Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Drs. Sukoco. KW, M.Pd.
Oleh :
Faizal Dermawan
NPM 1111 500 098
Konseling 1
Masalah
Konselor
: Faizal Dermawan
Klien
: Chair F Ananda
-PERCAKAPAN-
Ki
Ko
Ki
Ko
Ki
Ko
Ki
: kuliah pak.
Ko
Ki
Ko
Ki
: ya pak.
Ko
Ki
Ko
Ki
: sudah pak.
Ko
Ki
: belum pak.
Ko
: oke bapak jelaskan ya, konseling itu adalah suatu proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli yang disebut konselor kepada
seorang yang sedang mengalami masalah yang di sebut klien, yang
dimana bermaksud untuk mencapai suatu keputusan yang positif dari
masalah klien yang sedang dihadapi. Apakah nanda sudah paham?
ki
: ya pak.
Ko
: jadi kalau boleh bapak tau apa yang memberatkan pikiran nanda saat ini?
Ki
Ko
: oke, nanda tidak perlu merasa bingung, kalau saja nanti masalah nanda
adalah sebuah rahasia, nanda tidak perlu takut akan kebocorannya, disini
yang tahu hanya bapak dan nanda saja, dan bapak akan menjamin
kerahasian tersebut tidak akan di ketahui oleh orang lain, nanda juga
tidak perlu ragu untuk bercerita, karena bapak akan mendengarkan
sumua cerita nanda dengan suka rela, bisakah nanda menceritakannya
apa yang membebankan nanda saat ini?
Ki
: jadi begini pak. Saya itu sebenarnya ingin berhenti merokok, tapi
masalahnya itu, ketika saya bersama teman teman ,saya kembali
merokok lagi.
ko
: terus terang bapak merasa bangga kepada nanda, dengan niat nanda
untuk berhenti merokok, itu merupakan satu langkah awal yang baik
bagi nanda.
Ki
Ko
: oke tadi nanda bilang, nanda ingin berhenti merokok, tapi ketika
bersama teman-teman nanda merokok lagi, bisakah nanda ceritakan
lebih lanjut?
Ki
Ko
: nanda mengatakan kalau bersama teman teman nanda merasa tidak enak
karena alasan kebersamaan, karena itu nanda merokok lagi.
Ki
Ko
: sebelumnya orang tua nanda sudah mengetahui apa belum kalau nanda
merokok?
Ki
: sudah mengetahui pak, malah kemarin saya sudah terkena dampak dari
rokok itu, jantung saya sudah rusak, karena itu juga alasan kenapa saya
ingin berhenti merokok.
Ko
Ki
: ya dia menasehati saya pak agar jangan merokok lagi, setidaknya kalau
belum bisa berhenti, tapi mengurangilah, itu kata bapak saya pak.
Ko
: oh jadi orang tua nanda sudah mengetahui kalau nanda sudah merokok.
Ki
: ya pak.
Ko
Ki
: sudah pak, tapi teman teman nanda tetap saja tidak mau mengerti,
dengan saya berbicara seperti itu malah saya tambah di ejek oleh teman
teman saya pak.
Ko
: terus.. ?
Ki
: ya karena itu saya merokok lagilah pak, saya jadi gak enak, karena
mereka adalah teman-teman saya pak.
Ko
Ki
Ko
: jadi nanda merasa betah dan nyaman ketika merokok bersama temanteman nanda, walaupun sebenarnya di hati nanda merasa menyesal
ketika merokok lagi.
Ki
: ya pak, jadi saya bingung harus bagaimana di satu sisi saya merasa
nyaman, tapi di lain sisi saya merasa menyesal ketika kembali merokok.
Ko
Ki
Ko
: sudahkah nanda menanamkan di dalam diri nanda kalau nanda benarbenar ingin berhenti merokok, seperti menulis kata-kata di dinding atau
yang lainnya?
Ki
: belum pak?
Ko
Ki
: ya pak, karena itulah saya merasa bingung bagaimana caranya agar saya
benar-benar berhenti merokok.
Ko
: nanda merasa bingung dan kecewa karena sampai saat ini nanda belum
bisa sepenuhnya berhenti merokok.
Ki
: ya pak.
Ko
Ki
Ko
: jadi nanda merasa tidak yakin dengan diri nanda sendiri terhadap temanteman nanda karena itu nanda merokok lagi. Walaupun sebenarnya
nanda sendiri sudah tahu dan merasakan bagaimana dampak dari
merokok itu.
Ki
: betul sekali pak, sebetulnya saya sudah tahu bagaimana dampak dari
merokok itu, tapi di lain sisi saya masih tetap saja merokok dengan
teman teman saya karena alasan kebersamaan, meskipun saya sudah tahu
dan bahkan mengalaminya bagaimana rasanya terkena dampak dari
merokok itu.
Ko
Ki
: ya pak betul sekali, jadi yang saya bingung itu bagaimana caranya agar
teman-teman mengerti posisi saya.
Ko
: nanda merasa bingung bagaimana caranya agar teman teman nanda bisa
mengerti keadaan nanda saat ini. Baiklah, yang harus nanda lakukan
adalah berani mengutarakannya bahwa nanda tidak ingin merokok lagi
secara jelas kepada teman-teman nanda.
Ki
: ya pak.
Ko
disamping
itu
dalam
kondisi
yang
bagaimana
nanda
harus
Ko
Ki
Ko
Ki
: baiklah pak, emm.. yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar
tidak lagi merokok, saya juga akan membuat catatan catatan di dinding
kamar, di handphone, di buku binder saya, sehingga saya akan selalu
mengiingatnya, dan saya akan membuang pernak-pernik yang berbau
rokok, seperti korek ataupun koleksi-koleksi kotak rokok di kamar saya
pak. Saya juga akan menolak secara tegas ajakan dan tawaran dari
teman-teman saya pak.
Ko
Ki
Ko
: sekarang kalau boleh tahu kapan nanda akan melakukan perubahan itu?
Ki
: sesegera mungkin
Ko
: bapak inign tahu sesegera mungkin itu kapan, apakah besok? Lusa atau
seminggu kemudian?
Ki
: saya akan melakukan itu mulai besok pak, saya akan coba, dengan
semaksimal mungkin.
Ko
: bagus, lakukan apa yang ingin nanda lakukan. Oke, sekarang bagaimana
perasaan nanda?
Ki
Ko
Ki
: ya pak.
Ko
: untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada, bapak ingin mendenger nanda
mengungkapkan kembali isi pokok pembicaraan kita tadi.
Ki
: baik pak, yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar benarbenar berhenti merokok, saya tidak akan peduli apa kata teman-teman
nantinya dengan saya berhenti merokok.saya juga akan membuang
pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek kesayangan, dan koleksi
kotak-kotak rokok di kamar. Saya juga akan meminta teman-teman dan
kakak saya agar memperingatkan saya jika nanti saya merokok lagi.
Ko
Ki
Ko
Ki
Ko
: ya pak.
: bisakah kita atur lagi pertemuan di hari dan jam yang sama minggu depan
untuk menceritakan bagaimana pengalaman nanda dalam waktu
seminggu pertama, sampai nanti nanda benar-benar berubah secara
permanen.
Ki
: ya pak bisa, dan saya berjanji untuk melakukan perubahan itu secara
maksimal mungkin, saya akan berusaha.
Ko
: bagus nanda, baiklah untuk pertemuan kali ini kita akhiri sampai di sini
dulu, sampai berjumpa lagi, selamat siang. Asalamualikum wr,,wb,,
Ki
Konselor dan klien berjabat tangan sembari menghantarkan klien keluar ruangan
konseling.