Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Perawatan
DISAMPAIKAN PADA IHT MANAJEMEN BENGKEL
Disusun oleh:
TIM MANAJEMEN BENGKEL
giz
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG
BANGUNAN DAN LISTRIK
JLN. SETIA BUDI NO. 75 HELVETIA MEDAN 20124
TELP. (061) 8455417, FAX. (061) 8456871
2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
i
ii
1
1
2
4
8
8
8
9
9
10
10
11
11
15
18
19
20
21
21
22
46
ii
4
5
26
29
30
31
33
34
P4TK Medan________________________________________________________________
KEGIATAN 1
MANAJEMEN PERAWATAN
A. Pendahuluan
Perawatan dan Perbaikan (maintence and repair) merupakan salah satu kunci pokok
keberhasilan dari suatu proses produksi. Penggunaannya tidak hanya pada Industri
manufaktur yang menjalankan proses produksi pengolahan dengan memanfaatkan
mesin dan peralatannya. Dunia pendidikan khususnya pendidikan kejuruan
teknologi yang mempunyai kaitan dengan dunia industri juga sangat penting
menerapkan perawatan dan perbaikan. Secara khusus pendidikan kejuruan yang
berbasis teknik industri maupun pengolahan logam dengan penggunaan mesinmesin perkakas (machinery).
Untuk tingkat industri, tercapainya suatu target proses produksi merupakan tujuan
yang diharapkan. Oleh sebab itu tidak hanya sekedar mengandalkan peralatan atau
mesin-mesin yang canggih
kondisi proses produksi harus selalu dijaga agar berjalan dalam kondisi normal
tanpa mengabaikan interupsi yang terjadi akibat dari gangguan yang diakibatkan
oleh kerusakan mesin dan peralatan, kegagalan operator atau faktor lingkungan
kerja.
Sebenarnya tidak jauh beda dengan industri, pendidikan kejuruan juga punya tujuan
dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan peralatan dan mesin-mesin
sebagai
sarana
pencapaian
tujuan
belajar
yaitu
kemampuan
untuk
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
kejuruan harus diarahkan seperti proses produksi di dunia industri dengan metode
teaching factory. Dengan demikian maintenance and repair juga mendapat porsi
sebagai pokok bahasan penting. Jika di dunia industri Maintenace and Repair dapat
berupa suatu divisi yang menjamin proses produksi dapat terus berjalan dengan
baik tanpa mengabaikan kemungkinan terjadinya kerusakan pada peralatan atau
mesin.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
Bila kita perhatikan dari tiga system diatas maka dapat kita simpulkan bahwa PACRIM
akan lebih spesifik dalam setiap usaha perawatan dan perbaikan, khususnya perawatan
dan perbaikan mesin dan peralatannnya secara fisik. Sedangkan PDCA dan DMAIC
lebih berorientasi kepada manajemen perawatan secara menyeluruh. Namun demikian
masing-masing system merupakan bagian dari manajemen perawatan dan perbaikan.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
Dalam kaitannya dengan proses produksi yang produktif dalam Total Produktif
Maintenance (TPM) maka perawatan dan perbaikan mempunyai beberapa target
pencapaian , antara lain :
1. Zero accident, menurunkan tingkat kecelakaan
2. Zero breakdown, menurunkan hingga nol berhentinya operasi
3. Zero chronic damage, menurunkan hingga nol kerusakan kronis pada mesin
4. Zero defect, menurunkan hingga nol cacat produksi
5. Minimized set up, Start-up, Shut-down, speed looses and change over :
meminimalisasi waktu penyetelan, waktu start, berhenti ,
menurunnya
D. Kerugian yang terjadi akibat perawatan dan perbaikan yang tidak berjalan
Sedikitnya ada enam kerugian besar (six big losses) yang terjadi pada industri
manufaktur akibat kurangnya perawatan dan perbaikan, antara lain :
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
Serta sedikitnya delapan kerugian besar yang terjadi pada industri prosese akibat
kurangnya perawatan dan perbaikan, antara lain:
1. Waktu nganggur
2. Penyesuaian produksi
3. Kegagalan Alat
4. Kegagalan Proses
5. Produksi Normal
6. Produksi Abnormal
7. Cacat kualitas
8. Proses ulang
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
Gambar 1.1
Diagram Tanggungjawab Perawatan dan Perbaikan
Ada tiga pokok tanggungjawab dalam perawatan dan perbaikan seperti diagram
diatas, yaitu :
1. Inovasi , selalu mengembangkan system agar mendapat hasil yang semakin baik
2. Continiuous improvement, adanya proses perbaikan berkelanjutan dari sistem
3. mempertahankan dan melaksanakan system yang ada
F. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahawa :
1. Perawatan dan perbaikan adalah adalah suatu keharusan dalam proses
produksi
2. Tujuannya adalah sebagai upaya menjaga kondisi mesin dan peralatannya
selalu dalam kondisi optimal sehingga dapat menjaga kualitas produksi.
