You are on page 1of 136

KULIAH ILMU BEDAH UROLOGI

OLEH
Dr. Jusuf Saleh Bazed, Sp.U.

Urologi adalah ilmu yang mempelajari


penyakit-penyakit

dan

kelainan-kelainan

traktus Uro-genitalia pada pria dan traktus


urinarius pada wanita, termasuk kelenjar
suprarenalis (Adrenal Gland).

Untuk dapat memahami dan mempelajari


dengan

baik

kelainan-kelainan

urologik

diperlukan pengetahuan yang cukup tentang


ilmu kedokteran dasar seperti embriologi,
anatomi, fisiologi traktus uro-genitalia dan
pengetahuan

tentang

patologi

patofisiologi,

laboratorium

anatomi,

klinik

dan

radiologi.
3

Penderita di periksa secara umum karena :


Banyak penyakit tr.U-G memberi gejalagejala sistemik
Banyak penyakit sistemik memberi gejala
pada urine

Efek Sistemik Dari Penyakit Tr. Urinarius


Penyakit Ginjal & tr. Urinarius

Tekanan darah meningkat

Gangguan sistem
kardiovaskuler

- Palpitasi
- Hipertensi
- Sakit Kepala

Retensi cairan
Gejala-gejala gastrointestinal

Gangguan sistem
-Reno intestinal reflex
respirasi
-Organ relationship

-Peritoneal irritation
Kongesti paru

-Mual-muntah
Gejala-gejala
-Perut kembung
pernafasan :
-Ileus paralitik
- Sesak napas

Gejala Pada Urine Dari Penyakit Sistemik


Penyakit adrenal
Penyakit Kardio vaskuler

Kehamilan
Diabetes mellitus

Ginjal &
tr.Urinarius

Lesi pada susunan syaraf pusat

Tumor hipofise

Psycho neurosis

Retensi urine

Frekwensi

Inkontinensia

Ologuria
Polyuria Polakisuria

Dalam pemeriksaan urologik lengkap


diperlukan :
Pemeriksaan klinik utama berupa
gambaran klinik :
Gejala-gejala (symptoms) penyakitpenyakit yang didapatkan dengan
anamnesis yang lengkap dan terarah
baik
auto-anamnesis
atau
alloanamnesis.
Tanda-tanda (signs) yang ditemukan
pada pemeriksaan fisis yang teliti.
7

Pemeriksaan penunjang diagnostik


Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologik: BNO-IVP,
RPG, Urethro-cystografi, termasuk
pemeriksaan USG, CT
Scanning/MRI.

Pemeriksaan khusus bila diperlukan


Pemeriksaan Instrument
Bouginasi/kateterisasi
Cystometri

Pemeriksaan endoskopik
Urethroskopi
Sistoskopi
Ureteroskopi
Pyeloskopi

GEJALA-GEJALA/SYMPTOMS PENYAKITPENYAKIT TR.UROGENITALIA


Riwayat Penyakit :
Keluhan utama & lamanya
Akut & pertama kali
Khronis/kambuhan/bertambah/berkurang
Trauma
Pernah berobat
Kebiasaan hidup :

Alkohol
Merokok
Pekerjaan
Penyakit-penyakit yang pernah diderita

Dengan anamnesis yang sistematis dan


terarah 60% - 80% diagnosa dpt ditegakkan
10

Pada penyakit-penyakit dan kelainan-kelainan


urologik dapat dikelompokkkan pada beberapa
gejala-gejala :
a.Gejala-gejala sistemik
b.Gejala-gejala yang berhubungan dengan
pengeluaran urine/miksi
c. Rasa nyeri (pain)
d. Gejala-gejala gastro-intestinal
e. Gejala-gejala yang berhubungan dengan
organ sex.
11

a. GEJALA-GEJALA SISTEMIK
Merupakan gejala-gejala atau keluhan-keluhan
umum.
Demam.

Adanya

gejala

ini

biasanya

dihubungkan dengan infeksi terutama yang akut


seperti pyelonefritis akuta, prostatitis akuta.
Kadang pada Ca. Renis. Tapi pada sistitis
simpel, mungkin tanpa demam seperti juga
pada pyelonefritis khronik.

12

Malaise,

rasa

lemah,

makin

kurus dan berat badan makin


menurun biasa pada penyakitpenyakit

keganasan

(kanker),

gagal ginjal khronis, infeksi yang


hebat ataupun obstruksi yang
hebat/khronis.

13

b. GEJALA-GEJALA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
MIKSI
Disini menyangkut gangguan pengeluaran dan
sifat urine. Gejala-gejala yang timbul pada
umumnya merupakan gejala-gejala cystitis,
berupa :
Sakit daerah suprapubis
Dysuri sampai stranguri
Urgency sampai tennesmi vesicae
Rasa panas aliran urine
Polakisuri-frekwensi
Hematuri
Pyuri
14

Cystitis sendiri adalah peradangan bulibuli. Namun ada sejumlah keadaan lain
yang memberikan juga gejala-gejala
cystitis :
Interstitial cystitis
Cystitis khemis dan radiasi
Prostatitis
Urethritis senilis
Torsio atau ruptura kista ovarium
Corpus alienum dalam buli-buli
Psychoneurosis.

