Professional Documents
Culture Documents
RSNI 2014
RSNI 2014
RSNI
Rancangan Standar Nasional Indonesia
Daftar isi
Reproduksi .......................................................................................................................... 12
1
RSNI
RSNI 2014
Ketentuan Lain..................................................................................................................... 13
5.1 Garis Batas Administrasi ................................................................................................ 13
5.2 Bahasa .......................................................................................................................... 13
RSNI 2014
RSNI
Rancangan Standar Nasional Indonesia
Prakata
Rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI), Spesifikasi penyajian peta RDTR (Rencana
Detail Tata Ruang) Kabupaten/Kota ini dibuat untuk mengakomodasi persyaratan teknis peta
RDTR Kabupaten atau Kota sesuai dengan pedoman penulisan SNI yang berlaku. Skema
Spesifikasi Penyajian Peta RDTR mengacu pada Permen PU No. 20/PRT/M/2011 tentang
Pedoman Penyusunan RDTR dan PZ Kabupaten/Kota.
Standar ini disusun berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 8 tahun 2007
tentang Penulisan Standar Nasional Indonesia.
Jika ditemukan adanya hak paten, hak cipta, atau hak intektual lainnya di dalam standar ini,
maka hak-hak tersebut adalah hak setiap pemegang hak intelektual yang bersangkutan.
Panitia Teknis Bidang Informasi Geografis/Geomatika (PT 07-01) menghormati dan
menjunjung tinggi hak-hak intelektual perseorangan atau suatu badan hukum. Identifikasi atau
tuntutan atas kemungkinan adanya pelanggaran hak-hak intelektual dalam standar ini adalah
bukan tanggung jawab PT 07-01.
RSNI 2014
RSNI
Rancangan Standar Nasional Indonesia
1. Ruang lingkup
Standar ini menetapkan spesifikasi teknis, prosedur penyajian, dan reproduksi peta Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota.
Grid peta
sekumpulan perpotongan garis mendatar dan garis vertikal di atas peta yang berjarak
teratur dan dapat digunakan sebagai acuan
CATATAN 1: Grid peta biasanya mengacu pada nama proyeksi yang digunakan;
misalnya, grid Tranverse Mercator, dan grid Universal Transverse Mercator.
CATATAN 2 Grid peta dapat digunakan untuk perhitungan arah dan jarak terhadap titik
lain
Koordinat
besaran linear atau angular yang menyatakan posisi suatu titik dalam suatu sistem acuan
Peta
gambaran dari unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang berada di atas
maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu
RSNI
RSNI 2014
Simbol
diagram, desain, huruf, karakter, atau singkatan yang ditempatkan pada peta yang
mewakili kenampakan tertentu
Singkatan Istilah
singkatan dalam peta untuk mewakili kenampakan di permukaan bumi yang berlaku di
berbagai wilayah di Indonesia
Skala Peta
angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak tersebut di
permukaan bumi
CATATAN: Sebuah peta skala 1:5.000 berarti bahwa satu satuan ukuran di atas peta
sama dengan 5.000 satuan ukuran di atas permukaan bumi.
2.2 Istilah Tata Ruang
Bagian Wilayah Perkotaan (BWP)
bagian dari wilayah kabupaten/kota dan/atau kawasan strategis kabupaten/kota yang
menjadi wilayah rencana detail tata ruang. BWP dapat terbagi-bagi dalam wilayah yang
lebih kecil yang dinamakan Sub BWP.
Blok
pembagian BWP yang dibatasi oleh batasan fisik yang nyata seperti jaringan jalan,
sungai, jaringan irigasi dan batasan fisik yang masih dalam perencanaan. Blok dapat
terbagi-bagi dalam wilayah yang lebih kecil yang dinamakan sub-blok.
RSNI
RSNI 2014
Peta Dasar
peta garis yang menggambarkan posisi horizontal dan vertikal permukaan bumi dan
benda tidak bergerak diatasnya, yang dipakai sebagai dasar pembuatan peta-peta lainnya
Peta Tematik
peta garis yang menggambarkan atau menyajikan tema tertentu dan digunakan sebagai
peta-peta pendukung untuk menganalisis dan merumuskan kebijakan perencanaan tata
ruang.
