You are on page 1of 24
SINOPSIS TESIS PENGARUH PEMBERIAN PREBIOTIK FOS DAN GOS TERHADAP PENURUNAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III OLEH : TUT RAYANI AKSOHINI WIJAYANTI BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Hidayat (2008), Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan yang kurang atau tidak menyenangkan bagi kondisi fisik maupun mental ibu hamil. Aprilia (2011), Trimester ketiga adalah fase ketiga dan terakhir kehamilan. Trimester ini i dimulai dari minggu ke-29 sampai menjelang persalinan. Pada trimester terakhi akan diwarnai dengan beberapa keluhan seperti peningkatan frekuensi buang air kecil, sesak karena tekanan diafragma, heartburn, nyeri pegal di bagian punggung dan konstipasi. Menurut Atikah Proverawati (2009), Kontipasi memiliki berbagai gejala seperti sulit buang air besar, kembung, atau bentuk kotoran keras dan kecil- ini_karena peningkatan dari hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien, ditambah oleh penekanan rahim yang membesar di daerah perut, selain itu konsumsi suplemen zat besi / kalsium yang tidak di serap dengan baik oleh tubuh. Menurut Bradley C.S (2007), dari 103 wanita hamil mulai dari kehamilan kecil permasalahan yang dihadapi oleh ibu hamil trimester pertama mengalami konstipasi. Timnya dari Bradley menemukan 24 % wanita hamil trimester pertama menderita konstipasi, 26 % mengalami konstipasi selama trimester kedua dan 26 % mengalami konstipasi selama trimester ketiga. 24 % jirkan. wanita hamil mengalami konstipasi selama 3 bulan pertama setelah mel Wanita yang mengkonsumsi suplemen zat besi mengalami 3,5 kali lebih banyak konstipasi dibandingkan yang tidak konsumsi zat besi. Sampai dengan 19 % wanita mempunyai gejala sindroma jiritasi usus besar pada saat kehamilan. Bradley menyimpulkan wanita hamil yang konstipasi pada awal sampai akhir kehamilan mereka membutuhkan suplemen zat besi harus ditapis dan diberikan pengarahan tentang penanganan konstipasi selama kehamilanya. Menurut Probosuseno (2007), dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UGM Geriatri RS Dr. Sardjito di Indonesia kasus konstipasi yang diderita oleh wanita hamil sekitar 4-30%, temyata wanita hamil lebih mengeluh kesulitan buang air besar sedangkan konstipasi yang diderita masyarakat di atas usia lanjut sekitar 2-25% pada usia 60 tahun ke atas. Temnyata wanita hamil lebih sering mengeluh dibanding wanita usia lanjut dengan perbandingan 3 : 1 hingga 2 : 1. Insiden konstipasi meningkat seiring dengan pertambahan umur dan penggunaan suplemen zat besi. Suplemen zat besi tersebut, banyak dikonsumsi oleh wanita hamil. Semua orang dapat mengalami konstipasi terlebih pada wanita hamil dan usia lanjut (lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus) lebih lambat dan kemungkinan sebab | Kebanyakan terjadi jika makan kurang serat, Kurang minum dan kurang olahraga, Penanganan konstipasi pada ibu hamil dapat diatasi dengan menjaga postur tubuh yang baik, mekanika tubuh, menghindari membungkuk berlebihan, angkat beban, dan berjalan tanpa istirahat, menggunakan sepatu tumit rendah, pijatan atau usapan pada punggung, melakukan latihan secara teratur (Vamey, 2007). Selain itu Prebiotik FOS (Fruktooligosakarids) dan GOS (Galaktooligosakarida) dengan perbandingan yang tepat 1:9 dapat membantu ibu menjaga kesehatan saluran cerna dan menghindari masalah saluran cera seperti konstipasi. Komposisi prebiotik FOS : GOS 1 : 9 memberikan efek bifidogenik tethadap saluran cera ibu. Meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan dengan demikian menekan pertumbuhan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit (Fitriyansyah, 2013). Dari hasil penelitian Selain itu berdasarkan penelitian Institusi Pertanian Bogor dengan adanya prebiotik mempunyai efek yang menyerupai serat pangan sehingga dapat mencegah terjadinya kon FOS dan GOS sebagai hidrosilat inulin menunjukkan efek peningkatan proliferasi bifidobakteri pada kolon, yang di ikuti dengan penurunan jumlah bakteroid dan Klostrida pada feses. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Pengaruh pemberian prebiotik FOS dan GOS terhadap penurunan konstipasi pada ibu hamil Primigravida TM III ". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah “Apakah ada pengaruh pemberian prebiotik FOS dan GOS tethadap penurunan konstipasi pada ibu hamil primigravida trimester III? 13 Tujuan 13.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian prebiotik FOS dan GOS terhadap penurunan konstipasi pada ibu hamil primigravida trimester III. 13.2. Tujuan Khusus a, Mengidentifikasi Kostipasi pada ibu hamil primigravida TM III sebelum pemberian prebiotik FOS dan GOS, b. Mengidentifikasi Kostipasi pada ibu hamil primigravida TM III sesudah pemberian prebiotik FOS dan GOS. ¢. Menganalisa pengaruh pemberian prebiotik FOS dan GOS terhadap penurunan konstipasi pada ibu hamil primigravida trimester Ill. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti Dapat menerapkan metodologi penelitian dalam bentuk penelitian untuk memecahkan masalah konstipasi yang terjadi pada ibu hamil Primigravida trimester IIt dengan memberikan prebiotik FOS dan GOS. 1.42 Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan asuhan pada masa kehamilan trimester III. 1.4.3 Bagi Ibu Hamil Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu untuk mengatasi terjadinya konstipasi pada kehamilan trimester II dengan memberikan prebiotik FOS dan GOS. BABII TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan 2.1.1 Konsep Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan merupakan proses yang alamiah (Ratna, 2010). Kehamilan adalah masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai lahimya janin. Lamanya hamil normal adalah 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawiroharjo, 2002). Periode kehamilan adalah suatu periode yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya proses persalinan, yang menandai awal periode antepartum (Varney, 2007). Primigravida tau gravida | adalah seorang wanita yang pertama kali hamil, sedangkan Multigravida adalah seorang wanita yang telah hamil lebih dari satu kali (Aprilia, 2011). b. Klasifikasi Kehamilan Ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1) Kehamilan trimester I ( sebelum minggu ke 14) Trimester pertama ering dianggap sebagai _periode _penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap kenyatan ini dan arti semua ini bagi dirinya ‘merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan. Beberapa wanita, terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, mereka suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Trimester pertama sering menjadi waktu yang sangat menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang baik. 2) Kehamilan trimester Il ( sebelum minggu ke 28 ) Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua sebenamya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan adanya kehidupan yang terpisah yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tuges psikologis utamanya pada trimester kedua yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berada dari ibunya. 3) Kehamilan trimester III ( sebelum minggu ke 40 ) ‘Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan khawatir mengingat bayi dapat lahir kapanpun, Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelshiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan (Fraser, 2009). ¢. Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil 1) Sistem Reproduksi a) Uterus 1. Ukuran, Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25%20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc seperti gambar 2.1.hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. 2. Berat. Berat uterus naik secara luar biasa, 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan. 3. Posisi rahim dalam kehamilan. Dalam posisis antefleksi atau retrofleksi. 