15

Cystitis khronik/tbc tanpa gejala-gejala


Gejala LUTS (Lower Urinary Tract
symptoms) :
Gejala-gejala obstruksi saluran kemih
bagian bawah misalnya:

Frekwensi
Retensi urine
Hesitancy
Straining
Urgency
Feel not emptying
16

FREKWENSI MIKSI
Miksi normal mempunyai rithme yang tertentu.
Biasanya tiap 4-6 jam ada yang mengatakan 4-8 jam.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Jumlah cairan yang dikonsumsi (intake)
Insensibel loss cairan yang hilang pada keringat,
pernapasan, demam dan lain-lain.
Perangsangan urogenitalia terutama pada sekitar
bladder-neck

17

Penyakit-penyakit yang meningkatkan


peransangan pada buli-buli. Normal
ransangan pertama pada buli-buli untuk
miksi pada pengisian 100-150 cc.
Kapasitas buli-buli : 400-500 cc. Untuk
orang Indonesia + 300-400 cc.
Gangguan neurogenik
Gangguan emosional/psychis

18

POLAKISURI
Sering-sering kencing. Inteval antara 2
kali miksi kurang dari 2 jam sudah
termasuk miksi frekwent. Hal ini bisa
terjadi karena :
Ada urine sisa dalam buli-buli setiap
selesai miksi akibat obstruksi parsiel
uretra atau bladder neck.

19

Kapasitas buli-buli yang berkurang


Inflamasi/radang
Tumor
Batu
Fibrosis dinding buli-buli
Tbc buli-buli
Interstitial cystitis
Peransangan dinding buli-buli : urine
bersifat asam atau alkalis
20

DYSURI
Pengertian sebenarnya gangguan atau
kesulitan waktu miksi. Tapi sebagian
besar
dokter
sudah
mengartikan
sebagai
nyeri/sakit
waktu
miksi.
Biasanya ada ransangan di bladder
neck, trigonium vesicae dan urethra
posterior.

STRANGURI
Pengertian sama saja dengan nyeri
pada dysuria tapi disini biasanya nyeri
yang hebat sekali
21

TENNESMI VESICAE
Hasrat untuk miksi yang terus menerus.
Biasanya pada radang buli-buli atau sekitar
buli-buli

URGENCY
Miksi yang tak dapat ditunda. Biasanya pada
perangsangan buli-buli dan bladder neck

22

NOCTURI
Kencing waktu tidur malam. N : 0 1 x
Hal ini bisa terjadi pada :
Penderita penyakit parenchym ginjal dimana
fungsi konsentrasi menurun.
Adanya urine sisa akibat obstruksi parsial pada
urethra atau bladder neck.
Penderita dengan: Oedem, gagal jantung atau
decompensasi cordis dan varices.

Kencing waktu tidur malam normal terjadi pada


orang yang minum banyak waktu sore/malam,
kopi atau alkohol.

23

ENURESIS (NGOMPOL)
Berarti miksi pada waktu tidur malam
tanpa disadari. Pada anak umur 2-3 th
masih dianggap normal sebab mungkin
perkembangan pada neuromuskuler pada
daerah urethrovesikal atau pusat miksi di
CNS yang belum sempurna. Tapi pada
anak yang lebih besar sampai umur 6-7 th
perlu pemeriksaan lebih lanjut.

24

Mungkin pula disebabkan faktor-faktor lain


berupa :
Infeksi pada buli-buli
Urethral stenosis pada anak wanita
Valvula urethrae posterior pada
anak laki-laki
Idiopathic
Neuropathic bladder
Psychotic
25

RASA PANAS (Burning Sensation)


Penderita mengeluh urine yang keluar
di urethra terasa panas. Hal ini biasa
pada infeksi yang akut seperti :
Cystitis acuta
Urethritis acuta
Prostatitis acuta

JUMLAH URINE
Normal + 50-70 ml/jam (20 40 cc/kg
BB/24 jam)
26

POLYURI
Jumlah urine yang banyak per 24 jam,
jumlah urine lebih dari 40 cc/kg BB/24
jam.
Hal ini bisa terjadi pada penderita :
Diabetes mellitus
Diabetes insipidus
Acute renal faillure dimana terjadi gejala :
H.O.R.F. (High Output Renal Faillure)
pada stadium dini.

27

OLIGURI
Jumlah urine yang kurang per 24 jam. Dibawah 1000
ml sampai 400 ml dianggap oliguri. Hal ini tergantung
pada intake cairan dan sensibel loss dan daya
konsentrasi ginjal. Ginjal normal dengan fungsi
konsentrasi baik, berat jenis 1.035, urine 400 ml/24
jam oliguri. Tapi jumlah urine 1500 ml/24 jam
dengan berat jenis 1.002-1.003, juga sudah oliguri
sebab disini berat jenisnya sudah mendekati berat
jenis air. Seharusnya volumenya lebih besar.

28

ANURI
Pengertian sebenarnya adalah tak ada
produksi/ekskresi urine di ginjal. Dalam
pengertian
sehari-hari tak ada
pengeluaran urine ke buli-buli (buli-buli
kosong pada kateterisasi) jadi anuri bisa
karena :
Tak ada ekskresi urine di ginjal
Obstruksi total ureter kiri dan kanan
misalnya obstruksi karena batu
bilateral.
29

RETENSIO URINAE
Tertimbunnya urine yang tidak
normal

dalam

ketidakmampuan

buli-buli
buli-buli

akibat
untuk

mengosongkan isinya baik sebagian


(parsiel) maupun seluruhnya (total).

