Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA CVA (Cerebro Vascular Accident)
DI RUANG IGD RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
Disusun oleh :
RP Surya Adi
2014204610111043
2015
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN
Mahasiswa
RP Surya Adi
201420461011043
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
Pembimbing
Lahan
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gangguan peredaran darah ke otak yang menyebabkan defisit
neurologis
mendadak
sebagai
akibat
iskemia
atau
hemoragi
kehilangan fungsi
akibat
terjadi
penyumbatan
di
sel-sel
syaraf
o Stroke
Trombotik:
proses
terbentuknya
thrombus
yang
membuat penggumpalan.
o Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan
darah.
o Hipoperfusion
Sistemik:
Berkurangnya
aliran
darah
ke
akibat
pecahnya
menghambat
aliran
darah
pembuluh
yang
darah
sehingga
normal.akibatnya
darah
E. Manifestasi Klinis
1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separo badan.
2. Tiba-tiba hilang rasa peka
3. Bicara cedel atau pelo
4. Gangguan bicara dan bahasa
5. Gangguan penglihatan
6. Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai
7. Gangguan daya ingat
8. Nyeri kepala hebat
9. Vertigo
10.
Kesadaran menurun
11.
Proses kencing terganggu
12.
Gangguan fungsi otak
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Angiografi cerebral membantu menentukan penyebab stroke
secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri adanya
titik oklusi atau ruptur.
2. CT Scan : memperlihatkan adanya oedem
3. MRI : mewujudkan daerah yang mengalami infark
4. Penilaian kekuatan otot
5. EEG : mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak
G. Penatalaksanaan
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor
kritis sebagai berikut:
1. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan:
a. Mempertahankan
saluran
nafas
yang
paten
yaitu
lakukan
Pengobatan Konservatif
1. Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (ADS) secara
percobaan, tetapi maknanya :pada tubuh manusia belum dapat
dibuktikan.
2. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin
intra arterial.
3. Anti
agregasi
thrombosis
seperti
aspirin
digunakan
untuk
Pengobatan Pembedahan
Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral:
1. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu
dengan membuka arteri karotis di leher.
2. Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
manfaatnya paling dirasakan oleh pasien TIA.
3. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4. Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
H. Komplikasi
Depresi
Inilah dampak yang paling menyulitkan penderitaan dan
orang-orang
yang
terbatasnya
akibat
berada
di
lumpuh
sekitarnya.oleh
sulit
karena
berkomunikasi
itu
dan
Darah beku
Darah beku mudah berbentuk pada jaringan yang lumpuh
terutama pada kaki sehingga menyebabkan pembengkakan yang
menggangu,selain itu pembekuaan darah juga dapat terjadi pada
arteri yang mengalirkan darah ke paru-paru(embelio paruparu)sehingga penderita sulit bernafas dan dalam beberapa
kasus mengalami kematian.
Otot mengerut dan sendi kaku
Kurang gerak dapatr menyebabkan sendi menjadi kaku dan
nyeri.misalnya jika otot-otot betis mengerut kaki terasa sakit
ketika harus berdiri dengan rumit menyentuh lantai.hal ini
biasanya di tangani fisioterapi.
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
o Kesadaran : umumnya mengelami penurunan kesadaran
o Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar
dimengerti, kadang tidak bisa bicara
o Tanda-tanda vital : tekanan darah meningkat, denyut nadi
bervariasi
Pemeriksaan integumen
o Kulit : jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan
jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping
itu perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing
Diagnosis: Definitions & Clasification, 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC
Edisi Revisi Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta :EGC
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I
II. Jakarta.: Balai Penerbit FKUI
Tambayong, Jan, dr. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta:
EGC