3. Perawatan dan perbaikan juga dimaksudkan untuk memperpanjang usia
pemakaian mesin.
4. Agar hal tersebut tercapai maka perlu adanya suatu manajemen perawatan
dan perbaikan.
5. Manajemen perawatan dan perbaikan adalah tanggungjawab semua orang
yang berada di dalam proses produksi muali dari Top Managemen sampai
kepada karyawan (employess)
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
Latihan :
Instruksi :
1. Bagaimanakah menurut anda manajemen perawatan di sekolah anda saat
ini. Jelaskan dan berikan solusi bagi sekolah anda
2. Adakah tujuan dari manajemen perawatan dan perbaikan di sekolah
anda telah ditetapkan, jelaskan dan berikan solusinya
3. Menurut anda ada berapa kerugian besar (big losses) yang terjadi jika
disekolah manajemen perawatan perbaikan tidak berjalan dengan benar,
jelaskan alasannya.
4. Apakah
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
KEGIATAN 2
He a lt h Sa f e t y
En viro m e n t Syst e m
TPM in Su p p o rt s
De p a rt e m e n t s
Q u a lit y M a in t e n a n c e
M a st e r Pl a n De si g n , Ea rly
Eq u i p m e n t a n d Pro se s
Ma na g e m e nt
Tra in in g a n d Skill
De ve lo p m e n t
Pla n n e d M a in t e n a n c e
Syst e m
Au t o n o m o u s
M a in t e n a n c e
Fo c us Im p ro ve m e nt
Gambar 2.1
Landasan dan Pilar TPM
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________
a. Landasan TPM
1. Visi , Misi dan tata nilai suatu organisasi
Suatu organisasi dengan manajemen yang baik, apakah itu profit maupun non-profit
selayaknya punya visi dan misi serta tata nilai. Hal ini perlu agar tujuan dari
organisasi tersebut dapat dicapai berdasarkan kesepakatan awal yang telah
diputuskan.
Visi (vision) adalah pernyataan yang mendefinsikan sesuatu yang ingin dicapai
perusahaan/organisasi di waktu yang akan datang. Visi lebih terkonsentrasi ke masa
depan (jangka panjang, future) dan cenderung merupakan pernyataan yang sifatnya
strategis.
Misi (mission) adalah pernyataan-pernyataan yang mendefinsikan apa yang
sedang/akan dilakukan atau ingin dicapai dalam waktu (sangat) dekat atau saat ini.
Misi lebih terkonsentrasi ke saat ini dan merupakan target-target yang sifatnya lebih
operasional yang mungkin dikaitkan dengan customer, proses-proses dalam
organisasi, serta tingkat kinerja yang diinginkan.
Tata nilai : Tata nilai berhubungan budaya kerja yang diterapkan pada suatu
perusahaan / industri/ bengkel/ institusi. Budaya kerja dengan Budaya Kerja adalah
suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja.
Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang
ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai
tantangan di masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
- meningkatkan jiwa gotong royong
- meningkatkan kebersamaan
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 10
Gambar 2.2
Organizing Workplace and Safety
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 11
S1
SORT
(MEMILAH)
Gambar 2.3
Analisa Pemilahan (Sort) dan Keputusannya
S2
SET IN ORDER
(PENATAAN)
)
Artinya setiap barang ditata rapih sesuai dengan peruntukannya dan setiap barang
memiliki tempatnya. Apabila ada barang yang hilang atau berkurang atau hampir habis
akan mudah dideteksi. Setiap pekerja (bahkan bukan seorang petugas gudang) akan
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 12
mudah mengenali barang dan jumlahnya, sebab semua informasi dan lay-out mudah
ditemukan. Hasilnya Stock counting lebih cepat dan akurat, kehilangan dapat dideteksi
dan over stock dapat dicegah, hingga kepada stock reduction pun dapat dilakukan.
Tujuannya adalah memudahkan semua orang untuk dapat dengan cepat (kurang dari 3
menit) menemukan barang yang diperlukan.
Gambar 2.4
Prinsip Dasar Penataan
5 RIGHT Prinsip dasar S2 = SET IN ORDER = PEMILAHAN:
(1) RIGHT LABEL
Prinsip pelabelan yang benar adalah:
SETIAP BARANG MEMILIKI NAMA DAN TEMPAT
Penamaan
Identifikasi
yang
unik,
mudah
dibedakan
dengan
mudah
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 13
Gambar 2.5
Right Label
(2) RIGHT AMOUNT
Batasan jumlah sangat mudah dikenali (Maximum, Re-ordering point, Minimum
level)
Bila dilakukan stock-counting dengan mudah dilakukan dan cepat.
Setiap penyimpangan akan jumlah, dengan mudah dideteksi dari jarak 3 meter
(minimal)
(3) RIGHT PLACE
Barang yang disimpan (termasuk files) ditempatkan ditempat yang aman dari
kerusakan dan kehilangan.
Setiap barang memiliki tempat dan setiap tempat ada barangnya (bila tidak
ditemukan maka ada 2 hal yang harus segera ditindak-lanjuti: Habis atau
Hilang?)
Barang yang tidak mudah dijangkau memiliki resiko Safety, Biaya Angkut dan
Pemborosan waktu pengadaan
Barang harus dapat dikenali dari jarak; 3 meter dan mudah ditemukan dalam
waktu 3 menit
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 14
Basah?
Buatlah
parameter
visual
yang
mudah
mendeteksi
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 15
S3
SHINE
KEBERSIHAN
)
Pembersihan adalah kegiatan membersihkan tempat kerja dan alat kerja. Membersihkan
sekaligus memeriksa, sehingga alat atau mesin benar-benar siap untuk dipakai kembali
dan dalam kondisi bersih akan memudahkan proses problem solving dan memotivasi
untuk memproduksi mutu.
Prinsip pada S3 = SHINE = Pembersihan adalah:
Gambar 2.6
Prinsip Shine
CLEAN, Bersihkan tempat kerja.
Memungut: Tangan, Sekop kecil, Magnet Stick
Mengelap: Kain lap, Kanebo
Menyapu: Sapu, Penyapu, Ijuk
Mencuci : Bahan pencuci, Washer/Cleaner Liquid
Menghisap: Vacuum cleaner
Menggosok: Sikat (Brusher)
Mengecat: Kuas, Cat
INSPECT, Membersihkan juga sekaligus memeriksa. Apa yang seharusnya ada dan
bagaimana seharusnya, penyimpangan yang ada cepat dilaporkan dan lakukan
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 16
perbaikan. Sehingga pada saatnya akan dipakai untuk bekerja, kondisi telah siap
dijalankan.
DETECT, Mendeteksi sumber terjadi kotoran, ceceran, bocoran dan rembesan. Segera
tanggulangi. Yang terbaik yang seharusnya dilakukan adalah TIDAK MELAKUKAN
KEGIATAN KEBERSIHAN, namun alat selalu dalam kondisi mengkilap dan siap
pakai.
PERFECT, Kondisi sempurna akan terjadi bila aktivitas perbaikan telah menyentuh
hal-hal yang terkait dengan pencegahan munculnya masalah lama dan kemungkinan
bagi masalah baru.
Kegiatan SHINE ini adalah bukan milik CLEANING SERVICE. Ini adalah tanggung
jawab pekerja di Area tersebut. Operator, bertanggung jawab terhadap Qualitas,
Produktivitas, Kebersihan Alat/mesin/meja kerja dan pelaporan hasil pekerjaannya.