30

Penyebab bisa :
a. Obstruksi = Dinamis
b. Non obstruksi = Adinamis = Fungsional

obstruksi misalnya :
Phymosis
Meatal stenosis
Hypertrofi prostat
Karsinoma prostat
Striktura urethrae
Batu urehtra atau pada bladder neck
Bekuan darah
Dll

31

non obstruksi misalnya :


Neurogenic bladder.
Myogenic
Spasme sphincter urethrae
externum, baik karena trauma atau
infeksi di organ sekitarnya.
Medikamentosa, misalnya obatobat narkotika/anastesi
Inflamasi, radang
Psychogenik

32

RESIDUAL URINE
Urine sisa Urine yang masih tertinggal dalam
buli-buli sesudah kencing sepuas-puasnya.
Adanya urine sisa dapat diketahui :
Anamnesa : rasa tidak puas sesudah
miksi.
Foto post-voiding dengan kontras.
Dimasukkan kontras dalam buli-buli atau
sesudah foto IVP. Penderita disuruh
miksi. Kalau masih ada kontras ddalam
buli-buli itulah urine sisa.
USG buli
Kateterisasi sesudah miksi.
33

PYURI
Urine bercampur nanah. Dapat diklasifikasikan :
Pyuri initial, nanah pada permulaan
miksi. Biasa pada urethritis.
Pyuri terminal. Nanah pada akhir miksi.
Biasa pada absces prostat atau divertikel
buli-buli.
Pyuri total. Nanah pada seluruh aliran
urine yang keluar. Biasanya pada infeksi
di traktus urinarius bagian tengah
(cystitis) atau bagian atas (uretritis,
pyelonefritis)

Untuk
mendeteksi
ketiganya
dilakukan 3 glasses test.

ini
34

PNEUMATURI
Adanya gas atau udara dalam urine. Ini
menunjukkan ada hubungan atau fistel
antara traktus urinarius dan traktus
digestivus, misalnya :
Fistel urethro-enterikus kongenital
Trauma
Ca. recti yang sudah menginfiltrasi
buli-buli atau urethra
Dll
35

CLOUDY URINE
Kencing keruh. Biasa didapatkan :
Urine yang alkalis dimana terdapat
presipitat fosfat
Chyluria : Cairan limphe dalam
urine : Ada fistel antara sistem
pembuluh limphe dan traktus
urinarius filaria.
PUS Pyuria
36

HEMATURI
Urine bercampur darah
Harus dibedakan dengan urine
merah karena makanan, obatobatan atau haemoglobin urin
pada hemolise darah.
Harus pula dibedakan dengan
perdarahan
perurethra
pada
ruptura urethra.
37

Hematuria dapat diklasifikasikan :


Berdasarkan asalnya
Pre-Renal. misalnya hemofilia,
polycythemia, dll.
Renal. misalnya pada glomerulo
nephritis acuta, carcinoma renis,
trauma ginjal dan lain-lain.
Post Renal. mulai dari calyx dan
pelvis renis terus ureter, buli-buli dan
urethra. Bisa karena batu, infeksi,
kanker, trauma dan lain-lain.
38

Berdasarkan pada penglihatan kasat


mata
Hematuri makroskopik : Gross
hematuri.
Hematuri
mikroskopik
=
Erythrocyturia.
Berdasarkan waktu keluarnya :
Hematuri initial. Berasal dari urethra
anterior.
Hematuri terminalis. Berasal dari
urethra posterior, bladder neck,
trigonum vesicae atau prostat.
Hematuri total. Biasanya berasal dari
Buli-buli atau ginjal.
39

- Berdasarkan symptom lain yang


menyertainya.
Hematuri tanpa gejala-gejala lainnya
Silent Hematuria intermittend :
ca.buli-buli, ca.ginjal. Juga terjadi
pada :
Batu staghorn
Polycystic kidney
Solitaircystic kidney
Glomerulonephritis
Focal glomerulitis.
40

Hematuri yang disertai kolik biasanya


batu ureter/pyelum dan bekuan darah
dari ca.ginjal
Hematuri yang disertai sakit/nyeri dan
peransangan buli-buli :
Bisa pada cystitis yang hebat
Batu buli-buli atau ca. buli-buli
yang disertai infeksi.

41

GEJALA-GEJALA MIKSI HIPERTROFI


PROSTAT
Gejala-gejala Obstruktif
A. Hesitancy dan straining = kesulitan
yang meresahkan dan lama pada
permulaan miksi kalau sudah
keluar lancar.
merupakan gejala awal HP
pembesaran prostat ke bladder neck
B. Pancaran dan kaliber miksi berkurang
karena resistensi urethrae yg
makin meningkat.
42

C. Terminal dribbling : Tetesan tambahan


pada akhir atau sesudah miksi.
D. Intermittency of the urinary stream
atau kencing terputus-putus.
E. Sense of residual urine. Tidak puas
sesudah miksi. Terasa masih ada
urine dalam buli-buli.
F. Retensi urine akuta. Ada infeksi
inflamasi mukosa obstruksi total
G. Retensi Urine khronika. Gejala-gejala
pada point a-e. Mungkin terjadi
Paradoxic Incontinence.
43

Gejala Irritatif
Urgency
Frekwensi
Nocturi
Urge incontinence

Gejala-gejala Komplikasi. Terutama


infeksi:
Cystitis
Pyelonefritis
Orchio-epididimitis
Batu buli-buli

44

IPSS DAN QOL


IPSS = International Prostate
Symptom Score
Tiap gejala-gejala dibawah ini di
scoring : 0 5
1. Incomplete emptying : Tidak puas
2. Frequency : sering kencing : < 2 jam
3. Intermittency : kencing ter-putus-putus
4. Urgency : tak bisa menunda kencing
5. Weak urinary stream : pancaran lemah
6. Straining : mengedan
7. Nocturi : bangun kencing malam
45

