Professional Documents
Culture Documents
1
0
1
0
1
0
4
0
Prinsip :
1. Bendung akan menerima gaya oleh air sebesar R. Resultan gaya tersebut akan di tahan
oleh berat beton dan berat air , dan dengan koefisien geser tanah dasar yang ada, maka
akan menetralkan R . Persyaratan bendung stabil, bila R jatuh pada jarak 1/3 sampai
dengan 2/3 lebar dasar bendung.
2. Apabila jumlah momen pada tumit bendung (A) akibat air (aksi) lebih kecil dari momen
akibat bendung (reaksi) , maka bendung bebas dari bahaya ungkit.
Jawab :
1
0
1
0
1
0
4
0
Ph
1
0
1
0
1
0
4
0
Ph=
= x 1 x 102
= 50 ton
Bekerja (titik tangkap gaya) pada jarak 1/3 x 10 m = 10/3 m dari dasar.
E0
D0
CC
10
A0
B0
d10
d20
d3
d4
1. Akibat air :
PvA = air x volume air
2. Akibat beton
Pv1 = beton x volume beton
PV2 =beton x volume beton
PV3 = beton x volume beton
B. Kehilangan energy
Tergantung pada bentuk, ukuran, kekasaran pipa, kecepatan dan viskositas.
kehilangan energy dibagi atas 2 macam, yaitu:
1. Kehilangan energy disebabkan pergesekan
2. Kehilangan energi setempat yang disebabkan oleh alat penutup, tikungan, dan
perbedaan diameter pipa.
1. Kehilangan energy disebabkan pergesekan.
Dari percobaan percobaan pada suatu pipa lurus ternyata bahwa oleh karena
pergesekan :
a. Kehilangan energy pada aliran turbulen bertambah, bila kekasaran dinding pipa
bertambah besar.
b. Kehilangan enersi sebanding dengan luas muka pipa yang basah. Apabila berisi
penuh air maka kehilangan enersi sebanding dengan dl.
c. kehilangan enersi berubah kebalikan dengan diameter pipa. ladi sebanding dengan
l/d.
d. Kehilangan enersi berubah dengan kecepatan. Jadi sebanding dengan Vn.
e. Kehilangan enersi berubah dengan perbandingan, viskositas, dan massa jenis. Jadi
sebanding dengan ( ( )
"
l
d m
.vn
g. Chezy (1775) mendapatkan bahwa kehilangan enersi pada air di dalam pipa
adalah sebanding dengan dengan V2. Darchi-Wisbach menerima pendapat chezy
dengan memberikan m=1, dan n=2
'
Jadi hf k x
l
x (v) 2
d
(k
"
l
x 2g)x
d
hf .
l v2
.
d 2g
hf .
l
v2
.
4R 2g
v
x
2g
dimana:
-
= koefisien gesekan
d = diameter pipa
R = jari-jari hidrolis
g = percepatan gravitasi
= panjang pipa
A
P
(v1) 2
2g
2) Sambungan proyeksi
h 1.00
(v1) 2
2g
(v1) 2
2g
(v1 v 2) 2
2g
(v1) 2
2g
4.00
3.5
3.00
2.50
2.00
1.50
1.10
1.00
0.45
0.43
0.42
0.40
0.37
0.28
0.01
e. Akibat penyusutan
(v1) 2
2g
h k
Contoh:
1. Disuatu titik A dalam sebuah pipa mendatar dengan diameter 305 mm (f=0.020) head
tekanannya 200 m. Pada jarak 61 m dari titik A, diameter pipa tiba-tiba mengecil
menjadi diameter 153 mm (f=0.015). Pada jarak 30.5 m pipa diperbesar lagi menjadi
diameter 305 mm lagi (f=0.020) bila kecepatan air pada titik A sebesar 2.446 m/dtk,
gambarkanlahgaris energi
200.305
200.00
61m-305
mm
30.5m-153
mm
C
D E
30.5m-305
mm
Ketinggian Grs
Ketinggian
Titik
Dari
(0.00)
A ke B
B ke C
C ke D
D ke E
E ke F
Dihitung
Energi
200.305
hf .
l v2
.
=
d 2g
h k
(v1) 2
=
2g
hf .
l v2
.
d 2g
(v1 v 2) 2
2g
hf .
l v2
.
d 2g
0.305
(v ) 2
2g
gradient
Hidrolis
200.0