Bahkan pada tingkat penerapan TPM (TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE),
cakupan tanggung jawab operator hingga pada level perawatan mandiri.
Hal-hal yang menjadi perhatiaan pada saat melakukan pembersihan:
Saringan alat pendingin kotor dan tersumbat
Minyak pelumas (bocor/rembesan) tercecer dimana-mana
Barang terjatuh dari tempatnya
Papan pengumuman yang kadaluwarsa dan penuh robekan/coretan tangan
Barang peyok dan bengkok
Debu menempel dimana-mana
Ceceran perlengkapan packing dimana-mana
Tercapurnya barang rusak dan barang bagus
Prinsip dasar untuk mempertahankan tempat kerja agar selalu bersih adalah:
Bila alat kotor setiap hari, maka harus dibersihkan setiap hari pula
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 17
Gambar 2.7
Contoh Tabel Kebersihan
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 18
S4
SAFETY
Keselamatan Kerja
)
Targetnya adalah NOL Tidak ada toleransi dan KOMPROMI dalam SAFETY,
selalu masih ada waktu untuk bertindak bagi keselamatan kerja dari waktu kerja yang
ada.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 19
Gambar 2.8
Mengendalikan dan mengelola resiko bahaya kerja
S5
STANDARDIZE
(Pemantapan)
)
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 20
Mengubah penandaan dan instruksi dalam bentu kata-kata menjadi bentuk visual
sederhana
Membuat budaya peduli akan sikap kerja bersih, sehat dan aman
5 Menit 6S setiap hari (Sebelum kerja dimulai dan ketika kerja akan berakhir)
S6
SUSTAIN
(Pembiasaan)
)
Berlatih pada sesuatu yang sederhana dan mudah dan diulang-ulang menjadi kebiasaan.
Jadikan pengulangan pada hal-hal baik hingga menjadi lebih baik dan mencapai titik
EXELLENCES. Membiasakan kebaikan menjadi budaya yang menghasilkan kepastian
Hal-hal baik yang menjadikan tempat kerja kita menjadi semakin lebih baik adalah:
Pembersihan adalah sekaligus memeriksa
Merancang cara yang mendorong pemeriksaan supaya dapat diandalkan
Pelatihan di tempat (di tempat kejadian, langsung dan praktek)
Pentingnya proses kreatif
Mencotoh hal-hal baik dan menerapkannya menjadi labih baik lagi
Pembiasaan dalam 6S artinya:
Terbiasa merawat Ringkas, Rapi dan Resik
Terbiasa melaksanakan Standar Kerja
Mengembangkan kebiasaan positif
Keteladanan Pimpinan- (Leading by example)
Kreativitas- (Do)
Mendukung- (Supporting)
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 21
Kata kunci dari sustain (pembiasaan) adalah : Lakukan apa yang harus dilakukan dan
Jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan
Hambatan Pembiasaan
Kebiasaan lama yang mendarah daging
Kebiasaan mencari jalan pintas
Budaya perusahaan yang kurang mendukung
Organisasinya lambat untuk dapat melakukan perubahan
Manfaat Pembiasaan:
Membangun kehidupan sosial karyawan
Membangun komunikasi antar karyawan
Membangun sikap mental positif
Memperbaiki pola pikir
Membangun sikap disiplin pribadi
Meningkatkan Produktivitas & Efektivitas hasil kerja
Daya tahan perusahaan
P1
FOCUS IMPROVEMENT
(Perbaikan Sistem)
)
Pada pilar pertama ini ada tiga pokok yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Pemborosan ditempat kerja, pemborosan dapat berupa waktu terpakai dalam
proses produksi, pemborosan material akibat tidak tepatnya prosedur / langkah
kerja untuk mengerjakannya.
2. Penghapusan pemborosan meningkatkan produktivitas dan pengurangan biaya.
Penghapusan pemborosan ini dilakukan dengan terus melakukan perbaikan
system kerja, peralatan/mesin dan atau system otomasi kerja. Perbaikan cara
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 22
proses produksi,
P2
AUTONOMOUS MAINTENANCE
( Pemeliharaan Mandiri )
)
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 23
menyimpang dan perlu diperbaiki, ditangani dengan segera sebelum proses berhenti
dan menghasilkan produk rusak.