PENILAIAN : CARA SKORING


Dalam bulan yang lalu gejala-gejala
diatas dirasakan:
1. Tak ada keluhan
: score : 0
2. Keluhan < 20%
: score : 1
3. Keluhan < 50%
: score : 2
4. Keluhan 50%
: score : 3
5. Keluhan > 50%
: score : 4
6. Keluhan selalu : 100% : score : 5
Untuk nocturi berapa kali bangun kencing
46

SYMPTOM SCORE :
0 7 : Mildly symptomatic
8 9 : Moderately
20 35 : Severely

: Ringan
: Sedang
: Berat

47

QOL = Quality of Life


Skoring : 0 6
Jika harus hidup dengan gejala-gejala seperti
pada IPSS :
Bahagia : 0
Menyenangkan : 1
Lebih banyak memuaskan : 2
Kadang-kadang puas kadang-kadang tidak : 3
Lebih banyak tidak memuaskan : 4
Tidak membahagiakan : 5
Menderita : 6
Untuk menangani HP perlu dipertimbangkan
IPSS dan QOL
48

GEJALA-GEJALA MIKSI OBSTRUKSI


URETHRA

Biasanya pada penderita dengan :


Striktur urethra
Valvula urethra posterior pada
anak laki-laki
Spasme otot-otot periurethral pada
bayi/anak perempuan
Urethritis

49

Gejala-gejalanya dapat berupa :


Pancaran dan kaliber miksi
berkurang
B. Pancaran miksi bercabang
Bifurcated
Forking
Spraying
A.

50

INCONTINENSIA URINAE
Ketidakmampuan untuk menahan urine keluar.
Ada 4 type :
A. TRUE INCONTINENCE
Disini urine keluar tanpa ada ransangan miksi
sebelumnya. Mungkin terus menerus atau
periodik. Biasa pada :
Muara ureter ektopik
Ekstrofi buli-buli.
Epispadia
Fistel vesico-vaginalis
Muara ureter ektopik
Kerusakan sphincter uretrae externum pada
operasi prostat.
51

B. STRESS INCONTINENCE
Kelemahan otot sphincter urethrae
externum sedikit kegiatan fisik :
Batuk2,ketawa,berdirikencing keluar.
C. URGENCY INCONTINENCE
Terjadi akibat reflex miksi yang terus
menerus misalnya HP, cystitis akuta
terutama juga pada yang nervous

52

D. OVERFLOW INCONTINENCE =
PARADOXIC INCONTINENCE
Seperti stress incontinence Buli-buli
penuh.

53

Inkontinensia Urine Berdasarkan Kelainan Organ


Kelainan syaraf :
a. Kelainan cerebral :
Physiologis : anak kecil yang
berumur 2,5 4,5 th
Kongenital
Tumor
Trauma capitis
Radang : meningitis tbc, siphylis

54

b. Kelainan medulla spinalis

Kongenital
Tumor
Trauma
Radang
HNP

55

c. Kelainan syaraf perifer


- Trauma : fraktur panggul
- Akibat operasi terpotong
- Infeksi
- Tumor infiltrasi syaraf
- Neuropathi Diabetes
mellitus

56

Kelainan Tr.Urogenitalia
-

Kongenital : Epispadia, extrophy


bladder
Trauma panggul
Partus lama fistel vesiko
vaginalis
Akibat operasi : TUR-P.
Prostatektomi
Obstruksi khronis
57

NEUROGENIC BLADDER
Gangguan miksi, inkontinensia ataupun
retensi/obstruksi akibat gangguan syaraf.
Dapat dibagi :
a. Fungsional
Gangguan sensoris (DM, Tabes
Dorsalis)
Gangguan motoris
Kombinasi
b. Anatomis
-

Gangguan saraf sentral


Gangguan saraf perifer
58

GANGGUAN SYARAF CENTRAL


1. Upper Motor Neuron Lesion
(Spastic bladder)
Terjadi spastic neurogenik bladder
atau reflex neurogenic bladder =
Automatic neurogenic bladder
kontraksi
sampai
spasme
m.detrussor terjadi reflux dan
urgency incontinence.

59

a.

Kausa Cerebral
Disini masih ada sinkron antara spasme
m.detrussor dan sphincter urethrae int.
Penderita mirip eneuresis pada anak. Tak ada
rem/kontrol dari otak. Tak ada urine sisa

b.

Kausa Medulla Spinalis Supra


Segmental diatas micturation centra
(S2 S4) pada ThX L2 (sympatis) ada
dyssynergisme kontraksi m.detrussor dan
sphincter uretra int.buli-buli penuh. Miksi
interuppted tanpa disadari.
60

2. Lower Motor Neuron Lesion =


Segmental/infra segmental lesion
flaccid bladder atonia bladder
kerusakan pada S2 S4 , Cauda equina
atau pada radix dan saraf sakralis. Otototot detrussor, sphincter uret.int. dan
dasar panggul lumpuh. Kapasitas bulibuli tinggi. Tekanan intravesikal nol.
Ransangan dan miksi spontan (-). Dapat
miksi dgn mengedan dan menekan perut
supra pubis.
61

The Sensory Paralytic Bladder


Kerusakan pada radix posterior atau
cornu posterius dari pusat miksi S2 S4.
Bisa pada tabes dorsalis, anemia
perniciousa. Sensasi buli-buli penuh (-)
tak ada ransangan kontraksi over
flow incontinence.