4, Vaskularisasi. Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak — anak cabangnya, pembuluh darah mengembang dan bertambah. ) Ovarium. Ovulasi berhenti namun masih terdapt korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil ahli pengeluaran esterogen dan progesterone, ©) Vagina dan Vulva, Oleh karena pengaruh esterogen, terjadi hipervaskulrisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick. 2) Sistem Kardiovaskuler Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya meningkat 30-50% peningkatan ini dimulai terjadi pada saat usia kehamilan 6 minggu dan mencepai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan kembali normal pada trimester ketiga. Nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun terutam pada trimester Ml, kemudian naik lagiseperti masa pra-kehamilan.Tekanan vena pada cekstremitas atas dan bawah dalam batas — batas normal, namun cenderung naik setelah trimester pertama.Nadi menjadi 84 kali/menit. 3) Sistem Urinari Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). 4) Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat Karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. Wanita hamil mengalami rasa panas di dada (heartburn) dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kambali ke kerongkongan.UIkus gastrikum biasanya akan ‘membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit. 5) Sistem Metabolisme Jenin membutubkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester akhir. Kebutuhan Zat besi wanita hamil kurang lebih 1000mg, 500mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah_merah dan 300 mg untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh, Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolestrol sampai 350 mg atau lebih 100 ce. Hormone samotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak payudara. Deposit lemak Iainnya tersimpan di badan, perut, paha dan lengan. Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut : a) Kalsium. Dibutuhkan rata- rata 1,5 gram sehari, sedngkan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram. b) Fosfor. Dibutubkan rate-rata 2gram/hari ©) Air. Wanita hamilcenderung mengalami retensi air 6) Sistem Muskuloskeletal Esterogen dan progesterone memberi efek maksimal pada relaksasi otot ligament pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis pubisdan sakroiliaka akan menghilnag karena berelaksasi sebagi efek dari esterogen. Simpisis pubis melebar samapai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang. 1) Kulit Topeng kehamilan (Cloasma gravidarum) adalah bintik — bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu, sedangkan di perut bagian bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu spinder anginoma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba). Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan selaput elastic di bawah kulit, sehingga menimbulkan strie gravidarum/strie lividae. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra, Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat. 8) Payudara Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut : a) Selama kehamilan payudara besar, tegang dan berat. b) Dapat teraba vena — vena lebih membiru. ©) Bayangan vena-vena lebih membiru. 4) Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu. e) Kalau diperas akan keluar kolostrum berwama kuning. 