You are on page 1of 14

Flow Equalization (Penyetaraan Alir)

Variasi kecepatan aliran air limbah influen dan karakteristik di fasilitas pengolahan air limbah
dibahas dalam bab 3. Ekualisasi aliran adalah metode yang digunakan untuk mengatasi masalahmasalah operasional yang disebabkan oleh variasi debit, untuk meningkatkan kinerja proses hilir, dan
untuk mengurangi ukuran dan biaya fasilitas pengolahan hilir.
Deskripsi/ Aplikasi
Ekualisasi aliran adalah redaman dari debit dan dapat diterapkan dalam sejumlah situasi
berbeda, tergantung pada karakteristik sistem pengumpulan. Aplikasi utama adalah untuk pemerataan.
Persamaan arus cuaca kering untuk mengurangi arus puncak dan beban, mengalir cuaca basah sistem
pengumpulan tidak sehat mengalami inflow dan infiltrasi, atau gabungan stormwater dan sistem
sanitasi mengalir.
Penerapan aliran pemerataan dalam pengolahan air limbah diilustrasikan dalam dua diagram alir yang
diberikan pada gambar 5.-10. Pada pengaturan inline gambar 5-10, semua aliran melewati cekungan
pemerataan. Pengaturan ini dapat digunakan untuk mencapai sejumlah besar konsentrasi konstituen
dan laju aliran redaman. Dalam pengaturan offline gambar 5-10b, hanya aliran atas beberapa batas
yang telah ditentukan aliran dialihkan ke baskom pemerataan. Meskipun syarat memompa
diminimalkan dalam pengaturan ini, jumlah konsentrasi konstituen redaman jauh berkurang.
Pengunjung pemerataan kadang-kadang digunakan untuk menangkap flush pertama dari sistem
pengumpulan gabungan ditingkatkan, dan siklus filter-backwash lebih seragam yang mungkin dengan
memuat hidrolik rendah dan dalam perawatan kimia, redaman loading massal meningkatkan kontrol
pakan kimia dan keandalan proses. Selain meningkatkan kinerja sebagian besar operasi pengobatan
dan proses, aliran pemerataan adalah pilihan yang menarik untuk meningkatkan kinerja pabrik
pengolahan kelebihan beban. Kekurangan aliran pemerataan termasuk lahan yang relatif besar atau
situs yang diperlukan, fasilitas equalizaation mungkin harus tertutup untuk kontrol bau dekat daerah
pemukiman, operasi dan pemeliharaan addtional diperlukan dan harga kapital meningkat.

Pertimbangan desain
desain dasilitas aliran ekualisasi bersangkutan dengan pertanyaan berikut:
1. dimana dalam flowsheet proses pengolahan seharusnya fasilitas pemerataan terletak ?
2. Apa jenis flowsheet ekualisasi yang harus digunakan, inline atau offline?
3. Berapakah volume cekungan yang dibutuhkan
4. Apa saja fitur yang harus dimasukkan ke dalam desain
5. bagaimana pengendapan padatan dan bau potensial dapat dikendalikan?

lokasi fasilitas pemerataan.


lokasi terbaik untuk fasilitas pemerataan harus ditentukan untuk setiap sistem. Karena lokasi yang
optimal akan bervariasi dengan karakteristik sistem pengumpulan dan air limbah untuk ditangani,
syarat-syarat tanah dan ketersediaan, dan jenis pengobatan yang diperlukan, studi rinci harus
dilakukan untuk beberapa lokasi di seluruh sistem.
Fasilitas dipertimbangkan untuk lokasi yang berdekatan dengan pabrik pengolahan air limbah, maka
perlu mengevaluasi bagaimana mereka dapat diintegrasikan ke dalam flowsheet proses pengolahan.
Dalam beberapa kasus, pemerataan setelah perawatan primer dan sebelum pengobatan biologi
mungkin tepat. Persamaan setelah treatement primer menyebabkan lebih sedikit masalah dengan
padatan deposito dan akumulasi sampah. Jika sistem aliran equalizaation harus berada di depan
menetap promary dan sistem biologi, desain harus menyediakan cukup untuk mencegah pencampuran
padatan deposisi dan variasi konsentrasi, dan aerasi untuk mencegah masalah bau.

