Professional Documents
Culture Documents
GOITER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Blok Endocrine System
Anggota kelompok 3:
PSIK REG 1 dan 2
Denny
125070207111019
Siti Rodliyah
135070200111001
Erfan Dani
135070200111002
Lala Aisyana
135070200111003
Dewi Pujiastuti
135070200111004
135070200111005
Minchatul Fitri
135070200111006
135070200111007
Anjang Feronika P
135070200111008
Aulia Dian T
135070200111010
Arinda Rizky F
135070200111011
135070207111002
135070207111003
1. Definisi
Goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid dan dapat disebabkan oleh
defisiensi yodium, defek genetic, pengobatan dengan berbagai obat (mis. PAS
untuk terapi tuberkulosis), dan hipertiroidisme (John Gibson,2002)
Struma disebut juga goiter adalah suatu pembengkakan pada leher oleh
karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat
berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya
(De Jong & W, Syamsuhidayat. R., 1998)
Goiter adalah pembesaran kelenjar tiroid. Apabila pembesaran ini tidak
dikaitkan dengan hipotiroidisme atau hipertiroidisme, inflamasi, atau kanker,
goiter ini disebut simple goiter. Kelenjar tiroid bisa membesar karena tiroidis
atau
faktor
lingkungan,
misalnya
defisiensi
iodin.
Keadaan
ini
bisa
tremor
pada
tungkai
bagian
atas,
mata
melotot
Berdasarkan Klinisnya
Penyebab
tersering
adalah
penyakit
Grave
(gondok
menjadi
multinodular
pada
saat
dewasa.
Kebanyakan
(dimana
tubuh
menghasilkan
antibodi
yang
menyerang
akibat
defisiensi
iodium
dalam
makanan.
Gondok
Kurang
iodium
menyebabkan
dalam
diet,
sehingga
pembengkakan.
kinerja
Yodium
sendiri
kelenjar
tiroid
dibutuhkan
&
untuk
Kanker Tiroid. Thyroid dapat ditemukan dalam nodul tiroid meskipun <
5 persen dari nodul adalah kanker. Sebuah gondok tanpa nodul bukan
merupakan resiko terhadap kanker. Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak
selalu,
menyebabkan
hipotiroidisme.
Terapi
kanker
yang
jarang
Kehamilan
Sebuah hormon yang disekresi selama kehamilan yaitu gonadotropin
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
beberapa komponen
dengan
menggunakan
ibu
jari
kedua tangan
pada tengkuk
penderita.
c. Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes
fungsi tiroid untuk mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total
tiroksin dan triyodotiroin serum diukur dengan radioligand assay. Tiroksin
bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara
metabolik
aktif.
Kadar
radioimunometrik.
TSH
plasma
dapat
diukur
dengan
assay
memastikan
status
fungsional
goiter
tersebut,
diperlukan
menghilangkan
gangguan
mekanis
dan
kosmestis
yang
atau
kekambuhan.Pada
wanita
hamil
atau
wanita
yang
resiko
kanker,
leukimia,
atau
kelainan
genetic.Yodium
radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau cairan yang harus diminum di
rumah sakit, obat ini ini biasanya diberikan empat minggu setelah operasi,
sebelum pemberian obat tiroksin.
c. Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid
Tiroksin
digunakan
untuk
menyusutkan
ukuran
struma,
selama
ini
Bed rest
Lugol 5 10 tetes
Obat
ini
membantu
mengubah
menjadi
tiroksin
dan
mengurangi
Iodium (I131)
Radioterapi
Menggunakan I131, biasanya diberikan pada pasien yang telah diterapi dengan
obat anti-tiroid dan telah menjadi eutiroid. Indikasi radioterapi adalah pasien
pada awal penyakit atau pasien dengan resiko tinggi untuk operasi dan untuk
pasien dengan hipotiroid rekuren. Radioterapi merupakan kontraindikasi bagi
wanita hamil dan anak-anak.
Operatif
a. Isthmulobectomy , mengangkat isthmus
b. Lobectomy, mengangkat satu lobus, bila subtotal sisa 3 gram
c. Tiroidectomi total, semua kelenjar tiroid diangkat
d. Tiroidectomy subtotal bilateral, mengangkat sebagian lobus kanan dan
sebagian kiri.
e. Near total tiroidectomi, isthmulobectomy dextra dan lobectomy subtotal
sinistra dan sebaliknya.
f.
(Rubeinstein,David dkk, 2003; Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M., 2002)
10.
Komplikasi
Asuhan Keperawatan
Diagnose keperawatan
1. Gangguan citra tubuh b.d biofisik (perubahan postur tubuh)
NOC :
Body image
NIC :
Body image enhancement
2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang familier dengan sumber-sumber
informasi
NOC :
Knowledge : Disease Process
NIC :
Teaching Disease Process
3. Ketidakseimbangan Nutrisi b.d kesulitan menelan
NOC :
Eating Disorder Self-Control
NIC:
Eating Disorder Management
4. Ansietas b.d perubahan status kesehatan
NOC : Coping
NIC : Coping Enhancement
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary ; Wilfrid, Mary & Siswadi, Yakobus. 2009. Klien gangguan
endokrin. Jakarta : EGC
Baughman C. Diane & Joann C. Hackley. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Buku
Saku Dari Brunner & Suddart. Jakarta; EGC
Darmayanti, dkk. 2012. Endemik Goiter. Denpasar: Bagian/SMF Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar
De Jong. W, Syamsuhidayat. R., 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan anatomi modern untukperawat Ed. 2. Jakarta :
EGC
Kowalak Jennifer, Welsh William, & Mayer Brenna. 2012. Professional Guide to
Pathophysiology: Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC
Mayer, dkk. 2012. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit EGC
Murwani arita. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Jogjakarta: mitra cendika
Peran autoimunitas di diabetes insipidus sentral. Dalam: Czernichow P, Robinson
AG, eds. Diabetes insipidus pada manusia. Frontiers dalam penelitian
hormon. Basel: Karger; vol 13:922-925
Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. 2002. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses
Proses Penyakit, Ed.6 Vol.2. Jakarta : EGC
Rubeinstein, David, dkk. 2003. Lecture Notes : Kedokteran Klinis,Ed.6. Jakarta :
EGC
Rumahorbo, Hotma. 1999. Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC
Sherwood, Lauralee. 2004. Sistem endokrin. Dalam : Fisiologi manusia dari sel ke
sistem edisi 2. Jakarta : EGC
Thompson, M. 2007. Medicine and Surgery: An integrated textbook With
STUDENT
CONSULT
www.books.google
online
access.
Elsevier
Health
Sciences.
www.clinicalkey.comTarwono,dkk,
endokrin, Jakarta: Tim
2012.
perawatan
medikal
bedah,
sistem