62

The Motor Paralytic Bladder


Kerusakan pada radix anterior atau cornu
anterius dan cornu laterale. Pusat miksi S2
S4.
- Sensasi buli-buli berisi urine ada terasa
tapi kontraksi m.detrussor tidak ada.
- Terasa buli-buli penuh dan terasa nyeri
akibat distensi/ atonia bladder biasa
pada poliomyelitis.
63

KERUSAKAN SYARAF PERIFER


Biasa pada :
Trauma
Operasi

Terpotong

Infiltrasi tumor ganas

Terjadi gangguan sensoris & motoris. Buli-buli


penuh dan tak ada kontraksi m.detrussor.
sama dengan lesi transversal pada medula
spinalis S2 S4 overflow incontinence

64

KENCING TERPUTUS
(INTERRUPTION OF
STREAM)

THE

URINARY

Biasanya pada batu buli-buli yang


kecil,
Pada waktu miksi, batu terbawa urine
sampai menutup orificium urethra
internum
Biasa pada anak-anak
65

KENCING GANDA (DOUBLE MICTIE)


Diverticulum vesicae yang besarnya lebih
dari 1/3 volume buli-buli. Sensasi miksi
pertama pada pengisian 100-150 cc urine
dlm buli-buli (1/3 kapasitas volume bulibuli).

66

Vesical diverticula. Diagramatic sketch showing the most


common positions of vesical diverticula. (Dikutip dari Barnes
hal. 421)
67

c. NYERI = PAIN
Pada organ urogenitalia ada 2 type nyeri :
Lokal pain : nyeri yang dirasakan pada
organ atau daerah sekitar organ itu
sendiri mis.: sakit ginjal terasa nyeri
pd RCV (T10 L1 pinggang & dibawah
arcus costa XII)

68

Refered pain : rasa nyeri yang menjalar


dan terasa pada daerah atau organ yang
jauh dari organ yang sakit. Mis.: batu
ureter proksimal kolik dirasakan
nyeri pada testis dipihak yang sama.

69

Sifat Nyeri : Ada 2 :


Nyeri menetap terus menerus
Kolik serangan : datang-datang

NYERI GINJAL = KIDNEY PAIN


Nyeri yang menetap di CVA
Sering meluas sepanjang sub costal
sampai ke umbilikus/kwadran bawah
dinding perut.
70

Timbul Karena :
Keregangan yg mendadak dari kapsula
ginjal mis.:
Pyelonefritis akuta
Obstruksi ureter akut
Nyeri juga kadang-kadang terasa sampai
di bahu.

71

Pada pembesaran ginjal & keregangan


kapsul yang khronis mis.:
Kanker
Batu staghorn
Hydronefrosis
Obstruksi ureter parsiel
TBC ginjal
Biasanya tidak sakit = painless
72

NYERI URETER = URETERAL


PAIN
Nyeri yang menetap di CVA karena
keregangan capsula ginjal
Kolik karena spasme otot-otot ureter
di proksimal dari obstruksi yang
menjalar ke distal sesuai dengan
jalannya ureter di kwadran bawah
perut bagian depan.
73

Pada Buli-buli
Skrotum
Testis
Pada Ovarium
Buli-buli
Vulva

74

Nyeri kolik : suatu sensasi sakit yang


hebat yang bersifat serangan, datangdatang dan kemudian hilang dengan atau
tanpa obat.
NYERI KOLIK terjadi karena :
Hyperperistaltik dan spasme otot-otot
polos dari ureter di proksimal dari obstruksi
untuk mendorong benda asing dalam
lumen yang memberi obstruksi ke distal.
Batu ureter 1/3 distal sakit sampai di
testis dan gejala sistitis
Batu 1/3 tengah kanan sampai di
daerah Mc.Burney. DD : Appitis,adnexitis.
75

Batu 1/3 tengah kiri sampai di


daerah perut kiri bawah DD,
Diverticulitis
dan
penyakitpenyakit sigmoid adnexitis.

76

Gejala-gejala Kolik Selain Rasa Nyeri


Yang Bersifat :
Serangan/datang-datang
Dull pain
Referred pain
Juga meliputi gejala-gejala pada :
Tr.cardio vaskuler : - nadi cepat
- pucat, shock

77

Tr.digestivus : - mual/muntah
- kembung/meteorismus
- ileus paralitik
Tr.urinarius : hematuri
Tr.neurologik : - keringatan
- pucat
Kolik ini harus dibedakan dengan :
kolik usus
kolik empedu
78

NYERI BULI-BULI = VESICAL PAIN


Biasanya pada :
Retensi urine akut
Cystitis
Sensasi sakit selain di supra pubis juga menjalar
sepanjang urethra dan terminal dysurie yang hebat.
Pada retensi yang khronis atau neurogenile bladder
sakit kurang walaupun buli-buli penuh sampai
umbilikus.

