You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


PAKET PENYUSUNAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG

1.

LATAR BELAKANG
Penataan ruang adalah suatu proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam rangka menjamin agar penataan ruang sebagai
suatu pendekatan yang tepat dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif
dan berkelanjutan, perlu dibuat aturan penyelenggarannya, yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
Sebagai upaya untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang,
maka dilakukan pengawasan terhadap pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan
ruang. Pengawasan penataan ruang merupakan upaya agar penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
sehingga dapat terwujud kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang telah
ditetapkan dalam rencana tata ruang.
Bentuk pengawasan penataan ruang meliputi pengawasan teknis dan pengawasan
khusus. Pengawasa teknis penataan ruang merupakan pengawasan terhadap keseluruhan
proses penyelenggaraan penataan ruang yang dilakukan secara berkala. Pengawasan
khusus penataan ruang merupakan pengawasan terhadap permasalahan khusus dalam
penyelenggaraan penataan ruang yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.
Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan
penataan ruang, agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dilakukan
pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang.
Dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang, titik berat pengawasan adalah pada
pelaksanaan penataan ruang. Karena dalam pelaksanaan penataan ruang dilakukan
upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Pemerintah Kota Tangerang melakukan pengawasan pelaksanaan penataan ruang melalui
kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang. PP No 15 tahun 2010 menyatakan bahwa
pengawasan pelaksanaan pemanfaatan ruang dilakukan kegiatan pemantauan, evaluasi
dan pelaporan. Undang-undang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa pemantauan
dan evaluasi dalam rangka pengawasan penataan ruang dilakukan dengan mengamati dan
memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan
perundang-undangan.
Dalam upaya memberikan acuan operasional dalam pengawasan pemanfaatan ruang,
pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang Kota
Tangerangmelakukan Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

dengan Paket Pekerjaan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan


Ruang.
2.

Maksud dan Tujuan


Menyediakan panduan dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan ruang, sebagai
upaya dalam pelaksanaan pengawasan penataan ruang sesuai dengan Undang-Undang
no. 26 Tahun 2007.

3.

Lokasi Kegiatan
Pemerintah Kota Tangerang.

4.

Sumber Dana
Sumber dana kegiatan adalah APBD Kota Tangerang TA 2016 sebesarRp. 283.840.000,(dua ratus delapan puluh tiga juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah).

5.

Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan adalah selama 4 (empat) bulan sejak ditetapkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SPPP)
ditandatangani.

6.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pekerjaan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan
Ruang, meliputi :
a. Kewenangan pelaksana pengawasan (siapa yang berwenang melaksanakan
pengawasan)
b. Pelaksanaan pengawasan :
- Pemantauan: jangka waktu pemantauan, cara pemantauan, obyek/lokasi
pemantauan, informasi yang diambil dari pemantauan, dimensi waktu, alat kerja
(peta RTR, ijin2 dsb), dll
- Evaluasi : perangkat/dokumen bahan evaluasi, indikator evaluasi, waktu evaluasi
dll
- Pelaporan : bentuk/format pelaporan, muatan pelaporan
c. SOP/mekanisme pengawasan

7.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan


a. Laporan Pendahuluan Meliputi : pemahaman permasalahan, rencana
kerja/penyusunan konsep, penjadwalan kegiatan, alokasi tenaga ahli.
b. Pemenuhan data sekunder, observasi, dsb.
c. Laporan Akhir : berupa Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan Ruang, dan
ketentuan operasional yang menjadi standar baku pengawasan pemanfaatan ruang.
d. Rancangan Peraturan Walikota (Raperwal)

8.

Tenaga Ahli
a. Tenaga ahli Planologi (Team Leader) S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Madya
pengalaman 3 tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan
Teknik Planalogi/Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;
b. Tenaga ahli Hukum (Kelembagaan) S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Madya
pengalaman 1 tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan
Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi;
c. Tenaga ahli Planologi S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Muda pengalaman 1
tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan Teknik
Planalogi/Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

9. Keluaran
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Rancangan Peraturan Walikota
4. Soft copy Laporan (CD/DVD)

:
:
:
:

5 (lima) eksemplar ukuran A4;


5 (lima) eksemplar ukuran A4'
3 (tiga) eksemplar
10 (sepuluh) buah berisi semua laporan.

10. Penutup
Untuk mewujudkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam mekanisme
pelaksanaan pekerjaan, pihak penyedia jasa diharuskan :
a. Mentaati semua ketentuan;
b. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Pemerintah Kota Tangerang cq Dinas Cipta
Karya dan Penataan Ruang.

Tangerang, Januari 2016

You might also like