9) Sistem Endrokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH merangsang folikel degraf untuk menjadi matang dan di pindah ke permukaan ovarium di mana dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesterone dan esterogen merangsang proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang terbentuk secara sempurma dan berfungsi 10 minggu setelah perubahan terjadi, akan mengambil ahli ‘tugas korpus luteum untuk memproduksi esterogen dan progesterone. Karakteristik hormon esterogen dan progesteron dapat dicermati dalam tabel berikut : Table 2-1 Karakteristik Hormon Esterogen dan Progesteron Esterogen Progesteron Pengaruh umum Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun sel Peningkatan sekresi Mengendurkan (relaksasi) otot otot polos Pengarah — pengaruh khusus T. Menyebabkan penebal dari endometrium sehingga ovum yang sudah di bushi dapat berimplantasi 2.Menyebabkan hipertopi dari dinding uterus dan peningkatan ukuran —_ pembuluh-pembuluh darah limfatik yang mengakibatkan vaskularisasi, kongesti dan udema, Perubahan-perubahan mengakibatkan munculnya : + Tanda Chadwick (serviks, vulva dan vagina berubeh menjadi berwama birw/ungu); + Tanda Goodell ( menjadi lembut dan perabaan); - Tanda Hegar (istimus-segmen bawah rahim, menjadi tembut pada perabaan). ~ Hipertopi hiperplasi Jaringan payudara, termasuk dan ini serviks dan T. Menyebabkan dari endometrium sehingga sel telur yang penebalan sudah dibuahi dapat berimplantasi dan menyebabkan relaksasi. 2. Mengistirahatkan —otot-otot_ —_-yang ‘mengakibatkan pada: = waktu pengosongan lambung dan peristaltic usus; = meningkatkan grastik refluk — karena relaksasi kardiak — sfigter__schingga menyebabkan rasa panas dalam perut (heartbum); - Penurunan motilitas gastrointestinal, sehingga menyebabkan konstipasi - Pembuluh arteri dan dinding vena relaksasi dan dilatasi meningkatkan kapasitas vena dan venule sehingga yang menyebabkan hemoroid (wasit). 3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu. 4. Merangsang —perkembangan system alveolar payudara. 5. Dengan hormone relaksin melembutkan system pembuluh / pipa J mengendurkan jaringan ikat, ligament- Tigamen, otot-otot__sehingga dapat mengurangi sakit punggung dan nyeri ligamen. ‘Sumber : pusdiknakes, 2003. 10) Sistem Pernafasan Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone menyebabkan paru-paru_sedikit berbeda dari biasanya.Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan dirinya. Lingkar dada wanita hamil lebih membesar. Lapisan saluran pemafasaan menerima lebih banyak darah dan lebih banyak tersumbat oleh penunpukan darah (kongesti. Kadang hidung dan tergorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongest ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah. (Sulistyawati ,2009) Gambar. 2.1 perubahan anatomi ibu hamil 4444q 4. Ketidaknyamanan Umum pada Ibu Hamil : 1) Ketidaknyamanan umum ibu hamil Trimester 1, yaitu: a) Morning sickness (mual muntah di pagi hari). Biasanya terjadi pada trimester pertama karena perubahan hormon selamakehamitan, b) Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologi). Sering terjadi pada trimester pertama karena peningkatan berat uterus yang akhimya menekan kandung kemih. Frekuensi berkemih pada trimester ketiga terutama pada primigravida karena penurunan kepala sehingga menekan kandung kemih ©) Pusing Biasanya timbul pada hamil muda dan sukar menentukan sebabnya. Pada pertengahan kehamilan akan berkurang dengan sendirinya. 4) Konstipasi Peningkatan kadar hormon dapat menyebabkan sistem pencemaan melambat, sehingga menimbulkan konstipasi. Dengan banyak minum dan olahraga secara teratur serta makan makanan berserat banyak akan ‘membantu mencegah konstipasi. (Vamey, 2007). 2) Ketidaknyamanan umum ibu hamil Trimester Il, yaitu: a) Nyeri Ulu Hati Nyeri ulu hati dapat terjadi pada pertengahan kehamilan, sehubungan dengan pengaruh progesterone. Kemudian baik nyeri ulu hati maupun nyeri perut, bissanya disertai perut kembung disebabkan oleh uterus yang sedang tumbuh menekan lambung. Nyeri ulu hati dapat dihilangkan dengan minum susu dan makan makanan dalam jumlah kecil ddan lunak. b) Pusing Pusing muncul saat kehamilan muda dan akan tetap ada pada pertengahan kehamilan. Namun, untuk mengatasi pusing dapat diobati dengan tidur, memijat dengan lembut dengan menggunakan minyak herbal atau bernafas di udara segar. ©) Pembengkakan (oedema) Bila tungkai dan pergelangan kaki menjadi bengkak karena retensi (penimbunan cairan). Garam menyebabkan meretensi cairan, jadi mengurangi garam adalah cara terbaik. Atau meletakkan tungkai lebih tinggi. 