79

NYERI PROSTAT = PROSTATIC PAIN


Sensasi sakit/rasa kurang enak di daerah
perineum & rektum
Refered pain kadang-kadang sampai di
daerah lumbo-sacral
Pada prostatitis biasanya ada gejala-gejala
sistitis

80

NYERI TESTIS = TESTICULAR PAIN


Nyeri biasanya karena trauma,torsio
testis atau orkitis
Rasa sakit LOKAL dan REFERED PAIN
Sepanjang SPERMATIC CORD
Perut bagian bawah
kadang-kadang sampai di CVA

81

NYERI EPIDIDIMIS = EPIDIDYMAL PAIN


Biasa pada epididimitis akut.
Rasa sakit LOKAL DAN REFFERED
PAIN
Lipat paha
Perut bagian bawah
Kadang-kadang sampai di CVA

82

NYERI PENIS = PENILE PAIN


Rasa nyeri dan sakit pada penis.
Biasa pada :
Penis (Balanitis) atau urethritis.
Prostatitis
Vesiculitis seminalis
Cystitis atau kolik ureter

83

LOW BACK PAIN


Sakit belakang bagian bawah dan menjalar
ketungkai.
Biasa pada :
Obstruksi leher buli-buli
Metastasis ca.prostat

84

d. GEJALA-GEJALA GASTROINTESTINAL
Pada penyakit-penyakit ginjal/ureter
dengan sakit atau tidak sering timbul
gejala-gejala gastro-intestinal yang lebih
menonjol.

85

Misalnya :
Pyelonefritis akuta :
Nyeri lokal CVA
Gejala-gejala cystitis
Demam, menggigil

Juga :
Mual/ muntah
Perut kembung
Sakit seluruh perut
86

Kolik ginjal/ureter :
Nyeri lokal CVA
Reffered pain
Hematuri

Juga :
Mual/ muntah
Perut kembung
Paralitik ileus

87

Gejala - gejala gastro-intestinal


kadang-kadang lebih menonjol
daripada gejala-gejala urologik
membingungkan sebagai kelainan
di organ intra-peritoneal.
Hal ini disebut : Uro-intestinal
reflex atau Reno-intestinal reflex.

88

Ini bisa terjadi karena :


A. RENO INTESTINAL REFLEXES
Hal ini timbul karena pusat persarafan
autonomic dan sensoris dari kedua
tractus yang sama pada satu soma
(segment).
Afferent stimuli dari kapsul ginjal atau
otot pelvis renis oleh gerakan reflex
terjadi pula pyloro spasme mual,
muntah atau perubahan tonus usus
kembung, paralitik ileus
89

B. ORGAN RELATIONSHIP
Hubungan antara ginjal kiri dan kanan yang
sangat berdekatan dengan organ-organ intraperitoneal.
- Ginjal kanan : dengan colon, hepar, dua
denum,caput pancreas,ductus choledochus
dan gall bladder
- Ginjal kiri : dengan lien, lambung, colon,
pancreas.
Radang/tumor dari ginjal/organ retro-peritoneal
akan meluas ke organ tersebut memberi
gejala-gejala seperti dari organ tersebut.
90

C. PERITONEAL IRRITATION
Permukaan depan ginjal dan ureter ditutupi
peritoneum. Peradangan ginjal akan
memberikan pula gejala-gejala peritonitis :
Perut kembung
Paralytic ileus
Defans muscular
Dll

91

e. GEJALA-GEJALA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ORGAN
SEX
Banyak
keluhan
tr.
Urinarius
yang
disebabkan oleh : psychogenic,emosi atau
tension atau kehidupan sexual yang
Inadekwat.
Pada : - Banyak yg terus terang
- Ada yang malu-malu timbul
keluhan-keluhan urologik :
sistitis, prostatitis, dll
92

Kesulitan-kesulitan sexual biasanya :


Impotent total/parsiel
prematur loss of ereksi
Abscens of ejaculation with orgasm
Premature ejaculation
Loss of desire hilang gairah sexual
Hilang nafsu
Umumnya ini karena psychogenic
anatomi/physiologi tetap harus di periksa

93

Pada : akibat kehidupan seksual yang


tidak bahagia/puas timbul keluhan :
- Cystitis
- Frekwensi miksi
- nyeri vagina/nyeri urethrae post sexual
inter caurse yang inkompleta
Dyspareunia bisa juga pada

94

Harus dicari tahu kehidupan :


- Waktu kecil
- Puberitas
- Perkawinancinta/paksa
- Hubungan sexual
- Hubungan bisnis, masyarakat dll
kehidupannya
Karena hubungan psychis & soma sangat
erat tetap dilaksanakan pemeriksaan
physic & laboratorium.

95

INFERTILITY = KEMANDULAN
Ketidak mampuan seorang pria atau wanita untuk berreproduksi (hamil atau menghamili). Satu pasangan
dengan hubungan adequate cohabitation selama 12
bulan dipertimbangkan kemungkinan infertility
selama 24 bulan harus diperiksa
- Kemungkinan kemandulan : = 50%:50%
- Kemandulan kebidanan
urolog
96

Beberapa penyebab kemandulan :


I. Penyebab Pre-Testikuler : semua
yang menyebabkan Hypofungsi testis :

1. Gangguan endokrin
- Hipopituitarism gangguan hormon
gonadotropin pembentukan FSH
terganggu proses spermatogenesis
terganggu.

97

- Hyperadrenalism

pembentukan androgen yang


berlebihan, feed back ke hipofise
menekan
gonadotropin
yang
akhirnya
mengganggu
spermatogenesis

98

2. Gangguan yang non endokrin


- Varikokel
- Hidrokel
- Intoksikasi obat-obat mis.:
kemoterapi : adriamycin.Obat
Furadantin.

