You are on page 1of 43

MEDICAL

SURVEILANCE /
Pengawasan Medis

Pengawasan medis adalah penilaian yang


sistematis karyawan terpapar atau berpotensi
terkena bahaya pekerjaan. Penilaian ini dilakukan
utk memonitor individu untuk efek yang
merugikan kesehatan dan menentukan efektivitas
strategi pencegahan eksposur/pengendalian.
Sebuah program pengawasan medis meliputi
analisis dari kedua data surveilans individu dan
agregat dari waktu ke waktu, dengan tujuan
mengurangi dan akhirnya mencegah penyakit
akibat kerja dan cedera

Paparan penilaian
Pemilihan personil untuk surveilans
Pemilihan tes skrining dan pemeriksaan
komponen
Pemeriksaan fisik
Interpretasi dan pemberitahuan hasil tes
Pencatatan
Ditulis paparan rencana pengendalian
Kerja kesehatan konsultasi
Kerja sumber daya kesehatan

Pre-employment and pre-placement


medical examination.
__ Biological monitoring and biological
effect monitoring.
__ Health effects monitoring.
__ Investigation of occupational disease
and poisoning including workplace
inspections.
__

Notification of occupational disease and


poisoning.
__ Assist in disability assessment.
__ Return to work examination after
medical removal protection.
__ Record keeping and monitoring.

The objective of this GUIDELINES ON


MEDICAL SURVEILLANCE is to help
occupational health doctors (OHD),
registered with DOSH to implement the
guidelines according to
Occupational Safety and Health (Use
and Standard of Exposure of Chemicals
Hazardous to Health) Regulations 2000.

(1) Conduct the pre-employment and preplacement medical examination (baseline


medical
data) of employees to assess fitness for work,
taking into consideration the hazards and
risk assessment in the workplace. The use of
Occupational Medical Surveillance
Programme Record Book and Employee
Record Book is suggested.

(2) Determination of the ability to work


while wearing the Personal Protective
Equipment.
(3) Maintain the medical records of
employees during the course of
employment (periodic)
and post termination.

(4) Documentation of employee exposure to


hazards at workplace.
(5) Interpret and explain the results of
investigations to the EMPLOYEE AND
EMPLOYER
and specify what further follow up action is
necessary.
(6) Analysis of Occupational Diseases &
Poisoning and co-relate with Chemical Health
Risk Assessment.

(7) Investigation of the cause of the


Occupational Disease / Poisoning. Visit work
place and
recommend remedial actions. For medical
removal protection use the appropriate forms.
(8) Notification of Occupational Diseases &
Poisoning to DOSH and employer.
(9) Assist in Implementation of Occupational
Health Programme in the workplace.

(10) Assist in the management of


Occupational Diseases & Poisoning
including removal from
work, treatment, rehabilitation,
disability assessment, return to work
and / or
compensation.

(11) Reinforce the value of education/


training in Occupational Health to both
employer and
employee.
(12) Assist in Audit / Evaluation of
Occupational Health Programme in the
workplace

Surveilans merupakan komponen yg penting


dlm sistem kesehatan suatu negara
Data yg terkumpul dr surveilans berguna utk
:
1. Memprediksi & mendeteksi dini epidemi
2. Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki
program pencegahan & pengendalian
penyakit
3. Memberikan informasi yg berguna utk
penentuan prioritas, pengambilan kebijakan,
perencanaan, implementasi dan alokasi
sumber daya kesehatan

Merup komponen penting manajemen


upaya keseh masy krn :
Menyediakan input informasi yg
dibutuhkan utk mengindentifikasi
masalah2 yg sedang timbul serta
mengevaluasi efektivitas tindakan
pengendalian masalah lama
Memberikan penyediaan informasi yg
memungkinkan otoritas keseh
mengambil tindakan yg tepat dan cepat
utk pengendalian peny atau melakukan
investigasi lbh dalam

Sistem yankes
Kemenkes
(Sektor publik & swasta)

Peristiwa

Perubahan sesungguhnya
interpretasi
yg diharapkan

Intervensi
Informasi

Data

Pelaporan

Analisis &

Keputusan
(Umpan balik)