Gambar 2.9
Peran Kerja Operator Dalam Perawatan
Kemampuan seorang operator tidak lagi hanya memproduksi barang berkualitas tetapi
juga menjaga alat kerjanya mampu memproduksi barang berkualitas dan berumur
panjang. Berikut kemampuan operator dalam usaha maintenance :
1. Kemampuan mengukur terjadinya kemunduran produktivitas akibat keausan mesin
(Measure Deterioration). Aktifitas yang diharapkan :
Melakukan pemeriksaan harian
Melakukan pemeriksaan berkala
Memeriksa keadaan pada saat mesin bekerja (apakah terjadi keausan?)
2. Kemampuan mempertahankan mesin untuk tetap produktif dan berumur panjang
(Preventing Deterioration). Aktifitas yang diharapkan :
Kemampuan memanajemeni tugas pekerjaannya dengan baik
Melakukan tugas pembersihan, pelumasan dan pengencangan bagian kendor
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 24
penyimpangan
dan
melakukan
tindakan
perbaikan
atau
melaporkannya
Mampu membedakan kondisi NORMAL dan kondisi TIDAK Normal
Melakukan tindakan perbaikan untuk tetap menjaga kondisi mesin prima seperti
kondisi awal (baru)
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 25
Level II : Operator mampu mengetahui fungsi dasar dan struktur mesin serta
hubungannya dengan memproduksi barang yang berkualitas. Sehingga
mesin selalu dalam keadaan standard.
1. Kemampuan untuk membedakan kondisi normal dan kondisi adanya penyimpangan,
serta mampu melakukan observasi mengapa terjadi penyimpangan.
2. Kemampuan mempresentasikan hubungan antara sebab-akibat pada ketidak
normalan mesin terhadap mutu produk dan kemungkinan kerusakan mesin
3. Memahami bagaimana mekanisme pemeriksaan alat dan mesin. Mampu
mengungkap fenomena gejala-gejala kerusakan mesin sehingga dapat melakukan
tindakan atau melaporkan untuk tindakan pencegahan.
4. Mampu membersihkan mesin sekaligus memeriksa kondisi mesin, sehingga
performa kerja selalu terjaga produktif.
5. Kemampuan mendiagnosa kondisi mesin bila terjadi penyimpangan dan segera
bertindak melakukan perbaikan atau melaporkannya.
6. Mampu melakukan pengukuran Clerance pada level statis dan dinamis.
Level III : Operator mampu memanajemeni alat kerja dan mesin. Mampu
memberikan usulan bagi perbaikan dan peningkatan kinerja produksi.
Mampu menurunkan biaya pemakaian bahan baku, biaya perawatan
dan mengoperasikan beberapa mesin kerja (Multi skill).
1. Mampu melakukan pengukuran kinerja dan menjaga mesin dalam kondisi prima.
2. Mampu menganti komponen mesin (minor).
3. Mampu memberikan penilaian umur komponen (parts).
4. Mampu mengungkap akar masalah kerusakan mesin (breakdown/downtime).
5. Mampu mencegah terjadinya kerusakan produk dan mesin.
6. Mampu mendampingi pihak maintenance, membantu perbaikan mesin, memberikan
usulan bagi perbaikan dan improvement kinerja mesin.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 26
P3
yang
diatur
dan dijadwalkan
berdasarkan
kebutuhannya.
Tujuan dari system
dimana mesin produksi boleh berhenti beroperasi sesuai dengan jadwalnya. Tidak
mendadak: di awal, di tengah, atau akhir proses produksi.
Oleh karena perawatan terencana sudah merupakan sebuah system maka
kegiatan ini bukan tanggungjawab operator akan tetapi merupakan tanggungjawab
Tim Maintenance atau manajemen yang mengerti untuk mengelolanya. Tugas Tim
maintenance berkewajiban untuk membimbing para operator untuk dapat terlibat dalam
kegiatan perawatan mesin dan peralatan kerja.