Inline atau offline pemerataan


Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5 - 10, adalah kemungkinan untuk mencapai redaman besar
beban massa cinstituent dengan proses hilir dengan inline pemerataan, tetapi hanya sedikit redaman
yang dicapai dengan secara offline pemerataan. Analisis pengaruh sejalan equlization pada massa
beban konstituen yang illustraded dalam contoh 5-2

persyaratan volume untuk cekungan pemerataan


volume yang dibutuhkan untuk pemerataan debit ditentukan dengan menggunakan diagram Volume
kumulatif arus masuk di mana volume inflow kumulatif diplot terhadap waktu hari. debit harian ratarata, juga poltted pada diagram yang sama, adalah garis lurus yang ditarik dari titik asal ke titik akhir
diagram.diagram untuk dua pola debit khas ditunjukkan pada gambar 5-11.
untuk menentukan volume yang diperlukan, garis sejajar dengan sumbu koordinat, yang didefinisikan
oleh debit rata-rata harian, ditarik bersinggungan dengan kurva inflow massa, volume yang diperlukan
adalah sama dengan jarak vertikal dari pont singgung ke garis lurus yang mewakili debit rata-rata
(lihat Gambar 5-11a). Jika kurva massa inflow berjalan di atas garis mewakili rata-rata aliran (lihat
gambar 5-11b), diagram massa inflow harus dibatasi dengan dua garis yang sejajar dengan garis debit
rata-rata dan bersinggungan dengan ekstremitas diagram massa inflow. The volude equired kemudian
sama dengan jarak vercial antara dua baris. Penentuan volume equired untuk pemerataan adalah alsi
diilustrasikan dalam contoh 5 2. Prosedur ini persis sama seperti jika volume hoyrly rata yang

subraceted dari aliran volume yang terjadi setiap jam, dan volume kumulatif yang dihasilkan diplot.
Inthis kasus poin rendah dan tinggi kurva akan ditentukan dengan menggunakan garis horizontal.

interpretaion fisik diagram yang ditunjukkan pada gambar 5-11 adalah sebagai berikut, Pada titik
rendah singgung (pola debit A) cekungan penyimpanan kosong. Di luar titik ini, baskom mulai
mengisi karena kemiringan dari diagram massa inflow lebih besar daripada debit rata-rata harian. Para
conunues basin untuk mengisi sampai menjadi penuh di midinight. Untuk debit pola B, cekungan diisi
pada titik atas singgung.
Dalam prakteknya, volume cekungan pemerataan akan lebih besar dari itu theroreticially bertekad
untuk memperhitungkan faktor-faktor berikut:
1. operasi aerasi kontinyu dan pencampuran equiment tidak akan mengizinkan penarikan lengkap,
walaupun struktur khusus dapat dibangun.
2.Volume harus disediakan untuk mengakomodasi daur ulang tanaman sungai yang terkonsentrasi
yang diharapkan, jika arus tersebut dikembalikan ke cekungan pemerataan (sebuah praktek yang tidak
reommended kecuali cekungan tertutup karena potintial untuk membuat bau)
3. Beberapa contingency harus disediakan untuk perubahan unfireseen dalam aliran diurnall

Walaupun tidak ada nilai tetap dapat diberikan, volume addtional akan cary dari 10 sampai 20 precent
dari nilai teoritis, tergantung pada kondisi tertentu

Contoh Kasus :

Dari tabel diatas, diketahui data laju alir volum serta konsentrasi BOD dari sumber air
limbah :
a
b

Tentukan in-line storage volume dibutuhkan untuk menyetarakan (equalized) laju alir
Efek dari penyetaraan laju alir pada laju muatan BOD