WHO : Pengumpulan, pengolahan,


analisis data kesehatan scr
sistematis dan terus menerus serta
diseminasi informasi tepat waktu
kepada pihak2 yg perlu
mengetahui shg dpt diambil
tindakan yg tepat

Merupakan jenis studi epidemiologi


observasional yg ditandai dgn kegiatan
monitoring scr terus menerus kejadian
peny dlm populasi

Mengamati

kecenderungan peningkatan &


penurunan insidens peny
Memantau perubahan pola dan distribusi
peny
Mendeteksi dan memprediksi epidemi pd
populasi ttt
Mengamati faktor2 yg mempengaruhi
kejadian peny (perubahan2 biologis pd
agent, vektor dan reservoir)
Dgn cara ini pola peny yg tdk lazim,
masalah2 keseh pd populasi & perubahan
faktor2 yg mempengaruhi peny dpt segera
dideteksi

Pd surveilans mengamati scr terus


menerus, sedang auditing & monitoring
scr intermiten episodik atau kasuistik
Surveilans lbh aktif & dinamis dimana
mencakup penggunaan data yg tlh
dikumpulkan utk upaya pencegahan &
pengendalian masalah kesehatan

Memprediksi & mendeteksi dini


epidemi/outbreak
Memonitor, mengevaluasi & memperbaiki
program P2P
Memasok informasi utk penentuan prioritas,
pengambilan kebijakan, perencanaan,
implementasi & alokasi sumber daya kesehatan
Monitoring kecenderungan penyakit endemis &
mengestimasi dampak peny dimasa mendatang
Mengidentifikasi kebutuhan riset & investigasi
lbh lanjut

Kasus diare akut di kab A per bulan,


mulai januari desember tahun
Tujuan : mendeteksi KLB diare akut
dengan memonitor insidensi kasus
diare akut
Dibuat dengan menggunakan bantuan
grafik garis jumlah kasus tiap bulannya

Diperoleh dari laporan fasilitas yankes


publik & swasta (surveilans pasif) atau
laporan di jajaran kemenkes (aktif)
Sistem surveilans terpadu
membutuhkan kerjasama linsek yg
terkait keseh spt pertanian, pemda,
BPS dll

Beban peny (burden of disease) tinggi


shg merup masalah penting kes masy
Tdp tindakan kes masy yg dpt
dilakukan utk mengatasi masalah tsb
Data relevan mudah diperoleh
Hasil yg diperoleh sepadan dgn upaya
yg dilakukan (pertimbangan efisiensi)

Sistem surveilans mencakup 2 komponen


kegiatan manajemen
1. Kegiatan inti :
A. Surveilans kes mas : deteksi, cat por data,
analisis, konfirmasi epidemiologis & laboratoris,
umpan balik (feed back)
B. Tindakan kes mas : respon segera (epidemic
response) & respon terencana (manajemen
response)
2. Kegiatan pendukung (support activities) :
pelatihan, supervisi, penyediaan SDM & lab,
manajemen sumber daya & komunikasi

1. Sederhana
Kesederhanaan & kepraktisan dlm
struktur & operasi agar pihak yg terlibat
bersedia memberikan data &
memonitor sistem
Data harus dpt diperoleh dgn mudah
shg format yg sudah tdk sesuai harus
dibuang shg tdk membebani
pengumpul data

2. Flexibel & akseptibel


Mampu beradaptasi dgn perubahan2
kebutuhan informasi, fokus peny & kondisi
operasi. Jika informasi ttt tdk diperlukan lagi
mk puldata hrs dihentikan dan dialihkan ke
persoalan kes mas yg lbh faktual
3. Tepat waktu
Menempatkan ketepatan waktu yg lbh
penting drpd akurasi & kelengkapan data.
Informasi yg diperoleh dgn cepat
memungkinkan tindakan segera utk
mengatasi masalah yg diidentifikasi

4. Akurat
Mampu mendeteksi semua insiden peny
(sensitif) dan bukan peny (spesifik) yg
sesungguhnya dlm populasi
Implikasinya yi mampu meramalkan
kecenderungan akan terjadinya dan tdk
terjadinya insidensi peny yg akan datang
Akurasi ditentukan o/ : infrastruktur lab
dan kemampuan petugas

5. Representatif & lengkap


Memonitor situasi yg sesungguhnya tjd
pd populasi

WHO merumuskan ciri2 surveilans


efektif dlm akronim SMART : specific,
measurable, action oriented, realistic,
timely