99

- Pengaruh suhu panas suhu rongga


skrotum 1-20 C < rongga abdomen.
- Pekerja duduk lama :
- Sopir
- Bisnis eksekutif
- Celana ketat
- Sering rendam air panas
- Demam yang lama sampai 3 bulan
- Depresi
- Kelelahan

100

II. Penyebab Testikuler : kelainan pada


testis yang memberikan gangguan proses
spermatogenesis :

1. Kongenital = Primer
- Testis yang tidak berkembang

Hypoplasia atau dysgenesis


Kriptorkismus

101

2. Acquired = Sekunder akibat


penyakit lain
-

Gangguan pembuluh darah/Parenkim


dari testis :
Torsio testis
Akibat operasi
Trauma

- Orchitis
- Mumps
-

Penyebab lain atrofi testis

102

III. Penyebab Post-testikuler


1. Gangguan pada alat penyalur sperma
a. Penis yang abnormal
- Hipospadia
- Makro penis/mikro penis
- Adipositas Orang yang terlalu gemuk
penis
terbenam dalam lemak mons pubis
b. Gangguan prostat :
- Prostat tidak berkembang
- Prostatitis
- Post-Prostatektomi
103

c. Disfungsi ereksi/impoten
d. Ejakulasi dini
e. Stenosis epididimitis,vas deferens
atau ductus ejaculatorius
f. Striktura uretra
g. Penyakit/kelainan vesica seminalis

104

2. Keadaan yang mempengaruhi


sperma
- Ph cairan ejakulat terlalu
asam/basa
- Abnormal dari viscositas cairan
vesica seminalis
- Infeksi : seminal vesiculitis
- Immune factor : antibody sperma

105

PEMERIKSAAN UROLOGIK
(STATUS UROLOGIK)
A. Pemeriksaan Perut (Abdominal
Examination)
Regio costo-vertebralis (RCV/CVA)
pemeriksaan ginjal.
Regio supra pubis (RSP)
pemeriksaan buli-buli
Regio inguinalis

106

B. Pemeriksaan Genitalia Eksterna

(External Genital Examination)

Penis urethra pars pendulosa sampai


meatus.
Skrotum :
Testis
Epididimis
Vas deferens

Funikulus Spermatikus
Perineum urethra
Pada wanita : vulva : labia majora et
minora dan clitoris
Muara urethra
Vaginal toucher - urethra
107

C. Pemeriksaan Colok Dubur (Digital


Rectal Examination = DRE) dan
Vaginal Toucher (VT) pada Wanita
Buli-buli dikosongkan sebelumnya
disuruh miksi/kateterisasi
Dilakukan dengan bimanuel : untuk
memeriksa :
Prostat-urethra pars prostatika
Vesica seminalis
Buli-buli
Keadaan rektum
Organ-organ lain dalam rongga
panggul
Pada wanita : - Buli-buli
- Portio
- Urethra
108

D. Pemeriksaan neurologik (Neurologic


Examination)
Vertebra terutama anak-anak
Anal reflex
APR/KPR
Bulbo cavernosus reflex
Cremaster reflex

109

A. PEMERIKSAAN PERUT
Ginjal yang besar :
Tumor,hydronephrosis dapat
segera dilihat
Buli-buli yang penuh tampak
Ureter tak dapat diperiksa

110

PEMERIKSAAN GINJAL (CVA)


Inspeksi : Posisi duduk/baring. Dilihat dari depan
belakang

Radang yang hebat : perinephric absces


kulit oedem, hyperenis
Pada trauma luka lecet
Pada tumor/hidroneprhrosis yang besar :
terlihat benjolan di RCV atau abdomen
bagian lateral yang bergerak dengan
pernapasan.
111

Pada orang dewasa, biasanya :


Kista ginjal
hidronephrosis
Grawitz tumor = adeno ca.renis
= hypernephroma
= clear cell ca.

112

Pada anak-anak :
Kista ginjal
Wilms tumor = adeno myosarcoma
= nephroblastoma
Neuroblastoma
Palpasi : Posisi duduk/baring 1 tangan di
costo-vertebral dari 1 tangan di depan dd
perut.
Biasanya ginjal normal sukar teraba
kanan yang lebih rendah kadangkadang teraba
ballotement pada inspirasi maximum
Ginjal nyeri tekan :
Pyelonefritis
Renal carbuncle
Perinephric absces
Pyonephrosis

Renal palpation in the


sitting position. (Dikutip
dari Pelouze hal. 127)
113

(A) Method of palpating kidney. At expiration.


(B) Method of palpating kidney. At inspiration.
(Dikutip dari Barnes hal. 72)

114

Konsistensi :
Kenyal hypertrophy
Keras tumor
Soft hydronephrosis
Pembesaran ginjal harus di DD:
- Tumor-tumor retroperitoneal neuroblastoma,
lipoma
- Splenomegali
- Tumor gall bladder
- Kista pancreas
- Tumor colon
115

Perkusi : Terutama pada trauma ginjal untuk


melihat :
Perluasan/progresifitas perdarahan
Membedakan dengan perdarahan
intraperitoneal
Auscultasi : dengan stetoscopeTerutama
pada stenosis atau aneurysma a. renalis
terdengar bising karena penyempitan.
116

Transilluminasi
Terutama pada anak < 1 th dengan massa
supra pubic atau CVA. Digunakan senter
dalam kamar gelap. Massa yang berisi
cairan yang transparant Transilluminasi
test (+) seperti pada pemeriksaan
hydrocele

117

PEMERIKSAAN SUPRA PUBIK


PEMERIKSAAN BULI-BULI
Inspeksi : Penonjolan supra pubic :
Buli-buli yang penuh (retentio urinae)
Tumor buli-buli yang besar
Palpasi : Normal tak teraba
Bila ada urine sisa teraba dengan RT
bimanual :
- Nyeri tekan sistitis
- Juga dapat diraba : batu buli-buli dan
tumor buli-buli
118

