sistem genitalia embrio
betina terdiri dari sepasang ovarium dan oviductus. Ovarium terlihat sebagai
suatu gundukan berbentuk segitiga yang terdiri atas kumpulan kuning telur
(ova). Oviduct anak ayam yang baru menetas terlihat sebagai garis yang
halus,berombak-ombak dan berwarna putih. Secara morfologis, oviduct
terbagi dalam beberapa bagian secara berurutan,yaitu : infundibulum,isthmus,
uterus dan vagina.

Ovulasi dan Pembentukan Telur


Kuning telur yang sedang berkembang dibungkus di dalam suatu
membran tipis dan halus disebut follikel. Jika kuning telur menjadi matang, ia
akan memecahkan membran folikel sepanjang garis yang disebut stigma.
Proses ini disebut ovulasi. Kuning telur yang baru dibebaskan akan jatuh di
dalam ruang perut dan diambil oleh infundibulum. Kuning telur lalu bergerak
ke dalam magnum dan akan menerima albumin tebal (putih telur). Telur
masuk ke isthmus untuk mendapatkan membran-membran kulit telur.
Selanjutnya membran kulit dan albumin tipis dikeluarkan di dalam uterus.
Telur yang telah berkembang penuh kemudian berjalan masuk ke dalam
vagina. Ditempat ini telur akan menerima suatu substansi yang berlendir dan
tipis disebut kutikel. Segera setelah telur berkontak dengan udara, lapis
kuticula menjadi kering. Telur-telur itu dari vagina masuk ke dalam kloaka
dan dikeluarkan sekaligus.

Telur Unggas
Terdiri atas sel telur (kuning telur), putih telur, tali spiral, dua lis
selaput kulit telur dan kerabang telur.
Telur-telur Abnormal
1. Telur dengan kuning telur ganda terjadi karena hasil dari dua ovum
yang matang pada saat yang sama.
2. Telur dengan titik-titik darah terjadi karena kerusakan membran folikel
pada tempat lain bukan pada garis stigma.
3. Telur dengan titik-titik daging terjadi karena hasil perdarahan baik di
dalam ovarium maupun di dalam oviductus sebelum ovulasi yang kemduain
ikut terlapis oleh albuminn.
4. Telur dengan kerabang yang lembek terjadi karena hasil dari kegagalan
kelenjar-kelenjar kerabang untuk mengeluarkan sekresinya.
5. Telur tanpa kuning telur terjadi karena hasil dari beberapa bahan asing
yang masusk ke dalam oviduct.
6. Telur di dalam telur terjadi karena gerakan antiperistaltik yang biasa
terjadi yang memaksa telur kembali ke infundibulum dan kemudian kontak
dengan kuning telur lain.
SISTEM PEREDARAN DARAH DAN SISTEM LIMFATIKA
a. Darah
Darah adalah suatu campuran yang terdiri atas cairan(75%) dan zat
padat (25%) mengalir melalui sistem sirkulasi. Sebagian besar sel-sel darah
dibagi dalam dua tipe, sel darah merah dan sel darah putih. Eritrosit unggas
memiliki inti dan berbentuk lonjong. Leukosit berukuran lebih besar dari
eritrosit, namun jumlahnya sedikit.
b. Sistem Vaskular
Sistem vaskular unggas terdiri atas jantung dengan empat ruangan
( dua ventrikel dan dua atrium ), pembuluh-pembuluh arteria dan vena,
pembuluh kapiler dan darah.
c. Sistem Limfatika
Sistem peredaran limfe terdiri dari limpa dan pembuluh-pembuluh
limfe. Penting untuk pertahanan tubuh. Fungsi penting lainnya adalah
peranannya dalam memelihara komunikasi antara darah dan jaringanjaringan.

d. Limpa
Limpa berbentuk bulat,kecil, berwarna seperti hati. Limpa
dianggap sebagai saringan yang mengeluarkan racun dari darah.
e. Kelenjar Thymus
Terdapat sepasang yang merupakan bagian dari sistem limfosit
kecil yang berperan dalam sistem imun.
f. Bursa cloacalis (Fabricii)
Bursa terdiri jaringan limfoid dan membuat imunitas terbesar
dengan menghasilkan limfosit-limfosit besar dan se;l-sel plasma. Pada unggas
dewasa, bursa akan menghilang dan fungisnya digantikan oleh limpa dan
jaringan limfoid lainnya.

SISTEM SYARAF ( SYSTEMA NERVOSA )


Unggas mempunyai sistem nervosa yang berkembang baik untuk
penglihatan, pendengaran dan suatu kemampuan untuk meraba, tetapi untuk
merasa dan mencium bau masih dipertanyakann.
a. Sistem Saraf Pusat
Terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup
syaraf-syaraf kranial. Medulla spinalis unggas mempunyai dua pembesaran
(1) plexus brachialis (2) plexus lumbosacralis. Syaraf-syaraf yang muncul
dari otak akan membentuk sistem syaraf perifer. Kedua belas nervi craniales
adalah

N.olfactorius(I),

N.trochlearis(IV),

N.opticus(II),

N.trigeminus(V),

N.vestibulocochlearis(VIII),

N.oculomotorius(III),

N.abducens(VI),

N.facialis

N.glossopharyngeus(IX),

(VII),

N.vagus(X),

N.accessorius (XI), dan N.hypoglossus(XII).


b. Sistem Syaraf Otonom
Sistem syaraf otonom merupakan syaraf visceral yang berasal dari
otak dan medulla spinalis yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan menurut
kemauan otak.

Sistem syaraf otonom dibagi menjadi sympatycus dan

parasympaticus. Biasanya sistem simpatikus untuk mempercepat gerakan,


sedangkan

parasimpatikus

untuk

memperlambat

memelihara seluruh sistem dalam keseimbangan.

gerakan

sehingga

You might also like