Gambar 2.10
Kegiatan Sistem Perawatan Terencana
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 27
dari
kegiatan
preventive
ini
adalah
untuk
menjamin
dan
mempertahankan kondisi prima dari mesin/alat kerja dari tidak berfungsinya alat
pada saat akan digunakan ataupun kerusakan pada saat proses berlangsung.
Dampak langsung dari kegiatan Preventif ini adalah pemeliharaan sehingga
alat/mesin dapat berumur panjang.
Pada Preventive Maintenace tindakan pemeliharaan dapat diambil berdasarkan
dua cara , yaitu :
a. tindakan pemeliharaan berdasarkan program kerja (Time Based
Maintenance , TBM ) , misalanya kegiatan kebersihan harian, pelumasan
berjangka, atau penggantian suku cadang berdasarkan umur pemakaian
(contoh : bearing berdasarkan jam kerja)
b. tindakan pemeliharaan prediksi (Predictive Maintenance). perbaikan dan
pemeliharaan mesin berdasar hasil inspeksi temuan dan diagnosa.
Aktivitas temuan berdasarkan didasarakan adanya penyimpagan yang
terjadi, misalnya : kebisingan, getaran yang ganjil, rembesann. pelumas,
terjadinya produktivitas yang menuru
2. Breakdown Maintenance, tahapan pemeliharaan bagi alat atau mesin yang rusak
setelah dioperasikan
3. Corrective Maintenance, tindakan perawatan dan perbaikan, suku cadang atau
modifikasi alat/mesin. Improvisasi pada suku cadang dan modfikasi mesin yang
dimaksudkan adalah mampu memberikan dampak positif bagi kegiatan
Preventive Maintenance. Alat/mesin dan suku cadang yang memiliki kelemahan
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 28
Gambar 2.11
Degradation and failure cycle
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 29
Preventive
Maintenance
Schedule
yang
mencakup
nama
P4
Dapat diklasifikasikan empat alasan training dan skill development perlu diperhatikan ,
yaitu :
1. Gap skill dan training analisis, Untuk menghasilkan produk yang berkualitas,
hasil kerja produktif dan efektif dalam penggunaan sumber daya memerlukan
pekerja yang handal, pekerja yang mumpuni, pekerja yang terampil. Terampil
disini bermakna SKILL-full. Ahli dalam pekerjaannya baik untuk produksi dan
IHT Manajemen Bengkel SMK
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 30
P5
Sebuah kegiatan yang terencana pada rekayasa teknis dalam membuat sebuah
alat/mesin menjadi lebih sederhana dalam hubungannya dengan pengoperasian (kerja
operasi/operator) dan perawatan alat/mesin.
Early Equipment Management terdiri tiga elemen strategi, yaitu :
1. Design for Quality
Mendesign sebuah mesin dan proses kerja yang handal untuk menghasilkan
barang yang bermutu tinggi, stabil dan tanpa breakdown.
Design mesin dengan pemilihan material yang baik dan memiliki daya tahan
Tahap fabrikasi yang terkontrol pada ukuran dan jenis parts mesin, mutu parts
serta proses pengerjaan Assembling bagian mesin yang akurat
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 31
Proses commissioning dan project hand-over yang benar dan lengkap (check-list
& sign-off)
Metode costing process dan produksi yang baik dan benar, sehingga terukur
(mampu telusur secara laporan keuangan). Hal ini akan memudahkan
manajemen mengukur kinerja produksi dan biaya operasi.
P6
QUALITY MAINTENACE
(Mutu Perawatan)
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 32
3. Sasaran mutu yang harus dicapai dalam implementasi kegiatan system manajemen
mutu
4. Quality Planning adalah bagian dari manajemen mutu dengan fokus pada penetapan
sasaran mutu, perincian proses kerja (operasional) yang diperlukan dan sumbersumber daya terkait dengan pemenuhan sasaran mutu .
