You are on page 1of 5

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

.
:
Hadirin yang dimuliakan Allah
Allah Taala berfirman:


Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadaNya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali
Imran: 102).



Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. al Ankabut: 45).
Pembicaraan tentang shalat membutuhkan pengingatan dan pengulangan, tidak boleh ada
kebosanan untuk mendengarkannya. Karena shalat merupakan kewajiban yang paling besar
pengaruhnya, paling agung penjelasan dan kebaikannyan dan yang paling berbahaya apabila
ditinggalkan. Shalat merupakan tiang agama dan kunci surga Allah. Barangsiapa yang
menjaga shalat, berarti dia telah berpegang dengan syariat Islam dan mengambil pondasinya.
Barangsiapa yang melalaikan shalat, berarti dia telah melalaikan agamanya dari pondasinya.
Shalat juga merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit-penyakit hati, kejelekan jiwa
dan penyakit-penyakitnya; bagaikan cahaya yang menghilangkan pekatnya dosa-dosa dan
kemaksiatan.
Hal ini juga dikuatkan oleh hadits tentang
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda:

keutamaan

wudhu,

bahwasanya

Apabila dia berdiri untuk mengerjakan shalat, kemudian memuji dan mengagungkan Allah
dengan pujian yang pantas bagi Allah, dia mengkhusyukan hatinya untuk Allah, kecuali dia
berpisah dengan kesalahannya sebagaimana keadaannya pada hari dilahirkan oleh ibunya.
(HR Muslim).
Seperti inilah buah dari ibadah, dan sedemikian besar hasil dari pelaksanaan ibadah shalat ini,
sehingga pantas untuk diperhatian dan ditegakkan. Mari kita jadikan shalat sebagai penghias
hidup kita dan bisikan hati kita.
Allahu Akbar; Hayya alash shalat; Hayya alal falah (mari kita kerjakan shalat, mari menuju
kebahagiaan), panggilan yang bergema di segenap penjuru, adzan yang menembus telinga
untuk membangunkan jasad yang bercahaya dengan keimanan dan hati yang khusyu.



Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu
dalam shalatnya. (QS. al Mukmin: 1-2).
Dengan kekhusyuan, akan diampuni dosa-dosa dan dihapus kesalahan-kesalahan, dan
ditulislah shalat di timbangan kebaikan, sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim,
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda:


Tidaklah seorang muslim mendapati shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu`,
khusyu dan rukunya, kecuali akan menjadi penghapus bagi dosa-dosanya yang telah lalu,
selama tidak melakukan dosa besar; dan ini untuk sepanjang masa. (HR. Muslim).
Shalat, apabila dihiasi dengan khusyu dalam perkataan, dan gerakannya dihiasi dengan
kerendahan, ketulusan, pengagungan, kecintaan dan ketenangan, sungguh, ia akan bisa
menahan pelakunya dari kekejian dan kemungkaran. Hatinya bersinar, keimanannnya
meningkat, kecintaannya semakin kuat untuk melaksanakan kebaikan, dan keinginannya
untuk berbuat kejelekan akan sirna. Dengan khusyu, bertambahlah munajat seseorang
kepada Rabb-nya, demikian pula kedekatan Rabb-nya kepadanya.
Khusyu memiliki kedudukan yang sangat besar. Ia sangat cepat hilangnya, dan jarang sekali
didapatkan. Terlebih lagi pada jaman kita sekarang ini. Tidak bisa menggapai khusyu dalam
shalat merupakan musibah dan penyakit yang paling besar. Rasulullah juga merasa perlu
berlindung darinya, sebagaimana beliau berdoa:


Ya, Allah. Aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu. (HR. Tirmidzi).

Sahabat Hudzaifah radhiyallahu anhu berkata : Yang pertama kali hilang dari agama kalian
adalah khusyu, dan yang terakhir kali hilang dari agama kalian adalah shalat. Kadangkadang seseorang yang shalat tidak ada kebaikannya, dan hampir-hampir engkau masuk
masjid tanpa menjumpai di dalamnya seorang pun yang khusyu.
Shalat adalah penenang seorang muslim dan hiburannya, puncak tujuan dan cita-citanya.
Rasulullah berkata kepada Bilal: Tenangkan kami dengan shalat. Beliau bersabda:


Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat. (HR. Nasaa-i dan Ahmad).
Shalat menjadi penyejuk hati, kenikmatan jiwa dan surga hati bagi seorang muslim di dunia.
Seolah-olah ia senantiasa berada di dalam penjara dan kesempitan, sampai akhirnya masuk ke
dalam shalat, sehingga baru bisa beristirahat dari beban dunia dengan shalat. Dia
meninggalkan dunia dan kesenangannya di depan pintu masjid, dia meninggalkan di sana
harta dunia dan kesibukannya untuk membuka lembaran yang dia sebutkan di dalam hatinya.
Masuk masjid dengan hati yang penuh rasa takut karena mengagungkan Allah mengharapkan
pahala-Nya.
Wahai orang yang shalat, sesungguhnya shalat adalah kobaran api pertempuran bersama
setan, pertempuran was-was dan bisikan-bisikan, karena kita berdiri pada tempat yang agung,
paling dekatnya kedudukan (dengan Allah) dan paling dibenci setan. Kemudian setan
menghiasi di depan pandangamu dengan kesenangan, menawarkan keindahan dan godaan.
Dia juga mengingatkan yang engkau lupakan, sehingga dia merasa senang ketika shalatmu
rusak, sebagaimana baju yang usang, rusak, tidak mendapatkan pahala dan tidak pula
mendapatkan keutamaan.
Wahai orang yang shalat, barangsiapa yang menempuh metode Nabi dan meniti jalan Nabi
dalam shalatnya, niscaya dia dapat memperoleh kekhusyuan. Untuk bisa meraih khusyu` ada
beberapa hal yang bisa membantunya. Yaitu orang yang akan shalat, hendaknya segera
menuju masjid dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, ia telah membersihkan pakaiannya,
mensucikan badannya, mengkosongkan hatinya dari kesibukan dunia, semerbak harum
badannya, meluruskan barisan dan menutup celah dalam barisan, dan ia tidak mengangkat
kepalanya ke langit saat shalat, karena hal ini terlarang dan bisa menghilangkan kekhusyuan.
Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu dalam shalat, yaitu tidak mengganggu
orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada
gambarnya, tulisannya, ataupun baju berwarna-warni yang bisa mengganggunya, dan
mengganggu orang lain. Begitu juga suara-suara yang berasal dari handphone yang
mengganggu kaum Muslimin, sehingga merusak kekhusyuan. Oleh karena itu janganlah
membawa suara musik yang berdendang di dalam rumah-rumah Allah tercampur dengan
kalam Allah. Kita meminta kepada Allah salamah dan afiyah dari dosa dan kesalahan.

Dari Abu Qatadah radhiyallahu


sallam bersabda:

anhu berkata,

Rasulullah shallallahu

alaihi

wa





Sejelek-jelek pencuri adalah orang yang mencuri shalatnya. Mereka bertanya,Wahai,
Rasulullah. Bagaimana seseorang mencuri shalatnya? Rasulullah menjawab,Dia tidak
menyempurnakan ruku` dan sujudnya, atau ia (Rasulullah) berkata : Tidak menegakkan
tulang punggungnya ketika ruku dan sujud. (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Bertakwalah kepada Alah dengan sebenar-benarnya takwa, dan tanamkan perasaan kedekatan
Allah pada diri kalian, saat sendirian maupun ketika bersama manusia.
Termasuk hal terbesar untuk bisa tenang dan khusyu dalam shalat, yaitu merenungi dan
meresapi makna. Ketika mengucapkan Allahu Akbar, maka renungkanlah kedalaman
pemahamannya dan petunjuknya. Allah Maha Besar dari setan yang menipunya di dunia.
Allah Maha Besar dari nafsu syahwat, harta, kedudukan dan anak. Maka mantapkan dan
tanamkan ke dalam hati, kemudian laksanakan segala konsekwensinya.
Juga renungkanlah pahala yang besar pada setiap bacaan al Fatihah, bacaan ruku`ataupun
bacaan-bacaan shalat lainnya. Renungkanlah pahala yang besar, di antaranya apabila imam
mengucapkan

(bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai, bukan pula jalannya orang-orang yang
sesat), maka para malaikat mengucapkan Amiin. Barangsiapa yang ucapan aminnya
bersamaan dengan ucapan amin para malaikat, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu. Begitu pula renungkanlah pahala-pahala yang agung, serta keutamaan-keutamaan besar
lainnya saat berdiri, duduk, dzikir-dzikir ruku dan sujud. Barangsiapa yang merenunginya,
dia akan yakin dengan rahmat Allah, sesembahannya.
Termasuk yang bisa mengantarkan kepada khusyu, yaitu wasiat Rasulullah yang kekal :
Shalatlah dengan shalat orang yang akan berpisah (dengan dunia).

.
.



.

) (90


] [91-90 :
][45 :

You might also like