4d) Kram pada kaki Kram pada kaki umumnya muncul pada bulan pertengahan hingga akhir kehamilan. Kram pada kaki dapat dihilangkan dengan memijatnya. ¢) Perubahan kulit (pigmentasi) Bercak pigmen kehitaman pada kulit wajah dan juga garis gelap yang maembentang dari pusar sampai ke batas pubis. Selain itu, penggelapan puting dan aerola (area sekitarnya) adalah hal yang umum. (Varney, 2007). 3)Ketidaknyamanan Umum Ibu HamilTrimester Ill Ketidaknyamanan umum ibu hamil trimester III dan penanganannya ‘menurut (Varney, 2007), yaitu: a) Peningkatan Frekuensi Berkemih (Nonpatologi) Sering terjadi pada trimester pertama karena peningkatan berat uterus yang akhimya menekan kandung kemih. Frekuensi berkemih pada trimester ketiga terutama pada primigravida karena penurunan kepala sehingga menekan kandung kemih. b)_Konstipasi Akibat penurunan peristaltic yang disebabkan relaksasi otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesterone serta rahim yang semakin membesar. ©) Kram Tungkai Disebabkan kalsium tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosforSelain itu karena uterus yang membesar memberi tekanan pembuluh darah panggul sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen obturator dalam perjalanan menuju cekstremitas bagian bawah, 4) Edema dependen Akibat gangguan pada sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul pada saat duduk atau berdiri dan pada vena inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang menggantung terlihat padapergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema karena preeklamsi. ©) Varises Disebabkan oleh keturunan dan lainnya sama penyebab edema dependen. £) _Hiperventilasi dan Sesak Nafas (Nonpatologi).. Sesak nafas terjadi pada trimester tiga Karena pembesaran uterus menekan diafragma, selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4 em selama kehamilan, 2) Kesemutan dan Baal pada Jari Perubahan pada pusat gravitasi akibat uterus yang membesar dan bertambah berat dapat menyebabkan postur dengan posisi bahu terlalu jauh ke belakang dan kepala antefleksi. Postur ini menyebabkan penekanan pada saraf median dan ulnar lengan, yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari. Hiperventilasi juga menyebabkan kesemutan pada baal dan jari-jari. h) Nyeri Punggung Bawah (Nonpatologi) Merupakan akibat pergerakan pusat gravitasi dan postur tubuh lordosis akibat pembesaran uterus. (Vamey, 2007) 2.2.1 Konsep Konstipasi pada Ibu Hamil a, Pengertian Konstipasi Konstipasi adalah keadaan ketika individu mengalami statis usus besar, yang mengakibatkan eliminasi yang jarang (dua kali atau kurang dalam seminggu) dan atau feses keras, kering (Carpenito, 2007). Konstipasi didefinisikan sebagai defekasi yang sulit atau jarang. Karena frekuensi berdefekasi berbeda-beda pada setiap orang, maka definisi ini bersifat subyektif dan dianggap sebagai penurunaan relatif jumlah buang air besar pada seseorang. Defekasi dapat menjadi sulit apabila tinja mengeras dan kompak. Hal ini terjadi apabila individu mengalami dehidrasi atau apabila tindakan buang air besar ditunda yang memungkinkan lebih banyak air yang diserap keluar tinja sewaktu tinja, berada di usus besar (Corwin, 2001). Konstipasi adalah kondisi pencemaan dimana frekuensi buang air besar kurang, ggu (Proverawati, 2010). logis Konstipasi ign kali se b. Fi Konstipasi merupakan kesulitan dalam pengeluaran sisa pencernaan, karena volume feses terlalu kecil sehingga penderita jarang buang air besar. Kondisi ini akan ‘memperlama waktu transit atau perjalanan makanan sampai dubur. ‘Waktu transit sendiri diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh makanan untuk ‘melewati saluran pencernaan mulai dari mulut hingga usus. Normalnya waktu transit bervariasi mulai 15 hingga 20 jam dengan