Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN POLIPNASI
I. TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Polipnasi merupakan pertumbuhan edematoda biasanya
multipel, bilateral. Bila polip nasi meluas dan cukup banyak
menyebabkan pembengkakan hidung, kemungkinan bisa
menyebabkan sumbatan jalan nafas. (Catherine, E: at all 1991).
B. Patofisiologi
Polipnasi biasanya disebabkan oleh reaksi inflamasi kronis
seperti alergi, akibat dari reaksi tersebut epitel menjadi hipertrofi,
sel-sel bertambah besar selain itu jarak antara sel juga bertambah
lebar. Celah-celah stoma ini kemudian diisi oleh air sehingga
tampak membengkak dan edema pembengkakan ini semakin lama
bertambah keluar dari sinus atau kavum nasi. Pertumbuhan polip
dikavum nasi menyebabkan udara akan lewat dengan kecepatan
tinggi. Hal ini akan menarik stoma dan epitel keluar darirongga
sinus (HK. Bernoun).
C. Etiologi
Polipnasi biasanya terbentuk akibat hipersensitif atau reaksi
atopik didalam selaput mukosa hidung. Kerusakan jaringan
setempat dalam mukosa menimbulkan produksi berlebihan.
D. Tanda dan gejala
Gejala utama polip, sumbatan jalan nafas, hilangnya penghidu,
sekret hidung biasanya encer jika ada infeksi. Bila latar
belakangnya alergi ditandai dengan bersin-bersin, suaranya
berubah dan sering sakit kepala.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
- Jumlah leukosit, trombosit peningkata kadar serum Ig E.
- Eusinofil dari sekret hidung dan darah tepi.
2. Pemeriksaan radiologis
Foto sinus paranasalis untuk mengetahui penyebaran dari
polipnasi.
3. Pemeriksaan diagnostik lain.
Rinoskopi.
F. Komplikasi
Perdarahan hidung.
56
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah
G. Penatalaksanaan
Pengibatan polip nasi ada 2 cara yaitu konservatif adalah
memberikan antihistamin dan kortiko steroid baik lokal maupun
sistemik. Apabla cara konservatif tidak berhasil harus dilakukan
tindakan pembedahan dengan menghilangkan polipnasi dari lobang
hidung menggunakan snare polip atau wire snare.
II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian keperawatan
Pengumpulan data melalui sumber yaitu dengan wawancara,
pemeriksaan fisik dan observasi. Data pada klien pre dan post
polipektomi adalah sebagai berikut.
Preoperasi
1. Data subyektif
- Sulit bernafas, mukosa hidung kering, cairan menetes
kebelakang.
- Berkurang fungsi pembau.
- Perdarahan hidung, banyak lendir.
2. Data obyektif
- Kelainan bentuk hidung, kemerahan, edema.
- Adanya eksudat, perdarahan hidung.
- Masa putih seperti buah anggur menggantung yang
pangkalnya mulai dari meatus nasi media.
3. Keadaan psikososial dijumpai kecemasan gelisah karena sering
kambuhnya penyakit.
4. Pemeriksaan laboratorium, kadar Hb, jumlah leukosit, hitung
jenis, jumlah trombosit, masa perdarahan, masa pembekuan.
5. Pemeriksaan radiologi, foto sinus paranasal untuk mengetahui
penyebaran dari pada polipnasi. Sedangkan foto thorak untuk
persiapan anestesi.
6. Pemeriksaan diagnostik yang lain, rinoskopi, EKG untuk
mengetahui apakah pasien ada kelainan jantung.
Post operasi
- Hidung terpasang tampon.
- Ada luka operasi.
- Hidung terasa tersumbat.
57
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah
58
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah
59
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Bedah