5. Audit mutu yang merupakan tinjauan indipenden dan dilakukan untuk
membandingkan beberapa aspek kinerja mutu dengan suatu standar untuk kinerja
tersebut.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 33
P7
Kegiatan Perawatan dengan system TPM sangat, didukung oleh semua bagian
(departemen) yang berada dalam satu lini produksi/institusi baik itu proses produksi,
administrasi, pelayananan pelanggan, bahkan sampai kepada cleaning service jika ada.
Sebagai contoh arsip perawatan harus disimpan dan ditata dengan baik. Dokumen
perawatan ini layaknya sebagai Medical Record mesin / peralatan yang sangat penting.
Oleh karenanya butuh pengadministrasian yang dilakukan di bagian administrasi.
Gambar 2.12
Arsip Perawatan
Dengan dukungan administrasi perawatan perbaikan akan menjadi sangat baik,
semua data tentang mesin dan peralatan dapat diakses dengan mudah jika suatu saat
diperlukan untuk kebutuhan perawatan atau pengembangannya. Oleh karenanya
perawatan menjadi sangat bagus jika semua bagian mendukung sesuai dengan
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 34
P8
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah pilar penting dalam Total Produktif
Maintenance. Bekerja dengan menggunakan mesin-mesin dan peralatannya mempunyai
banyak resiko dan bahaya. Tingkat kecelakaan kerja akan mengurangi produktifitas.
Dalam bekerja prinsip untuk mengutamakan keselamatan kerja yang harus yang
diutamakan (The Safety is First). Sebab setiap pekerja selalu berharap dapat
memberikan yang terbaik bagi hasil kerja dan menjadi bagian sukses dari organisasi
yang diikutinya.
Target implementasi pilar ke 8 ini adalah Zero accident, Zero health damage dan
Zero fires accident.
Prinsip dasar bagi setiap pribadi dalam organisasi adalah:
Safety buat diri sendiri
o
Mencegah polusi
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 35
Perlu adanya komitmen untuk membangun system keselamatan dan kesehatan kerja.
Tanpa jaminan keselamatan dan kesehatan kerja , serta menjaga kondisi lingkungan
agar tidak tercemar tidak akan didapatkan produktifitas dari proses produksi.
Latihan :
Instruksi :
1. Bandingkanlah dengan system perawatan yang ada di sekolah anda,
apakah telah sesuai dengan prinsip Total Produktif Maintenance.
Bagaimanakah menurut anda hal ini dapat diterapkan di sekolah. Buatlah
sebuah rencana perawatan dan pemeliharaan dengan Total Produktif
Maintenance.
T
Tugas:
1. Lakukanlah Analisis Kerusakan Fasilitas dengan menggunakan Format
3 pada Lampiran Format Tugas Peserta Diklat.
Skenario : Peserta dapat dibagi atas beberapa kelompok (dapat
berdasarkan Jurusan/Program Keahlian atau Bidang Kerja yang sama)
2. Berdasarkan Analisis Kerusakan Fasilitas, lakukanlah Order Perbaikan
Mesin / Peralatan dengan menggunakan Format 04 a.
3. Berdasarkan Analisis Kerusakan Fasilitas, lakukanlah Order Perbaikan
Gedung/Ruangan dengan menggunakan Format 04 b
4. Isilah Format 5 (Kartu Perbaikan) untuk Fasilitas (Mesin/Peralatan) dan
Gedung/Ruangan yang telah dilaksanakan Perbaikannya
5. Buatlah Kartu-Kartu Pemakaian Mesin/Peralatan dan Gedung/Ruangan
disetiap Lokasi dengan menggunakan Format 6
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 36
6. Buatlah
Kartu-Kartu
Preventive
Maintenance
Format
7a.
Desainlah
(Tugas
Harian)
Tugas
berdasarkan kebutuhan.
7. Buatlah Kartu-Kartu Preventive Maintenance (Tugas Mingguan)
Mesin/Peralatan dan Gedung/Ruangan
menggunakan
Format
7b.
Desainlah
Tugas
berdasarkan kebutuhan.
8. Buatlah
Kartu-Kartu
Preventive
Maintenance
Format
7c.
Desainlah
(Tugas
Bulanan)
Tugas
berdasarkan kebutuhan.
Manajemen Perawatan
P4TK Medan________________________________________________________________ 37
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Perawatan