waktu transit pada kolon 12 hingga 72 jam (Anna, 2011). Konstipasi selama kehamilan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, diantaranya: 1) Pembesaran Rahim yang Menekan Kolon Pada kehamilan trimester ketiga dimana perut sudah membesar, konstipasi ditambah oleh penekanan rahim yang membesar di daerah perut (Proverawati, 2010). Ibu Hamil ‘ Rahim semakin membesar + Menekan Rectum dan Usus Bagian Bawah + Konstipasi 2) Perubahan Hormonal Peningkatan dari hormon progesterone yang menyebabkan relaksasi otot organ pencernaan schingga usus kurang efisien yang mengakibatkan feses cenderung lebih keras dan lebih sulit keluar (Proverawati, 2010). Peningkatan kadar progesteron menurunkan motilitas saluran cera karena motilitas serta tonus otot polos berkurang. Waktu pengosongan lambung dan transit makanan memanjang sehingga lebih banyak air yang terserap yang dapat menyebabkan konstipasi (Arisman, 2010). Ibu hamil + Hormone Progesteron Meningkat + Relaksasi otot polos mengendur Penurunan morti + Konstipasi 3) Asupan Cairan yang tidak adekuat Dalam kehamilan, jumlah cairan yang ada dari saluran pencemaan mengalami peningkatan ke dalam darah (Proverawati, 2010). 4) Diet serat tidak cukup 5) Suplementasi Zat Besi Konstipasi juga diperparah dengan obat atau suplemen yang biasa dikonsumsi itas gastrointestinal oleh ibu hamil yaitu zat besi dan kalsium yang mengandung logam berat yang berpengaruh pada massa feses dan wama feses menjadi hitam (Proverawati, 2010). 6) Jarang Berolahraga 7) Kebiasaan defekasi yang buruk Penundaan pergi ke toilet untuk buang air besar berkontribusi terhadap terjadinya konstipasi (Hunter, 2005). ¢. Manajemen Konstipasi Berhubung konstipasi ini sangat mengganggu ibu hamil di masa kehamilan trimester IIL, sebaiknya ibu memperhatikan pola hidup yang sehat di masa kehamilan. Untuk ‘mengurangi terjadinya konstipasi di kehamilan, ibu dapat melakukan diet yang pas yakni (Proverawati, 2010): 1) Jalan cepat selama 30 menit pethari dapat membuat usus besar menegang sehingga tidak merasa kembung (Proverawati, 2010). 2) Minum setidaknya 10 gelas air putih perhari, karena selama kehamilan, jumlah air yang terserap dari pencemaan ke dalam darah meningkat (Proverawati, 2010). 3) Memperbanyak konsumsi serat. Bisa juga menggunakan jadwal makan 5-6 kali makan porsi kecil dengan kaya serat, Serta menambahkan buah dan sayur dengan kulitnya pada menu makanan (Proverawati, 2010). 4) Mengkonsumsi suplemen kalsium setidaknya 200mg per tablet dengan dosis 5-6 kali per hari dan multivitamin yang mengandung ckstra zat besi, folat, dan vitamin B (Proverawati, 2010). 5) Beri waktu untuk pergi ke toilet. Beberapa ibu hamil merasa di hari sibuk merasa sulit untuk mengunjungi toilet, padahal dengan adanya desakan untuk segera membuka usus untuk defekasi (Hunter, 2005). 6) Minum susu Prebiotik FOS dan GOS Prebiotik FOS (Fruktooligosakarida) dan GOS (Galaktooligosakarida)dengan perbandingan yang tepat 1:9 dapat membantu ibu menjaga kesehatan saluran cema dan menghindari masalah saluran cema seperti konstipasi, Komposisi prebiotik FOS:GOS 1:9 memberikan efek bifidogenik terhadap saluran cerna ibu, Meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan dengan demikian menekan pertumbuhan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit ( Fitriyansyah, 2013). d. Menganalisis Feses Total perjalanan makanan yang masuk ke tubuh manusia melalui saluran pencernaan (mulai dari lambung sampai keluar kembali berupa feses), secara normal memerlukan waktu satu sampai tiga hari. Menganalisa feses dapat menggunakan pemeriksaan secara kasar. Maksudnya pemeriksaaan kasar disini adalah pemeriksaan feses yang dilakukan secara langsung, yang meliputi jumlahnya, wamanya, baunya, konsistensinya, parasit yang berada dalam feses. 