Perkusi : Kosong tidak dapat diperkusi. Bila


dapat diperkusi isi minimal 150 cc urine.
PEMERIKSAAN INGUINAL & KELENJAR
LAINNYA
Kelenjar-kelenjar inguinal & sub inguinal
akan membesar pada penyakit-penyakit
radang atau tumor: penis, scrotum dan
vulva. Juga pada chancroid,syphilis,limphe
granuloma venerum dan G.O.
Tumor-tumor testis & prostat kelenjarkelenjar
pararenal,
paraaorta
atau
parailiacal supraclavicular kiri
119

PEMERIKSAAN GENITALIA EXTERNA


PENIS
Inspeksi :
Preputium disunat/tidak belum :
Preputium redundant tarik kebelakang
untuk melihat :
Phimosis
Meatal stenosis
Kelainan-kelainan di sulcus coronarius :
Scar syphilis
Tumor : ca.penis
120

Urethral discharge keluar nanah :


urethritis
Darah : - Corpus alienum
- Ruptura urethra
- Tumor

121

Curvatura penis
Peyronies disease
Tumor
Muara urethra :
Hypospadia
Epispadia
Fistel urethra

122

Palpasi
Teraba keras/indurasi pada corpus
cavernosum terjadi penimbunan
jaringan ikat PEYRONIES DISEASE
= INDURATIO PENIS PLASTICA
- Urethra : Teraba keras seperti tali
strictura urethra
- Teraba batu dlm urethra biasa di :
-

Fossa navicularis
Daerah peno-scrotalis

123

SKROTUM & ISINYA


Inspeksi
Tanda-tanda radang
Penyakit-penyakit kulit :
Furnier folliculitis,

Oedem elaphantiasis
- Penyakit-penyakit jantung dan liver

Fistel :
didepan : Gumma (syphilis)
dibelakang tbc epididimis
124

Pembesaran scrotum
Orchitis
Tumor/ca.testis :seminoma
Hydrocele
Varicocele
Hernia scrotalis
Torsio testis
Hematocele

125

Palpasi
Jumlah testis
Cryptochismus/undesensus testis/ectopic
testis
Rectractile testis

Letak/posisi testis normal : kanan > tinggi


sedikit daripada kiri

126

Torsio testis : >> (Deming)


Horisontal (Angell)
Testis diangkat + 1 jam tetap sakit
atau tambah Prehns
Pada orchitis diangkat sakit
berkurang atau hilang
- Varicocele spt cacing (baring
kempes)

127

Pembesaran testis
- Orchitis
Nyeri lihat DD diatas
- Torsio testis
- Ca.testis keras,tdk sakit
- Hernia scrotalis usus dapat
didorong ke dlm rongga perut
testis teraba
- Hydrocele testis testis tidak
teraba transilluminasi test (+)
- Hydrocele funiculi testis teraba
diluar/distal dari hydrocele
128

EPIDIDIMYS
Epididymitis keras dan nyeri
Epididymitis tbc tidak nyeri
Tumor epididymis tidak sakit.
Vas deferens teraba seperti benang
besar.
- Tak teraba : agenesis vas deferens

129

Pada
Harus diperiksa :
Vulva :
- Bartholinitis
- Cysto Nucki
Muara urethra : Perhatikan :
- Caruncula urethrae
- Prolapsus urethrae

130

VT DAN RT
Dilakukan setelah bulibuli dikosongkan
Vagina Toucher : Periksa
Dinding urethra Divertikel
Buli-buli tumor/batu
Cystocele
Fistel
Kelainan-kelainan postio/uterus

RECTAL TOUCHER PADA


Dengan bimanuel/abdomino-rectal toucher : jari
telunjuk tangan kanan di rectum dan tangan kiri
menekan buli-buli dari supra pubis.
131

Pada RT diperhatikan :
Keadaan perineum
Tonus sphicter ani
Keadaan ampulla recti
Kosong berisi feces
Tumor dll
Urethra pars prostatica batu urethra

132

Prostat :
Pembesarannya : pole atas penonjolan ke
rektum
Konsistensi
Permukaan
Berbenjol (tidak bisa digerakkan/terfixersymetris)
Nyeri tekan/tidak, krepitasi batu prostat

133

HP : Kenyal,rata,tidak berbenjol bisa


digerakkan,tidak nyeri tekan.
Prostatitis : nyeri tekan (+)
Ca.prostat, keras, berbenjol, tidak rata,
terfixer, tidak nyeri, asymetri.
Buli-buli kedua jari dapat dipertemukan :
Bisa diraba:
Ca.buli-buli,batu buli-buli
Batu ureter intramural

134

PEMERIKSAAN NEUROLOGIK
Diperiksa kelainan-kelainan vertebra
Penderita-penderita neuropathic
bladder,incontinentia
Pemeriksaan tonus sphincter ani dan
reflex ani
Bulbocavernosus reflex
Caranya :
Satu jari dalam rectum : glans penis
dipijit terjadi kontraksi pada otot
sphincter ani dan m.bulbo cavernosus.
135

Reflex ani dapat juga dengan meransang


dengan jarum pada kulit perineum.
Bila reflex bulbo cavernosus dan reflex
ani (-) terjadi lesi pada lower motor
neuron Pada orang impotensi organik
Pemeriksaan tonus sphincter ani dapat
dengan : rectum diisi 20 cc metylen blue
pakai celana putih setelah 4 jam,
lihat apa ada biru di celana.
136

You might also like