JAWAB !
1

Menentukan volume basin (kolam) dibutuhkan untuk penyetaraan aliran


Periode waktu pada data tabel diatas dinyatakan dalam satuan jam
Langkah pertama : menentukan volume kumulatif dari air limbah yang mengalir setiap
jamnya. Volume kumulatif tersebut bisa didapatkan dengan mengalikan laju alir (debit)
sumber air (m3/s) dengan jumlah detik dalam setiap jam (3600s). Contoh :
Pada periode waktu M-1, diketahui rata-rata laju alirnya adalah 0.275 m 3/s. Sehingga,
volume kumulatif yang terbentuk selama periode waktu M-1 adalah :
Volume (m3) =

0.275m 3
s

3600 s
1 jam

x 1 jam = 990 m3

Pada periode waktu 1-2, diketahui rata-rata laju alirnya adalah 0.220 m 3/s. Sehingga
volume kumulatif yang terbentuk selama periode waktu 1-2 adalah :
Volume (m3) =

0.220 m3
s

3600 s
1 jam

x 1 jam = 792 m3

Dari data tersebut, kita dapat menghitung Cumulative volume of flow at the end of
time period, yang merupakan jumlah air terakumulasi selama total periode waktu
tertentu. Misalnya :

Air yang terakumulasi pada periode waktu m-1 adalah 990 m 3, sehingga volume
yang terakumulasi pada akhir periode waktu M-1 adalah 990 m 3 (Vcum.end M-1 = 990
m 3)

Air yang terakumulasi pada periode waktu 1-2 adalah 792 m 3, sehingga volume
yang terakumulasi pada akhir periode waktu 1-2 merupakan jumlah total dari
volume terakumulasi pada akhir periode waktu M-1 ditambah dengan volume
terakumulasi pada akhir periode waktu 1-2, sehingga :
Vcum.end 1-2 = 990 + 792 m3 = 1782 m3

Perhitungan Cumulative volume of flow at the end of time period terus


dilakukan hingga periode waktu terakhir. Sehingga, didapatkan data tabel
berikut :

Setelah itu, kita dapat mencari laju BOD masuk per periode waktunya dengan
cara mengalikan Average BOD concentration pada periode waktu X dengan
Cumulative volume of Flow pada periode waktu X, sehingga didapatkan data
pada tabel berikut :

Langkah Kedua : membuat plot dari Cumulative flow volume vs. Periode waktu berdasarkan
tabel diatas. Kemudian, dari titik awal menuju titik akhir pada plot yang dibuat, ditarik sebuah
garis lurus yang akan merepresentasikan laju alir rata-rata dalam 1 hari. Berikut adalah plot
yang dihasilkan :

Volume kolam penyimpanan yang dibutuhkan dapat diketahui dengan menggambar garis pada
titik terendah dari inflow mass diagram sejajar dengan garis Average flowrate. Setelah itu,
pada titik pertemuan antara garis sejajar dengan garis inflow mass diagram, ditarik garis
secara vertikal ke arah atas hingga ujungnya bertemu dengan garis Average flowrate. Panjang
garis vertikal tersebut merepresentasikan volume kolam penyimpanan yang dibutuhkan, yaitu
pada kasus ini = 4110 m3.
2

Menentukan pengaruh dari instalasi Equalization basin (kolam penyetaraan) terhadap laju
muatan massa BOD
Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan dimulai dari periode
waktu saat Equalization basin berada pada kondisi kosong. Diperkirakan, Equalization basin
kosong pada pukul 8.30 a.m., sehingga perhitungan awal akan dilakukan dari periode waktu 8-9.
Langkah Pertama, yaitu menghitung volume liquid dalam Equalization basin dalam setiap
periode waktu. Volume yang dihasilkan dari Equalized Flow Rate selama waktu 1 jam adalah
= 0.307 m3/s x 3600 s/h = 1106 m 3. Dari data tersebut, volume dalam storage dapat dihitung
dengan persamaan :