1) Jumlah Feses Rata-rata feses basah orang dewasa yang dikeluarkan setiap harinya adalah 80- 170 gram. Pada orang yang mengkonsumsi banyak sayuran berat fesesnya bisa 350 gram setiap harinya, yang terdiri atas 75 gram zat padat dan sisanya dalam bentuk air. Zat padat hanya terdiri atas 25% dari jumlah seluruh feses, yang seluruhnya terdiri atas: sisa makanan, sisa dari usus dan sekresi saluran cera, bakteri yang terdiri 1/3 berat feses kering, elemen dari beracam-macam sel. 2) Wama Feses Diet atau jenis makanan adalah faktor yang sangat menentukan warna feses. Wama cokelat yang umum terjadi disebabkan oleh urobilin dan stercobilin, dua pigmen yang berasal dari bilirubuin. Berikut, ada beberapa wama feses : 8) Cokelat, diet yang terdiri atas makanan yang keseimbangannya baik b) Cokelat muda,diet yang terdiri atas makanan kaya susu ©) Hitam kecokelat-cokelatan, diet yang terdiri atas makanan yang mengandung daging yang tinggi 4) Kuning, diet yang terdiri atas tanaman rhubarb, santonin, senna, dan lemak ¢) Hijau, diet yang terdiri atas calomel (substansi tidak bewarna dan tidak ) Hitam, diet yang te 2) Abu-abu, diet yang terdiri atas cokelat dan kokoa h) Putih keabu-abuan, obstruksi kandung empedu i) Merah, wara merah bisa disebabkan perdarahan di usus besar atau rektum, karena konsumsi gula bit atau tomat yang tidak dicema, atas makanan yang mengandung besi dan bismuth 3) Bau Fees Baubusuk feses disebabkan oleh indole dan skatole. Bau yang. busuk disebakan oleh methane, hidrogen sulfida dan metil merkaptan. Diet yang kaya daging menghasilkan bau paling busuk. Sedangkan, diet yang terdiri atas sayuran hampir tidak menyebabkan bau busuk, Bau yang sangat busuk mengindikasikan reaksi alkali. 4) Konsistensi Feses Feses dikatakan normal jika kepadatan massanya lembek tetapi memiliki bentuk. Feses akan semakin padat jika proses pencemaaan makanan di dalam tubuh berlangsung lama. 5) Parasit dalam Feses Pada feses bisa juga ditemukan cacing yang dapt dilihat secara langsung, misalnya nematoda dewasa atau segmen cacing pita. Untuk mengidentifikasi lebih jelas amuba dan parasit yang berada didalam feses bisa diperiksa secaramikroskopik (dengan mikroskop). (Budiman, 2010) 2.1.3 Konsep Susu yang mengandung Prebiotic FOS dan GOS 4, Definisi susuprebiotic FOS dan GOS Prebiotik adalah kabohidrat yang tidak dapat dicemna oleh tubuh, namun dicerna oleh mikroba_yang menguntungkan dalam tubuh, sehingga meningkatkan kesehatan. Prebiotik didefenisikan sebagai ingredient yang tidak dapat dicema yang menghasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan cara menstimulir secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan. Prebiotik yang banyak dikenal dan digunakan adalah Oligosakarida (yang terdiri atasrafinosa dan stakiosa), Fukto-oligosakarida (disebut juga oligofruktosa), inulin, laktulosa dan Laktosukrosa. Oligosakarida yang tidak dicerna seperti rafinisa, fruktooligosaka-rida(FOS), gaktosaoligosaka-rida (GOS), ismaltooligosakarida atau trangalaktosa-siloligosakarida (TOS) telah di ketahui dapat meningkatkan jumlah bifidobakteria indigenus dan bakteri asam laktat lainya, Dimana bakteri- bakteri tersebut dapat dapat_meningkatkan pertumbuhan bifidobacterium yang sering ditemukan di susu fermentasi. Pemberian susu mengandung FOS dan GOS terdapat peningkatan bifidobacterium pada feses manusia (lihat gambar 2.2), sehingga dapat memberikan efek laksatif yaitu mempercepat pengeluaran pada sistem saluran cerna atau melunakkan sisa saluran cera (WGO, 2013) Apabila dikonsumsi dengan dosis, yang tepat dan cara yang benar, maka prebiotik dapat mengobati atau mendukung penendalian penyakit seperti, kanker usus, liver, sembelit dan diabetesmillitus (Sudarmono, 2010).Frukto-oligosakarida (FOS) zat ini terdiri atas residu fruktosa seperti yang terikat pada glukosa, dan telah dikembangkan sebagai prebiotik pontensial, sebaagai sumber makanan bagi bakteri yang menguntung Bifidobacteria dalam usus (Mary E. Barasi 2007). Gambar 2.2 Prebiotik dalam saluran cena Sumber : (Kelly,2008) Prebiotik FOS dan GOS dengan