Pendekatan Individu
Pendekatan Penyakit
Pendekatan Terpadu

1. Pendekatan Individu
Deteksi dan monitoring individu2 yg merup
kontak dgn peny 2 serius spt pes, cacar,
TBC dll
Contoh : karantina
Kelemahan : mengganggu kebebasan
individu, stigma

2. Pendekatan Penyakit
Pengumpulan data relevan, evaluasi scr
terus menerus thd data dan diseminasi data
kpd pihak yg perlu mengetahui informasi itu
Didukung & dikelola o/ program
pengendalian peny spt program surveilans
malaria, TBC dll
Kelemahan : informasi bisa duplikatif,
menggunakan fungsi penunjang sendiri2,
inefisiensi biaya, inefektifitas tindakan yg
diambil

3. Pendekatan Terpadu
Menekankan koordinasi, integrasi & sinergi dr
semua kegiatan surveilans
Memonitor kumpulan gejala bukan penyakit
ttt
Contoh : Pelaporan AFP bukan polio, uretral
discharge bukan GO
Keuntungan : mencegah keterlambatan px lab
lintas peny, mengisi kesenjangan surveilans
antar peny, menghindari kemungkinan
stigmatisasi pend peny ttt (AIDS)

Rencana Pengumpulan Data


Pengolahan & penyajian data
Analisis & Interpertasi data
Pembuatan laporan, rekomendasi
tindak lanjut & diseminasi informasi
Identifikasi masalah
Penentuan tindakan pencegahan &
penanggulangan

Langkah-langkah Surveilens

Penyakit
x
Masyaraka
t

Kriteria Inklusi
SUMBER DATA
CBS
HBS
Puskesmas,
Rumah sakit,
Sekolah,
Klinik,
Kader,
Laboratorium,
Masyarakat
Dokter praktik
PENERIMA DATA
Dinkes Kab.
Dinkes Prop.
DEPKES RI

Proses pelaporan
(mingguan,
bulanan)

Manajemen
data :
Pengolahan data
al :
pengumpulan,
perekaman, edit,
analisis &
interpretasi,
penyusunan laporan

PENGUMPULAN &
JENIS DATA
Data kesakitan dan kematian.

Dilengkapi dengan data yang


memberikan informasi
tentang orang (karakteristik
penderita), tempat (ruang,
unit, bangsal dan lain-lain)
dan waktu kejadian.
Diperlukan sistem pencatatan
yang sederhana, mudah
pengisiannya dan lengkap
bila sistem yang ada \ belum
memadai perlu menyusun
formulir sesuai tujuan dari
system surveilans yang
telah disepakati.

PENGOLAHAN, ANALISIS DAN


INTERPRETASI

Data terkumpul dikompilasi


secara berkala dianalisis.
Analisis: tabulasi silang
kejadian kasus dengan variabelvariabel orang, tempat dan
waktu
Pola maksimum minimum
Bila kejadian penyakit yg
diamati cukup tinggi.
penentuan faktor risiko dg
menerapkan rancangan kasuskontrol.
Data yang telah dianalisis
bentuk tabel, grafik, kmd
diinterpretasikan.
Interpretasi data yang penting
menetapkan apakah penyakit
/fenomena kesehatan yang
diamati merupakan masalah?

Tujuan : memberikan informasi yg berguna


bagi strategi pengendalian penyakit
- Menunjukkan pola & kecenderungan
- Memudahkan analisis dan interpertasi data
Sarana : Soft ware computer, manual bila
tidak ada komputer
Penyajian perlu memenuhi kriteria:
- Jelas : gambarkan apa yg disajikan kapan,
dimana
- Sederhana , tidak rumit
- Menjelaskan diri sendiri (self explanatory)
Contoh : tabel, diagram balok (batang),
diagram kue (Pie), grafik garis

Hasil dari analisis dan interpretasi data


digunakan oleh unit pelayanannya
sendiri atau tim pengendalian, perlu
disebarluaskan kepada:
1. Pimpinan sebagai laporan dan untuk
menentukan tindakan,
2. Unit pelaksana (dibawahnya) sebagai
umpan balik
3. Unit lain yang berkaitan.

You might also like