Vsc = Vsp + Vip - Voc


Keterangan :
Vsc = volume dalam equalization basin pada akhir periode waktu X
Vsp = volume dalam equalization basin pada akhir periode waktu sebelumnya

Vip = volume masuk selama periode waktu X


Voc = volume keluar selama periode waktu X
Berdasarkan data tabel sebelumnya, maka kita dapat
menghitung volume equalization basin pada periode waktu
8-9 :

Vsc = Vsp + Vip - Voc


Vsc = 0 + (6030-4752) 1106
Vsc = 0 + 1278 1106
Vsc = 172 m3
Untuk periode waktu 9-10 :

Vsc = Vsp + Vip - Voc


Vsc = 172 + (7506-6030) 1106
Vsc = 172 + 1476 1106
Vsc = 542 m3
Perhitungan tersebut dilakukan untuk seluruh periode
waktu, sehingga didapatkan data pada tabel disamping :
Langkah Kedua, yaitu menghitung konsentrasi rata-rata
BOD (Average BOD concentration) yang keluar dari basin
(kolam). Dengan asumsi bahwa kandungan BOD dalam
basin tercampur dan tersebar secara sempurna, maka
konsentrasi BOD rata-rata dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :

Xoc =

( Vic ) ( Xic ) + ( Vsp ) ( Xsp)


Vic+ Vsp

Keterangan :
Xoc
: konsentrasi BOD rata-rata yang keluar dari
storage basin
Vic
: volume air masuk selama periode waktu
Vsp
: volume air masuk pada akhir periode waktu sebelumnya
Xic
: konsentrasi BOD pada aliran air masuk
Xsp
: konsentrasi BOD pada akhir periode waktu sebelumnya
Dengan menggunakan data pada tabel diatas, maka :
Pada periode waktu 8-9 :

Xoc =

( 1278m3 ) ( 175 g/m3 ) + ( 0 ) (0)


1476 m3 +0

Pada periode waktu 9-10

= 175 g/m3

Xoc =

( 1278m3 ) ( 175 g/m3 ) + ( 172 m3 ) ( 175 g/m3 )


3

(1476+172) m +0

= 197 g/m3

Perhitungan tersebut dilakukan untuk seluruh periode waktu.


Langkah ketiga, yaitu menghitung laju massa BOD per periode waktu setelah dilakukan
penyetaraan. Rumus yang digunakan adalah :

Mass loading rate, kg/h =

Xoc ,

g
m3
s
q
,
(3600 )
3
s
h
m
3
10 g
(
)
kg

)( )

Contohnya, pada periode waktu 8-9, Mass loading rate-nya adalah :

Mass loading rate, kg/h =

175

g
m3
s
0.307
(3600 )
3
s
h
m
3
10 g
(
)
kg

)(

= 193 kg/h

Perhitungan tersebut dilakukan untuk seluruh periode waktu, sehingga didapatkan data sbb :

Pengaruh yang ditimbulkan dari penyetaraan alir dapat kita amati dengan menggambar plot
dari masukan BOD pada aliran yang disetarakan dibandingkan dengan aliran yang tidak
disetarakan. Plot digambar dengan data Flowrate (m3/s) vs. periode waktu (h) dan BOD Mass
loading (kg/h) vs. Periode waktu (h), sehingga didapatkan plot sbb :

Selain itu, kita dapat mengetahui pengaruh penyetaraan alir berdasarkan tabel berikut :

Dari tabel diatas, dengan menggunakan sistem equalized flow (penyetaraan alir) kita dapat
mengetahui bahwa rasio antara konsentrasi BOD tertinggi dengan yang terendah tidak terlalu
besar, berbeda dengan aliran yang tidak menggunakan sistem Equalized flow. Hal ini akan
memudahkan pengolahan air limbah pada proses downstream, khususnya pada unit
pengolahan BOD akibat selisih massa BOD yang tidak terlalu besar antara kondisi puncak
(BOD tertinggi) dan kondisi minimum (BOD terendah).