perbandingan yang tepat 1:9 dapat membantu ibu menjaga keschatan saluran cera dan menghindari masalah saluran cerna seperti Konstipasi. Komposisi prebiotik unik FOS:GOS 1:9 memberikan efek bifidogenik terhadap saluran cea ibu. Meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dan dengan demikian menekan pertumbuhan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit. Selain itu dengan adanya prebiotik, masalah konstipasi pada ibu hamil yang sering terjadi, akan dapat ditekan insidennya (Fitriyansyah,2013) Gambar 2.3 Perkembangbiakan Bakteri prebiotik Health benefits of prebiot oQgerctes. elrgnti —_ otonnctora tag’ Ts crt, I Untuk memperoleh oligosaccharides yang akan dipakai sebagai bahan_prebis dapat dilakukan melalui : 1) Ekstraksi langsung polysaccharide alami di 2) Hidrol tumbuhan (Gibson, 2010). polysaccharides alami (Gibson, 2010). 3) Sintesis ensimatik dengan menggunakan hydrolases dan atau glycocy! transferases, kedua ensim tersebut mengkatalisa reaksi transglikosilasi sehingga terjadi oligosaccharides sintetik dari mono dan disaccharides. Saat ini di Eropa, inulin type fructan yang dicirikan mengandung ikatan fructosyl unit pada beta-2,1 sukrosa juga dipakai sebagai bahan prebiotik. Jenis _prebiotik FOS (Fructooligosaccharides), Inulin, GOS (Galactooligosaecharides), Lactulose, Lactitol. Bahan bahan tersebut paling sering dipakai sebagai prebiotik, disamping itu terdapat pula bahan lain yang memenuhi kriteria prebiotik misalnya, xylose, soya, dan mannose (Donavan, 2009), 4) Dari ASI ibu (Gibson, 2011). b) Manfaat penggunaan prebiotik Mencermati manfaat penggunaan prebiotik tidak terlepas dari peranan prebiotik untuk meregulasi dan memodulasi mikroekosistem populasi bakteri probiotik. Prebiotik dalam usus terutama usus besar yang difermentasi oleh bakteri probiotik yang menghasilkan short chain fatty acid (SCFA) dalam bentuk acetat, propionat, dan butyrat, dan L-lactate, carbon dioxide, hidrogen SCFA tersebut oleh tubuh dapat dipakai sebagai sumber energi, efek stimulasi selektif terhadap pertumbuhan bakteri probiotik terutama bifidobacteria dan lactobacillus akan memberikan efek yang ‘menguntungkan terhadap kesehatan antara lain: 1) memperbaiki keluhan malabsorsi laktosa. 2) meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus oleh kuman patogen, Clostridium perfringen, Escherchia coli, Salmonella, Shigella. 3) supresi kanker 4) memperbaiki metabolisme lipid dan mengurangi kadar kholesterol darah 5) memperbaiki pencermaan 6) stimulasi imunitas gastrointestinal (Gibson, 2010) Ibu Hamil TMI 2.2 Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam proposal ini membahas tentang prebiotic FOS dan GOS untuk mengatasi konstipasi ibu hamil Primigravida Trimester III. 1 Ketidaknyamanan yang Penanganan konstipasi } | Kandungan prebiotik [i terjadi pada ibuhamil Miss ios cepatselama3d f>| ‘FOS dan GOS = i menit perhart 1. kabohidrat 12. Peningkatan frekuensi -Minum sesdakny 10 gelas yang tidak dapat 1 berkemih (nonpatologi) ce lactones dicema namun 12. Kram tungkai — oa ‘menguntungkan 13, Edema dependen i untuk usus. 14. Varises 2 FOS dan 15. Hiperventilasi dan sesak GOS —1:9sumber 1 nafas (non patologi) makanan bagi 16. Kesemutan dan baal pada bakteri yang { janin {6.Minum susu Prebiotik menguntung 17. Nyeri punggung bawah { FOS dan GOS Bifidobacteria 8. Konstipasi dalam usus. 1 3. memperbaiki : Konstipasi Menurun encernaan } Faktor ~ faktor yang 4, stimulasi : mempengaruhi konstipasi imunitas # pada ibu hamil gastrointestinal { 1, Pembesaran Rahim ! 2. Perubahan Hormon } 3. Asupan cairan yuang tidak adekuat 4, Suplementasi Zat Besi 5. Jarang Berolahraga 6. Kebiasaan defekaasi buruk 7. Kurang makanan berserat | Keterangan : D2: Ditetiti — > :Mempengaruhi 177 : Tidak Diteliti Gambar 2.4 Kerangka Konsep “pemberian susu yang mengandung prebiotic FOS dan GOS dapat mengatasi konstipasi pada ibu hamil trimester HIT”.

You might also like