You are on page 1of 2

Tes dan Pengukuran Olahraga

A. Pengertian Tes dan Pengukuran


Pengertian tes secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam
proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan
nilai tentang tingkah laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek. Melalui tes, pendidik dapat memperoleh
informasi yang tepat mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada kemampuan
rendah, sedang atau tinggi. Sedangkan pengukuran merupakan proses pengumpulan data /
informasi tentang individu maupun obyek tertentu. Tes dan pengukuran merupakan kesatuan
yang dapat dijadikan suatu bahasan yang lebih lengkap. Kata pengukuran memiliki banyak arti
dan berbeda-beda penerapannya dalam pendidikan jasmani atau olahraga.
Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk mengumpulkan
data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti mengukur apa yang seharusnya diukur dan haruslah
terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif yang
berasal dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan evaluasi adalah
prosesmenempatkan/pemberian nilai, makna atau kelayakan pada data tersebut.
Pengukuran yang dilakukan dalam keolahragaan atau pendidikan olahraga berdasarkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang semestinya diukur, sesuai
dengan luas sempitnya tujuan yang kita ukur atau capai.
2. Niali-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum dilakukan pengukuran tersebut.
3. Pengukuran dalam keolahragaan atau pendidikan sangat diperlukan untuk memperbaiki
program.
4. Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas yang telah terlatih dan
berpengalaman dalam lapangan tersebut.
B. Kegunaan Tes dan Pengukuran
1. Menentukan Status, didalam pendidikan adalah yang harus diperhatikan adalah
perkembangan anak, maka seharusnya pembina atau guru olahraga mengetahui sampai
dimana perkembagan itu terjadi. Untuk itu harus dilakukan pengukuranagar diketahui
status pada suatu saat ataupun dari waktu ke waktu.
2. Klasifikasi, disekolah biasanya klasifikasi keolahragaan berdasarkan tingkat kelas bukan
berdasarkan kemampuan atau keterampilan anak. Kalau dipandang dari sudtut
kematangan jasmaniahnya atau ketangkasannya mereka itu akan berbeda. Oleh karena itu
pengelompokan hendaknya berdasarkan kemampuan umum ketangkasannya dan diatur
sesuai dengan kemajuan pembelajarannya.
3. Diagnosa dan Bimbingan, bimbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh jalan
didalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang dialami. Bimbingan mengharuskan
adanya evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak sehingga proses pengajaran
dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
4. Motivasi, Achievment score/nilai dalam keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi
anak untuk berlatih lebih giat.
5. Perbaikan mengajar, testing dan evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran mempunyai
tempat yang tepat dalam program pengajaran. Tes harus ditempatkan pada bagian yang
sudah dirancang pada tujuan pembelajaran sebelumnya sehingga nilai tes tersebut dapat
digunakan sesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan.
C. Kriteria Pemiliha Tes

Para ahli tes dan pengukuran telah ada kesamaan pendapat tentang kriteria pemilihan tes. Kriteria
tersebut meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
1. Validitas
Pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Validitas sangat erat berkaitan dengan
tujuan pengukuran. Oleh karena suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
2. Reliabilitas
Reliabilitas mempunyai beberapa nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
kestabilan, konsistensi, dan lain sebagainya. Namun ide pokok yang terkandung dalam konsep
reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
3. Objektifitas
Objektifitas adalah derajat kesamaan hasil dari dua atau lebih pengambil tes (tester). Pengertian
objektifitas hampir sama sengan reliabilitas, kedua-duanya tentang hasil pengukuran yang tetap
atau sama/hampir sama.
4. Norma
Data-data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakan data yang acak dan berada
dalam kemampuan yang dicapai untuk dapat menyamakan hasil dan menempatkannya
diperlukan adanya acuan norma. Acuan norma adalah menunjukkan kedudukan seorang tes
diantara kelompoknya. cuan norma ini dapat dipakai dengan penggunaan dari angka kasar ke
angka tabel. Angka tabel dapt diklasifikasikan kembali apakah nilainya termasuk rendah, sedang
atau tinggi.

You might also like