Peta Rencana
peta garis yang menggambarkan perencanaan tata ruang sebagai bentuk permodelan
dari dokumen rencana tata ruang, meliputi rencana pola ruang, rencana jaringan
prasaran, dan penetapan SUB BWP yang diprioritaskan.
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah
peta garis yang menggambarkan rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah
kabupaten/kota yang disajikan dalam skala miniman 1:50.000 untuk wilayah Kabupaten
dan skala minimal 1:25.000 untuk wilayah kota.
Subzona
bagian dari zona yang memiliki fungsi dan karakteristik tertentu, diklasifikasikan dan
disimbolkan dengan kode.
RSNI
RSNI 2014
3.2
Grid peta
3.2.1 Penyajian Berdasarkan BWP atau Sub BWP
Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick dan interval grid disesuaikan
dengan BWP atau Sub BWP. Jumlah tick mark UTM dibuat secara proposional
sesuai orientasi peta, meliputi:
a. Pada lembar peta secara landcape maka jumlah tick mark sebanyak 5 - 8 tick
mark kekanan dan 5 8 tick mark kebawah (lampiran B 1)
7
RSNI
RSNI 2014
3.3 Gratikul
3.3.1
3.3.2
RSNI
RSNI 2014
RSNI
RSNI 2014
b.
c.
judul peta,
d.
e.
f.
g.
h.
i.
lembar pengesahan
10
RSNI 2014
RSNI
Rancangan Standar Nasional Indonesia
Judul Peta
Penamaan:
BWP
Sub BWP
BWP Karimunjawa
Keterangan
BWP Karimunjawa
Sub BWP II
Jenis Peta
Nomor Lembar
Peta
Rencana
Ruang
Ruang
1408 5244B
1408 5244B
Digunakan
pada
peta
hanya
penyajian
per
indeks
Peta
4.3 Inset Peta
Inset peta menunjukkan posisi peta terhadap wilayah yang setingkat lebih luas. Inset peta
digambarkan dengan kaidah kartografis yang memuat gratikul, toponimi wilayah dan
perairan, batas-batas adminitasi dan simbolisasi lainnya yang menunjukkan lokasi.
a. apabila BWP mencakup seluruh wilayah kota/kabupaten maka provinsi di
kota/kabupaten tersebut
memungkinkan, pada inset peta dilengkapi dengan batas dan nama administrasi
kota/kabupaten di provinsi tersebut.
b. apabila BWP mencakup sebagian kota/kabupaten maka wilayah kota/kabupaten
tersebut menjadi tampilan utama inset peta. Pada inset peta dilengkapi dengan batas
dan nama administrasi kecamatan di kota/kabupaten tersebut.
Pada peta dalam bentuk lembaran per sheet maka inset peta dibuat dalam 2 macam yaitu
inset peta secara umum dan inset indeks peta.
4.4 Legenda
Setiap
unsur
yang
disimbolkan
dalam
muka
peta
harus
dijelaskan
dalam
legenda/keterangan peta. Legenda peta diawali dengan unsur-unsur peta dasar seperti
ibukota, batas administrasi, perairan dan gunung, dan sebagainya. Masing-masing unsur
peta dapat diklasifikan sesuai kebutuhan dan susunan unsur diprioritaskan dengan data
point, lalu garis, dan area.
11
RSNI
RSNI 2014
5. Reproduksi
5.1 Spesifikasi teknis kertas cetak
Spesifikasi teknis kertas untuk pencetakan peta RDTR Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut :
-
berdasarkan BWP atau Sub BWP: ukuran peta setelah dipotong menjadi 594 mm x
841 mm (ukuran kertas A1).
berdasarkan Indeks RBI: ukuran peta setelah dipotong menjadi 525 mm x 825 mm,
jika diperlukan lembar yang bersifat khusus, akan diberi penjelasan pada peta
tersebut;
RSNI
RSNI 2014
13
RSNI 2014
RSNI
Rancangan Standar Nasional Indonesia
BIBLIOGRAFI
58