Konfigurasi dan konstruksi Basin

Hal-hal yang perlu diperhatikan adlah


1
2
3
4
5

Geometri Basin
Konstruksi Basin yang sudah meliputi akses kemudahan pembersihan dan keamanan.
Pengadukan dan kebutuhan udara
Perlengkapan operational
Pompa dan kontrol Pompa

Geometri Basin
Geometri basin ditentukan dengan memperhatikan metode penyetaraan, apakah
menggunakan metode in-line atau off line. Jika digunakan in line basin maka basin tersebut
mempunyai dua fungsi yaitu untuk mengurangi arus dan juga sebagai tempat penampungan
massa, dan juga mempunyai fungsi aliran kontinuou yang memiliki pengaduk. Oleh karena
itu desain basin yang memanjang harus dihindari, inlet dan outlet juga harus di konfigurasi
agar tidak terjadi arus pendek pada basin. Jika desain basin harus memanjang dikarenakan
oleh ketersediaan lahan maka untuk menghindari arus pendek disarankan untuk membangun
multiple inlet dan outlet. Pembangunan kompartement atau seka-sekat pada basin juga
disarankan untuk mempermudah pembersihan .
Pembangunan Basin
Pembangunan Basin, Basin dapat dibangun dengan bahan baku dari konkret, besi dan
juga tanah. Pemilihan ukuran sisi basin dapat bervariasi tergantung dengan kondidi setempat
macam-macam variasinya adalah 3:1 dan 2:1. Kedalaman basin tergantung oleh ketersediaan
lahan, level air tanah dan topografi. Pembangunan basin ini biasanya dilengkapi dengan
pembatas dimana pembatas ini berguna untuk mencegah terjadinya kontaminasi air tanah,
sehingga perlu diperhatikan efek tekanan hidrolik dari atas yang diterima oleh pembatas.
Umumnya kedalaman basin bervariasi antara 1.5-2 m . Jika menggunakan aeator yang
mengapung maka bantalan semen harus disediakan untuk mengurangi kemungkinan erosi

Pengadukan dan kebutuhan udara


Baik pembangunan in-line atau off-line biasanya membutuhkan pengadukan dan
aerasi yang sesuai. Pengadukan berguna untuk mencampur kandungan yang terdapat pada
basin dan juga mencegah pengendapan di basin. Untuk mengurangi kebutuhan pengadukan
maka pre-treatment feed yang akan masuk ke basin harus diperhatikan contonya seperti
penghilangan krikil dan lain-lain. Syarat pengadukan untuk air limbah yang mempunyai
kosentrasi suspended solid sebesar 210 mg/L adalah 0.004-0.008kW/m3. Aerasi dibutuhkan
untuk untuk mencegah air limbah menjadi busuk dan berbau. Untuk menjaga kondisi aerobik
udara yang perlu disupplay adalah 0.01-0.015 m3/m3min

Perlengkapan Operasional
Perlengkapan yang diperukan di enyeimbang basin ini adalah
1

Fasilitas untuk membersihkan padatan yang mungkin mengedap di basin

2
3
4

Pengambilan air bagian atas untuk menghilangkan material yang mengapung dan
juga busa
Semprotan air untuk mencegah terbentuknya busa dan buih di ingir-pingir basin.
Fasilitas pemisah bau

Pompa dan Kontrol Pompa


Pompa bisa melewati penyeimbang laju alir maupun tidak melewatinya, tetapi pada
umumnya melewati penyeimbang laju alir yaitu basin karena untuk mempermudah treatmen
pada air.
Alat otomatis untuk mengatur regulasi aliran dibutuhkan ketika pembuangan dari basin
menggunakan gaya grafitasi. Jika menggunakan pompa maka diperlukan instrumentasiinstrumentasi untuk mengatur laju alir yang diinginkan. Apapun metde pembuangan yang
dipilih alat untuk mengukur aliran harus tersedia.

Daftar Pustaka
Eddy, Metcalf. 2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse. China : McGraw-Hill

You might also like